Anda di halaman 1dari 10

Audit Berbasis Resiko

(Risk Based Audit)


Oleh : Christin Bellinda Bangun ( 1705151017 )
Latar Belakang ABR
• Ada dua Strategi Audit
• Full Substantif
• Test of Control
• Uji Substantif memerlukan waktu dan biaya yang
banyak
• Strategi Test of Control hanya bisa digunakan jika
asumsi SPI bisa diandalkan
• Apabila SPI bisa dibuktikan andal, maka Uji
Substantif bisa diminimalisir
Tujuan ABR

• Kerangka untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,


dan kualitas audit
• Efisiensi – menekan biaya audit dengan
mengurangi tes substantif
• Efektifitas – mengindentifikasi dan fokus pada
area-area yang beresiko
• Kualitas – menekan kesalahan audit
Infographic Style

Contents Contents Contents Contents


Get a modern PowerPoint Get a modern PowerPoint Get a modern PowerPoint Get a modern PowerPoint
Presentation that is Presentation that is Presentation that is Presentation that is
beautifully designed. beautifully designed. beautifully designed. beautifully designed.

Contents Contents Contents Contents


Get a modern PowerPoint Get a modern PowerPoint Get a modern PowerPoint Get a modern PowerPoint
Presentation that is Presentation that is Presentation that is Presentation that is
beautifully designed. beautifully designed. beautifully designed. beautifully designed.
Karakteristik ABR
1. Pendekatan berbasis resiko dengan
memfokuskan pada resiko bisnis klien
2. Penekanan pada pengendalian internal
3. Prosedur analisa dan data analisis
4. Pembangunan ide-ide dan value
5. Kerjasama tim

Source E&Y
Resiko Audit dan Resiko Bisnis
• ABR memandang bahwa resiko audit
dipengaruhi oleh resiko bisnis klien
• Resiko bisnis klien akan mempengaruhi
inherent risk (resiko inheren) dan control risk
(resiko pengendalian)
Penekanan pada Pengendalian
• Klien biasanya mempunyai pengendalian internal
(SPI)
• Pengendalian internal tersebut menjaga akurasi dari
laporan keuangan
• Untuk klien-klien tertentu, auditor akan menguji dan
percaya pada pengendalian internal tersebut untuk
mengurangi prosedur audit akhir tahun (tes substantif)
• Interim audit vs year-end audit
Mengapa Fokus pada Resiko
• Fokus utama auditor adalah mengelola Resiko Audit,
supaya terhindar dari salah memberi opini.
• Kesalahan memberikan opini (Resiko Audit) terkait
dengan Resiko Inherent (Inherent Risk), Resiko
Pengendalian (Control Risk) dan Resiko Deteksi
(Detection Risk)
BUSINESS RISK VS AUDIT RISK
Resiko bisnis terkait dengan resiko inheren dan resiko
pengendalian klien

Dalam banyak kasus :

Resiko bisnis yang tinggi = Resiko inheren yang tinggi


Resiko bisnis yang tinggi = Resiko Pengendalian yang tinggi

Jika auditor bisa mengindetifikasi resiko bisnis, maka auditor


bisa mengelola resiko audit dengan lebih baik dan hal itu
akan memberikan manfaat lebih (add value) kepada klien
SIMPULAN
• Auditor akan selalu punya resiko audit karena auditor tidak menguji
semua transaksi.
• Oleh karenanya Auditor harus berusaha untuk menurunkan atau
mengurangi resiko audit sampai tahap cukup rendah untuk diterima
(biasanya 5%).
• Resiko inheren dan resiko pengendalian bersifat independen
(independently exist) tanpa bisa dipengaruhi oleh auditor
• Sedangkan, Resiko deteksi terkait dengan prosedur audit yang auditor
pilih. Jika auditor mengubah rangkaian prosedur audit maka otomatis
resiko deteksi juga akan ikut berubah (bisa naik atau turun)
• Jadi auditor bisa menentukan resiko deteksi dan selanjutnya resiko
audit dengan memilih prosedur audit.

Anda mungkin juga menyukai