Anda di halaman 1dari 60

DYNAMICS OF MACHINE

TOOLS

Kelompok 6 :
Kornalius Milan 1810311010
M.Arief Aldyansyah 1810311013
Daffa Alandro 1810311043
Farhan M Daffa 1810311058
 6.1 Machine tool elastic system-cutting process closed-loop system
 6.2 General Procedure for Assessing Dynamic Stability of Ees—Cutting Process Closed-
Loop System
 6.3 Dynamic Characteristics of Elements and Systems
 6.4 Dynamic Characteristic of the Equivalent Elastic System
 6.5 Dynamic Characteristic of the Cutting Process
 6.6 Stability Analysis
 6.7 Forced Vibrations of Machine Tools
Machine tool elastic system-cutting process closed-loop system

 Tujuan dari men-design sebuah machine tool adalah untuk melakukan operasi operasi mesin tertentu.

 Proses pemotongan bisa dilakukan hanya jika

1. Ada motor yang menyiapkan tenaga yang cukup untuk operasi yang diinginkan
2. Machine tool punya ketentuan untuk meng-eksekusi Gerakan relative dari mata potong dan benda kerja
yang esensial untuk operasi tertentu
 Gaya pemotongan mendefleksikan machine tool nya, dan bisa dilihat
sebagai system yang elastis (Elastic System) . Proses pemotongan, proses
pada motor dan friction processes diketahui sebagai working processes
(proses kerja). Working processes dan machine tool elastic system (ES)
merupakan sistem closed-loop seperti yang dilihatkan pada gambar.
Kebenaran interaksi loop antara elastic system dan working processes
bisa diliat dari contoh berikut :
1. Cutting processes
2. Friction processes
3. Process In Motor
 2 fitur dari loop sistem tertutup adalah dari praktik signifikan yang bagus, ini adalah:
1. Interaksi antara working processes dan elastic system simple, contoh., aksi pada sebuah working
processes pada elastic sistem menyebabkan gaya terbalik dari aksi alami, yang mana tercatat oleh loop
sistem tertutup nya
2. Working processes tidak berinteraksi secara langsung. Perubahan dalam satu working process dapat
berefek pada working process yang lainnya hanya melalui elastic system. Fitur ini mengadakan multiple-
loop system untuk bertransformasi menjadi sistem single-loop dengan memperkenalkan konsep
equivalent elements
 Multiple-loop system sulit untuk di analisis jadi untuk mempelajari masalah
getaran berhubungan dengan cutting process, multiple-loop system pada
gambar 6.1 dapat digantikan dengan single-loop system (gambar 6.2)
dengan menerpa elastic system, proses dalam motor dan friction process
sebagai sebuah equivalent elastic system (EES). Equivalent elastic system
merepresentasikan sebuah machine tool dimana motor yang bekerja dan
sesuai dengan Gerakan relative antara workpiece dan cutting tool di
eksekusi tanpa mesinasi yang actual.
 

GENERAL PROCEDURE FOR ASSESSING DYNAMIC STABILITY


OF EES-CUTTING PROCESS CLOSED LOOP SYSTEM

 Berdasarkan Lyapunov, kestabilan dari aproksimasi linear pertama dari sistem non linear adalah kondisi
yang penting dan cukup untuk kestabilan dari sistem linear kontinu. Karena itu, meskipun fakta fakat
closed loop system yang sudah dibahas, secara umum, non-linear, kestabilannya bisa dipelajari melalui
sistem yang di linearisasi. proses getaran transien linear secara umum bisa direpresentasikan dengan
persamaan karakteristik

dimana
 proses getaran stabil jika akar ril nya negatif, jika positive, proses getaran
menjadi tidak stabil. untuk polinomial orde ke 3 atau yang lebih tinggi
 Nyquist criterion sangat cocok untuk mempelajari stabilitas dinamik dari
EES-Cutting process closed-loop system
  Plot amplitudo frekuensi fasa atau bisa disebut polar plot dari open-loop
system didapatkan dari produk vector polar plot dari EES dan elemen
proses pemotongan. Prosedur umum pendapatan polar plot dari sebuah
elemen dan metode pendapatan produk vektor dari 2 polar plot dijelaskan
dibawah
 parameter input xin dan parameter output xout. untuk mendapatkan polar plot dari elemen xin divariasikan
dalam range frekuensi yang merupakan kepraktisan dari elemen yang diberikan. di tiap frekuensi kita
merekam output dari elemen. input dan output ada di gambar 6.6a. dari rekaman ini kita mendapatkan
 1. ratio amplitude

 2. fase antara output dan input


 Setelah bisa menghitung nilai dari A dan O dari berbagai macam frekuensi, kita bisa menggambar plot
frekuensi amplitudo dan frekuensi fasa seperti digambar 6.6b. Kombinasi dari 2 plot pada bidang yang
kompleks menekuk polar plot dari elemen gambar 6.6c. Nilainya di tiap poin polar plot (sesuai dengan
frekuensi w), radius vektor merepresentasikan rasio amplitudo x out ke x in, dan sudut yang dibuat redius
vektor dengan axis real merepresentasikan perbedaan fase antara keduanya

 anggap polar plot dari kedua elemen telah diketahui. Untuk frekuensi tertentu w, diketahui rasio
amplitudo dan perbedaan fasa dari plot 1 (fig6.7a) dari A1 dan O1. sedangkan plot 2 (fig6.7b) A2 dan O2.
untuk poin koresponden dari frekuensi w dari resultan open-loop system, radius vektor didapatkan
dengan produk aljabar dari A1 dan A2, dan perbedaan fasa didapatkan dari penjumlahan aljabar O1 dan
O2. Konstruksi grafik dan resultan polar plot di tunjukan di fig 6.7c
 Setelah polar plot dari open-loop system didapatkan, kestabilan closed-loop system bisa di tunjukkan
dengan mengaplikasikan Nyquist criterion yang mana :

 1.jika polar plot dari open-loop system menunjukkan negatif dari sisi aksis real (-Re) ke bagian kanan dari poin (-
1.0), closed loop system stabil
 2. Jika polar plot dari open-loop system menunjukan aksis -Re ke bagian kiri dari poin (-1.0). closed-loop system
nya tidak stabil
 3.jika polar plot dari open-loop system melewati poin (-1.0), closed-loop system ada di ambang kestabilan
Dynamic characteristics of elements and systems (Karakteristik
dinamis elemen dan system)

Satuan-satuan karakteristik dinamik atau fungsi transfer suatu elemen ditentukan oleh unit parameter
input dan output. Misalnya, jika EES dianggap sebagai elemen, unit fungsi transfernya (WEES) adalah
mm / kgf. Demikian pula, unit fungsi transfer (WCP) dari proses pemotongan adalah kgf / mm. Sistem
loop tertutup jika dianalisis dengan bantuan sistem loop terbuka (pemutusan loop y), dapat memiliki
dua fungsi transfer:
1. Ketika perturbance f (t) bekerja pada EES dan y (f)=0 (Gambar 6.8a)
2. Ketika perturbance y (t) bekerja pada proses pemotongan dan f (t)=0 (Gambar 6.9).
Dengan mendapatkan prosedur general seperti diatas untuk menilai dynamic stabilitas closed-loop
system, akan diaplikasikan kepada prinsip-prinsip karakteristik dynamic lainnya seperti :
1. Dynamic Characteristics dari EES
2. Dynamic Characteristics dari cutting process
3. Dynamic Characteristics dari open-loop system dan Analisa stabilitas
Dynamic characteristics of the equivalent elastic system
(Karakteristik dinamis dari sistem elastis ekivalen)

Sistem elastis alat mesin terdiri dari sejumlah besar bagian dan unit. Oleh karena itu, pada prinsipnya
sistem dengan jumlah derajat kebebasan tak terbatas. Untuk tujuan analisis stabilitas, sistem dengan
derajat kebebasan tak terhingga ini harus disederhanakan menjadi sistem dengan derajat kebebasan
terbatas tertentu. Sistem elastis yang disederhanakan diperoleh dengan hanya mempertimbangkan
derajat kebebasan dominan dan mengabaikan sisanya.
untuk analisis stabilitas sistem loop tertutup proses pemotongan sistem elastis menggunakan kriteria
Nyquist, penting bahwa sistem elastis harus stabil secara inheren. Sistem elastis dapat dianggap tidak
stabil secara inheren jika plot kutubnya memotong sumbu –Re ke kiri titik (–1, 0). Ketidakstabilan yang
melekat pada sistem elastis dapat dijumpai dalam kasus berikut:
1. Saat pemesinan, benda kerja berputar dengan kecepatan yang mendekati kecepatan kritis.
2. Saat pemesinan benda kerja mengalami penipisan
3. Saat pemesinan dengan alat pemotong ramping, misalnya, bor pelintir, batang bor, dll.
Single degree of freedom elastic system

Sistem elastis yang disederhanakan menjadi sistem getaran derajat kebebasan tunggal dapat
dianggap sebagai pengaturan dasbor-massa-pegas dan diwakili oleh persamaan gerak berikut:
Plot kutub (karakteristik dinamis) dari sistem diperoleh dengan meletakkan p = iw dalam Persamaan.
(6.10) dan memvariasikan w dari 0 hingga x. Namun, dalam praktik aktual, w bervariasi dalam kisaran
terbatas yang merupakan kepentingan dan signifikansi praktis. Plot kutub dari sistem derajat
kebebasan tunggal ditunjukkan pada Gambar 6.10.
1. Titik potong plot kutub pada sumbu + Re sama dengan kesesuaian statis sistem.
2. Variasi parameter keluaran (perpindahan) tertinggal dari variasi parameter masukan (gaya
potong). Hal ini tercermin pada fakta bahwa dengan meningkatnya frekuensi, titik-titik plot kutub
yang berurutan diperoleh dengan gerakan searah jarum jam dari sumbu + Re. Patut dicatat
bahwa kelambatan fase meningkat besarnya dengan peningkatan frekuensi.
3. Pada frekuensi natural sistem, perbedaan fasa antara parameter input dan output adalah 90 °;
Oleh karena itu, frekuensi natural sistem sesuai dengan frekuensi titik perpotongan plot kutub
dengan sumbu imajiner negatif (- sumbu Im).
4. Vektor radius maksimum pada resonansi. Ini berkurang menjadi nol karena frekuensinya
cenderung tak terbatas. Dapat dicatat bahwa plot kutub tidak memotong sumbu -Re.
Many Degrees of Freedom System in Normal
Coordinates

Koordinat normal dari sistem getaran dengan banyak derajat kebebasan


adalah koordinat sedemikian rupa sehingga getaran di satu koordinat tidak
mempengaruhi getaran yang lain. Sistem yang memiliki n derajat kebebasan
dapat diwakili oleh sekumpulan n persamaan gerak independen:
y1,y2,…,yn = Koordinat normal
Mi,m2,..,mn = Massa sistem elastis sepanjang koordinat normal
Hi,h2,…,hn = Koefisien redaman sistem elastis sepanjang koordinat normal
K1,k2,…,kn = Kekakuan sistem elastis sepanjang normal koordinat
P = Gaya umum
R1,r2,…,rn = Koefisien reduksi umum sepanjang koordinat normal
Sistem kompleks yang dijelaskan oleh n koordinat normal dapat direpresentasikan sebagai
sistem n elemen paralel . Perpindahan total dari sistem seperti itu adalah
Persamaan. (yang awal ) terdiri dari n persamaan independen, setiap persamaan dapat
diselesaikan secara terpisah untuk menghasilkan total n fungsi transfer dan akibatnya n
plot kutub. Fungsi transfer resultan dari sistem diperoleh sebagai penjumlahan dari n fungsi
transfer, yaitu,

dan resultan plot polar diperoleh sebagai penjumlahan vektor dari n plot polar. Metode
penjumlahan grafis vektor dari plot kutub diilustrasikan pada Gambar dibawah
Secara kebetulan, Gambar tersebut mewakili plot kutub dari sistem
dua derajat kebebasan. Jelas bahwa plot tersebut terdiri dari dua
loop yang hampir melingkar. Titik di mana vektor jari-jari maksimum
di setiap loop memberikan frekuensi alami dari mode getaran
normal yang sesuai. Dengan logika yang sama, tidak sulit untuk
membayangkan bahwa plot kutub dari suatu sistem yang
digambarkan oleh n koordinat normal akan terdiri dari n loop.
Dapat ditekankan lagi bahwa jika sistem getaran kompleks dapat
digambarkan melalui koordinat normal, plot kutubnya tidak
memotong sumbu -Re dan cenderung ke arah nol sebagai
frekuensi hingga tak terhingga.
Penentuan Eksperimen Dinamis Karakteristik
Sistem Elastis Ekivalen

Karakteristik dinamik dari sistem elastis ekivalen sebuah peralatan mesin diperoleh dengan menerapkan gaya
dinamis, yang mensimulasikan gaya potong dinamis, dan mengukur perpindahan dalam arah normal ke
permukaan potongan. Gaya harus terdiri dari komponen statis dan dinamis (umumnya harmonik sederhana)
yang besarnya sama dengan komponen gaya potong statis dan dinamis. Ini harus diterapkan dalam arah yang
sama di mana gaya pemotongan resultan bekerja selama pemesinan aktual pada peralatan mesin tertentu dan
mensimulasikan reaksi benda kerja pada cutting edge. Karakteristik dinamis sebaiknya diplot pada mesin yang
berjalan diam, yaitu, dengan spindel berjalan dan gerakan umpan diaktifkan. 
Instrumentasi yang diperlukan untuk memperoleh karakteristik dinamis dari sistem elastis peralatan mesin terdiri
dari tiga kelompok utama: 
1. Instrumentasi diperlukan untuk menerapkan dan mengukur gaya tarik.
2. Instrumentasi diperlukan untuk mendaftarkan perpindahan dan memperkuat sinyal yang umumnya lemah.
3. Instrumentasi diperlukan untuk membandingkan sinyal gaya tarik (masukan) dan perpindahan (keluaran)
untuk mendapatkan rasio amplitudo dan perbedaan fasa.
Diagram blok khas instrumentasi ditunjukkan pada Gambar 6.18. Namun, dapat disebutkan bahwa
instrumentasi alternatif dapat digunakan untuk masing-masing fungsi yang disebutkan di atas dengan
keberhasilan yang sama.
Gaya penggerak dapat diperoleh dari eksiter mekanis, elektrodinamik, elektrohidraulik, elektromagnetik, dan
piezoelektrik. Pilihan exciter tertentu bergantung pada rentang frekuensi dan amplitudo gaya penggerak yang
diperlukan untuk peralatan mesin tertentu. Eksitasi mekanis jarang digunakan karena memiliki rentang
frekuensi yang sangat rendah. Eksiter elektrohidraulik sangat cocok untuk peralatan mesin berat karena mampu
mengembangkan gaya yang cukup besar hingga frekuensi 100 Hz. Eksitasi piezoelektrik tidak cocok untuk
menentukan karakteristik dinamis dari sistem elastis karena tidak dapat mengembangkan gaya menarik yang
cukup besar pada frekuensi rendah. Namun, mereka berguna untuk memperoleh karakteristik dinamis dari
masing-masing unit dan subsistem yang perlu digairahkan pada frekuensi yang relatif tinggi (umumnya di atas
1000 Hz). Untuk sebagian besar struktur peralatan mesin, kisaran frekuensi penggerak yang diperlukan terletak
antara 10–1000 Hz. Rentang eksitasi ini dapat direalisasikan dengan baik dengan eksiter elektrodinamik dan
elektromagnetik, yang menjelaskan penggunaan luas eksitasi ini dalam studi dinamika peralatan mesin.
Diantaranya, eksiter elektromagnetik lebih disukai jika batas atas rentang frekuensi yang diinginkan tidak
melebihi 500 Hz
Terlepas dari jenis pembangkit listrik yang dipilih, pertimbangan penting, jangan pernah diabaikan,
adalah bahwa massa pembangkit listrik tidak boleh secara signifikan mempengaruhi distribusi massa
getar dari sistem, yaitu, tidak boleh merusak sistem elastis yang sebenarnya. Juga, gaya harus selaras
semurninya untuk menghindari resonansi elemen sistem elastis dengan komponen harmonik yang
lebih tinggi dari gaya penggerak. Sehubungan dengan persyaratan terakhir, eksiter elektromagnetik
nirsentuh adalah yang paling cocok. Pada jenis eksiter yang disebutkan terakhir, gaya penggerak
diukur dengan menggunakan kumparan pengukur khusus yang dililitkan pada inti eksiter itu sendiri.
Karena ggl yang diinduksi dalam kumparan pengukur sebanding dengan laju perubahan fluks
magnet, sinyal dari kumparan harus dilewatkan melalui rangkaian pengintegrasian elektronik untuk
memperbaiki jeda fasa p / 2
Gaya penggerak serta perpindahan dapat diukur dengan transduser gaya dan penjemputan getaran yang dipilih
dengan benar, yang tersedia dalam berbagai dan variasi. Tentu saja, setiap transduser gaya dan penjemputan
getaran harus digunakan dalam kombinasi dengan jembatan penguat dan pengukur yang sesuai.  
Alat paling sederhana untuk membandingkan gaya dan sinyal perpindahan adalah osilograf sinar katoda (CRO).
Namun, prosedur ini sangat melelahkan dan memakan waktu. Osilograf dengan ketentuan penyimpanan lebih
cocok dan nyaman. Metode lain yang memungkinkan adalah amplitudo dua besaran dibaca pada masing-masing
jembatan penguat dan pengukur, dan perbedaan fasa diukur dengan menggunakan pengukur sudut-fasa. Namun,
instrumen yang paling cocok untuk membandingkan gaya dan sinyal perpindahan adalah vektor resolver. Ini
langsung memberikan koordinat nyata dan imajiner dari plot kutub dalam koordinat kompleks, sehingga
meniadakan kebutuhan perhitungan.
Gaya menarik frekuensi variabel diperoleh dari osilator yang dihubungkan ke penguat. Osilator diatur ke
frekuensi tertentu, dan gaya serta sinyal perpindahan dibandingkan untuk mendapatkan satu titik plot. Prosedur
ini diulangi pada frekuensi yang berbeda (dalam kisaran minat) untuk mendapatkan plot kutub. 
Kadang-kadang, sulit untuk menerapkan gaya menarik ke arah gaya potong resultan dan mengukur perpindahan
ke arah normal ke permukaan potongan. Menentukan karakteristik dinamis dalam kasus seperti itu lebih sulit.
Prosedur dijelaskan di bawah ini untuk kasus ketika gaya pemotongan resultan dan normal ke permukaan
potongan adalah koplanar. 
Kami memilih dua arah yang saling tegak lurus yang sesuai dalam penerapan gaya menarik dan mengukur
perpindahan. Mari kita asumsikan bahwa arah ini adalah U dan V. dapatkan plot berikut menggunakan
instrumentasi yang dibahas di atas: 
1. Penerimaan langsung u / Pu, dengan menerapkan gaya tarik harmonik Pu ke arah sumbu U dan mengukur
perpindahan u di tempat yang sama. arah.
2. Penerimaan langsung v / Pv, dengan menerapkan gaya menarik harmonik Pv pada arah sumbu V dan
mengukur perpindahan v pada arah yang sama. 
3. Resepsi silang v / Pu, dengan menerapkan gaya tarik harmonik Pu searah sumbu U dan mengukur
perpindahan v searah sumbu y. 
Mengetahui arah gaya potong resultan dan normal ke permukaan potongan sehubungan dengan sumbu U dan
V, plot kutub resultan dapat diperoleh dari tiga penerima yang dijelaskan di atas. Mari kita uraikan
prosedurnya dengan mempertimbangkan contoh penggilingan biasa. Gaya pemotongan resultan, normal ke
permukaan potongan, dan sumbu U dan V ditunjukkan pada Gambar 6.19a. Komponen dinamis gaya P adalah
sumber getaran torsi dan juga getaran terjemahan. Jika efek getaran torsi diabaikan, gaya dan normal pada
permukaan potongan dapat ditransfer ke pusat pemotong seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.19b. Untuk
frekuensi eksitasi tertentu w, biarkan penerimaan langsung menjadi auu + ibuu dan avv + ibvv, dan
penerimaan silang auv + ibuv
Jadi, plot kutub resultan dapat diperoleh dengan bantuan Persamaan (6.26) dan (6.27). Dalam masalah plain
milling yang didiskusikan di atas, gaya potong diasumsikan bekerja pada bidang radial yang sama seperti
normal pada permukaan potong. Jika gaya potong memiliki komponen aksial, asumsi seperti itu tidak lagi
diizinkan. Untuk memperoleh karakteristik dinamis dari sistem elastis peralatan mesin, dalam hal ini kita harus
memilih tiga sumbu yang saling tegak lurus U, V, Z dan menentukan penerimaan berikut 
1. Penerimaan langsung, auu + ibuu 
2. Penerimaan langsung, avv + ibvv 
3. Penerimaan langsung, azz + ibzzPenerimaan 
4.silang, auv + ibuvPenerimaan 
5.silang, auz + ibuz 
6. Penerimaan silang, avz + ibvz 
Penerimaan total yang dihasilkan dapat diperoleh dari penerimaan di atas dengan menggunakan prinsip yang
sama seperti yang dibahas di atas . Karena banyaknya penerima yang terlibat, latihan ini jauh lebih melelahkan.
Akan tetapi, dapat disebutkan bahwa pada kebanyakan kasus, asumsi mengenai gaya potong dan normal pada
permukaan potongan adalah koplanar adalah valid, dan latihan yang tepat di atas tidak diperlukan.
Karakteristik Dinamika pada Proses Cutting

 Diketahui dengan baik bahwa gaya pemotongan bergantung pada kecepatan pemotongan, umpan, kedalaman
pemotongan, penggaruk dan jarak bebas sudut, sudut pendekatan rencana, dll. Dalam kondisi pemotongan
kondisi-mapan, parameter ini konstan, dan oleh karena itu, gaya potong juga tetap konstan. Namun, bila ada
gerakan relatif antar pemotongan tepi dan benda kerja karena getaran, nilai parameter di atas terpengaruh.
Getaran ini mengubah parameter pemesinan dan geometri pahat yang efektif, sehingga memperkenalkan
komponen gaya dinamis yang ditambahkan atau dikurangkan dari nilai gaya kondisi-mapan. Sebuah titik
keras dalam bahan kerja atau permukaan menit yang tidak teratur sudah cukup untuk mengatur getaran
relatif antara alat pemotong dan alat kerja. Getaran ini mengubah parameter machining yang efektif dan alat
gcometry, sehingga memperkenalkan sebuah komponen gaya dinamis yang ditambahkan ke atau dikurangi
dari nilai force force yang stabil secara umum,
 Proses pemotongan dapat, dalam kebanyakan kasus, diperoleh sebagai perbandingan tenaga pemotongan
dinanmi untuk variasiThe tanpa cacat ketebalan chip. Untuk variasi kecil dari jumlah ini, fungsi pemindahan
dari pemotonganProses mungkin linearised, i.e. , dianggap tidak dipengaruhi oleh nilai rata-rata gaya
dinamis danMurni chip ketebalan. Akibatnya, hubungan antara keduanya dapat ditulis sebagai
 P = ks y
 y = perubahan ketebalan chip yang tidak berubah bentuk
 P= dinamis memotong lorce
 Ks = k b = koefisien pemotongan; b adalah lebar chip yang tidak berubah bentuk dan k, koefisien yang
bergantung pada semua kondisi pemotongan kecuali b
Tlusty’s Dinamic Cutting Force Expression

 Di antara semua hubungan kekuatan yang dinamis, yang diusulkan oleh Tlusty' adalah yang paling sederhana.
penyederhanaannyaAsumsi yang dibuat oleh Tlusty adalah:
 1. Arah dari komponen dinamis dari tenaga pemotongan adalah konstan dan bertepatan dengan arahMengurangi
kekuatan dalam proses pengurangan tenaga.
 2. Perubahan dalam komponen dinamis dari kekuatan pemotongan hanya bergantung pada getaran diArah
normal ke permukaan dipotong.Tenaga penat dinamis bervariasi secara proporsional dan seketika dengan
pemindahan vibraKe arah nomal ke permukaan potongan (tanpa cacat ketebalan chip).
 Asumsi tentang perubahan seketika pada kekuatan penggerak dinamis menyiratkan bahwa tidak ada
perbedaan fase di antara keduanya; Ini sama saja dengan mengatakan bahwa bagian imajiner dari nomor
kompleks k adalah nol, dan karenanya k adalah nomor nyata yang sama dengan r oleh karena itu, dapat
ditulis sebagai
 P = ks y = rby
Kudinov's Gerakan Kekuatan Pemotong

 Ini adalah fakta terkenal bahwa, pada umumnya, kekuatan cuting terdiri dari kekuatan bertindak pada wajah
alat dan pada sisi alat. Kudinov menyerap ekspresi kekuatan penggaliknya untuk dua kasus:
 1. Tenaga yang memotong hanya ditentukan oleh kekuatan yang bertindak pada wajah alat; Hal ini terjadi,
atau intance selama mesin dari baja non-pengeras dengan alat pemotong yang tajam.
 2. Tenaga yang memotong ditentukan oleh kekuatan yang bertindak pada fce alat serta alat fiank. Hal ini
jelas merupakan kasus yang lebih umum yang mungkin sering terjadi sementara machining dengan alat
usang (i.c. , sebuah alat yang telah dikembangkan sayap yang cukup dipakai).
Tobias Dinamic Cutting Force Expression

 Pemotongan gaya dinamis yang diusulkan oleh Tobias lebih komprehensif daripada dua ungkapan
sebelumnya.Karena itu mencakup efek dari getaran di sepanjang sasaran untuk mengatasi gangguan pada
arah Z.
 kita bisa melihat bahwa getaran ini mempengaruhi gaya penggerak melalui perubahan kecepatan elfective.
Tobias menganggap kekuatan dinamis sebagai fungsi dari pengurangan kecepatan tanpa terbantahkan,
variasi tingkat penetrasi dan pengurangan kecepatan
Generalisasi Model Kekuatan Pemotongan Dinamis
 Seperti yang disebutkan sebelumnya dalam Sec. 6. 2, kekuatan penggerak dinamis terdiri dari komponen
kekuatan penggerak dinamis (DCFC) di tool face (F) dan di tool flank (FL).
 DCFC di tool face, secara umum, tergantung pada:
 (a) variasi dari ketebalan klip unkarena pemindahan relatif ke nommal arah ke permukaan ofcut, dan
 (b) variasi dari sudut menyapu yang efektif
 DCFC di bagian perlengkapan tergantung pada :
 (a) lebar offlank menggunakan lahan, dan
 (b) variasi sudut pandang jenteraIni mengikuti dari atas bahwa DCFC di alat wajah dan sayap yang
independen satu sama lain.
Karakteristik Dinamika pada Proses Cutting

 Wave Removal
 Wave Cutting
 Wave Removal over Wave Cutting
Wave Removal
Wave Removal

 mengacu pada pemesinan di mana gelombang getaran dari potongan sebelumnya dihilangkan, tetapi tidak
ada gelombang getaran yang dihasilkan oleh pemotongan arus (Gbr. 6.31). Dalam hal ini, tidak ada
perubahan pada filesudut penggaruk karena geometri potongan. Dengan asumsi gelombang getaran dari
potongan sebelumnya menjadi sinusoidal,variasi ketebalan chip yang tidak berubah karena gelombang ini
diberikan oleh hubungan,
Wave Cutting

mengacu pada pemesinan di mana permukaan dari potongan sebelumnya halus, tetapi gelombang getaran dihasilkan oleh pemotongan arus (Gbr. 6.32).
Wave Removal over Wave Cutting
Wave Removal over Wave Cutting

 Pemotongan gelombang mengacu pada pemesinan di mana permukaan dari potongan sebelumnya halus,
tetapi gelombang getaran dihasilkan oleh pemotongan arus (Gbr. 6.32). Dalam hal ini, DCFC pada
permukaan dan sisi pahat dipengaruhi oleh perubahan sudut rake dan clearance, masing-masing perhatikan
bahwa tidak seperti perubahan rake.sudut dg = y / v karena getaran pahat (Gbr. 6.25), perubahan sudut rake
dan clearance sekarang di bawahPertimbangan secara eksklusif diatur oleh geometri potongan.
6.6 STABILITY ANALYSIS

Analisis stabilitas mengandalkan konsep matematika yang sama, baik itu sistem
dalam loop terbuka atau tertutup. Secara alami, fungsi, variabel, matriks, dll. Yang
akan menjadi objek kajian, akan berbeda. Kasus linier dan sistem nonlinier akan
dipelajari secara terpisah. Sebuah sistem stabil jika keluaran yang dibatasi sesuai
dengan masukan yang dibatasi batas dari masalah fisika (kurva daya pikat
sinusoidal yang tidak terpengaruh tidak terikat): sering disebut BIBO. (Input
dengan batasan, output dengan batasan). Namun, definisi stabilitas sebelumnya
tidak sepenuhnya memuaskan untuk sistem loop tertutup: memang, tidak hanya
stabilitas eksternal yang harus dipastikan, tetapi juga stabilitas internal, yaitu
semua sinyal internal di dalam tertutup loop harus dibatasi (Vidyasagar, 1985).
Perhatikan bahwa saat digunakan pengontrol stabil, kemudian stabilitas eksternal
menyebabkan stabilitas internal.
 sekarang, dengan pengetahuan dari fungsi transfer dan karakteristik dinamis alat mesin sistem elastis dan
proses pemotongan, kami akan mengambil analisis stabilitas dari proses pemotongan tertutup sistem loop
melibatkan berbagai model dari EES di bawah berbagai kondisi pemotongan. Dijelaskan bahwa
ketidakstabilan sistem memanifestasikan dirinya dalam bentuk getaran diri yang tak terkendali atau obrolan.
Sebagai koefisien yang memotong, berbanding langsung dengan lebar chip tanpa cacat b (kemungkinan
getaran obrolan dalam sistem al meningkat dengan kenaikan ofb. Dalam praktik nyata, kedepan, masalah
analisis stabilitas sering dikurangi untuk menghambat batas maksimum maksimum maksimum bim lebar
yang mana obrolan tidak akan terjadi pembaca adalah mestremstrasi 'bahwa dalam potongan diskusi
berikutnya seharusnya diasosiasikan dengan muichining permukaan halus dengan alat tunggal, kecuali
sebaliknya disebutkan
 Single-derajat sistem kebebasan - proses karakteristik pemotong statis
 Banyak derajat sistem kebebasan dalam karakteristik proses pemotong statis yang Normal
 Single-derajat sistem kebebasan - proses karakteristik pemotong dinamis
 Banyak derajat sistem kebebasan dengan koordinat digabungkan - penghentian proses statis karakteristik
 Banyak derajat sistem kebebasan dengan koordinat digabungkan - penghentian proses statis karakteristik
 Regenerative chatter
Linear system

Respon dari sistem linier, yang ditentukan oleh fungsi transfernya. Ini memungkinkan kami untuk
mendemonstrasikan kondisi stabilitas:
• Suatu sistem stabil ketika kutub fungsi transfernya (akar dari penyebut D (s)) semuanya adalah
nyata negatif atau kompleks dengan bagian nyata negatif. Kutub ini akan dikatakan stabil.
• jika kutub kompleks memiliki bagian riilnya sama dengan nol, sistem disebut
sedikit stabil.
• suatu sistem tidak stabil ketika satu atau beberapa kutub fungsi transfernya berada nyata positif
atau kompleks dengan bagian nyata positif. Jenis tiang ini dikatakan menjadi tidak stabil
Nonlinear System

Pertimbangkan sistem fisik, evolusi waktu yang dijelaskan oleh persamaan diferensial biasa nonlinier
orde n sebagai Memperkenalkan variabel baru, diferensial sebelumnya.
Persamaan dapat dituliskan sebagai himpunan persamaan diferensial biasa orde satu yang merupakan
gambaran dari sistem nonlinier ini dalam variabel ruang keadaan Xi adalah sistem menyatakan.
Seringkali, sistem nonlinier memang diwakili oleh system persamaan diferensial biasa dari bentuknya
6.7 FORCED VIBRATIONS OF MACHINE TOOLS

Daya getaran di akibatkan karena adanya gangguan pada equivalent elastic system (EES) dan benda
kerja, getaran sendiri dapat memengaruhi keakuratan pemesinan, produktivitas, dan umur pahat
potong.
upaya harus dilakukan untuk menghilangkan sumber getaran atau menguranginya. Untuk mencapai hal
ini, pertama-tama pengaruh getaran pada peralatan mesin harus dipelajari. Efek getaran dapat
dipertimbangkan pada peralatan mesin, benda kerja, umur perkakas, dan kondisi pemotongan.
PENGARUH DARI GETARAN

1. Pengaruh getaran pada peralatan mesin


Alat mesin terbuat dari berbagai bagian dan saat getaran dihasilkan, getaran juga mulai bergetar pada frekuensi
yang sama. Jika frekuensi ini mendekati frekuensi alami getaran bagian tersebut maka amplitudo getaran akan sangat
berlebihan dan bagian tersebut bisa impas.
2. Efek getaran pada benda kerja
permukaan akhir yang diperoleh akan sangat buruk dan karenanya aspek ini sangat penting untuk operasi finishing
halus pada penggerindaan dan pengeboran. Akibat dari getaran dimensi pekerjaan juga terpengaruh.
3. Pengaruh getaran pada masa pakai alat
umur pahat dapat berkurang sekitar 70-80% dari nilai normal jika ada getaran
4. Pengaruh getaran pada kondisi pemotongan
getaran pada peralatan mesin mengakibatkan ketebalan chip yang dikeluarkan oleh cutting tool tidak tetap konstan
sehinggagaya pemotongan juga bervariasi. Selain itu, perpindahan getaran alat terjadi searah dengan gerakan pekerjaan
yang mengakibatkan alat berbunyi. Tingkat penetrasi juga bervariasi dan oleh karena itu gaya penetrasi tidak tetap
konstan.
Forced vibration due to perturbance of cutting
process

Sumber gangguan yang bekerja pada proses pemotongan meliputi:


1. Ketebalan chip variabel yang tidak berubah karena karakteristik yang melekat pada operasi pemesinan
tertentu,seperti milling dan broaching.
2. Variabel ketebalan chip yang tidak berubah karena pemesinan gelombang yang terbentuk selama lintasan
sebelumnya atau memotong.
3. Variasi berkala dari ketebalan chip yang tidak berubah bentuk saat mengerjakan benda kerja yang eksentrik.
4. Variabel ketebalan chip yang tidak terbentuk pada saat pahat memasuki benda kerja atau dating keluar dari
itu.
5. perubahan kecepatan potong selama pengoperasian .
6. Perubahan sudut pemotongan kinematik dengan perubahan arah umpan
Dimana memiliki persamaan

Rasio y / a0 merupakan indeks akurasi pemesinan karena ini


menunjukkan sejauh mana kesalahan benda kerja permukaan
direproduksi pada permukaan mesin

Hubungan Y/a0 dan CEES ditunjukan pada garfik disamping dimana

1. Saat CEES> 0; di wilayah ini setiap peningkatan CEES


menyebabkan peningkatan deformasi sistem menghasilkan akurasi
pemesinan yang lebih buruk.

2. Saat CEES <0–; dalam hal ini deformasi tanda perubahan dan alat
pemotong memiliki kecenderungan untuk menggali benda kerja,
sehingga melepas ketebalan chip yang tidak cacat lebih besar dari
dimaksudkan.
Forced vibration due to perturbance of EES

Sumber gangguan yang bekerja pada EES meliputi:


1. Gaya periodik akibat kesalahan pada roda gigi, splines dan kunci, sambungan sabuk, ketidakakuratan balapan
bantalan. atau, gangguan ini muncul karena deviasi geometri dan gerakan kinematik
2. Gaya periodik karena bagian-bagian yang berputar tidak seimbang.
3. Kekuatan denyut dari sirkuit hidrolik dan pompa pendingin.
4. Gaya dan guncangan berkala disalurkan ke alat mesin melalui fondasi.
5. Variabel gaya inersia pada saat pembalikan alat pemotong atau benda kerja pada peralatan mesin.
Elimination of Vibrations

Dilakukan pada saat merancang perkakas mesin bahwa getaran yang tidak diinginkan tidak ada dan
berbagai bagian diberi dimensi yang sesuai. Kedua, mengetahui sumber getaran, mesin dan operasi
pemesinan disesuaikan sehingga tidak ada getaran efektif yang terjadi

jika getaran disebabkan oleh transmisi dari tanah maka perkakas mesin dapat diisolasi dari tanah
sehingga tidak ada getaran yang dapat ditransmisikan. Alat mesin ditempatkan pada pegas dengan
kekakuan total (K) dan faktor redaman total (γ).
Isolasi getaran alat mesin

untuk memastikan bahwa peralatan mesin tidak mengirimkan getaran melalui lantai ke mesin lain. Jadi untuk memastikan kelancaran alat
mesin di lantai pabrik, penyangga yang tangguh dan Upaya perlu dilakukan untuk menjaga frekuensi alami isolator cukup rendah untuk
mengontrol transmisi getaran pada berbagai frekuensi operasi. Transmisibilitas resonansi dapat diminimalkan dengan menggunakan jenis
bahan peredam yang sesuai.

Selanjutnya getaran dapat diisolasi dalam beberapa tahap, misalnya, bagian atas dari isolator dapat diisi dengan beton di
mana pelat kotak-kotak dapat dipasang untuk penyegelan yang tepat sehingga pak beton dalam menyerap getaran pada
tahap pertama. Kombinasi bahan peredam pegas dapat mengurangi getaran pada tahap kedua, dan palung terbalik dari
besi cor rendah dapat menyerap harus dirancang dengan baik perlu disediakan untuk mengontrol transmisi getaran.
KESIMPULAN

 Dalam pemotongan bergantung pada kecepatan pemotongan,umpanan, kedalaman potong, jarak bebas sudut,
dll. Tapi jika terdapat getaran dapat mempengaruhi seluruh faktor tersebut maka dari itu dalam proses
permesinan dapat meminimalisir getaran tersebut

Anda mungkin juga menyukai