Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN INSEMINASI BUATAN (IB)

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN BOJONEGORO

TEKNIK PELAYANAN INSEMINASI BUATAN (IB)

Kegiatan pelayanan IB memerlukan keterampilan khusus yang tidak dibenarkan apabila


pelaksanaannya di lapangan diserahkan kepada petugas yang belum mengikuti pelatihan /
bimbingan teknis terkait dengan ketrampilan tersebut.

A. Pelayanan IB untuk pembibitan


Pelayanan IB pada pelayanan pembibitan diarahkan untuk tujuan peningkatan mutu
genetik melalui pemurnian dan persilangan. Untuk pembibitan diutamakan dengan
mengembangkan sapi asli dan sapi lokal.

B. Pelayanan IB untuk Budidaya


Pelaksanaan IB pada wilayah budidaya dimaksudkan untuk tujuan peningkatan produksi
melalui pengembangan sapi asli, sapi lokal dan sapi persilangan. Kebijakan persilangan antara
sapi asli dengan bangsa Bos taurus (simental, limousin, angus) dan hanya diperkenankan
untuk tujuan dipotong.

C. Persiapan dan Teknik Inseminasi


Kegiatan ini dilakukan oleh inseminator sehingga petunjuk untuk keperluan ini telah
diberikan / diajarkan pada waktu kursus / pelatihan.
Ada berbagai teknik pengenceran kembali (thawing) semen dan teknik inseminasi.
Namun demikian standar yang diajarkan pada kursus-kursus sudah diperhitungkan sebagai
cara / teknik yang paling praktis dan baik. Tidak dianjurkan untuk mencoba teknik-teknik
yang menyimpang dari yang telah diajarkan dalam Pelatihan Inseminator.

D. Uraian Tugas Petugas IB


1. Petugas IB
a. Adalah petugas yang telah mengikuti pelatihan Inseminasi Buatan dan memenuhi
kualifikasi serta memiliki SIM-I
b. Melakukan identifikasi akseptor IB dan mengisi kartu peserta IB
c. Membuat program/rencana birahi ternak akseptor berdasarkan siklus birahi (kalender
reproduksi) di wilayah kerjanya.
d. Melaksanakan IB pada ternak
e. Membuat pencatatan dan laporan pelaksanaan IB dan menyampaikan kepada petugas
PKB selambat-lambatnya tanggal 2 setiap bulan.
f. Melaksanakan pembinaan kelompok ternak dan kader inseminator.
g. Membentuk kelompok peternak peserta IB
h. Berkoordinasi dengan petugas PKB dan ATR (jika ada akseptor IB yang sudah 3 (tiga)
kali di IB tidak juga bunting)
STANDAR OPERASIONAL PELAKSANAAN (SOP)
PELAYANAN IB DI LAPANGAN
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KAB. BOJONEGORO

MEMAKAI PERLENGAKAPAN INSEMINASI (PAKAIAN WEARPACK,


SEPATU BOOT, TOPI)

MENYIAPKAN PERALATAN DAN BAHAN : AI GUN, PLASTIK SHEATH,


GLOVE, GUNTING/CUTTER STRAW, PINSET, TISSUE, HANDUK,
KONTAINER LAPANGAN, NITROGEN CAIR, SEMEN BEKU

MEMERIKSA KARTU IB, JIKA IB TERAKHIR DIBAWAH 18 HARI MAKA


TIDAK DILAKUKAN IB

MEMASUKKAN SAPI BETINA YANG AKAN DI IB KE DALAM KANDANG


JEPIT

MELAKUKAN PEMERIKSAAN TANDA-TANDA BERAHI, EKSPLORASI


REKTAL UNTUK MENGETAHUI ADA TIDAKNYA KONRAKSI UTERUS

TIDAK BIRAHI BIRAHI

MELAKUKAN PROSES THAWING DENGAN MEMILIH JENIS SEMEN


BEKU YANG SESUAI, MEMASUKKAN STRAW KE DALAM UJUNG GUN,
MENGGUNTING UJUNG STRAW (SUMBAT LAB), MEMASUKKAN
PLASTIK SHEATH DAN MENGUNCINYA, MELAKUKAN EKSPLORASI
REKTAL, MEMASUKKAN AI GUN, MENEMPATKAN UJUNG GUN KE
DALAM POSISI IV

KESULITAN MEMASUKKAN UJUNG GUN MUDAH MEMASUKKAN UJUNG GUN KE


KEDALAM POSISI IV DALAM POSISI IV

TIDAK DILANJUTKAN DEPOSISI SEMEN

MENCATAT HASIL
PELAKSANAAN IB

Anda mungkin juga menyukai