Menurut PP No.39 thn 1995 Adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan mnrt metode secara sistematik utk menemukan informasi ilmiah dan/atau teknologi yang baru dan membuktikan kebenaran/ ketidak benaran hipotesis shg dpt dirumuskan teori/suatu proses gejala alam dan/atau sosial di bid. kesehatan dan dijlskan dgn menguji penerapannya utk tujuan praktis di bidang kesehatan. Anjuran W.H.O. Penelitian Kesehatan Penelitian Biomedik, mengenai obat-obatan, alat-alat kedok., radiasi dan pencitraan, rekam medik, bahan biologik, penelitian epidemiologi, sosial dan psykologik.
Tujuan penelitian kesehatan
memberikan masukan IPTEK serta pengetahuan lainnya utk menunjang pembangunan kesehatan, dan utk kesejahteraan umat manusia. Dokumen2 international & nasional ttg pedoman etik penelitian 1. Nuremberg code (1947) masa Nazi 2. Universal Declaration of Human Rights 1948 3. Declaration of Helsinki (WMA, 2000) 4. Operational Guidelines for Ethics Committee that Review Biomedical Research (WHO, 2000) 5. International Ethical guidelines for Biomedical Research Involving Human Subjects (CIOMS 2002) 6. Pedoman Cara Uji Klinik yang Baru (CUBK) Badan POM (2001) Prinsip umum etika kesehatan 1. Menghormati harkat martabat manusia (respect for persons), bertujuan: a. Menghormati otonomi (self determination) b. Melindungi manusia yg otonominya terganggu/ krg terhadap kerugian, mempertanyakan manusia yg bergantung (dependent)/ rentan (vulnarable) perlu diberikan perlindungan terhadap kerugian atau penyalahgunaan (harm and abuse) 2. Berbuat baik (beneficence) prinsip primum non nocere, first no harm, non maleficence. 3. Keadilan (justice) Setiap orang harus diperlakukan sama (tidak diskriminatif) dalam memperoleh haknya, Komisi Etika Penelitian Kesehatan 1. Komisi etika penelitian kesehatan (KEPK) adalah yang independen. • tugas: pengkajian protokol aspek etik, metode, perlakuan terhadap subjek, cara memilih subjek, kesediaan melindungi subjek yang rentan dan cara randomisasi subjek.
2. Komisi Nasional etika penelitian kesehatan (KNEPK) adalah suatu
lembaga non-struktural dan berkedudukan melalui SK Menkes No. 1334/Menkes/SK/X/2002 dan keanggotaan dengan SK Menkes No. 187/Menkes/SKII/2003
3. Komisi Bioetika Nasional (KBN) dibentuk dengan SK 3 menteri,
yaitu: Menteri Riset & Teknologi, Menkes & Menteri Pertanian, bernaung dibawah UNESCO. Informed consent=persetujuan setelah penjelasan (PSP) 1. Persyaratan umum a. Individual informed consent b. Informasi-bahasa yang dimengerti c. Bermanfaat & pertimbangan resiko d. Rekam medik (RM, Medical Record) & Spesimen Biologik. Biasanya tanpa PSP dr pasien atas persetujuan KEPK ….. 2. Unsur informasi (pasal 10, 11 dan 14 PP RI No. 39 thn 1995) a. sukarela, tanpa paksaan dan perangsang b. Ttg tujuan, prosedur penelitian, jlh sbjek & wkt partisipasi c. Manfaat bagi subjek & ilmu pengetahuan d. Semua resiko, rasa nyeri, rasa tidak nyaman, dan kerugian yg dpt diperkirakan sblmnya e. Pemberitahuan prosedur alternatif ttg keikutsertaannya f. Hak-hak subjek & bila mengalami sesuatu g. Kompensasi & pelayanan medik h. Dpt berhenti i. Privasi, kerahasiaan Pasal 10 Manusia, keluarga, dan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 berhak mendapat informasi terlebih dahulu dari penyelenggara penelitian dan pengembangan kesehatan mengenai: a.tujuan penelitian dan pengembangan kesehatan serta penggunaanhasilnya; b.jaminan kerahasiaan tentang identitas dan data pribadi; c.metode yang digunakan; d.risiko yang mungkin timbul; e. hal lain yang perlu diketahui oleh yang bersangkutan dalam rangka penelitian dan pengembangan kesehatan. Pasal 11 Penyelenggara penelitian dan pengembangan kesehatan berkewajiban menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi atau keluarga atau masyarakat yang bersangkutan. Pasal 14 (1) Manusia, keluarga, atau masyarakat berhak atas ganti rugi apabila pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan terhadapnya mengakibatkan terganggunya kesehatan, cacat atau kematian yang terjadi karena kesalahan atau kelalaian penyelenggara penelitian dan pengembangan kesehatan. (2)Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. ….. 3. Kewajiban sponsor dan peneliti 1. Tidak melakukan penipuan & tdk memberi pengaruh/ intimidasi 2. Hanya meminta PSP bila subjek cukup memahami semua fakta dan akibat2nya 3. Tanda bukti PSP harus ditanda tangani 4. Memperbaharui PSP dalam jangka panjang
Pasal 8 PPRI No. 39 1995, persetujuan tertulis dapat oleh
orang tua, ahliwaris, pasal 20, ttg denda 20jt tdk ada PSP. Pasal 8 (1)Penelitian dan pengembangan kesehatan terhadap manusia hanya dapat dilakukan atas dasar persetujuan tertulis dari manusia yang bersangkutan. (2)Persetujuan tertulis dapat pula dilakukan oleh orang tua atauahli warisnya apabila manusia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1): a.tidak mampu melakukan tindakan hukum; b.karena keadaan kesehatan atau jasmaninya sama sekali tidak memungkinkan dapat menyatakan persetujuan secara tertulis; c.telah meninggal dunia, dalam hal jasadnya akan digunakan sebagai obyek penelitian dan pengembangan kesehatan. (3)Persetujuan tertulis bagi penelitian dan pengembangan kesehatan terhadap keluarga diberikan oleh kepala keluarga yang bersangkutan dan terhadap masyarakat dalam wilayah tertentu oleh Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah yang bersangkutan. (4)Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara mendapatkan persetujuan tertulis diatur oleh Menteri. Pasal 20 Berdasarkan ketentuan Pasal 86 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, barang siapa dengan sengaja menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kesehatan: a. dengan cara yang tidak sesuai dengan standar profesi penelitian kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1); b.tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; c.tanpa persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat(1), ayat (2), dan ayat (3); d.tanpa memberi informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10; e.dipidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Subjek penelitian 1. Penelitian pada anak2 biasanya PSP diberi ortu/ walinya. 2. Penelitian pada pasien gangguan jiwa, PSP diberikan oleh aggt keluarga terdekat/ wali yg sah. 3. Penelitian pd wanita hamil/ masa menyusui. 4. Penelitian pd manusia yg rentan (vulnerable), yaitu manusia yg relatif/ absolut tdk mampu melindungi kepentingan diri sendiri.
5. Penelitian pd penduduk, masyarakat PSP dpt scr perorangan/
collective. ARCHIEVED BIOLOGICAL MATERIALS BAHAN BIOLOGIK TERSIMPAN (BBT) Penangan secara teknis, ad pengumpulan, penyimpanan,pemanfaatan sp pemusnahan. BBT ad.bahan biologik tersisa, tersimpan, atau sisa penelitian,diagnosa/biopsi,pembedahan pengobatan, otopsi dll Ada dua macam BBT : 1. BBT anonym : BBT diterima tanpa diketahui asal usulnya. 2. BBT identified : ada identitas, nama,alamat,ktp Perlunya protokol penelitian persetujuan etik Menjamin kehidupan (life) Menjamin kesehatan (health) Menjamin kesejahteraan (welfare) Menjamin keleluasaan pribadi (privacy) Menjamin martabat manusia (dignity)