INSPEKSI
STATIS DAN DINAMIS
M. INFRASPINATUS
◦ Posisi Sphynx, horizontal Add - external rot.
◦ Palpasi tuberculum minus arah cranio-caudal.
Sugijanto, 2009
M. SUBSCAPULARIS
◦ Posisi netral sedikit external rotasi
PALPATION ◦ Palpasi medial tuberculum minus
TENDON M. BICEPS CAPUT LONGUM
◦ Posisi netral sedikit external rotasi
◦ Palpasi sulcus bicipitalis sambil grk external-internal rot
BURSA SUBDELTOIDEA
◦ Posisi extension
◦ Palpasi ventrocaudal acromion diatas tuberculum mayus
humeri.
Sugijanto, 2009
• MUSCLE LENGTH TEST
• UPPER TRAPEZIUS M.
• Cervical lateral flexion contralateral,
shoulder girdle depression ipsilateral.
• Gerak pasive girdle depression
• LEVATOR SCAPULAR M.
• Seperti diatas posisi lengan abduction-
elevation tangan dibelakang leher.
Sugijanto, 2009
• MUSCLE LENGTH TEST
• PECTORALIS MAYOR M.
• Posisi glenohumeral Abduction -horizontal abduction.
• Expiration dan horizontal abd.
• PECTORALIS MINOR M.
• Posisi girdle retraction
• Expiration dan girdle retraction
Sugijanto, 2009
FROZEN SHOULDER
• Patologi:
• Nyeri bahu dan keterbatasan gerak sendi
capsular pattern, tak jelas penyebabnya.
• Dapat diderita pd wanita/pria usia 45-60 tahun
• Dapat didahului oleh cidera m.supra spinatus,
bursitis.
• 20% diabetes mellitus bilateral.
ASSESSMENT
• Anamnesis
• Kaku dan nyeri bahu tak jelas sebabnya
• Nyeri jenis pegal pd bahu dan lengan atas disertai kaku gerak
kesegala arah.
• Keluhan tangan tak bisa kebelakang punggung atau menyisir
atau kegiatan tangan lainnya karena nyeri dan kaku.
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
• Tes cepat
– Abduksi elevasi bahu terjadi gerak ’reverse
humerosccapular rhythm’
– Gerak terbatas dengan firm end feel
• Tes gerak pasif
– Gerak glenohumeralis rotasi eksternal, abduksi, maupun
rotasi internal terbatas firm end feel, dalam pola
keterbatasan capsular pattern.
– Pada ROM penuh nyeri sampai lateral lengan atas
• Tes gerak isometric
– Tidak bermakna kecuali bila ada strain
TES KHUSUS
• Tes khusus
– Joint play movement: traksi pada ahir ROM nyeri, terbatas
firm end feel
– Joint play movement: translasi pada akhir ROM nyeri,
terbatas firm end feel
– Palpasi: Spasme otot-otot bahu.
– Contract relax stretched test terbatas dan nyeri sedikit
berkurang pasca kontraksi
• Pemeriksaan lain
– ’X’ ray diperlukan bila diagnosis belum tegak
Diagnosis: Capsular patern joint hypomobility sec.
frozen shoulder
INTERVENSI
• Joint mobilization:
– Traksi osilasi pada MLPP
– Traksi pada pembatasan ROM
– Translasi pada pembatasan ROM
• Codmann pendular exercise
• Contract relax stretching bila terdapat kontraktur
otot.
• Latihan mobilisasi bahu dengan dan tanpa alat
(shoulder wheel, overhead pulley, dan lain-lain).
Kesimpulan
Capsular pattern glenohumeral joint
Idiopathic frozen shoulder Sering krn patologi
suprahumeral/DM Massage
Bursitis subdeltoidea
Compression njury
Nyeri posisi abd mid
range Ultra sound pss ekstensi
Sering DM.
Painful arc
Calsification
Non capsular pattern Transverse friction posisi
ekstensi
Patologi:
• Etio : Pada critical zone terjadi degenerasi dini. Bila
overload akan timbul nyeri.
• Penumpukan calsium masuk kedalam bursa: bursitis
calcarea.
• Wringing out phenomenon (perenang/marathon)
• Terjadinya painful arc
ASSESSMENT
Anamnesis
• Nyeri jenis pegal pada lengan atas bag lateral
• Nyeri meningkat ketika angkat lengan
• Tidak jelas sebab-sebabnya
Inspeksi
• Tidak tampak kelainan
Pemeriksaan fungsi gerak dasar
• Tes cepat
– Abduksi elevasi: ’Painful arc’
• Tes gerak aktif
– Gerak abduksi nyeri, gerak lain negatif
• Tes gerak pasif
– Tak ada kelainan
• Tes gerak isometric
– Abduksi isometric melawan tahanan
– Gerak lain +/-
TES KHUSUS
• Tes khusus
• Palpasi posisi rotasi internal-ekstensi-adduksi.
• Pemeriksaan lain
• ‘X’ ray bila diperlukan
• Diagnose: Shoulder pain sec. tendinitis
supraspinatus m.
INTERVENSI
• Transverse friction Posisi rotasi internal-ekstensi-
adduksi
• Stretching m. supraspinatus
• Codmann pendular exercise
TENDOPATHY M. INFRASPINATUS
• Patologi:
• Teno-osseal superficial
• Teno-osseal profundus.
• Tendon.
ASSESSMENT
• Anamnesis
• Nyeri jenis pegal pada lengan atas bag lateral
• Nyeri meningkat ketika angkat lengan
• Tidak jelas sebab-sebabnya
• Inspeksi:
• Tidak tampak kelainan
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
• Tes cepat
– Abduksi elevasi: ’Painful arc’
• Tes gerak aktif
– Gerak rotasi eksternal nyeri nyeri kontraksi, gerak rotasi
internal penuh atau horizontal adduksi penuh nyeri
regang
• Tes gerak pasif
– Tak ada kelainan yang jelas, tetapi horizontal adduksi
penuh nyeri regang
• Tes gerak isometric
– Rotasi eksternal isometric melawan tahanan nyeri
– Gerak lain +/-
TES KHUSUS
• Tes khusus
• Palpasi posisi sphinx nyeri pada tendon m.
infraspinatus.
• Pemeriksaan lain
• Bila diagnosis belum dapat ditegakkan
INTERVENSI
Transverse friction Posisi sphinx atau horizontal
adduksi-ratasi eksternal
Stretching m. Infraspinatus dalam posisi
horizontal adduksi penuh
Caudal traction/translation glenohumeral
Codmann pendular exercise
Evaluasi
Nyeri dan scapula humeral rhythm
TENDOPATHY M. SUBSCAPULARIS
• Patologi:
• Karena overload, misal pelempar lembing,
smesh/serve tennis.
• Pada wanita 40 – 60 th sering tanpa sebab.
• Diagnose: Shoulder pain sec. tendinitis
subscapular m.
ASSESSMENT
• Anamnesis
– Nyeri jenis pegal pada lengan atas bag lateral
– Nyeri meningkat ketika angkat lengan
– Tidak jelas sebab-sebabnya, kemungkinan olah raga melempar
• Inspeksi:
– Tak jelas tampak kelainan
– Tes cepat
– Abduksi elevasi bahu: ’Painful arc’
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
• Tes cepat
– Abduksi elevasi: ’Painful arc’
• Tes gerak aktif
– Gerak abduksi horizontal atau fleksi bahu penuh nyeri
regang, gerak lain negatif
• Tes gerak pasif
– Tak ada kelainan
• Tes gerak isometric
– Rotasi internal isometric melawan tahanan nyeri bahu
– Gerak lain +/-
TES KHUSUS
• Tes khusus
• Palpasi posisi netral, palpasi pada medial sulcus
bicipitalis.
• Pemeriksaan lain
• Bila diagnosis belum dapat ditegakkan
• Diagnose: Shoulder pain sec. tendinitis
subscapular m.
INTERVENSI
• Transverse friction Posisi netral
• Stretching m. Subscapularis pada gerak abduksi
horizontal penuh
• Caudal traction/translation sendi glenohumeral
• Codmann pendular exercise
TENDOPATHY M. BICEPS CAPUT
LONGUM
Patologi:
Tendon caput longum terletak intra dan ektra
artikuler.
Tendon tidak gerak di sulcus saat grk. bahu sering
test isometris tak nyeri.
Diderita olah-ragawan muda.
Dislocasi tendon caput longum.
Akibat bentuk abnormal tubercul. dan robeknya lig.
transversum humeri abd. + extern rot. disloc.
ASSESSMENT
• Anamnesis
• Nyeri jenis pegal pada lengan atas bag depan
• Nyeri meningkat ketika angkat beban
• Tidak jelas sebab-sebabnya, kemungkinan olah raga melempar
• Inspeksi:
• Tak jelas tampak kelainan
• Tes cepat
• Abduksi elevasi bahu: ’Painful arc’
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
• Tes gerak aktif
• Gerak fleksi siku nyeri depan bahu
• Tes gerak pasif
• Tak ada kelainan
• Tes gerak isometric
• Fleksi siku isometric melawan tahanan nyeri bahu
TES KHUSUS
Tes khusus
Palpasi posisi netral, palpasi pada sulcus bicipitalis gerak
bahurotasi internal-eksternal.
Pemeriksaan lain
Bila diagnosis belum dapat ditegakkan
Diagnosis:
Nyeri bahu depan sampai lengan atas disebabkan oleh
tendosynovitis m. biceps caput longum
INTERVENSI
• Transverse friction Posisi netral dengan menggerakkan
humerus rotasi internal-eksternal
• Stretching m. biceps pada gerak ekstensi bahu dan siku
penuh
• Caudal traction/translation sendi glenohumeral
• Codmann pendular exercise
Kesimpulan
Cuff tendinitis
Nyeri posisi abd mid Painful arc Non capsular pattern Isometric under caudal
range traction
Isometric Abduction: Isometric extr rot: Isometric intr rot: Isometric elbow flx: Long
Supraspinatus Infraspinatus Subscapulariss head biceps
Lengan bawah blk Sphynx: Add horiz-external Netral: medial sulcus Netral: pd sulcus b.c.l. Grk
punggung rotation b.c.l. lengan