Anda di halaman 1dari 51

APPENDISITIS AKUT

Ratih Kumaladewi Permatasari


Dr. Agi Budinuransyah, Sp.B
DPJP
PEMBAHASAN
01 Kasus
.

02 Basic Science
.

03 Clinical Science
.

04 Kesimpulan
A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. NBO

Nomor RM : 395--

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 34 Tahun

Alamat : Kp. Cibekung 01/09

Bangsa : Indonesia

Suku : Sunda

Agama : Islam

Pekerjaan : Pedagang

Status : Kawin

Pendidikan : SD

Tanggal Pemeriksaan : Sabtu, 03 – April – 2021


A. ANAMNESIS

Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Cikalong Wetan dengan keluhan nyeri pada perut kanan bawah
sejak 2 hari SMRS. Keluhan terjadi secara tiba-tiba, diawali nyeri pada bagian ulu hati dan berpindah ke
perut kanan bawah dalam waktu 2 jam. Pasien juga mengeluhkan muntah sebanyak >5 kali, isi
makanan. Pasien mengaku mual dan nafsu makan berkurang. BAB terakhir 2 hari lalu, konsistensi
normal tidak terdapat darah atau lendir. Terdapat keluhan nyeri BAK sejak tadi pagi. Riwayat haid
pasien tidak teratur dan menggunakan KB suntik sejak 3 tahun lalu.
Pasien mengaku ini merupakan keluhan pertama kali. Pasien juga menyangkal adanya demam.
Riwayat nyeri pinggang berulang disangkal. Riwayat BAB cair disangkal. Riwayat BAK keluar batu
atau pasir disangkal. Riwayat keputihan disangkal.
Riwayat Kebiasan dan Gizi

a. Riwayat Gizi : pasien biasanya makan tiga


Riwayat penyakit dahulu
kali sehari, jarang makan sayur dan seringkali
 Riwayat alergi obat (-) memakan makanan pedas
 Riwayat operasi sebelumnya (-) b. Riwayat merokok : disangkal
 Riwayat hipetensi (-) c. Riwayat alkohol : disangkal
 Riwayat diabetes mellitus (-) d. Riwayat hubungan seksual: terakhir 1 minggu lalu
e. Riwayat olahraga : jarang berolahraga
Riwayat penyakit dalam keluarga
 
 Riwayat penyakit dengan keluhan yang
Riwayat Sosial dan Ekonomi
sama dalam keluarga disangkal
Pasien merupakan seorang, pasien sudah menikah
dan memiliki 2 orang anak. Pasien berobat ke RSUD
Cikalong Wetan menggunakan BPJS kelas 3.
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Sakit Sedang
 Kesadaran : CM (E: 4 M : 6 V : 5)
 VAS :7
 Tanda Vital
o TD : 150/90 mmHg
o Nadi : 89x/menit
o RR : 26x/menit
o Suhu : 36,5 derajat celcius

Kepala Thorax Abdomen Ekstremitas


Bentuk dan gerak simetris Datar, soepel
Mata : CA -/- SI -/- Akral hangat, CRT<2
Fremitus taktil simetris BU (+)
Hidung : PCH (-), secret detik, edema -/- ADP
Perkusi sonor Teraba massa (-),
-/- +/+
Pulmo : VBS ka=ki rh -/- NT mc burney,
Telinga : secret -/- Psoas sign (+)
wz -/- Blumberg sign (+),
Mulut : POC (-) ,kering Obturator sign (+)
Cor : BJ I II regular, rovsing sign (+) ,
(+) T1/T1, faring
murmur (-) gallop (-) perkusi timpani
hiperemis (-)
DIAGNOSA BANDING
Appendisitis akut Infeksi Saluran Kemih

Appendisitis kronis
Urolithiasis
eksaserbasi akut

Kehamilan Ektopik
Gastroenteritis Terganggu

Pelvic Inflammatory
Disease
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Lengkap Urin Lengkap

Jenis

Hematologi
Lengkap

Urin Lengkap
Pemeriksaan Penunjang
PP Test dan Swab Antigen Rontgen Thorax

Jenis

PP Test

Swab Antigen

Rontgen Thorax
Skor Alvarado

Your Picture Here Your Picture Here

Your Picture Here Your Picture Here


DIAGNOSA BANDING
Appendisitis akut Infeksi Saluran Kemih

Appendisitis kronis
Urolithiasis
eksaserbasi akut

Kehamilan Ektopik
Gastroenteritis Terganggu

Pelvic Inflammatory
Disease
DIAGNOSIS
KERJA
Susp.
Appendisitis Akut
Tatalaksana
Di IGD
RSUD Cikalong Wetan
Konsul dr. Bedah
- Injeksi ketolorac 30 mg IV
- Injeksi omeprazole 40 mg IV - Rencana laparotomi hari senin

- Injeksi ondansentron 4 mg IV tanggal 05/04/2021


- IVFD RL 1500 cc/24 jam
- Ketolorac 2x30 mg IV
- Omeprazole 2x40 mg IV
- Ondansentron 3x4 mg IV
Konsul dr. Anestesi
- Cefotaxime 2x1 gr IV
- Acc operasi hari senin tanggal 05/04/2021
- Metronidazole 3x500 mg IV
- Puasa 6 jam sebelum operasi (jam 03.00)
S O A P
Minggu, 5 Juli 2021
Os mengeluh nyeri Keadaan umum : Suspect appendisitis - IVFD RL 20 tpm
perut kanan bawah (+) tampak sakit sedang, akut - Ketolorac 2x30 mg IV
Kesadaran : Compos - Omeprazole 2x40 mg IV
mentis - Ondansentron 3x4 mg IV
  - Cefotaxime 2x 1gr IV
TTV : - Metronidazole 3x500 mg IV
TD : 120/78 mmHg, - Rencana operasi besok pukul
Nadi : 98x/menit, RR : 10.00
21x/menit, T : 37.6 C
 
Status generalis :
Kepala : KA -/- SI -/-
Thorak : vbs ka=ki, rh-/-
wz -/-
Abd : datar, defans
muscular (-), BU (+),
Nyeri tekan (+) mc
burney
Ektrimitas : akral
hangat, CRT<2 detik
 
Laporan Operasi
Laporan Operasi
Pembedah : dr. Agi, Sp.B asisten I : Dedi Perawat instrument :
Ahli anestesi : dr. Deny Saeful, sp.An asisten II : Bagus Ridwan
Jenis anestesi spinal anestesi

Diagnosa pra bedah : peritonitis difusa + perforasi apendisitis infiltrate + sepsis


Diagnosa post bedah : peritonitis difusa + perforasi apendisitis infiltrate + sepsis

Indikasi operasi : kontrol infeksi


Jenis operasi : laparotomi eksplorasi + apendektomi
Desinfektan kulit dengan povidone iodin
Jam operasi : 11.00 – 11.37
Posisi pasien : supinasi
Laporan Operasi
Teknik operasi dan temuan intra operasi :
1. Dilakukan Tindakan aseptic dan antiseptic didaerah abdomen dan sekitarnya
2. Dilakukan insisi kutis dan subkutis sampai dengan fascia
3. Dilakukan diseksi tajam fascia
4. Dilakukan diseksi tumpul peritoneum
5. Dilakukan eksplorasi kea rah sumber infeksi
6. Dilakukan pengambilan mesoapendiks
7. Dilakukan appendektomi
8. Dilakukan pembersihan rongga abdomen dengan NaCl 0,9%
9. Dilakukan penjahitan rongga abdomen
10. Dilakukan penjahitan subkutis dan kutis
11. Operasi selesai
Durantee operasi :
- Diperkirakan perdarahan ± 30 cc
- Ditemukan apendiks retro sekal dengan panjang 10 cm diameter 1 cm
Laporan Operasi
Instruksi paska bedah :
1. Kontrol TTV per 3 jam
2. Puasa hingga BU (+) N
3. Infus RL 30 tpm
4. Obat-obatan :
- Cefotaxime 2x1 gr IV
- Metronidazole 3x500 mg IV
- Ketolorac 2x30 mg IV
- Ranitidin 2x150 mg IV
1. Ganti perban POD II
Hasil patologi anatomi follow up
S O A P
Senin, 6 Juli 2021
Os mengeluh nyeri Status generalis : Post Op laparotomi IVFD RL 30 TPM
luka operasi, demam Keadaan umum : sakit eksplorasi POD 0 e.c. Ketorolac drip 3x1 IV
sedang peritonitis difusa + Cefriaxone 2x1 IV
(-), mual (-) muntah
Kesadaran : CM perforasi apendisitis Metronidazole 3x500 mg IV
(-), flatus (+) TTV : infiltrate + sepsis Ranitidin 2x150 mg IV
TD : 136/91 mmHg Paracetamol 500 mg extra PO (prn
nadi : 91x/menit demam)
 RR : 23x/menit T : Mobilisasi
37,5 C Diet lunak
Kepala : KA -/- SI -/-
Thorak : vbs ka=ki, rh-/-
wz -/-
Abd : datar, soepel, BU
(+), nyeri tekan (-),
nyeri lepas (-). Luka
operasi midline tertutup
verban
Ekstrimitas : akral
hangat (+), CRT<2 detik
S O A P
Selasa, 7 Juli 2021
Os mengeluh sedikit Status generalis : Post Op laparotomi IVFD RL 30 TPM
nyeri luka operasi (+) Keadaan umum : sakit eksplorasi POD I e.c. Ketorolac drip 3x1 IV
sedang peritonitis difusa + Cefriaxone 2x1 IV
demam ringan (+)
Kesadaran : CM perforasi apendisitis Metronidazole 3x500 mg IV
mual (-) muntah (-) TTV : infiltrate + sepsis Ranitidin 2x150 mg IV
flatus (+) BAB (+) TD : 139/86 nadi : 88 Paracetamol 500 mg extra PO (prn
RR : 23 T : 37,5 demam)
Kepala : KA -/- SI -/- Mobilisasi
Thorak : vbs ka=ki, rh-/- Diet lunak
wz -/- Aff kateter
Abd : datar, soepel, BU Rencana pulang besok tgl 8/04/2021
(+), nyeri tekan (-), Diberikan edukasi dan obat pulang
nyeri lepas (-).
Luka operasi : kering,
darah (-), dan pus (-)
Ekstrimitas : akral
hangat (+), CRT<2 detik
 
Mikroskopik
Sediaan operasi appendiks, mukosa dilapisi epitel toraks bergoblet yang sebagian erosi
dan ulseratif, inti sel dalam batas normal. Subepitelial terdiri dari kripta-kripta bentuk

HASIL
tubuler dilapisi epitel toraks bergoblet, inti sel dalam batas normal. Stroma jaringan ikat
fibrokolagen udematous berserbukan massif sel radang limfosit, PMN, eosinophil.

PATOLOGI Tampak folikel limfoid dengan centrum germinativum. Tunika muskularis udematous

ANATOMI
Sebagian fibrosis. Tunika serosa edematous disertai dilatasi dan bendungan pembuluh
darah. Tampak pula sel-sel lemak matur, inti ditepi dalam batas normal. Tidak tampak
tanca ganas.

Makroskopik
Diterima sebuah appendiks, Panjang
Appendisitis kronis
8,5 cm, diameter 1-1,5 cm, tidak jelas
daerah perforasi. Warna putih, kuning, eksaserbasi akut
kecoklatan. Pada lamelasi lumen isi
faekalit.
TINJAUAN
PUSTAKA
BASIC
SCIENCE
Anatomi apendiks
Panjang 6-10 cm di aspek
posteromedial caecum disebelah
inferior ileocecal junction

Terdiri dari Memiliki


jaringan mesoapendiks
limfoid

Bagian proximal
menyempit dan
bagian distal
melebar
ANATOMI APENDIKS
z

Superior mesenteric Superior mesenteric Superior mesenteric


Simpatis
artery vein lymph nodes

superior mesenteric
Ileocolic artery ileocolic lymph nodes
plexus (T10-L1)

Parasimpatis
Appendicular artery Ileocolic vein meso-appendix
vagus nerve

Vaskularisasi ar-
Drainase vena Drainase limfatik Inervasi
teri
HISTOLOGI APENDIKS

Lumen yang relative


kecil dan ireguler

Mucosa-Associated
Lymphoid Tissue
(MALT), dengan
sejumlah besar
folikel limfoid pada
dindingnya

Sekresi IgA
APPENDISITI
S AKUT
CLINICA
L DEFINISI
SCIENCE
Peradangan pada vermiform apendiks

Nyeri abdominal berat yang timbul mendadak

Nyeri tekan abdominal maksimum  titik Mc


Burney

Disebabkan oleh obstruksi lumen dan infeksi


bakteri aerob maupun anaerob
Epidemiologi

Prevalensi Prevalensi di Umur Jenis Kelamin Appendisitis akut


didunia Indonesia merupakan salah satu
Terjadi pada anak- Sebanding antara
52 kasus per 24,9 kasus per anak ataupun laki-laki dan kegawatdaruratan paling
100.000 10.000 populasi. dewasa perempuan sering dalam bidang
penduduk Tertinggi : 20-30 >20 tahun : laki-
tahun laki >> bedah abdomen
Etiologi Infeksi Bakteri

seperti Escherichia coli,


Peptostreptococcus,
Bacteroides, dan
Pseudomonas

Diet
Tumor
apendiks makanan rendah
Cacing serat  konstipasi
Fekalit
Askaris

Hiperplasia Erosi E.
jaringan histolytica
Obtruksi
limfe
lumen
apendiks
Klasifikasi

01 Appendisitis akut 02 Appendisitis kronis


Inflamasi apendiks mendadak Terdapat riwayat nyeri perut kanan
ditandai peradangan setempat dengan bawah lebih dari 2 minggu.
atau tanpa rangsang peritoneum local
Mikroskopis : fibrosis menyeluruh
dinding apendiks, jaringan parut dan
Sederhana Gangrenosa Abses ulkus lama dimukosa dan adanya sel
inflamasi kronik.

Supuratif Infiltrat Perforasi


Manifestasi Klinis

Nyeri
Mual dan
epigastrium muntah Demam
 regio
iliaka dextra
Anoreksia

Blumberg sign Ten horn sign


Nyeri tekan di
Mc Burney Rovsing sign Obturator sign
point
Dunphy sign Psoas sign
Patogenesis
Patogenesis
SISTEM SKORING
Pemeriksaan
Radiologi
Diagnosa Banding

Gastroenteritis
01

Limfadenitis Mesenterika
02

Demam Dengue
03

Pelvic Inflammatory Disease (PID)


04
Diagnosa Banding

Kelainan Ovulasi
05

Kehamilan Ektopik
06

Kista Ovarium Terpuntir


07

Endometriosis Eksterna
08
Diagnosa Banding

Urolitiasis Pielum/Ureter Kanan


09

Divertikulitis Meckel
10

Perforasi Kolon
11

Mukokel Apendiks
12
Tatalaksana

Antibiotik broad
spektrum OPERATIF
Simptomatik

Laparoscopic
appendectomy

MEDIKAMENTO Open appendectomy


SA
Open
Appendectomy
Laparoscopic Appendectomy
Laparotomy Exploration
Laparatomi merupakan prosedur
pembedahan yang melibatkan suatu insisi
pada dinding abdomen hingga ke cavitas
abdomen.

Pasien yang mengalami nyeri


abdomen tidak diketahui penyebabnya
atau pasien yang mengalami trauma
abdomen.
Komplikasi

03 05
01 Perforasi Massa Peria- 04 Sepsis
Apendiks 02 pendikular
Abses Peritonitis
Apendiks Purulenta
SEPSIS
Sepsis
sebagai suatu keadaan dimana terjadi disfungsi organ yang mengancam jiwa
yang terjadi oleh karena respon regulasi yang salah pada host terhadap
infeksI.

Disfungsi Organ : penilaian ≥2 pada skor SOFA (Sequential Organ Failure


Assesment)

Syok Sepsis
di definisikan sebagai suatu bagiandarisepsis dimana terjadi abnormalitas
terutama pada sirkulasi, selulerdan metabolism tubuh yang secara
substansial meningkatkan angka mortalitas
PROGNOSIS

 Dengan diagnosis yang akurat serta pembedahan, tingkat


mortilitas dan morbiditas penyakit ini menjadi rendah

 Keterlambatan diagnosis akan meningkatkan morbiditas dan


mortalitas bila terjadi komplikasi.

 Serangan berulang dapat terjadi jika tidak dilakukan


appendektomi (appendicitis rekurens), risiko sebesar 50%.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai