Anda di halaman 1dari 1

BIRRUL WALIDAINI

Mengutip laman UIN Raden Fatah, birrul walidain diartikan sebagai perbuatan baik dari anak
kepada kedua orang tuanya sehingga mereka mendapatkan kebahagiaan. Perbuatan baik itu mesti
dilakukan secara lapang dada dalam urusan kebaikan. Bentuk kebaikan itu diletakkan pada
perkataan, perbuatan, dan niat. Anak yang menerapkan birrul walidain akan menjadikan batin
kedua orang tuanya merasa tentram dan bahagia di masa tua. Dan, mengutip laman NU, seberapa
pun anak berusaha membalas semua kebaikan oramg tuanya, nisacaya hal tersebut tidak akan
mampu dilakukannya. Hal ini sebagaimana dinyatakan Nabi muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah. “Seorang anak tidak akan mampu
membalas orang tua kecuali ia menemukan orang tuanya jadi budak lalu ia membelinya
kemudian memerdekakan.” (HR Muslim: 25) Cara untuk berbakti kepada orang tua bisa
dilakukan dengan banyak cara. Bentuk paling mudah dan sebaiknya secara konsisten dilakukan
yaitu mendoakan kebaikan orang tua, baik saat masih hidup atau sudah meninggal. Jika mereka
masih hidup, maka birrul walidain dapat diwujudkan melalui bicara dengan lembut, tidak
mengatakan "ah", tidak membentak, menafkahi orang tua, menaati perintah mereka selama tidak
bertentangan dengan syariat, memelihara saat mereka tua, dan sebagainya. Dalil tentang birrul
walidain Hukum melaksanakan birrul walidain adalah wajib bagi setiap muslim. Termasuk saat
memiliki orang tua yang dengan keyakinan non-Islam, sikap berbakti tetap harus ditunjukkan
namun terbatas pada hal-hal yang masih dibenarkan secara syariat. Kewajiban birrul walidain
ditunjukkan melalui dalil dalam Al Quran dan Sunnah. "Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (QS An Nisa: 36) "Dan Tuhanmu
telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik
kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya
perkataan yang baik." (QS Al Isra': 23) “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali”.
(QS Luqman: 15) “Ridho Allah SWT. ada pada ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah
SWT. ada pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim) “Apabila manusia
meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali karena tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu
bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai