Anda di halaman 1dari 16

BIRRUL WALIDAIN

BIRRUL WALIDAIN
• Istilah Birrul Walidain berasal langsung dari
Nabi Muhammad saw.
• Birrul Walidain terdiri dari kata birru atau
dan al-walidain Birru atau al-birru artinya
kebajikan sedangkan Al-walidain artinya dua
orang atau ibu bapak
• Jadi Birrul walidaian dalam berbuat
kebajikan kepada kedua orang tua

Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah SMAN


04/02/21 02:45 AM
1 Jakarta
BENTUK-BENTUK BIRRUL WALIDAIN
Banyak cara bagi seorang anak untuk dapat
mewujudkan birrul walidain yaitu :
•Mengikuti keinginan dan saran orang tua baik masalah
pendidikan, pekerjaan, maupun masalah lainnya
•Menghormati dan memuliakan kedua orangtua dengan
penuh rasa terimakasih
•Membantu ibu bapak secara fisik maupun materiil
•Mendo’akan ibu bapak
BIRRUL WALIDAIN ITU…

 Menghormati, menyayangi, menghargai, dan merasa bangga


dengan orangtua kita sendiri.
 Tidak menyakiti hatinya, tidak membencinya, dan tidak
merendahkanya.
 Tetap menaruh rasa hormat, tetap menjaga hubungan
silaturahmi, dan tetap sabar meski orangtua kita tidak
sejalan pikir dan rasanya dengan kita.
ORANG TUA MENURUT ISLAM
• Adalah orang yang patut dimuliakan oleh anak-anak mereka.
• Allah Swt. bahkan mengingatkan kaum Muslimin akan
kewajiban berbakti kepada orangtua (Birrul Walidain). Ada 14
ayat dalam al-Quran yang membahas tentang berbakti kepada
orangtua: al-Baqarah [83; 180; 215], an-Nisaa [36], al-An’aam
[151], Ibrahim [41], al-Israa’ [23], Maryam [14], an-Naml [19],
al-’Ankabuut [8], Luqman [14], al-Ahqaf [15; 17], Nuh [28]
• Rasulullah saw. juga mewanti-wanti kaum Muslimin untuk
berbakti kepada kedua orangtua mereka. Sabda beliau: “(Dosa
besar) adalah mempersekutukan Allah, durhaka pada kedua
orang tua, membunuh manusia, dan bersaksi palsu.”(HR
Bukhari)
 

 

  

 
“ Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada semua manusia janganlah ia
beribadah melainkan hanya menyembah kepada-Nya dan hendaklah berbuat
baik pada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari
keduanya atau Kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu, Maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang
mulia”[Al-Isra’:23].
Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah SMAN
1 Jakarta
KEUTAMAAN BIRRUL WALIDAIN
 Insya Allah dimuliakan oleh Allah Swt. dalam hidupnya.
 Insya Allah hidupnya berkah karena orangtuanya akan
senantiasa mendoakannya. Sabda Rasulullah saw.:
Tiga macam doa yang pasti terkabulkan;
1. doa orang tua untuk anaknya,
2. doa orang musafir, dan
3. doa orang yang teraniaya". (Silsilah al-hadits ash-
Shahihah, Imam al-Albani)
• Setelah kedua orang tua meninggal dunia, birrul
walidain masih bisa diteruskan dengan cara :
a.Menyelenggarakan jenazahnya dengan sebaik-
baiknya
b.Melunasi hutang-hutangnya
c.Melaksanakan wasiatnya
d.Meneruskan silaturahmi yang di binanya di waktu
hidup
e.Memuliakan sahabt-sahabatnya
f.Mendo’akannya
UQUQUL WALIDAIN
• Lawang kata dari Birrul Walidain atau
uququl walidain.
• Jadi uququl walidaian artinya mendurhakai
kedua orang tua. Istilah inipun didapat dari
Rasulullah saw. sebagaimana disebutkan
dalam hadits yang artinya :
“ dosa-dosa besar adalah mempersekutukan
Allah, durhaka kepada orang tua,
membunuh orang dan sumpah palsu
( HR. Bukhari )
BENTUK-BENTUK DURHAKA KEPADA
ORANG TUA
• Menyakiti hati dan membuat sedih orang tua.
• Berkata ‘Ah’ dan tidak memenuhi panggilan orang
tua
• Membentak atau menghardik orang tua.
• Malu mengakui identitas orang tua
• Bermuka masam atau cemberut di hadapan orang
tua.
• Bakhil atau tidak mau mengurusi orang tua kalau
mereka sudah tua.
• Akibat Durhaka kepada kedua orang tua akan
dirasakan didunia dalam haidts di katakan ;
“ Dua prkataan dosa besar yang sangat di
benci oleh Allah sehingga azabnya
disegerakan Allah di dunia ini yaitu berbuat
Zalim dan al-uhuq ( durhaka kepada orang
tua )”
JADIKAN ORANGTUA SEBAGAI
SAHABAT
• Jangan ada jarak di antara orangtua dan kita.
• Pelajari kebiasaan orangtua kita.
• Belajar mengalah demi mencapai
‘kemenangan’: tetap terjalin silaturahmi.
• Berani jujur untuk mengungkapkan
keinginan kita.
• Upayakan untuk menyamakan persepsi.
JIKA BERSELISIH DENGAN ORANGTUA

• Sabar menghadapi orangtua.


• Dahulukan keinginan orangtua (asal bukan
hal prinsip dalam agama).
• Jagalah bahasa tubuhmu saat berkomunikasi
dengan orangtua.
• Siapkan saran, bukan melulu permintaan.
• Andai harus bicara, pastikan tidak kasar.
Sampaikan dengan terang dan ringkas.
MEMBAHAGIAKAN ORANGTUA

• Hormati sepenuh hati. Jangan ada benci dan


dendam sedikit pun.
• Jangan pernah sakiti hati mereka.
• Yakinkah bahwa kita sanggup menjadi baik
dan bisa menjadi kebanggaan mereka.
• Tampilkan prestasi yang nyata, bermanfaat,
benar dan baik di hadapan orangtua.
BANGGA MEMILIKI ORANG TUA

• Besarkan peduli kita kepada orangtua kita.


• Menjalin komunikasi yang sehat, benar, dan baik
dengan orangtua.
• Jangan terjebak opini negatif dari orang lain tentang
orangtua dan keluarga kita sendiri.
• Jalani dengan rileks dan diri kita merasa cair ketika
kondisi orangtua atau keluarga kita belum ideal.
Kita tetap menaruh empati dan simpati kepada
orangtua kita.
jadi hormatilah kedua orang tuamu ....
Sayangi mereka .....
Buatlah mereka bangga ,,,
Dan
Bahagiakanlah mereka !!!!!
Kalau bukan kita siapa lagi ????

Anda mungkin juga menyukai