Anda di halaman 1dari 41

LONGITUDINAL CASE

PEREMPUAN G3P2A0 38 TAHUN, USIA


KEHAMILAN 35+1 MINGGU DENGAN
PERDARAHAN ANTEPARTUM E.C. PLASENTA
PREVIA TOTALIS
Px Penunjang

Anamnesis
Diagnosis
Tatalaksana

Px Fisik

OLEH
Nadya Lupitasari (G991902043)

PEMBIMBING
dr. Syah Rini Wisdayanti SpOG MKes

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020
IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Ny. M


Usia : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tatalaksana

Anamnesis
Penunjang

Status : Menikah
Diagnosis

Px Fisik

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


Px

Alamat : Ngemplak
Tanggal Px : 25 November 2020
No RM : 069xxx
Keluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir

Riwayat Penyakit Sekarang


Tatalaksana

Pasien datang ke IGD RS UNS dengan keluhan keluar darah

Anamnesis
Penunjang
Diagnosis

Px Fisik

dari jalan lahir sejak 2 jam SMRS. Awalnya darah hanya berupa
Px

bercak berwarna merah segar yang dirasakan pertama kali pada


saat beraktivitas dipagi hari. Lalu pasien istirahat sebentar dan
kemudian melanjutkan aktivitasnya kembali. 30 menit SMRS,
pasien merasa darah yang keluar lebih banyak, berwarna merah
segar dan disertai gumpalan darah, karena pasien kawatir akan
kehamilanya pasien memeriksakan diri ke IGD RS UNS.
Trauma disangkal, nyeri pada perut disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang

Selama di perjalanan ke rumah sakit, pasien merasa


beberapa kali mengalami kenceng-kenceng. Dalam 10 menit
Tatalaksana

Anamnesis
Penunjang
Diagnosis

Px Fisik

kenceng-kenceng +- 2 kali, setiap kenceng selama +- 1 menit.


Px

Keluhan keluar air ketuban dari jalan lahir disangkal. Gerak


janin masih dirasakan oleh pasien. Pada saat di IGD perdarahan
sudah berhenti.
BAB dan BAK tidak ada keluhan. Demam, batuk, pilek,
sesak napas disangkal. Riwayat bepergian keluar kota dan
kontak dengan penderita covid disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat flek : disangkal
Riwayat serupa di kehamilan sebelumnya : disangkal
Riwayat SC / operasi : disangkal
Tatalaksana

Anamnesis
Penunjang

Riwayat trauma : disangkal


Diagnosis

Px Fisik

Riwayat demam tinggi : disangkal


Px

Riwayat minum obat-obatan : disangkal


Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat diabetes melitus : disangkal
Riwayat kontak covid, demam bapil : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluhan serupa : disangkal


Riwayat diabetes mellitus : disangkal

Anamnesis
Tatalaksana

Penunjang
Diagnosis

Px Fisik

Riwayat hipertensi : disangkal


Px

Riwayat asma : disangkal


Riwayat alergi : disangkal
Riwayat fertilitas
Baik

Riwayat menstruasi
• Menarche : 12 tahun
• Lama menstruasi : 5-6 hari
• Siklus menstruasi : 28 hari
Tatalaksana

Anamnesis
Penunjang
Diagnosis

Px Fisik
Px

Riwayat obstetrik
Hamil I : Persalinan pervaginam, UK 38 minggu, laki-
laki, 3300gr, Tahun 2009
Hamil II : Persalinan pervaginam, UK 40 minggu, laki-
laki, 3600gr, Tahun 2018
Hamil III : hamil saat ini
HPMT : 24 Maret 2020
HPL : 29 Desember 2020
UK : 35+1 minggu
Riwayat Antenatal Care
ANC rutin ke bidan setiap bulan
ANC 1 kali ke dr SpOG pada UK 34 minggu. USG : Ari-ari
menutupi jalan lahir, Presentasi bokong.

Riwayat Perkawinan

Anamnesis
Tatalaksana

Penunjang
Diagnosis

Pernikahan sejak tahun 2008 – sekarang


Px Fisik
Px

Riwayat KB
Pasien pernah melakukan KB implan dan berganti menjadi KB
suntik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit ringan, compos mentis
Tanda vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Tatalaksana

HR : 100x/menit
Penunjang

Anamnesis
Diagnosis

Px Fisik

Px Fisik
RR : 20x/menit
Px

Suhu : 36.90C
Berat Badan : 51 kg
Tinggi Badan : 150 cm
IMT : 22.7 normal
Kepala Mulut
Bentuk mesocephal, jejas (-) Bibir pucat (-), mukosa kering (-)

Mata Leher
Konjungtiva pucat (+/+), sklera Pembesaran KGB (-)
ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+),
Tatalaksana

Penunjang

Anamnesis
Diagnosis

pupil isokor (3mm/3mm)


Px Fisik

Px Fisik
Px

Telinga
nyeri tekan mastoid (-/-), sekret
(-/-)

Hidung
Nafas cuping hidung (-/-),
deformitas (-), sekret (-/-)
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak Genitouria
Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat BAK darah (-), BAK nanah (-),
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
nyeri BAK (-). PPV : +- 50
Auskultasi : terdengar bunyi jantung I dan II
reguler, intensitas normal, bising (-)
cc .Tidak dilakukan VT
 

Thorax
Ekstremitas
Tatalaksana

Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri


Penunjang

Anamnesis
Diagnosis

Px Fisik
Palpasi : Nyeri tekan (-/-), krepitasi (-/-)
- - - -
Perkusi : sonor/sonor
Px

Auskultasi : SDV (+/+), ronkhi (-/-), wheezing


(-/-) - - - -
AD Oed
Abdomen
Inspeksi : dinding perut lebih tinggi
dinding dada
Auskultasi : bising usus (+) normal Atas : skar (-), akral dingin (-), edema
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), janin (-)
tunggal IU, presentasi kepala. Bawah : skar (-), akral dingin (-),
TFU 30 cm, TBJ : 2635 gram. edema (-)
DJJ 146 x/menit, HIS : 3-4 kali
selama 30-40’’ / 10 menit
Perkusi : timpani
Pemeriksaan USG

Janin tunggal, intrauterine,


presentasi kepala, Plasenta
Tatalaksana

Px Penunjang

Anamnesis
Penunjang
segmen bawah rahim (SBR).
Diagnosis

Px Fisik
DJJ : 158 x/menit, air ketuban

Px
cukup, usia kehamilan 35
minggu, TBJ : 2636 gram.
Pemeriksaan CTG
Tatalaksana

Px Penunjang

Anamnesis
Penunjang
Diagnosis

Px Fisik
Px
INTERPRETASI Fetal movement : (+)
Baseline : 135 x / menit Kontraksi : 4x durasi 30-40’’
Variabilitas : 5-25 bpm kekuatan 50 mmhg
Akselerasi : (-)
Deselerasi : (-)
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan 25/11 26/11 27/11 28/11 Rujukan

Hb 8.8 8.6 9.2 11.2 11.5-15.5


Hct 26.9 27.0 28.5 34.0 34-40
AL 9.02 8.34 8.06 9.38 4.5-14.5
Tatalaksana

Px Penunjang

Anamnesis
Penunjang
Diagnosis

Px Fisik
AT 337 290 268 303 150-450

Px
AE 3.17 3.17 3.29 4.11 3.90-5.30
MCV 84.9 85.2 86.6 82.7 79.0-99.0
MCH 27.8 28.1 28.0 27.3 27.0-31.0
MCHC 32.7 33.0 32.3 32.9 33.0-37.0
RDW 14.2 14.5 14.5 16.1 11.5-14.5
MPV 8.8 8.5 8.9 9.3 7.2-11.1
PDW 8.4 7.9 8.3 9.4 9.0-13.0
Pemeriksaan 25/10 Rujukan
Basofil 0.9 0.00-1.00
Netrofil 76.7 55.00-80.00
Eosinofil 3.9 0.00-4.00
Limfosit 11.4 20.00-40.00 Pemeriksaan
Monosit 7.1 0.00-6.00
Laboratorium
Neutrophil 6.70 <3.13
lymphocyte ratio
Tatalaksana

Px Penunjang

Anamnesis
Interpretasi :

Penunjang
Absolute 1020 >1500
Diagnosis

Px Fisik
lymphocyte count
Anemia normositik normokromik

Px
HFLC 0.1 0-1.4
Golongan darah O/Rh+
PT 10.20 11-18
APTT 23.80 27-42
INR 0.69 0.85-1.15
GDS 97 70-140
Anti Sars Cov NR
(IgG IgM)
HbsAg NR
Assessment
G3P2A0 38 TAHUN, USIA KEHAMILAN 35+1 MINGGU DENGAN
PERDARAHAN ANTEPARTUM E.C. PLASENTA PREVIA TOTALIS
Tatalaksana

Anamnesis
Penunjang
Diagnosis

Px Fisik
Px
Tatalaksana Awal IGD
1. Bedrest
2. O2 NK 3 lpm
3. Infus RL 20 tpm

Anamnesis
Diagnosis
Px Penunjang
Tatalaksana

Px Fisik
4. Inj Asam Traneksamat 500 mg IV
5. Nifedipin 20 mg
6. Asam Mefenamat 1000 mg
7. Inj Dexamethason 1 amp
Tatalaksana Lanjutan
1. Bedrest
2. O2 Nasal Kanul 3 lpm
3. Infus RL 20 tpm

Anamnesis
Diagnosis
Px Penunjang
Tatalaksana

Px Fisik
4. Transfusi PRC 2 Kolf
5. Inj Asam Traneksamat 500 mg IV / 8 jam
6. Inj Dexamethason 5 mg/12 jam (selama 2 hari)
7. Nifedipin 10 mg/8 jam PO
8. Sulfas Ferous 1x1 PO
9. Calc 1x1 PO
1.
Planning

Observasi KUVS, PPV, DJJ

Tatalaksana

Diagnosis
Px Penunjang

Px Fisik
Anamnesis
Tatalaksana Khusus

Tatalaksana Awal

Diagnosis

ANALISIS KASUS
Antepartum
Hemorraghe (APH )
Perdarahan dari jalan
lahir pada UK 24 minggu
– menjelang lahir

Plasenta Solusio Vasa


Previa Plasenta Previa

Painless
Riw. trauma (+)
Causeless
Nyeri (+)
Recurrence
Darah merah segar Darah kehitaman

RCOG Green-top Guideline No. 63, (2011)


Perempuan usia 38 tahun
G3P2A0 UK 35+1 mg

Keluhan : keluar darah warna


merah segar dari jalan lahir,
tidak nyeri. Trauma
sebelumnya disangkal. Gerak
janin (+) kenceng-kenceng
jarang +- 2 kali @ 20-30 detik
Tatalaksana Awal

Diagnosis
TTV : dalam batas normal
CA (+/+)
Abdomen : Jannin tunggal IU.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Faskes Dasar dan TFU 30 cm, TBJ :
Rujukan, 2013 2635 gram. DJJ
146 x/menit, HIS :
2-3 kali selama 20-
30 detik / 10 menit
Genital : PPV : +- 50 cc. VT
tidak dilakukan.
Perdarahan aktif
(-)
Plasenta Previa
Saat di IGD tidak
dilakukan pemeriksaan
dalam / inspekulo.

Tatalaksana Awal :
Bed rest
O2 NK 3 lpm
Infus RL 20 tpm

Perdarahan sedikit dan

Tatalaksana Awal
saat di IGD perdarahan
telah berhenti 
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Faskes Dasar dan
Pertimbangkan Terapi
Rujukan, 2013
ekspektatif
Perempuan usia 38 tahun
G3P2A0 UK 35+1 mg

Tanda inpartu (keluar air


ketuban (-), Kenceng2 teratur
dan adekuat (-)

KU baik, CM, ttv dbn, tanda


syok (-), CA (+/+)

Tatalaksana
Abdomen : Jannin tunggal

Khusus
IU. TFU 30 cm,
TBJ : 2635 gram.
DJJ 146 x/menit,
HIS : 2-3 kali
selama 20-30 detik
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Faskes Dasar dan / 10 menit
Rujukan, 2013 Genital : PPV : +- 50 cc. VT
tidak dilakukan.
Perdarahan aktif
(-)
Anemia (Hb : 8.8)
Terapi Konservatif Ekspektatif
Tatalaksana
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Faskes Dasar dan

Khusus
Rujukan, 2013

TATALAKSANA
1. Bedrest 6. Nifedipin 20 mg  program
2. O2 NK 3 lpm 3 x 10 mg
3. Infus RL 20 tpm 7. Asam Mefenamat 1000 mg
4. Transfusi PRC 8. Inj Dexamethason 5 mg /12
5. Inj Asam Traneksamat 500 jam (selama 2 hari)
mg IV  program /8 jam 9. Sulfas Ferous 1x1 PO
10. Calc 1x1 PO
Tatalaksana
Diagnosis
Gejala & Tanda

Etiologi
Definisi

FOLLOW UP
FOLLOW UP
.
26 Nov 2020
S : Perdarahan (-), kenceng
27 Nov 2020
(-) , gerak janin (+) S : Perdarahan (-), kenceng (-) ,
gerak janin (+)
28 Nov 2020
O : TTV : dbn
Gejala & Tanda
Tatalaksana

O : TTV : dbn
Diagnosis

• PPV (-) S : Perdarahan (-), kenceng (-) ,

Definisi
Etiologi

• DJJ : 152 x /menit • PPV (-) gerak janin (+)


• Lab : Hb : 8.9 (post Transfusi 2 kolf). • DJJ : 153 x /menit
O : TTV : dbn
Anemia normositik normokromik • Lab : Hb : 9.2 (post Transfusi 3 kolf).
• PPV (-)
A : APH ec PPT dan Anemia A : APH ec PPT dan Anemia ec • Lab : Hb : 11.2 (post Transfusi 5 kolf).
Perdarahan A : APH ec PPT dan Anemia teratasi
ec Perdarahan
P : Dexa 5mg/12 jam IV (2 hari) P : Asam Tranex 500 mg / 12 jam
P : Dexa 5mg/12 jam IV (2 hari) stop PO
Asam Tranex 500 mg / 12 jam IV Asam Tranex 500 mg / 12 jam IV Nifedipin 10 mg/8 jam PO
Nifedipin 10 mg/8 jam PO Nifedipin 10 mg/8 jam PO SF 1x1 PO
SF 1x1 PO SF 1x1 PO BLPL
Calc 1x1 PO Calc 1x1 PO Kontrol 3 Desember 2020
Tranfusi PRC 1 kolf Tranfusi PRC 2 kolf. Premed : lasix,
ca glukonas
Tatalaksana
Diagnosis
Gejala & Tanda

Etiologi
Definisi

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Definisi Antepartum Hemorraghe
Pendarahan yang terjadi setelah usia kehamilan 24
minggu (RCOG,2011)
• Etiologi APH
Faktor Risiko
Gejala & Tanda

– Plasenta previa, solusio plasenta, penyebab lain


Tatalaksana
Diagnosis

Definisi
• Definisi Plasenta Previa
Implantasi pada tempat abnormal sehingga menutupi
sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (OUI)
Klasifikasi
Klasifikasi Berdasarkan terabanya jaringan plasenta
melalui pembukaan jalan lahir (Chalik, 2002):

Totalis: menutupi seluruh OUI


Faktor Risiko
Gejala & Tanda
Tatalaksana

Partialis: menutupi sebagian OUI


Diagnosis

Definisi
Marginalis: tepinya agak jauh letaknya dan
menutupi sebagian OUI
Tatalaksana
Diagnosis
Gejala & Tanda
Faktor Risiko Plasenta Previa

Faktor Risiko
Definisi
Gejala dan Tanda
• Perdarahan tanpa sebab, tanpa rasa nyeri serta berulang
• Darah: merah segar
• Bagian terbawah janin belum masuk PAP dan atau disertai
dengan kelainan letak karena letak plasenta previa berada

Gejala & Tanda


Tatalaksana

Px Penunjang
Diagnosis

di bawah janin (Winkjosastro, 2002).

Definisi
Etiologi
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Gejala & Tanda


Tatalaksana

Diagnosis

Definisi
Etiologi
Tatalaksana
Inspekulo + USG + Koreksi cairan dengan infus (NaCl 0,9% atau RL)

Lihat Jumlah Perdarahan

Gejala & Tanda


Tatalaksana
Diagnosis
SC tanpa melihat

Etiologi
Definisi
Waktu menuju 37 minggu
masih lama  rawat jalan
usia kehamilan  kembali ke RS jika
terjadi perdarahan

Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
Tatalaksana
Tatalaksana Umum
• PERHATIAN! Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan dalam sebelum tersedia
kesiapan untuk seksio sesarea. Pemerik¬saan inspekulo dilakukan secara hati-
hati, untuk menentukan sumber perdarahan.
• Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus cairan intravena (NaCl 0,9%

Gejala & Tanda


Tatalaksana
atau Ringer Laktat).

Diagnosis
• Lakukan penilaian jumlah perdarahan.

Etiologi
Definisi
• Jika perdarahan banyak dan berlangsung, persiapkan seksio sesarea tanpa
memperhitungkan usia kehamilan
• Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin hidup tetapi prematur,
pertimbangkan terapi ekspektatif

Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
Terapi Konservatif
• Agar janin tidak terlahir prematur dan upaya diagnosis dilakukan secara non-invasif.
• Syarat terapi ekspektatif:
– Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti dengan
atau tanpa pengobatan tokolitik
– Belum ada tanda inpartu

Gejala & Tanda


Tatalaksana
Diagnosis
– Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dalam batas normal)

Etiologi
Definisi
– Janin masih hidup dan kondisi janin baik
• Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotika profilaksis.
• Lakukan pemeriksaan USG untuk memastikan letak plasenta.

Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
Terapi Konservatif
• Berikan tokolitik bila ada kontraksi:
– MgSO4 4 g IV dosis awal dilanjutkan 4 g setiap 6 jam, atau Nifedipin 3 x 20 mg/hari
– Pemberian tokolitik dikombinasikan dengan betamethason 12 mg IM dosis
tunggalselama 2 hari untuk pematangan paru janin
• Perbaiki anemia dengan sulfas ferosus atau ferous fumarat per oral 60 mg selama
1 bulan.

Gejala & Tanda


Tatalaksana
Diagnosis
• Pastikan tersedianya sarana transfusi.

Etiologi
Definisi
• Jika perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu masih lama, ibu
dapat
dirawat jalan dengan pesan segera kembali ke rumah sakit jika terjadi
perdarahan.

Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
Terapi Aktif
Rencanakan terminasi kehamilan jika:
– Usia kehamilan cukup bulan
– Janin mati atau menderita anomali atau keadaan yang
mengurangi kelangsungan hidupnya (misalnya anensefali)
– Pada perdarahan aktif dan banyak, segera dilakukan terapi aktif

Gejala & Tanda


Tatalaksana
tanpa

Diagnosis

Etiologi
Definisi
memandang usia kehamilan
– Jika terdapat plasenta letak rendah, perdarahan sangat sedikit, dan
presentasi kepala pemecahan selaput ketuban dan persalinan
pervaginam masih dimungkinkan. Jika tidak, lahirkan dengan seksio
sesarea

Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
Terapi Aktif

Jika persalinan dilakukan dengan seksio sesarea dan terjadi perdarahan
dari tempat plasenta:
– Jahit lokasi perdarahan dengan benang,
– Pasang infus oksitosin 10 unitin 500 ml cairan IV (NaCl 0,9% atau Ringer
Laktat) dengan kecepatan 60 tetes/menit

Gejala & Tanda


Tatalaksana
– Jika perdarahan terjadi pascasalin, segera lakukan penanganan yang

Diagnosis

Etiologi
Definisi
sesuai, seperti ligasi arteri dan histerektomi

Depkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Bakti Husada
Komplikasi

Tatalaksana
Diagnosis
Gejala & Tanda

Etiologi
Definisi

Anda mungkin juga menyukai