Anda di halaman 1dari 32

DIAGNOSA

BANDING
NYERI BAHU
Preceptor : H. Satryo Waspodo, dr., SpKFR., MMRS

Ratih Kumaladewi Permatasari


12100118012

2
SENDI BAHU
◦ Bahu dibentuk oleh caput
humeri yang bersendi dengan
cavitas glenoidalis

3
Struktur Sendi
◦ Ligamen

- Superior : Coracohumeral ligament

- Anterior : ligament glenuhomeral superior,


middle, inferior

4
Struktur Sendi
◦ Otot

Subscapularis, supraspinatus, infraspinatus dan teres


minor “rotator cuff”.

◦ Pergerakan glenohumeral:

Fleksi-Ekstensi, Abduksi-Adduksi, Endorotasi-


Eksorotasi, internal rotasi-eksternal rotasi, Sirkumduksi.

5
◦ Nyeri bahu adalah rasa nyeri yang
mempengaruhi satu atau kedua bahu. Gejala
klinis dapat berupa :
◦ Nyeri

NYERI ◦ Lemah
BAHU ◦ Instabil
◦ Kaku
◦ Bengkak
◦ Adanya deformitas
◦ Hilang fungsi
6
DIAGNOSA
BANDING

7
1. Rotator cuff Syndrome
2. Adhesive capsulitis (Frozen
shoulder)
DIAGNOSA 3. Acromioclavicular joint
BANDING sprains
4. Glenohumeral joint instability

8
Definisi
Insidensi
Adanya cedera pada bagian
◦ Merupakan gangguan
rotator cuff
Rotator Cuff muskuloskeletal yang sering terjadi
◦ Estimasi jumlah penderita 10 per
Syndrome 1.000 populasi
◦ Biasanya pada usia 42-46 tahun

9
Rotator Cuff Rotator Cuff
Tendonitis Impingement Syndrome

◦ Disebabkan adanya inflamasi


◦ Terjadi ketika rotator cuff
pada rotator cuff.
trapped kedalam subacromial
Rotator Cuff ◦ Terjadi akibat over use space.
shoulder.
Syndrome ◦ Pada atlet yang sering
◦ Penyebabnya dibagi menjadi
primer dan sekunder.
menggunakan tangan = atlet
◦ Primer : hooked acromion atau a
renang, basket, volleyball,
thick coracoacromial ligament
dll
◦ Sekunder : glenohumeral joint
◦ Non-atlet yang sering
instability, weak scapular
mengangkat beban berat atau
stabilizers, scapulothoracic
melakukan pergerakan
dyskinesis dan instability.
berulang pada bahu.

10
◦ Gejala :
- nyeri bahu anterior atau
lateral yang terjadi ketika
◦ Ditanyakan pula :
aktivitas berlebih pada bagian
bahu ◦ gejala ketidakstabilan
Manifestasi - gejalanya memburuk ketika sendi glenohumeral
Klinis malam hari menjelang tidur. seperti mati rasa,
- Gejala-gejala lain seperti kesemutan, perasaan
seperti kekakuan, kelemahan, subluksasi,
dan catching mungkin ada.

11
◦ Radiologi :
◦ PE: mencakup AP,
- Tanda-tanda inflamasi outlet
- The Neer-Walsh dan Hawkins- supraspinatus, dan
Kennedy impingement radiografi aksila.
Pemeriksaan - The anterior apprehension test Dapat ditemukan
juga osteofit sendi
AC.

12
Neer’s impingement sign Hawkin – Keneddy Test

Pemeriksaan

13
◦ Anterior
Apprehension Test-
Relocation test
- Pasien supinasi
Pemeriksaan - Abduksi lengan 90o
- Eksternal rotasi
glenohumeral joint

14
◦ Rest
Hentikan aktivitas yang memperparah gejala.
◦ Ice
◦ NSAID
◦ Strengthening Exercise

Tata Laksana

15
◦ Hindari membawa tas/ barang dengan satu bahu
◦ Jangan mengangkat barang yang berat jauh dari batang
tubuh
Pencegahan ◦ Simpan peralatan sehari-hari pada tempat yang mudah
dijangkau

16
Ditandai dengan ROM bahu yang nyeri dan terbatas pada
pasien dengan radiografi normal

Biasanya merupakan kondisi idiopatik tetapi dapat


dikaitkan dengan keadaan DM, arthritis, trauma,
imobilisasi lama, penyakit tiroid, cerebrovascular
FROZEN accident, infark miokard, atau penyakit autoimun.
SHOULDER
(ADHESIVE
CAPSULITIS)

17
◦ Stage 1
1 sampai 3 bulan pertama dan melibatkan rasa sakit dengan gerakan bahu tetapi
tidak ada pembatasan ROM sendi glenohumeral yang signifikan ketika diperiksa
dengan anestesi.
• Stage 2 ( freezing )
Gejala telah hadir selama 3 sampai 9 bulan dan ditandai oleh rasa sakit dengan
Tahapan gerakan bahu dan restriksi ROM sendi glenohumeral progresif dalam fleksi ke
depan, abduksi, dan rotasi internal dan eksternal.
Frozen • Stage 3 ( frozen )

Shoulder Gejala telah hadir selama 9 sampai 15 bulan dan termasuk pengurangan rasa sakit
yang signifikan tetapi masih dalam tahap pemeliharaan ROM sendi glenohumeral
terbatas
• Recovery (thawing)
Gejala telah hadir selama sekitar 15 hingga 24 bulan dan ROM secara bertahap
membaik.

18
◦ Pemeriksaan Fisik ◦ Artrografi sendi glenohumeral
Akan ditemukan keterbatasan Range biasanya menunjukkan
Of Motion sendi bahu penurunan volume kapsuler yang
Pemeriksaan signifikan.

19
◦ Mobilisasi (codman pendulum exercise) dengan atau tanpa Ultrasound

◦ 30 detik arah awal  30 detik balik arah. Lakukan 3x dalam 1


hari

◦ Diawali dengan lingkaran kecil kemudian perlahan ditingkatkan


ke lingkaran yang lebih besar.

◦ Bila sudah tidak ada sakit tambahkan beban


◦ NSAID (oral atau injeksi)
◦ Jika tidak membaik, pertimbangkan operasi

Tata Laksana

20
Merupakan injuri yang diakibatkan dari trauma
secara langsung dari fall atau blow ke
akromion.

Acromioclavic
ular (AC) Joint
Sprains

21
Rockwood classification:

◦ Type 1: sprains meliputi mild injury pada ligamen AC, radiologi normal.

◦ Type 2: complete disruption: elevasi clavicular.

◦ Type 3: complete disruption ligamen AC dan coracoclavicular, namun fasia


deltotrapezia intak, radiografi: peningkatan coracoclavicular interspace 25-
100%.

◦ Type 4: complete disruption ligamen coracoclavicular dan AC dengan


posterior displacement dari distal clavicula ke trapezius muscle

◦ Type 5: fully disruption ligamen coracoclavicular dan AC dengan ruptur


fascia deltotrapezia, mengakibatkan peningkatan interspace coracoclavicular
>100% dari bahu normal

◦ Type 6: complete disruption ligamen coracoclavicular dan AC, terlepasnya


dari otot deltotrapezial, dengan displacement dari distal clavicula dibawah
acromion atau coracoid process

22
◦ Type 1,2,3: nonoperative, sling
imobilisasi bisa untuk pain control.
Indikasi operasi type 3 jika nyeri
Tata Laksana persisten atau tampilan (cosmetic)
tidak memuaskan.
◦ Type 4,5,6: membutuhkan operasi

23
Ketidakstabilan sendi glenohumeral, dapat berupa :

Dislokasi : kepala humerus terlepas dari fossa glenoid dan


sering membutuhkan reduksi manual
Subluksasi : kepala humerus translate ke tepi glenoid, di
Glenohumeral luar batas fisiologis normal.
Joint Instability Microinstability : disebabkan oleh kelemahan kapsuler
yang berlebihan, bersifat multi arah, dan sering dikaitkan
dengan benturan internal rotator cuff.

24
Manifestasi
Klinis
Popping
Catching
Locking
Sensasi yang tidak stabil
Kekakuan
Pembengkakan
Episode subluksasi umumnya dikaitkan dengan perasaan
mati terbakar atau sakit di lengan

25
tes khusus untuk ketidakstabilan sendi glenohumeral (sulcus
sign, anterior apprehension, relocation test)

Ditegakkan dengan pemeriksaan radiologi AP, Lateral


Shoulder

Pemeriksaan

26
Non operative :
Strengthening program
dimulai dari closed chain
exercise untuk mendukung
co-contraction
glenohumeral joint
stabilizing musculatur
kemudian berkembang

Tata Laksana menjadi open chain


exercise untuk stabilisasi.

Operative : Ketika gagal


nonoperative program

27
28
29
30
Sumber

- Braddom RL. Physical Medicine and Rehabilitation


5th edition. Philadelphia: Saunders.2016

- Delisa’s. Physical Medicine & Rehabilitation 5th


edition. Philadelphia. 2010.

31
Terima Kasih

32

Anda mungkin juga menyukai