(LAYER)
A. Sistem postal atau slatt
Masa starter – grower
1. kandang postal litter
2. Kandang sistem
baterai koloni (multiple
laying cage)
Tipe kandang baterai
Pasang Pemanas
Pemanas _ Tetap
4m
4m
Piring tempat makan 10 buah
Keterangan : Lihat kondisi ayam
Terlalu panas
Terlalu dingin
Suhu
yang Angin
bagus
120 – 140 cm
Lingkaran
Pemanas
30oC 31oC
32oC
Pemanas Minyak
90-120
Pemeliharaan Masa Starter
• kelembaban kandang ideal : 60 – 70%
• suhu brooding :
Umur (hari) Suhu (°C)
0–3 32 – 35
3–7 29 – 34
8 – 14 27 – 31
15 – 21 24 – 27
22 – 28 21 – 24
• Pd 2 hari pertama berikan air minum yg hangat +
16 - 20 °C
• Tambahkan gula 20 gr / 4 liter air minum
• Akan lebih baik bila diberi juga vitamin C 2 gr /
10 liter air minum
• Bila akan ganti tempat minum DOC ke normal
biarkan 8 – 10 hari bersama –sama setelah itu
baru semua tempat minum normal
• Pemberian pakan starter dpt diberikan setelah
mendapat air minum
– yg ditaburkan pd box bekas DOC atau pada feeder tray
– sisa pakan harus dibuang setiap pagi
dan jangan dibuang di litter
• Setiap 3 hari area brooder diperlebar secara bertahap (1 - 2 m).
• Tempat pakan dan minum ditambah sesuai kebutuhan.
• Menggunakan crumble
• Pada saat DOC datang ,berikan larutan
vitamin / elektrolit
• Air selalu bersih dan segar (lakukan tes secara
teratur terhadap kandungan zat kimia dan
komposisi bakteriologis).
• Untuk menjaga air dalam kondisi normal,
gunakan 3 – 5 ppm chlorine (mengurangi
resiko E. coli).
• Harus selalu dicek tiap hari, sesuaikan agar
tepi tempat air minum sejajar dengan
punggung ayam
Potong Paruh / Debeaking
• Tujuan :
– mencegah kanibalisme
– mengurangi pemborosan pakan
• Dilakukan pd umur 1 – 10 hari bila kesulitan dilakukan pd
umur 8 minggu
• Potongan harus tegak lurus dg sumbu paruh + 1/3
panjangnya dari lubang hidung
Perhatian !!!
• Sebelum potong paruh :
1. ayam harus sehat
2. tidak dilakukan selama periode reaksi
vaksinasi
3. berikan vit. K dlm air minum
4. kontrol suhu alat pemotong paruh
agar hasilnya baik
• Sesudah potong paruh :
1. selama 3 hari tempat pakan diisi lebih tebal
2. pastikan ayam dapat makan + minum dg baik
Jarak pindah kandang dari fase grower menuju fase
layer tidak boleh terlalu dekat dengan umur produksi
Sebelum pindah kandang, sarana dan peralatan sudah
dibersihkan dan didesinfeksi.
Temperatur kandang ideal ayam fase layer 22-26°C
2 tipe kandang ayam fase layer
a. Sistem litter : tidak boleh terlalu padat
b. Sistem baterai: dalam satu cage bisa satu atau dua
ayam lebih. Keuntungan sitem baterai yaitu lebih
mudah pemeliharaan dan kontrol penyakit, telur
bersih dan sifat mengeram dapat dikurangi dan
menhemat lahan.
Program pencahayaan ayam
petelur fase layer
Umur Ayam Terang Gelap
(Jam) (Jam)
20 Minggu 15 9
23 Minggu 16 8
(kkal/kg)
Pencegahan Pengobatan
Seleksi DOC Antibiotic kelompok
Biosecurity manusia, aminoglikosida
kendaraan, hewan ternak (Gentamycin, Neomycin),
kemlompok aminosiklitol,
Sanitasi kandang yang baik kelompok polipeptida,
Sanitasi air minum dengan kelompok
chloramin T atau klorin. tetracycline,kelompok
Program penggunaan sulfonamide dan
desinfektan dilakukan trimetropim, dan kelompok
dengan menggunakan quinolon
variasi bahan desinfektan Culling / afkir
dengan sistem 3-2-3
Etiologi Gejala Klinis
Pasteurella multocida
Diagnosa Banding Diagnosa
Coryza / Snot Pemeriksaan post mortem
CRD Pemeriksaan laboratorium
ND
Avian Influenza
Pengobatan
Pencegahan Tetrasiklin kedalam pakan
Biosecurity manusia, dengan dosis 200-400
kendaraan, hewan ternak gram/ton
Sanitasi kandang yang baik
Kombinasi golongan sulfa
dan trimethoprim seperti
Pemberantasan vektor berspektrum luas diberikan
seperti tikus menggunakan melalui air minum dengan
insektisida dosis 0,16 g/L atau 80 g/L
Mencegah penyakit air minum.
kekurangan vitamin dan
memperbaiki efisiensi
ransum
Etiologi Gejala Klinis
Avibacterium paragallinarum
Diagnosa Banding Diagnosa
CRD Pemeriksaan post mortem
Fowl cholera Pemeriksaan laboratorium
Infectious bursal disease
Penyakit pernafasan lain.
Pengobatan
Pencegahan Sulfadimetoxine
Biosecurity manusia, Eritromisin, tetrasiklin,
kendaraan, hewan ternak tylosin, dan spektromisin
Sanitasi kandang yang baik (aman dan efektif)
Vaksin dapat dilakukan
pada umur 8-10 minggu
dan dapat dilakukan
booster pada umur 16-18
minggu
Etiologi Gejala Klinis
Mycoplasma gallisepticum
Diagnosa Banding Diagnosa
Snot Pemeriksaan post mortem
Kolera unggas Pemeriksaan laboratorium
Infectious bronchitis
ND
Pencegahan Pengobatan
Biosecurity manusia, Antibiotika makrolid
kendaraan, hewan seperti tiamulin, tylosin,
ternak lincomycin, oxytetracyclin
Sanitasi kandang yang dan enrofloxacin yang
baik memiliki daya kerja
menghambat sintesis
Vaksinasi dengan killed protein
vaccine. Vaksin ini
dilaporkan mampu
mencegah airsacculitis.
1. Koksidiosis
Penyakit koksidiosis (Berak darah) disebabkan oleh
parasit protozoa yang berasal dari genus Eimeria.
Gejala yang ditimbulkan dari infeksi Eimeria adalah
diare berdarah, kurang napsu makan, sayap terkulai
dan kekurusan. Mortalitas biasanya tinggi apabila
penyakit diabaikan dan tidak diobati.
Tindakan pencegahan terhadap penyakit koksidiosis
yang penting dilakukan adalah dengan mengatur
sistem ventilasi udara yang baik, pengaturan kepadatan
kandang yang sesuai dengan kapasitasnya, penyediaan
tempat pakan dan minum yang cukup
Pengobatan menggunakan obat sulfa seperti
sulphonamide, sulphamezathine, sulphaquinoxaline,
dan sulphaguanidine atau kombinasinya.
2. Leucocytozoonosis (Malaria Like Disease)
adalah penyakit yang disebabkanoleh protozoa
darah leucocytozoon sp.
Gejala klinis leucocytozoonosis antara lain
munculnya bintik-bintik merah di bawah kulit dan
otot, serta feses berwarna kehijauan. Ayam terlihat
lesu, menggigil kedinginan dan bahkan
mengalami muntah darah.
Pencegahan penyakit leucocytozoonosis adalah
dengan pengendalian vektor yaitu simulium dan
cullicoides sp.
Pengobatan untuk penyakit leucocytozoonosis
adalah bisa digunakan obat seperti Maladex,
Antikoksi, Duoko atau Coxy.
3. Malaria Unggas (Plasmodiosis)
Plasmodiosis merupakan penyakit pada unggas
yang disebabkan oleh protozoa darah plasmodium
sp.
Gejala klinis yang ditimbulkan pada ayam yang
terinfeksiya itu kelemahan, lesu, dyspnae,
abdominal distension hingga kematian.
Pencegahan plasmodiosis adalah dengan
pengendalian vektor yaitu nyamuk serta menjaga
kebersihan dan sanitasi kandang.
Pengobatan dari penyakit ini dapat dilakukan
dengan pemberian chloroquine dan primaquine.
Selain itu juga dapat diberikan kombinasi
sulfamethoxine dan sulfa chloropyrazine.
Nematoda
1. Oxyspirura mansoni (eye worm)
Menyebabkan conjunctivitis, opthalmitis, dan protrusion
membrana nictitans.
Pengobatan, mencabuti cacing dari dalam mata dengan
menggunakan pinset, tetapi sebelumnya cacing harus
dibunuh terlebih dahulu menggunakan obat bius mata.
Lysol 0,05% dengan cara diteteskan. oral dengan
Tetramisole dosis 40 mg / kg.
2. Syngamus trakhea
Menyebabkan trakheitis diffuse atau fokal di tempat
menempelnya.
Gejala-gejala yang ditimbulkan seperti pernafasan cepat,
dyspneu, head shaking.
Pengobatan, Thiabendazole, 0,3 – 1,5 g/kg 0,1% dalam
ransum selama 10 – 14 hari, Tetramisole 3,6 mg/kg
diberikan selama 3 hari dalam air minum atau makanan.
3. Tetrameres americana
Merupakan Nematoda yang hidup di proventriculus
ayam.
Gejala yang ditimbulkan, antara lain : diare, kelemahan
dan anemia yang disertai dengan ulserasi mukosa,
hemorrhagi, nekrosis, pembengkakan mukosa.
Pengobatan, Piperazine adipat dan karbontetrachoride
diberikan selama tiga hari efektif membunuh cacing.
4. Capillaria annulata
merupakan Nematoda yang menginfeksi crop dan
esophagus dan menyebabkan radang mukosa crop dan
esophagus.
Gejala yang ditimbulkan berupa anemia dan kelemahan.
Pengobatan menggunakan Levamisol dalam air minum.
5. Cheilospirura hamulosa
Kebanyakan hidup di sebelah dalam gizzard dan
menyebabkan ulserasi dan nekrosis, muskulus gizzard.
6. Ascaridia galli
Nematoda paling penting, menyebabkan kematian
mendadak akibat perusakan duodenum dan atau jejenum.
Gejala klinis yang terjadi pada infeksi cacing Ascaridia galli
tergantung pada tingkat infeksi. Pada infeksi berat akan
terjadi mencret berlendir, selaput lendir pucat,
pertumbuhan terhambat, kekurusan , kelemahan umum
dan penurunan produksi telur.
Pencegahan dengan memberikan anthelmentik kepada
ayam sekali sebulan khususnya.
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian piperazine,
phenothiazine danhygromyzine B.
7. Heterakis gallinarum
Bertanggung jawab terhadap kejadian blackhead pada
ayam, karena ovum cacing bisa mengandung protozoa yang
disebut Histomonas meleagridis yang menyebabkan
blackhead. Cacing bisa didapatkan dalam jumlah sangat
banyak di sekum, sehingga menyebabkan radang sekum
dan nodul- nodul kecil di dinding sekum.
Trematoda
1. Echinostoma revolutum
Menyebabkan kekurusan, kelemahan dan diare
Hexachlorophene, Praziquantel,
Benzimidazole, Albendazole dan Oxfendazole.
inflamasi pada kulit tungau Knemidocoptes sp
Infestasi yang besar juga bersembunyi di lapisan tanduk
dapat mengakibatkan ke stratum germinativum yang
kehilangan banyak menyebabkan hipertrofi
darah sehingga terjadi kemudian timbul luka kecil dan
anemia muncul eksudat abu-abu dan
Argas
persicus
Anemia, sebagai transmisi berbagai jenis
bakteri, dapat terjadi tick paralysis
terdapat
enterobacteria:
Escherichia coli,
Citrobacter sp.,
Proteus mirabilis,
Morganella sp.,
Klebsiella sp.,
Pseudomonas sp.,
membawa telur dari Enterobacter sp.
genus Ascaris, Toxocaris,and Salmonella
Toxocara, Trichuris, dan agona (Rezende et