Anda di halaman 1dari 70

PEMERIKSAAN FISIK PADA SHOULDER

INSPEKSI
STATIS DAN DINAMIS

Caranya berjalan, evaluasi kesamaan dan kesimetrisan gerakannya. Pada ekstremitas


superior, dalam langkah normal, ayunannya berirama dengan ekstremitas inferior.
Pada saat pasien membuka baju dan ikat pinggangnya, observasi irama gerakan
shoulder. Gerakan yang normal terlihat halus, alami dan berkualitas. Gerakan yang
tidak normal muncul pada satu sisi secara tersendat atau lambat, dan sering
ditunjukkan dengan pasien yang berusaha untuk bergerak tapi tidak berdaya. Rasa
nyeri terjadi pada saat akan bergerak sehingga tidak terjadi gerakan karena
menimbulkan nyer perubahan rasa hangat jika ada gelembung, perubahan warna, pengikisan,
jaringan parut dan tanda-tanda lain yang menunjukkan adanya patologi. bandingkan kedua sisi,
ada tidaknya tanda-tanda kelainan tertentu dari bentuk anatomi secara umum i.
.
PALPASI CLAVICULA
PALPASI ACROMION
PALPASI STERNUM
• Klien terlentang
• Lokasi palpasi 2
clavicula, kemudian
bergerak ke medial.
• Tarik garis ke arah
inferior.
PALPASI PROC. CORACOID
PALPASI GREATER TUBERCLE
PALPASI DELTOID TUBEROSITY
PALPASI MARGO MEDIAL SCAPULA
PALPASI MARGO LATERAL

Posisi klien tengkurap


Palpasi axilla bagian posterior tarik
ke arah inferior
PALPATION
 M. SUPRASPINATUS
◦ Posisi Add-Internal rot penuh lengan bawah belakang
punggung.
◦ Palpasi ventrocaudal acromion, arah lateromedial.
◦ Lokasi tendoperiosteal; tendon.

M. INFRASPINATUS
◦ Posisi Sphynx, horizontal Add - external rot.
◦ Palpasi tuberculum minus arah cranio-caudal.

Sugijanto, 2009
M. SUBSCAPULARIS
◦ Posisi netral sedikit external rotasi
PALPATION ◦ Palpasi medial tuberculum minus
TENDON M. BICEPS CAPUT LONGUM
◦ Posisi netral sedikit external rotasi
◦ Palpasi sulcus bicipitalis sambil grk external-internal rot
BURSA SUBDELTOIDEA
◦ Posisi extension
◦ Palpasi ventrocaudal acromion diatas tuberculum mayus
humeri.

Sugijanto, 2009
• MUSCLE LENGTH TEST
• UPPER TRAPEZIUS M.
• Cervical lateral flexion contralateral,
shoulder girdle depression ipsilateral.
• Gerak pasive girdle depression

• LEVATOR SCAPULAR M.
• Seperti diatas posisi lengan abduction-
elevation tangan dibelakang leher.

Sugijanto, 2009
• MUSCLE LENGTH TEST
• PECTORALIS MAYOR M.
•  Posisi glenohumeral Abduction -horizontal abduction.
• Expiration dan horizontal abd.

• PECTORALIS MINOR M.
• Posisi girdle retraction
• Expiration dan girdle retraction

Sugijanto, 2009
FROZEN SHOULDER
• Patologi:
• Nyeri bahu dan keterbatasan gerak sendi
capsular pattern, tak jelas penyebabnya.
• Dapat diderita pd wanita/pria usia 45-60 tahun
• Dapat didahului oleh cidera m.supra spinatus,
bursitis.
• 20% diabetes mellitus bilateral.
ASSESSMENT
• Anamnesis
• Kaku dan nyeri bahu tak jelas sebabnya
• Nyeri jenis pegal pd bahu dan lengan atas disertai kaku gerak
kesegala arah.
• Keluhan tangan tak bisa kebelakang punggung atau menyisir
atau kegiatan tangan lainnya karena nyeri dan kaku.
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
• Tes cepat
– Abduksi elevasi bahu terjadi gerak ’reverse
humerosccapular rhythm’
– Gerak terbatas dengan firm end feel
• Tes gerak pasif
– Gerak glenohumeralis rotasi eksternal, abduksi, maupun
rotasi internal terbatas firm end feel, dalam pola
keterbatasan capsular pattern.
– Pada ROM penuh nyeri sampai lateral lengan atas
• Tes gerak isometric
– Tidak bermakna kecuali bila ada strain
TES KHUSUS
• Tes khusus
– Joint play movement: traksi pada ahir ROM nyeri, terbatas
firm end feel
– Joint play movement: translasi pada akhir ROM nyeri,
terbatas firm end feel
– Palpasi: Spasme otot-otot bahu.
– Contract relax stretched test terbatas dan nyeri sedikit
berkurang pasca kontraksi
• Pemeriksaan lain
– ’X’ ray diperlukan bila diagnosis belum tegak
Diagnosis: Capsular patern joint hypomobility sec.
frozen shoulder
INTERVENSI
• Joint mobilization:
– Traksi osilasi pada MLPP
– Traksi pada pembatasan ROM
– Translasi pada pembatasan ROM
• Codmann pendular exercise
• Contract relax stretching bila terdapat kontraktur
otot.
• Latihan mobilisasi bahu dengan dan tanpa alat
(shoulder wheel, overhead pulley, dan lain-lain).
Kesimpulan
Capsular pattern glenohumeral joint
Idiopathic frozen shoulder Sering krn patologi
suprahumeral/DM Massage

Nyeri & kaku bahu


Joint mobilization

Reverse humeroscapular rhythm

Contract relax stretching


ROM: extern rot < Abd < intern rot Nyeri/Firm Spasm &
end feel Contracture

Active mobilization exc


Joint play movement: Nyeri akhir gerak / range
terbatas Firm end feel
BURSITIS SUBDELTOIDEA
• Patologi:
– Pada pria/wanita usia 25 – 60 th.
– 60% tanpa sebab.
– 40% dari peny. Rotator cuff, acromion atau AC joint.
– Primair chronic bursitis lanjutan. Akibat perubahan
degeneratif tanpa gejala m. supraspinatus.
– Secondair chr. Bursitis.Sebagai akibat penyakit lain
pada bahu.
ASSESSMENT
• Anamnesis
• Nyeri jenis pegal pada lengan atas bag lateral
• Nyeri meningkat ketika angkat lengan
• Tidak jelas sebab-sebabnya
• Kadang dijumpai diabetus melitus
• Inspeksi:
• Tidak tampak kelainan
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK
DASAR
• Tes cepat
– Abduksi elevasi: ’Painful arc’
• Tes gerak aktif
– Gerak abduksi bahu nyeri, kadang dijumpai crepitasi
• Tes gerak pasif
– Tak ada kelainan yang jelas, tetapi adduksi penuh
nyeri kompresi
• Tes gerak isometric
– Gerak abduksi isometric melawan tahanan sering
nyeri
– Gerak lain +/-
TES KHUSUS
• Tes khusus
• Palpasi posisi ekstensi sendi glenohumeral teraba
crepitasi dan nyeri pada bursa subacromialis.
• Pemeriksaan lain
• ‘X’ ray dijumpai osifikasi bursae
• Diagnose: Shoulder pain sec. bursitis
subdeltoidea
INTERVENSI
• Caudal traction/translation sendi glenohumeralis
• Codmann pendular exercise
Kesimpulan

Bursitis subdeltoidea
Compression njury
Nyeri posisi abd mid
range Ultra sound pss ekstensi
Sering DM.
Painful arc
Calsification
Non capsular pattern Transverse friction posisi
ekstensi

Palpasi lengan ekstensi + Caudal traction &


translation

Codmann pendular exc


Cranial compression +
TENDOPATHY M. SUPRASPINATUS

Patologi:
• Etio : Pada critical zone terjadi degenerasi dini. Bila
overload akan timbul nyeri.
• Penumpukan calsium masuk kedalam bursa: bursitis
calcarea.
• Wringing out phenomenon (perenang/marathon)
• Terjadinya painful arc
ASSESSMENT

Anamnesis
• Nyeri jenis pegal pada lengan atas bag lateral
• Nyeri meningkat ketika angkat lengan
• Tidak jelas sebab-sebabnya

Inspeksi
• Tidak tampak kelainan
Pemeriksaan fungsi gerak dasar
• Tes cepat
– Abduksi elevasi: ’Painful arc’
• Tes gerak aktif
– Gerak abduksi nyeri, gerak lain negatif
• Tes gerak pasif
– Tak ada kelainan
• Tes gerak isometric
– Abduksi isometric melawan tahanan
– Gerak lain +/-
TES KHUSUS

• Tes khusus
• Palpasi posisi rotasi internal-ekstensi-adduksi.
• Pemeriksaan lain
• ‘X’ ray bila diperlukan
• Diagnose: Shoulder pain sec. tendinitis
supraspinatus m.
INTERVENSI
• Transverse friction Posisi rotasi internal-ekstensi-
adduksi
• Stretching m. supraspinatus
• Codmann pendular exercise
TENDOPATHY M. INFRASPINATUS
• Patologi:
• Teno-osseal superficial
• Teno-osseal profundus.
• Tendon.
ASSESSMENT
• Anamnesis
• Nyeri jenis pegal pada lengan atas bag lateral
• Nyeri meningkat ketika angkat lengan
• Tidak jelas sebab-sebabnya
• Inspeksi:
• Tidak tampak kelainan
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
• Tes cepat
– Abduksi elevasi: ’Painful arc’
• Tes gerak aktif
– Gerak rotasi eksternal nyeri nyeri kontraksi, gerak rotasi
internal penuh atau horizontal adduksi penuh nyeri
regang
• Tes gerak pasif
– Tak ada kelainan yang jelas, tetapi horizontal adduksi
penuh nyeri regang
• Tes gerak isometric
– Rotasi eksternal isometric melawan tahanan nyeri
– Gerak lain +/-
TES KHUSUS
• Tes khusus
• Palpasi posisi sphinx nyeri pada tendon m.
infraspinatus.
• Pemeriksaan lain
• Bila diagnosis belum dapat ditegakkan
INTERVENSI
 Transverse friction Posisi sphinx atau horizontal
adduksi-ratasi eksternal
 Stretching m. Infraspinatus dalam posisi
horizontal adduksi penuh
 Caudal traction/translation glenohumeral
 Codmann pendular exercise

Evaluasi
 Nyeri dan scapula humeral rhythm
TENDOPATHY M. SUBSCAPULARIS
• Patologi:
• Karena overload, misal pelempar lembing,
smesh/serve tennis.
• Pada wanita 40 – 60 th sering tanpa sebab.
• Diagnose: Shoulder pain sec. tendinitis
subscapular m.
ASSESSMENT
• Anamnesis
– Nyeri jenis pegal pada lengan atas bag lateral
– Nyeri meningkat ketika angkat lengan
– Tidak jelas sebab-sebabnya, kemungkinan olah raga melempar
• Inspeksi:
– Tak jelas tampak kelainan
– Tes cepat
– Abduksi elevasi bahu: ’Painful arc’
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
• Tes cepat
– Abduksi elevasi: ’Painful arc’
• Tes gerak aktif
– Gerak abduksi horizontal atau fleksi bahu penuh nyeri
regang, gerak lain negatif
• Tes gerak pasif
– Tak ada kelainan
• Tes gerak isometric
– Rotasi internal isometric melawan tahanan nyeri bahu
– Gerak lain +/-
TES KHUSUS
• Tes khusus
• Palpasi posisi netral, palpasi pada medial sulcus
bicipitalis.
• Pemeriksaan lain
• Bila diagnosis belum dapat ditegakkan
• Diagnose: Shoulder pain sec. tendinitis
subscapular m.
INTERVENSI
• Transverse friction Posisi netral
• Stretching m. Subscapularis pada gerak abduksi
horizontal penuh
• Caudal traction/translation sendi glenohumeral
• Codmann pendular exercise
TENDOPATHY M. BICEPS CAPUT
LONGUM
 Patologi:
 Tendon caput longum terletak intra dan ektra
artikuler.
 Tendon tidak gerak di sulcus saat grk. bahu  sering
test isometris tak nyeri.
 Diderita olah-ragawan muda.
 Dislocasi tendon caput longum.
 Akibat bentuk abnormal tubercul. dan robeknya lig.
transversum humeri  abd. + extern rot. disloc.
ASSESSMENT
• Anamnesis
• Nyeri jenis pegal pada lengan atas bag depan
• Nyeri meningkat ketika angkat beban
• Tidak jelas sebab-sebabnya, kemungkinan olah raga melempar
• Inspeksi:
• Tak jelas tampak kelainan
• Tes cepat
• Abduksi elevasi bahu: ’Painful arc’
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
• Tes gerak aktif
• Gerak fleksi siku nyeri depan bahu
• Tes gerak pasif
• Tak ada kelainan
• Tes gerak isometric
• Fleksi siku isometric melawan tahanan nyeri bahu
TES KHUSUS
 Tes khusus
 Palpasi posisi netral, palpasi pada sulcus bicipitalis gerak
bahurotasi internal-eksternal.
 Pemeriksaan lain
 Bila diagnosis belum dapat ditegakkan
  Diagnosis:
 Nyeri bahu depan sampai lengan atas disebabkan oleh
tendosynovitis m. biceps caput longum
INTERVENSI
• Transverse friction Posisi netral dengan menggerakkan
humerus rotasi internal-eksternal
• Stretching m. biceps pada gerak ekstensi bahu dan siku
penuh
• Caudal traction/translation sendi glenohumeral
• Codmann pendular exercise
Kesimpulan

Cuff tendinitis
Nyeri posisi abd mid Painful arc Non capsular pattern Isometric under caudal
range traction

Isometric Abduction: Isometric extr rot: Isometric intr rot: Isometric elbow flx: Long
Supraspinatus Infraspinatus Subscapulariss head biceps

US dan Transverse friction pada posisi

Lengan bawah blk Sphynx: Add horiz-external Netral: medial sulcus Netral: pd sulcus b.c.l. Grk
punggung rotation b.c.l. lengan

Caudal traction → oscilation/static, Codmann pendular exc.

Anda mungkin juga menyukai