Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2018

Pemeriksaan keselamatan Instalasi dan Peralatan


Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi

Surabaya | 4 April 2018

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi


1
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Latar
LATARBelakang
BELAKANG
Terbitnya Revisi Permen 38/2017
PENYEDERHANAAN DALAM PERMEN 18/2018
• Desain • Peralatan • Analisis Berbasis • Perusahaan • Kepala Teknik • Instalasi SPBU
Risiko Inspeksi

3 1
Sertifikat/Izin/Persetujuan

7
Persetujuan
1. Permen PE 05/P/M/PERTAMB/1977
2. Permen PE 06.P/0746/M.PE/1991
Persetujuan Persetujuan Layak Operasi
3. Keputusan Bersama Men PE & Mendag
0233K/096/M.PE/1988
a) SK DJM 43.P/38/DJM/1992
b) SK DJM 84.K/38/DJM/1998 Permen ESDM 38/2017 Permen 18/2018
c) SK DJM 21.K/38/DJM/1999
d) SK DJM 39K/38/DJM/2002

Instalasi/Peralatan Desain/Instalasi/Peralatan Instalasi

Simulasi Jumlah Penerbitan Izin/Sertifikat/ Persetujuan (berdasarkan jenis Instalasi)


Jumlah Izin/Sertifikat/Penerbitan
Jenis Instalasi Sebelum Permen ESDM
Permen ESDM 38/2017 Permen ESDM 18/2018
38/2017
Instalasi Pemboran 28 5 1
Instalasi Produksi 1610 10 1
Instalasi Kilang 3120 9 1
Instalasi Pipa 37 8 1
Penyalur
Instalasi Terminal 59 9 1
BBM
Instalasi SPBG 31 7 1
Perbedaan Implementasi

Permen 38/2017 Permen 18/2018


Persetujuan Desain dari Kepala Inspeksi Tidak ada persetujuan.
Desain Hasil Penelaahan Desain dari Kepala Teknik
(MIGAS)
(BU/BUT)
Keterangan Hasil Inspeksi dari Kepala
Persetujuan Penggunaan dari Kepala Teknik atau Sertifikat Inspeksi dari
Peralatan Inspeksi (MIGAS) Perusahaan Inspeksi
Analisis Berbasis Persetujuan Hasil Analisis Risiko dari Tidak ada persetujuan
Risiko Kepala Inspeksi (MIGAS)

Perusahaan Berdasarkan Surat Pengesahan dan SKUP bintang ***


Inspeksi Kualifikasi Peringkat dari Dirjen Migas

Perusahaan Memiliki SKT sebagai Perusahaan SKUP bintang **


Enjiniring Enjiniring

• Tidak diatur dalam Permen 38/2017 BU/BUT hanya menyampaikan nama


Kepala Teknik • Kepala Teknik kepada Kepala Inspeksi
Surat Pengesahan dari Kepala Inspeksi
(MIGAS) (MIGAS), tidak ada evaluasi yang
dilakukan
Migas mengeluarkan : Inspeksi Mandiri dari Kepala Teknik
• Persetujuan Desain (Dirjen Migas) (BU/BUT)
Instalasi SPBU • Persetujuan Penggunaan (Kepala
Inspeksi)
• Persetujuan Layak Operasi (Dirjen
Migas)
Lingkup pengaturan Permen ESDM 18/2018

Penelaahan Ketentuan lain-lain,


Desain 1 8 peralihan, & penutup

Pemeriksaan Sanksi
Keselamatan dan 2 PERMEN 7
Inspeksi Pemeriksaan
Keselamatan Instalasi &
Peralatan pada Kegiatan
Usaha Migas Kepala Teknik
Pemeriksaan 3 6
Keselamatan
SPBU
Perpanjangan Sisa
Analisis Risiko 4 5
Umur Layan

4
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PENELAAHAN
1
DESAIN

5
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Penelaahan desain

• Penelaahan desain, • Penelaahan desain DILAKSANAKAN


dilakukan sebelum KEPALA TEKNIK dan/atau Lembaga
Instalasi didirikan atau Enjiniring.
dibangun;

Cakupan Penelaahan Desain Hasil Penelaahan Desain


• kesesuaian penggunaan Standar; • daftar Standar sesuai dengan lingkup Instalasi;
• manajemen risiko; • analisa dan mitigasi risiko;
• dokumen lingkungan; • parameter operasi dan filosofi desain;
• spesifikasi teknis; • sistem proteksi keselamatan;
• penerapan kaidah keteknikan yang • teknologi yang digunakan;
baik; dan • rincian komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri;
• TKDN • izin lingkungan dan/atau UKL/UPL atau Amdal; dan
• umur layan desain Instalasi.

6
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Penelaahan desain

“ Dalam hal Kepala Teknik tidak dapat melakukan Penelaahan Desain,


pelaksanaan Penelaahan Desain dapat dibantu oleh Lembaga Enjiniring.

Syarat Lembaga Enjiniring


 tenaga ahli yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang
sesuai;
 memiliki sistem manajemen mutu yang tersertifikasi oleh
lembaga akreditasi;
 Lembaga Enjiniring yang merupakan perusahaan enjiniring,
maka wajib berbadan hukum Indonesia; dan
 Lembaga Enjiniring yang merupakan institusi akademis, maka
wajib berbadan hukum Indonesia dan memiliki akreditasi A.

Perusahaan enjiniring harus memiliki Surat Kemampuan Usaha Penunjang Migas


minimal dengan kategori bintang dua (**) sebagai perusahaan enjiniring dari
Direktur Jenderal.

7
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
2 PEMERIKSAAN KESELAMATAN & INSPEKSI

8
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
INSPEKSI PEMERIKSAAN KESELAMATAN
DEFINISI
Suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung meliputi pengawasan pelaksanaan keselamatan minyak dan gas
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan pengujian bumi dan keteknikan atas dipenuhinya peraturan
peralatan dan/atau Instalasi mengacu pada peraturan perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.
perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.

PELAKSANA
‐ Kontraktor atau pemegang izin usaha
‐ Perusahaan Inspeksi (apabila Kontraktor atau MIGAS
pemegang izin usaha tidak dapat melakukan sendiri)

OUTPUT
‐ Kepala Teknik : Keterangan Hasil Inspeksi
‐ Perusahaan Inspeksi : Sertifikat Inspeksi Laporan Hasil Pemeriksaan Keselamatan

LINGKUP

Review, Verifikasi, Visual Inspeksi, Internal dan eksternal Review dan Verifikasi Hasil Inspeksi
Inspeksi, witness dan Pengujian
9
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pelaksanaan
Pemeriksaan pemeriksaan
Keselamatan instalasi dan peralatan
dan Inspeksi
PENELAAHAN PEMERIKSAAN
INSPEKSI ANALISIS RISIKO RLA
DISAIN KESELAMATAN

Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas
WHAT  Peralatan  Peralatan  Peralatan  Peralatan

Sesuai dengan rencana


Instalasi dan/atau
 Sebelum didirikan atau Inspeksi, berdasarkan:
 Standar yang diacu
Sesuai dengan rencana Berdasarkan pilihan peralatan yang telah
WHEN dibangun;  Spesifikasi dari Inspeksi BU/BUT melewati batas umur
Perusahaan layan desain

 Kepala Teknik  Kepala Teknik; atau  Kepala Inspeksi;dan/ atau  Kepala Teknik; atau  Kepala Teknik; atau
WHO  Lembaga Enjiniring  dibantu Perusahaan  Inspektur Migas atau
pejabat yang ditugaskan
 dibantu Lembaga  dibantu Lembaga
(yang ditunjuk Katek) Inspeksi Enjiniring Enjiniring
 kesesuaian penggunaan Review, Verifikasi, Visual Memastikan pemenuhan Daftar instalasi/peralatan | Dokumen teknis |
Standar;
 manajemen risiko;
Inspeksi, Internal dan ketentuan peraturan dan Manajemen resiko | mekanisme kerusakan |
eksternal Inspeksi, standar, melalui Metode & teknik yg lingkup inspeksi thp
 dokumen lingkungan;
dipergunakan | Pelaksana mekanisme kerusakan |
HOW  spesifikasi teknis;
 penerapan kaidah
witness dan Pengujian Pemeriksaan dokumen
analisis resiko | | pemeriksaan | NDT | DT (bila
dan Teknis diperlukan) | FFS | penilaian
keteknikan yang baik; Rekomendasi interval &
 Pemanfaatan TKDN metode inspeksi risiko | penentuan sisa umur
layan| metode & interval
inspeksi
Hasil Penelaahan  Keterangan Hasil  Laporan Pemeriksaan
Desain Inspeksi ( dari Kepala Keselamatan Hasil Analisis Risiko (dari Dokumen RLA
(dari Kepala Teknik / Teknik)
Lembaga Engineering) Kepala Teknik / Lembaga
OUTPUT  Sertifikat Inspeksi ( dari
Engineering)
Perusahaan Inspeksi)

“Persetujuan Layak Operasi”


10
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
TATA CARA INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN
Kepala Teknik (Katek) menyampaikan Rencana
inspeksi kepada Kepala Inspeksi,
melampirkan:
• Hasil Penelaahan Desain
• Daftar Peralatan dan/atau Instalasi 15 hari kerja
• Lokasi instalasi dan/atau lokasi pembuatan paling lambat Kepala Teknik (Katek)
peralatan melaksanakan Inspeksi
sebelum dilaksanakannya Inspeksi dan
• Jadwal Inspeksi pemeriksaan keselamatan,
• Katek mengajukan permohonan
Kepala Inspeksi
Daftar tenaga ahli pelaksana Inspeksi
pelaksanaan pemeriksaan keselamatan melaksanakan Pemeriksaan
• Daftar prosedur & peralatan inspeksi
secara tertulis kepada Kepala Inspeksi Keselamatan
• Perusahaan Inspeksi (bila ada).

1 2 3

Kepala Teknik (Katek)


melaporkan hasil inspeksi
Peralatan dan Instalasi
kepada MIGAS 4

• Berdasarkan Hasil Inspeksi, Kepala Teknik mengeluarkan Keterangan Hasil Inspeksi


• Dalam hal pelaksanaan Inspeksi dibantu oleh Perusahaan Inspeksi, Perusahaan Inspeksi
mengeluarkan Sertifikat Inspeksi.
11
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
PELAPORAN HASIL INSPEKSI PERALATAN
Tujuan : keperluan dokumentasi data peralatan pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas
Bumi dan penerbitan Persetujuan Layak Operasi

Tata Cara :

 berita acara hasil Inspeksi


 laporan hasil Inspeksi
 keterangan hasil Inspeksi atau
KEPALA MIGAS
TEKNIK sertifikat Inspeksi.

Jenis Peralatan yang harus diinspeksi dan dilaporkan kepada MIGAS


• alat pengaman • pesawat angkat • bangunan struktur di perairan
• bejana tekan • peralatan putar • sistem alat ukur serah terima
• tangki penimbun • peralatan listrik
12
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
Syarat Inspeksi Instalasi oleh Kepala Teknik Syarat Inspeksi Peralatan oleh Kepala Teknik
 sistem manajemen keselamatan yang telah diterapkan  sistem manajemen mutu yang telah tersertifikasi
dan diaudit; oleh lembaga yang terakreditasi;
 sertifikat dan/atau hasil kesesuaian sebagai lembaga  tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki
inspeksi tipe B sesuai SNI ISO/IEC 17020 dari lembaga kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan
yang terakreditasi; bidangnya;
 tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki kompetensi  prosedur Inspeksi secara rinci sesuai dengan jenis
dan kualifikasi sesuai dengan bidangnya; peralatan; dan
 prosedur Inspeksi secara rinci terhadap Instalasi; dan  peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.
 peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.


Dalam hal Kepala Teknik tidak dapat memenuhi persyaratan, pelaksanaan Inspeksi harus dibantu oleh
Perusahaan Inspeksi.

Syarat Perusahaan Inspeksi ”


Perusahaan Inspeksi harus mendapatkan Surat Kemampuan Usaha Penunjang Minyak dan Gas
Bumi minimal dengan kategori bintang tiga (***) sebagai Perusahaan Inspeksi dari Direktur
Jenderal.

13
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
hasil penelaahan desain
Persetujuan Layak Operasi
keterangan hasil Inspeksi/ Berdasarkan hasil evaluasi Kepala Inspeksi menerbitkan
sertifikat Inspeksi Persetujuan Layak Operasi atau menolak permohonan penerbitan
Persetujuan Layak Operasi dalam jangka waktu paling lama 10
Hasil Pemeriksaan (sepuluh) hari kerja setelah dokumen diterima secara lengkap.
Keselamatan

Masa Berlaku
 Masa berlaku Persetujuan Layak Operasi paling lama 4 (empat)
tahun.
 Instalasi yang memiliki sisa umur layan (remaining life) kurang
dari 4 (empat) tahun, masa berlaku Persetujuan Layak Operasi
adalah ½ (satu per dua) dari sisa umur layan (remaining
life).
 Instalasi yang dilakukan Pemeriksaan Keselamatan berdasarkan
hasil Analisis Risiko memiliki masa berlaku Persetujuan Layak
Operasi berdasarkan hasil Analisis Risiko selama sisa umur
layan (remaining life) masih terpenuhi.
14
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PEMERIKSAAN KESELAMATAN
3
SPBU

15
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan SPBU

Kepala Teknik melaksanakan Inspeksi Instalasi SPBU apabila


1
memiliki tenaga ahli Inspeksi berkompeten

Apabila tidak memiliki tenaga ahli Inspeksi berkompeten,


2
Inspeksi dilakukan oleh Perusahaan Inspeksi (PI)

Kepala Teknik/Perusahaan Inspeksi menyampaikan data


3 peralatan dan instalasi kepada Kepala Inspeksi sebagai
dokumentasi

4 Tidak dibutuhkan Persetujuan Layak Operasi (PLO)

Output :
5
1. Keterangan Hasil Inspeksi dari Kepala Teknik atau
2. Sertifikat Inspeksi dari Perusahaan Inspeksi (PI)

16
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
ANALISIS
4
RISIKO

17
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Analisis Risiko


• Analisis risiko (AR) dilakukan oleh Badan Usaha
• Badan Usaha dapat dibantu “Lembaga Enjiniring” untuk membuat kajian AR

Hasil Analisis Risiko paling sedikit memuat :

Daftar Instalasi dan/atau peralatan

Manajemen risiko

Metode dan teknik yang dipergunakan

Pelaksanaan Analisis Risiko

Rekomendasi interval dan metode inspeksi

18
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
PERPANJANGAN SISA UMUR
5
LAYAN

19
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Perpanjangan sisa umur layan
Penilaian RLA minimum meliputi:
• penelaahan dokumen teknis Instalasi dan/atau peralatan
• penentuan mekanisme kerusakan
• Instalasi dan/atau peralatan yang telah • penentuan lingkup Inspeksi terhadap mekanisme
melewati batas umur layan desain dapat kerusakan
tetap digunakan setelah dilakukan • pemeriksaan bagian-bagian Instalasi dan/atau peralatan
penilaian sisa umur layan (Residual Life • pemeriksaan uji tidak merusak sesuai lingkup Inspeksi
Assessment/RLA) dan dinyatakan dapat • pemeriksaan uji merusak (apabila diperlukan)
diperpanjang umur layannya. • fitness for Services (FFS)
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan • penilaian risiko terhadap Instalasi dan/atau peralatan
sesuai dengan hasil analisis dengan • penentuan sisa umur layan
mengutamakan faktor keselamatan. • penentuan metode dan interval Inspeksi selama
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan perpanjangan umur layan


yang telah dilakukan harus dilakukan
Terhadap Instalasi dan/atau peralatan yang tidak
Inspeksi dan Pemeriksaan Keselamatan. memiliki dokumen teknis dan tidak diketahui
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan umur layan desain, hanya dapat diberikan
dilaksanakan oleh Kepala Teknik. Dalam perpanjangan umur layan apabila telah dilakukan
melaksanakan penilaian perpanjangan sisa desain ulang (re-enjinering) dan penilaian sisa
umur layan sebagaimana dimaksud Kepala umur layan.
Teknik dapat dibantu Lembaga Enjiniring.
20
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
KEPALA
6
TEKNIK

21
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Kepala Teknik
 Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib memiliki
Kepala Teknik yang merupakan pimpinan tertinggi
atau pejabat yang berada di bawah tanggung
jawabnya dan diikuti dengan kewenangan secara mutlak
terhadap keselamatan.
 Kepala Teknik dapat menunjuk wakil Kepala Teknik
dan diberikan kewenangan yang sama dengan Kepala
Teknik jika Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di
tempat.
 Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib
menyampaikan penunjukan Kepala Teknik dan
wakil Kepala Teknik kepada Kepala Inspeksi.

usahanya tidak menyampaikan penunjukan Kepala Teknik kepada Kepala


Inspeksi, maka pimpinan tertinggi dari Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha

Dalam hal Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha pada saat dimulainya kegiatan

secara langsung menjabat sebagai Kepala Teknik.


22
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
7 SANKSI

23
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Sanksi
Kontraktor/Pemegang Izin Usaha yang melakukan
pelanggaran terhadap Permen, dapat dikenakan tindakan:
(1) Kepala Inspeksi memberikan teguran tertulis dengan
jangka waktu tindak lanjut 1 bulan
(2) Apabila (1) tidak diindahkan, maka Dirjen dapat
melakukan penghentian untuk sementara waktu
penggunaan Instalasi dan peralatan.
(3) Apabila (2) tidak dipatuhi, Dirjen dapat melakukan
tindakan penghentian pengunaan Instalasi dan
peralatan dan membatalkan Persetujuan Layak
Operasi.

Perusahaan Inspeksi dan perusahaan enjiniring yang melakukan pelanggaran dikenakan


sanksi : teguran tertulis dan pencabutan Surat Kemampuan Usaha Penunjang

24
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
KETENTUAN
8
PERALIHAN

25
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Ketentuan peralihan
JENIS PERIZINAN KETENTUAN
Sertifikat Kelayakan Penggunaan • yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan tetap
Peralatan berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir
Izin Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, pemeriksaan keselamatan dan
Inspeksi dilakukan berdasarkan peraturan menteri ini.
Persetujuan Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum
dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan ketentuan
Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform dalam peraturan menteri ini

• yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan


tetap berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir.
Sertifikat Kelayakan Penggunaan
Instalasi • yang telah diajukan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini dan telah atau
sedang dilaksanakan Pemeriksaan Keselamatan tetap dapat dilanjutkan
prosesnya untuk dapat diterbitkan Persetujuan Layak Operasi dan Tidak
dipersyaratkan Penelaahan Desain
• Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum
Persetujuan layak Operasi dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan
ketentuan dalam peraturan menteri ini

Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, penelaahan desain dilakukan
Persetujuan Desain berdasarkan peraturan menteri ini.

Surat pengesahan sementara sebagai Yang telah diterbitkan sebelum peraturan ini berlaku dinyatakan tetap berlaku
perusahaan inspeksi selama satu tahun sejak diterbitkanya.

Surat pengesahan sebagai perusahaan Yang telah diterbitkan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dinyatakan tetap
inspeksi berlaku sampai masa berlaku surat pengesahan
26
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
9 KETENTUAN LAIN-LAIN & PENUTUP

27
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Ketentuan lain-lain & penutup
Lain-lain  Biaya yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelaahan desain, penilaian sisa umur layan, Inspeksi
dan/atau Pemeriksaan Teknis merupakan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha

 Persetujuan Layak Operasi dapat diberikan kepada perusahaan usaha penunjang Migas yang
memiliki dan mengoperasikan Instalasi dan/atau Peralatan dan badan usaha yang mendapatkan
persetujuan dari Direktur Jenderal untuk pembangunan dan pengoperasian Instalasi untuk
kepentingan sendiri.
 Untuk mendapatkan Persetujuan Layak Operasi, Perusahaan Penunjang dan Badan Usaha wajib
mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
 Pemberian Persetujuan Layak Operasi dan/atau Persetujuan Penggunaan kepada Perusahaan Penunjang
tidak menghilangkan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha terhadap
keselamatan dalam pengoperasian Instalasi dan/atau Peralatan.
 Terhadap sistem alat ukur serah terima, wajib dilakukan Pemeriksaan Keselamatan pada saat unjuk kerja
akurasi

Penutup
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2017 tentang Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas
Bumi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 753) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

28
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Email: www.migas.esdm.go.id

29 29
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
BAHAN PAPARAN
http://bit.do/sosialisasipermen18

30
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yg
KUALIFIKASI VS KOMPETENSI melakukan sertifikasi kompetensi setelah
mendapatkan lisensi atau akreditasi sesuai
Definisi : ketentuan perundangan.
Terjemahan dr bhs Inggris Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kualifikasi (qualification)Sertifikasi
: kompetensi dpt diselenggarakan
Kualifikasi (mempunyai keahlian khusus)
• ijasah/sertifikat bagi lukusan peserta diklat dan
• pendidikan atau tenaga
khusus unt memperoleh suatu keahlian
• pendidikan/training kerja yg telah memiliki pengalaman
• keahlian kerja. sesuatu (jabatan dsb)
unt melakukan
Kompetensi (competence) : Kompetensi
• Kemampuan • kewenangan/kekuasaan
Kompetensi yg diperoleh melalui diklat nonuntuk
• Kewenangan menentukan/memutuskan
formal dan atau pengalaman kerja dpt diakuisesuatu
• kecakapan kesetaraannya dg kualifikasi pendidikan sesuai
dg jenjangnya.
Perpres no 8/2012 dan Permenaker no 21/2014
Kualifikasi yaitu :
• penguasaan capaian pembelajaran yg menyatakan
Capaian pembelajaran ygkedudukannya dlm KKNI (kerangka penjenjangan
diperoleh melalui
kualifikasi kompetensi yg menyandingkan, menyetarakan ant bidang diklat serta pengalaman kerja dlm
pendidikan formal dpt diakui kesetaraannya dg
rangka pemberian pengakuan kompetensi diberbagai sektor.
• capaian pembelajaran yg kompetensi kerja pd
diperoleh melalui suatu
diklat kerjajenjang kualifikadi
yg dinyatakan dlm bentuk sertifikat.
KKNI.
Kompetensi Kerja yaitu :
• kemampuan kerja setiap individu yg mencakup aspek pengetahuan (skill), ketrampilan (knowledge),
dan sikap kerja (attitude)Penyetaraan
yg sesuai dg standar yg ditetapkan
Kualifikasi (SKKNI).
KKNI dilakukan
31
melalui uji kompetensi.
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI

• LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yg melakukan sertifikasi


kompetensi setelah mendapatkan lisensi atau akreditasi
sesuai ketentuan perundangan.

• Sertifikasi kompetensi dpt diselenggarakan bagi lukusan


peserta diklat dan atau tenaga kerja yg telah memiliki
pengalaman kerja.

• Kompetensi yg diperoleh melalui diklat non formal dan atau


pengalaman kerja dpt diakui kesetaraannya dg kualifikasi
pendidikan sesuai dg jenjangnya.

• Capaian pembelajaran yg diperoleh melalui pendidikan


formal dpt diakui kesetaraannya dg kompetensi kerja pd
suatu jenjang kualifikadi KKNI.

• Penyetaraan Kualifikasi KKNI dilakukan melalui uji


kompetensi.

32
rektorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |

Anda mungkin juga menyukai