02 Basic Science
.
03 Clinical Science
.
04 Kesimpulan
A. IDENTITAS PASIEN
Nomor RM : 395--
Umur : 34 Tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Status : Kawin
Pendidikan : SD
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Cikalong Wetan dengan keluhan nyeri pada perut kanan bawah
sejak 2 hari SMRS. Keluhan terjadi secara tiba-tiba, diawali nyeri pada bagian ulu hati dan berpindah ke
perut kanan bawah dalam waktu 2 jam. Pasien juga mengeluhkan muntah sebanyak >5 kali, isi
makanan. Pasien mengaku mual dan nafsu makan berkurang. BAB terakhir 2 hari lalu, konsistensi
normal tidak terdapat darah atau lendir. Terdapat keluhan nyeri BAK sejak tadi pagi. Riwayat haid
pasien tidak teratur dan menggunakan KB suntik sejak 3 tahun lalu.
Pasien mengaku ini merupakan keluhan pertama kali. Pasien juga menyangkal adanya demam.
Riwayat nyeri pinggang berulang disangkal. Riwayat BAB cair disangkal. Riwayat BAK keluar batu
atau pasir disangkal. Riwayat keputihan disangkal.
Riwayat Kebiasan dan Gizi
Appendisitis kronis
Urolithiasis
eksaserbasi akut
Kehamilan Ektopik
Gastroenteritis Terganggu
Pelvic Inflammatory
Disease
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Lengkap Urin Lengkap
Jenis
Hematologi
Lengkap
Urin Lengkap
Pemeriksaan Penunjang
PP Test dan Swab Antigen Rontgen Thorax
Jenis
PP Test
Swab Antigen
Rontgen Thorax
Skor Alvarado
Appendisitis kronis
Urolithiasis
eksaserbasi akut
Kehamilan Ektopik
Gastroenteritis Terganggu
Pelvic Inflammatory
Disease
DIAGNOSIS
KERJA
Susp.
Appendisitis Akut
Tatalaksana
Di IGD
RSUD Cikalong Wetan
Konsul dr. Bedah
- Injeksi ketolorac 30 mg IV
- Injeksi omeprazole 40 mg IV - Rencana laparotomi hari senin
HASIL
tubuler dilapisi epitel toraks bergoblet, inti sel dalam batas normal. Stroma jaringan ikat
fibrokolagen udematous berserbukan massif sel radang limfosit, PMN, eosinophil.
PATOLOGI Tampak folikel limfoid dengan centrum germinativum. Tunika muskularis udematous
ANATOMI
Sebagian fibrosis. Tunika serosa edematous disertai dilatasi dan bendungan pembuluh
darah. Tampak pula sel-sel lemak matur, inti ditepi dalam batas normal. Tidak tampak
tanca ganas.
Makroskopik
Diterima sebuah appendiks, Panjang
Appendisitis kronis
8,5 cm, diameter 1-1,5 cm, tidak jelas
daerah perforasi. Warna putih, kuning, eksaserbasi akut
kecoklatan. Pada lamelasi lumen isi
faekalit.
TINJAUAN
PUSTAKA
BASIC
SCIENCE
Anatomi apendiks
Panjang 6-10 cm di aspek
posteromedial caecum disebelah
inferior ileocecal junction
Bagian proximal
menyempit dan
bagian distal
melebar
ANATOMI APENDIKS
z
superior mesenteric
Ileocolic artery ileocolic lymph nodes
plexus (T10-L1)
Parasimpatis
Appendicular artery Ileocolic vein meso-appendix
vagus nerve
Vaskularisasi ar-
Drainase vena Drainase limfatik Inervasi
teri
HISTOLOGI APENDIKS
Mucosa-Associated
Lymphoid Tissue
(MALT), dengan
sejumlah besar
folikel limfoid pada
dindingnya
Sekresi IgA
APPENDISITI
S AKUT
CLINICA
L DEFINISI
SCIENCE
Peradangan pada vermiform apendiks
Diet
Tumor
apendiks makanan rendah
Cacing serat konstipasi
Fekalit
Askaris
Hiperplasia Erosi E.
jaringan histolytica
Obtruksi
limfe
lumen
apendiks
Klasifikasi
Nyeri
Mual dan
epigastrium muntah Demam
regio
iliaka dextra
Anoreksia
Gastroenteritis
01
Limfadenitis Mesenterika
02
Demam Dengue
03
Kelainan Ovulasi
05
Kehamilan Ektopik
06
Endometriosis Eksterna
08
Diagnosa Banding
Divertikulitis Meckel
10
Perforasi Kolon
11
Mukokel Apendiks
12
Tatalaksana
Antibiotik broad
spektrum OPERATIF
Simptomatik
Laparoscopic
appendectomy
03 05
01 Perforasi Massa Peria- 04 Sepsis
Apendiks 02 pendikular
Abses Peritonitis
Apendiks Purulenta
SEPSIS
Sepsis
sebagai suatu keadaan dimana terjadi disfungsi organ yang mengancam jiwa
yang terjadi oleh karena respon regulasi yang salah pada host terhadap
infeksI.
Syok Sepsis
di definisikan sebagai suatu bagiandarisepsis dimana terjadi abnormalitas
terutama pada sirkulasi, selulerdan metabolism tubuh yang secara
substansial meningkatkan angka mortalitas
PROGNOSIS