Anda di halaman 1dari 22

MODUL KULIT

OLEH:
KELOMPOK III
Tutor: dr. Indria Hafizah M.Biomed

Anggota:
 Deska Juliana (K1A1 13 010)
 Laode Muh. Asrul Rofendi(K1A1 15 073)
 Neril Nazia(K1A1 15 094)
 Nurul Alwaritsy Gadis Buana (K1A1 15 140)
 Faradiba Saranani(K1A1 15 141)
 Dwi Hardiansy Liambo (K1A1 15 142)
 Nadya Septiannisa Nasrul (K1A1 16 012)
 Nurmawadha Safaad (K1A1 16 013)
 Ratna Nurlia Safitri (K1A1 16 016)
 Rheiza Nur Imani (K1A1 16 017)
 Aduniaty Choirunnisa (K1A1 16 105)
 Ayu Amelia Anzar (K1A1 16 118)
 WD. Chesaria Fachnawati (K1A1 16 119)
Skenario

Seorang wanita 20 tahun datang ke rumah sakit


dengan keluhan gatal dan bercak kemerahan
disertai sisik pada daerah badan yang telah dialami
sejak 2 minggu yang lalu. Riwayat keluarga
menderita penyakit yang sama tidak ada. Hasil
pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
Kata Sulit: -
Kalimat Kunci :
1. Wanita 20 tahun
2. Keluhan gatal dan bercak kemerahan disertai
sisik pada daerah badan
3. Sejak 2 minggu lalu
4. Riwayat keluarga tidak ada
5. Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal
Pertanyaan

1. Jelaskan Anatomi, Fisiologi dan Histologi kulit?


2. Sebutkan penyakit-penyakit radang yang terjadi pada kulit?
3. Jelaskan mekanisme gatal, bercak kemerahan dan bersisik
pada kulit?
4. Jelaskan efloresensi kulit?
5. Jelaskan langkah-langkah diagnosis?
6. Jelaskan pemeriksaan penunjang untuk diagnosa kulit?
7. Jelaskan DD dan DS pada skenario?
8. Jelaskan penatalaksanaan farmakologi penyakit radang kulit?
9. Jelaskan upaya promotif dan preventif penyakit radang kulit?
Anatomi, Fisiologi dan Histologi kulit
Fisiologi Kulit

1. Fungsi proteksi
2. Fungsi absorpsi
3. Fungsi ekskresi
4. Fungsi persepsi
5. Fungsi pengaturan suhu
tubuh (termoregulasi)
6. Fungsi pembentukan
pigmen
7. Fungsi keratinisasi
8. Fungsi pembentukan vit
D
9. Fungsi Imunologik
Penyakit-penyakit radang yang terjadi pada kulit

Dermatosis ertrosquamosa :
1. Psoriasis

2. Parapsoriasis
3. Ptiriasis rosea
4. Eritroderma

5. Dermatitis seboroik
Mekanisme gatal, bercak kemerahan dan bersisik pada kulit

Patomekanisme Bercak Kemerahan


Patomekanisme Gatal (pruritus)
Sinaps terjadi di akar
dorsal korda spinalis
(substansia grisea),
Stimulasi terhadap bersinaps dengan
zat-zat kimia dan ujung saraf bebas yang neuron kedua yang
rangsangan fisik terletak di dekat menyeberang ke
(mekanik) junction tengah, lalu menuju
dermoepidermal traktus spinotalamikus
kontralateral hingga
berakhir di thalamus

Mediator penyebab
gatal pada kulit
diantaranya: Dari thalamus,
Histamin, Serotonin, terdapat neuron
Endopeptidase, ketiga yang
Neuropeptida , meneruskan
Eicosanoid rangsang hingga ke
pusat persepsidi
korteks serebri
Patomekanisme skuama/sisik:
Sel-sel hidup pada stratum basalis mengalami
diferensiasi, kemudian bergerak ke atas (stratum
korneum) menjadi sel-sel mati yang berisi keratin.
Pada stratum korneum selsel tanduk menghasilkan sel
keratosit yang mengalami keratinisasi. Tapi karena
adanya suatu proses inflamasi sehingga
menyebabkan proses dari keratinisasi terganggu. Sel-
sel tanduk yang telah mati mengalami penumpukan
kemudian menyebabkan terbentuknya skuama pada
kulit.
Efloresensi kulit

 Morfologi kulit menurut pembagian Siemens 1985:


 Setinggi permukaan kulit : makula
 Bentuk peralihan, tidak terbatas pada permukaan kulit :
Eritema, telangiektasis
 Di atas permukaan kulit : Urtika, vesikel. Bula, kista,
pustul, abses, papul, nodus, tumor, vegetasi
 Bentuk peralihan : Tidak terbatas pada suatu lapisan saja
(Sikatriks, atrofi, hipertrofi, hipotrofi, anetoderma, erosi,
ekskoriasi, ulkus, fistel), Melekat di atas kulit (Skuama,
krusta, sel-sel asing dan hasil metabolitnya, debris
(kotoran)).
Menurut PRAKKEN (1966) yang disebut efloresensi
primer adalah : makula, papul, plak, urtika, nodus,
nodulus, vesikel, bulla, pustul dan kista. Sedangkan
yang dinamakan efloresensi sekunder adalah
skuama, krusta, erosi, krusta, ulkus dan sikatriks.
Langkah-langkah diagnosis

 Anamnesis
Identitas Pasien
 Riwayat Penyakit Sekarang

 Riwayat penyakit dahulu

 Riwayat penyakit keluarga

 Riwayat pribadi (relevan)


 Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi : Lokasi dan penyebaran warna, bentuk, batas, ukuran setiap jenis morfologi (efloresensi)

 Palpasi :
 Perhatikan masing-masing jenis lesi
 Permukaan (rata, berbenjol-benjol, licin, halus, dan kasar)
 Konsistensi lesi (padat, lunak, dan kenyal)
 Ada nyeri atau tidak
 Perhatikan adanya tanda-tanda inflamasi : tumor (benjolan atau pembengkakan), colour(warna
kemerahan), dolor (nyeri), kalor (panas), fungsiolesa (gangguan fungsi pada kulit misalnya
keringat yang berlebihan atau tidak berkeringat).

 Pemeriksaan Penunjang : dalam batas normal


 Uji Klinis :
 Tanda Nikolsky
 Fenomena Tetesan Lilin (Kaarvetsvlek phenomen)
 Fenomena Kobner

 Pitting Nails
 Dermografisme
 White Dhermographism

 Darrier Sign
 Fenomena Button Hole
 Uji Fungsi saraf Motorik

 Pull Test
Uji Diagnosis dengan Alat :
 Diaskopi
 Dermoskopi
 Uji Sensibilitas : Rasa Raba, Rasa Nyeri, Suhu

 Tes saraf Otonom


 Fenomena Auspitz

 Tzanck Smear
 Fluoresensi dengan lampu wood

 Uji Tempel

 Uji Tusuk
 Uji Aceto-White
 Pemeriksaan Laboratorium :
 Pengambilan duh tubuh
 Pengambilan Pus
 Pemeriksaan KOH
 Pemeriksaan Histopatologik :
 Memilih Lesi
 Biopsi Kulit
DD dan DS pada skenario

1. Liken Planus
2. Dermatitis Seboroik
3. Psoriasis vulgaris
4. Parapsoriasis
5. Ptiriasis rosea
6. Eritroderma
Kata Psoriasis Parapsori Liken Ptiriasis Dermatitis Eritroder
kunci vulgaris asis Planus rosea Seboroik ma

Perempuan + Paling sering


+ + Laki>wanita
+
pada laki – laki

20 tahun + + + + + +
Gatal + + + + + +
Bercak + + + + + +
kemerahan

Sisik + + + + + +
Lokasi : Bokong, badan., bahu, Pada + Kepala, wajah, +
badan eksremitas tungkai ekstremitas, badan, ketiak
punggung

Onset: 2 + Perlahan 1-4 bulan + + +


minggu

Riw. + - + +/- +/- -


Keluarga

Pemeriksaa Histopatologi Tetesan lilin histopatologi - histopatologi Darah :


Fenomena leukositosis
n tetesan lilin
Penatalaksanaan farmakologi penyakit radang kulit

1. Antihistamin 1
2. Antihistamin 2
3. Kortikosteroid
4. Antibiotik dermatologi
Upaya promotif dan preventif penyakit radang kulit

Penyuluhan kesehatan kulit ( perilaku hidup bersih)


Mandi minimal 2x sehari
Ganti pakaian setiap hari
Hindari menggaruk kulit secara berlebihan
Jangan terlalu lama berada dibawah sinar matahari
Hindari bahan atau makanan yang menyebabkan alergy.
Gunakan pelembab
Pakai sarung tangan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai