Presentasi Permen 18-2018
Presentasi Permen 18-2018
REPUBLIK INDONESIA
3 1
Sertifikat/Izin/Persetujuan
7
Persetujuan
1. Permen PE 05/P/M/PERTAMB/1977
2. Permen PE 06.P/0746/M.PE/1991
Persetujuan Persetujuan Layak Operasi
3. Keputusan Bersama Men PE & Mendag
0233K/096/M.PE/1988
a) SK DJM 43.P/38/DJM/1992
b) SK DJM 84.K/38/DJM/1998 Permen ESDM 38/2017 Permen 18/2018
c) SK DJM 21.K/38/DJM/1999
d) SK DJM 39K/38/DJM/2002
Pemeriksaan Sanksi
Keselamatan dan 2 PERMEN 7
Inspeksi Pemeriksaan
Keselamatan Instalasi &
Peralatan pada Kegiatan
Usaha Migas Kepala Teknik
Pemeriksaan 3 6
Keselamatan
SPBU
Perpanjangan Sisa
Analisis Risiko 4 5
Umur Layan
4
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PENELAAHAN
1
DESAIN
5
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Penelaahan desain
6
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Penelaahan desain
”
pelaksanaan Penelaahan Desain dapat dibantu oleh Lembaga Enjiniring.
7
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
2 PEMERIKSAAN KESELAMATAN & INSPEKSI
8
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
INSPEKSI PEMERIKSAAN KESELAMATAN
DEFINISI
Suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung meliputi pengawasan pelaksanaan keselamatan minyak dan gas
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan pengujian bumi dan keteknikan atas dipenuhinya peraturan
peralatan dan/atau Instalasi mengacu pada peraturan perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.
perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.
PELAKSANA
‐ Kontraktor atau pemegang izin usaha
‐ Perusahaan Inspeksi (apabila Kontraktor atau MIGAS
pemegang izin usaha tidak dapat melakukan sendiri)
OUTPUT
‐ Kepala Teknik : Keterangan Hasil Inspeksi
‐ Perusahaan Inspeksi : Sertifikat Inspeksi Laporan Hasil Pemeriksaan Keselamatan
LINGKUP
Review, Verifikasi, Visual Inspeksi, Internal dan eksternal Review dan Verifikasi Hasil Inspeksi
Inspeksi, witness dan Pengujian
9
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pelaksanaan
Pemeriksaan pemeriksaan
Keselamatan instalasi dan peralatan
dan Inspeksi
PENELAAHAN PEMERIKSAAN
INSPEKSI ANALISIS RISIKO RLA
DISAIN KESELAMATAN
Instalasi migas Instalasi migas Instalasi migas Instalasi migas Instalasi migas
WHAT Peralatan Peralatan Peralatan Peralatan
Kepala Teknik Kepala Teknik; atau Kepala Inspeksi;dan/ atau Kepala Teknik; atau Kepala Teknik; atau
WHO Lembaga Enjiniring dibantu Perusahaan Inspektur Migas atau
pejabat yang ditugaskan
dibantu Lembaga dibantu Lembaga
(yang ditunjuk Katek) Inspeksi Enjiniring Enjiniring
kesesuaian penggunaan Review, Verifikasi, Visual Memastikan pemenuhan Daftar instalasi/peralatan | Dokumen teknis |
Standar;
manajemen risiko;
Inspeksi, Internal dan ketentuan peraturan dan Manajemen resiko | mekanisme kerusakan |
eksternal Inspeksi, standar, melalui Metode & teknik yg lingkup inspeksi thp
dokumen lingkungan;
dipergunakan | Pelaksana mekanisme kerusakan |
HOW spesifikasi teknis;
penerapan kaidah
witness dan Pengujian Pemeriksaan dokumen
analisis resiko | | pemeriksaan | NDT | DT (bila
dan Teknis diperlukan) | FFS | penilaian
keteknikan yang baik; Rekomendasi interval &
Pemanfaatan TKDN metode inspeksi risiko | penentuan sisa umur
layan| metode & interval
inspeksi
Hasil Penelaahan Keterangan Hasil Laporan Pemeriksaan
Desain Inspeksi ( dari Kepala Keselamatan Hasil Analisis Risiko (dari Dokumen RLA
(dari Kepala Teknik / Teknik)
Lembaga Engineering) Kepala Teknik / Lembaga
OUTPUT Sertifikat Inspeksi ( dari
Engineering)
Perusahaan Inspeksi)
1 2 3
Tata Cara :
“
Dalam hal Kepala Teknik tidak dapat memenuhi persyaratan, pelaksanaan Inspeksi harus dibantu oleh
Perusahaan Inspeksi.
13
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
hasil penelaahan desain
Persetujuan Layak Operasi
keterangan hasil Inspeksi/ Berdasarkan hasil evaluasi Kepala Inspeksi menerbitkan
sertifikat Inspeksi Persetujuan Layak Operasi atau menolak permohonan penerbitan
Persetujuan Layak Operasi dalam jangka waktu paling lama 10
Hasil Pemeriksaan (sepuluh) hari kerja setelah dokumen diterima secara lengkap.
Keselamatan
Masa Berlaku
Masa berlaku Persetujuan Layak Operasi paling lama 4 (empat)
tahun.
Instalasi yang memiliki sisa umur layan (remaining life) kurang
dari 4 (empat) tahun, masa berlaku Persetujuan Layak Operasi
adalah ½ (satu per dua) dari sisa umur layan (remaining
life).
Instalasi yang dilakukan Pemeriksaan Keselamatan berdasarkan
hasil Analisis Risiko memiliki masa berlaku Persetujuan Layak
Operasi berdasarkan hasil Analisis Risiko selama sisa umur
layan (remaining life) masih terpenuhi.
14
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PEMERIKSAAN KESELAMATAN
3
SPBU
15
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan SPBU
Output :
5
1. Keterangan Hasil Inspeksi dari Kepala Teknik atau
2. Sertifikat Inspeksi dari Perusahaan Inspeksi (PI)
16
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
ANALISIS
4
RISIKO
17
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Analisis Risiko
“
• Analisis risiko (AR) dilakukan oleh Badan Usaha
• Badan Usaha dapat dibantu “Lembaga Enjiniring” untuk membuat kajian AR
Manajemen risiko
18
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PERPANJANGAN SISA UMUR
5
LAYAN
19
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Perpanjangan sisa umur layan
Penilaian RLA minimum meliputi:
• penelaahan dokumen teknis Instalasi dan/atau peralatan
• penentuan mekanisme kerusakan
• Instalasi dan/atau peralatan yang telah • penentuan lingkup Inspeksi terhadap mekanisme
melewati batas umur layan desain dapat kerusakan
tetap digunakan setelah dilakukan • pemeriksaan bagian-bagian Instalasi dan/atau peralatan
penilaian sisa umur layan (Residual Life • pemeriksaan uji tidak merusak sesuai lingkup Inspeksi
Assessment/RLA) dan dinyatakan dapat • pemeriksaan uji merusak (apabila diperlukan)
diperpanjang umur layannya. • fitness for Services (FFS)
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan • penilaian risiko terhadap Instalasi dan/atau peralatan
sesuai dengan hasil analisis dengan • penentuan sisa umur layan
mengutamakan faktor keselamatan. • penentuan metode dan interval Inspeksi selama
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan perpanjangan umur layan
“
yang telah dilakukan harus dilakukan
Terhadap Instalasi dan/atau peralatan yang tidak
Inspeksi dan Pemeriksaan Keselamatan. memiliki dokumen teknis dan tidak diketahui
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan umur layan desain, hanya dapat diberikan
dilaksanakan oleh Kepala Teknik. Dalam perpanjangan umur layan apabila telah dilakukan
melaksanakan penilaian perpanjangan sisa desain ulang (re-enjinering) dan penilaian sisa
umur layan sebagaimana dimaksud Kepala umur layan.
Teknik dapat dibantu Lembaga Enjiniring.
20
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
KEPALA
6
TEKNIK
21
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Kepala Teknik
Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib memiliki
Kepala Teknik yang merupakan pimpinan tertinggi
atau pejabat yang berada di bawah tanggung
jawabnya dan diikuti dengan kewenangan secara mutlak
terhadap keselamatan.
Kepala Teknik dapat menunjuk wakil Kepala Teknik
dan diberikan kewenangan yang sama dengan Kepala
Teknik jika Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di
tempat.
Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib
menyampaikan penunjukan Kepala Teknik dan
wakil Kepala Teknik kepada Kepala Inspeksi.
23
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Sanksi
Kontraktor/Pemegang Izin Usaha yang melakukan
pelanggaran terhadap Permen, dapat dikenakan tindakan:
(1) Kepala Inspeksi memberikan teguran tertulis dengan
jangka waktu tindak lanjut 1 bulan
(2) Apabila (1) tidak diindahkan, maka Dirjen dapat
melakukan penghentian untuk sementara waktu
penggunaan Instalasi dan peralatan.
(3) Apabila (2) tidak dipatuhi, Dirjen dapat melakukan
tindakan penghentian pengunaan Instalasi dan
peralatan dan membatalkan Persetujuan Layak
Operasi.
24
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
KETENTUAN
8
PERALIHAN
25
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Ketentuan peralihan
JENIS PERIZINAN KETENTUAN
Sertifikat Kelayakan Penggunaan • yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan tetap
Peralatan berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir
Izin Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, pemeriksaan keselamatan dan
Inspeksi dilakukan berdasarkan peraturan menteri ini.
Persetujuan Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum
dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan ketentuan
Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform dalam peraturan menteri ini
Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, penelaahan desain dilakukan
Persetujuan Desain berdasarkan peraturan menteri ini.
Surat pengesahan sementara sebagai Yang telah diterbitkan sebelum peraturan ini berlaku dinyatakan tetap berlaku
perusahaan inspeksi selama satu tahun sejak diterbitkanya.
Surat pengesahan sebagai perusahaan Yang telah diterbitkan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dinyatakan tetap
inspeksi berlaku sampai masa berlaku surat pengesahan
26
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
9 KETENTUAN LAIN-LAIN & PENUTUP
27
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Ketentuan lain-lain & penutup
Lain-lain Biaya yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelaahan desain, penilaian sisa umur layan, Inspeksi
dan/atau Pemeriksaan Teknis merupakan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha
Persetujuan Layak Operasi dapat diberikan kepada perusahaan usaha penunjang Migas yang
memiliki dan mengoperasikan Instalasi dan/atau Peralatan dan badan usaha yang mendapatkan
persetujuan dari Direktur Jenderal untuk pembangunan dan pengoperasian Instalasi untuk
kepentingan sendiri.
Untuk mendapatkan Persetujuan Layak Operasi, Perusahaan Penunjang dan Badan Usaha wajib
mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Pemberian Persetujuan Layak Operasi dan/atau Persetujuan Penggunaan kepada Perusahaan Penunjang
tidak menghilangkan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha terhadap
keselamatan dalam pengoperasian Instalasi dan/atau Peralatan.
Terhadap sistem alat ukur serah terima, wajib dilakukan Pemeriksaan Keselamatan pada saat unjuk kerja
akurasi
Penutup
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2017 tentang Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas
Bumi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 753) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
28
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Email: www.migas.esdm.go.id
29 29
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
BAHAN PAPARAN
http://bit.do/sosialisasipermen18
30
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yg
KUALIFIKASI VS KOMPETENSI melakukan sertifikasi kompetensi setelah
mendapatkan lisensi atau akreditasi sesuai
Definisi : ketentuan perundangan.
Terjemahan dr bhs Inggris Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kualifikasi (qualification)Sertifikasi
: kompetensi dpt diselenggarakan
Kualifikasi (mempunyai keahlian khusus)
• ijasah/sertifikat bagi lukusan peserta diklat dan
• pendidikan atau tenaga
khusus unt memperoleh suatu keahlian
• pendidikan/training kerja yg telah memiliki pengalaman
• keahlian kerja. sesuatu (jabatan dsb)
unt melakukan
Kompetensi (competence) : Kompetensi
• Kemampuan • kewenangan/kekuasaan
Kompetensi yg diperoleh melalui diklat nonuntuk
• Kewenangan menentukan/memutuskan
formal dan atau pengalaman kerja dpt diakuisesuatu
• kecakapan kesetaraannya dg kualifikasi pendidikan sesuai
dg jenjangnya.
Perpres no 8/2012 dan Permenaker no 21/2014
Kualifikasi yaitu :
• penguasaan capaian pembelajaran yg menyatakan
Capaian pembelajaran ygkedudukannya dlm KKNI (kerangka penjenjangan
diperoleh melalui
kualifikasi kompetensi yg menyandingkan, menyetarakan ant bidang diklat serta pengalaman kerja dlm
pendidikan formal dpt diakui kesetaraannya dg
rangka pemberian pengakuan kompetensi diberbagai sektor.
• capaian pembelajaran yg kompetensi kerja pd
diperoleh melalui suatu
diklat kerjajenjang kualifikadi
yg dinyatakan dlm bentuk sertifikat.
KKNI.
Kompetensi Kerja yaitu :
• kemampuan kerja setiap individu yg mencakup aspek pengetahuan (skill), ketrampilan (knowledge),
dan sikap kerja (attitude)Penyetaraan
yg sesuai dg standar yg ditetapkan
Kualifikasi (SKKNI).
KKNI dilakukan
31
melalui uji kompetensi.
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI
32
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |