SUMBER :
http://ham.go.id/2018/10/26/konsep-dasar-ham-pada-pelatihan-dasar-dasar-ham-bagi-
petugas-pemasyarakatan-dan-imigrasi/#:~:text=Terdapat%203%20prinsip%20dasar
%20HAM,%2C%20dan%203)%20Prinsip%20Humanity.
HAK DASAR MANUSIA
Hak dasar yang dimiliki manusia ada sepuluh, yaitu:
• hak untuk hidup,
• hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan,
• hak untuk mengembangkan diri,
• hak untuk memperoleh keadilan,
• hak atas kebebasan pribadi,
• hak atas rasa aman,
• hak atas kesejahteraan,
• hak turut serta dalam pemerintahan,
• hak perempuan ,
• hak anak.
SUMBER :
http://ham.go.id/2016/04/18/hak-asasi-manusia-dan-hak-anak-tidak-dapat-dipisahkan/
SUDUT PANDANG HAK ASASI MANUSIA
SUMBER :
https://media.neliti.com/media/publications/281764-hak-asasi-manusia-dalam-
perspektiffilsaf-7e3541df.pdf
MATERI 2
PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
SEJARAH PERKEMBANGAN
SUMBER : ANDRA_FEBRY
http://www.sangkoeno.com/2012/10/sejarah-perkembangan-ham-di-dunia.html
SEJARAH PERKEMBANGAN
SUMBER : ANDRA_FEBRY
http://www.sangkoeno.com/2012/10/sejarah-perkembangan-ham-di-dunia.html
MAGNA CHARTA
SUMBER : ANDRA_FEBRY
http://www.sangkoeno.com/2012/10/sejarah-perkembangan-ham-di-dunia.html
REVOLUSI AMERIKA (1276)
SUMBER : ANDRA_FEBRY
http://www.sangkoeno.com/2012/10/sejarah-perkembangan-ham-di-dunia.html
REVOLUSI PRANCIS (1789)
SUMBER : ANDRA_FEBRY
http://www.sangkoeno.com/2012/10/sejarah-perkembangan-ham-di-dunia.html
MATERI 3
NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI
PENGERTIAN NEGARA HUKUM
Negara hukum adalah Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin
keadilan kepada warga negaranya yang mana keadilan tersebut merupakan
syarat bagi tercapainya kebahagiaan hidup untuk warga. Negara Hukum
bersandar pada keyakinan bahwa kekuasaan negara harus dijalankan atas
dasar hukum yang adil dan baik. Ada dua unsur dalam negara hukum, yaitu
pertama: hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah tidak
berdasarkan kekuasaan melainkan berdasarkan suatu norma objektif, yang
juga mengikat pihak yang memerintah; kedua: norma objektif itu harus
memenuhi syarat bahwa tidak hanya secara formal, melainkan dapat
dipertahankan berhadapan dengan idea hukum.
SUMBER :
https://www.dosenpendidikan.co.id/negara-hukum/
PENGERTIAN DEMOKRASI
SUMBER : HERI
https://salamadian.com/pengertian-demokrasi/
NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI
Sejarah HAM atau hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (eropa).
seorang filsuf inggris pada abad ke 17, John Locke, merumuskan
adanya hak alamiah (natural rights) yang melekat pada setiap diri
manusia, yaitu hak atas hidup, hak kebebasan, dan hak milik. Pada
waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil (pribadi) dan politik.
Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya tiga
peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Mahna Charta, Revolusi
Amerika, dan Revolusi Prancis.
Hak asasi merupakan hak dasar manusia yang dibawa sejak lahir oleh setiap diri
manusia. Kemudian untuk menjamin dan melindungi hak asasi tersebut
pemerintah mengaturnya dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Sesuai dengan BAB XA tentang Hak Asasi Manusia UUD 1945 yang termasuk
kepada hak asasi manusia adalah sebagai berikut :
1. Hak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya.
2. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
3. Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
SUMBER :
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilan_hak_asasi_manusia_di_Indonesia
PENGERTIAN PENGADILAN HAM
SUMBER :
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/AKTUALITA/article/download/2482/1625#:~:text=S
usunan%20Pengadilan%20Hak%20Asasi%20Manusia%20sama%20dengan%20susunan
%20peradilan%20umum,Agung%20sebagai%20peradilan%20tingkat%20Kasasi.
MATERI 6
HUKUM ACARA YANG BERLAKU DI PENGADILAN HAM
LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN
PENGADILAN HAM
1. Kejahatan Genocide
Kejahatan genocide adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa/ras,
2. Kejahatan Kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari
serangan yang meluas atau sistematik yang diketahui bahwa serangan itu ditujukan
secara langsung terhadap penduduk sipil
3. Pembajakan dan Perampokan
Pembajakan adalah tindakan kejahatan yang dilakukan di pesawat udara,
sedangkan perampokan adalah kejahatan yang dilakukan di laut.
4. Kejahatan Perang
Kejahatan perang adalah tindakan kejahatan yang umumnya dilakukan oleh pribadi
pada saat perang dan berakibat banyak korban yang terlibat dalam peperangan itu
SUMBER : https://kumparan.com/fikra-eka-prawira-sudrajat/perbuatan-
yang-termasuk- pelanggaran-hak-asasi-manusia-berat-1siE62Q48Q7/full
• Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau
sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama
dengan cara: membunuh, mengakibatkan penderitaan fisik atau
mental yang berat, menciptakan kondisi yang akan mengakibatkan
kemusnahan secara fisik, memaksakan tindakan-tindakan yang
bertujuan mencegah kelahiran atau memindahkan secara paksa anak-
anak dan kelompok tertentu ke kelompok lain.
• Sedangkan kejahatan terhadap kemanusiaan adalah perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dan serangan yang meluas atau sistematik
yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung
terhadap penduduk sipil, dengan cara : pembunuhan, pemusnahan,
perbudakan, pemindahan penduduk secara paksa, perkosaan atau
perbudakan seksual.
SUMBER : https://kumparan.com/fikra-eka-prawira-sudrajat/perbuatan-
yang-termasuk- pelanggaran-hak-asasi-manusia-berat-1siE62Q48Q7/full
Kejahatan Genosida, Kejahatan Terhadap
Kemanusiaan dan Kejahatan Perang sebagai
Kejahatan Yang Sangat Serius
Kejahatan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan
perang adalah kejahatan-kejahatan yang didefinisikan dalam Statuta
Roma sebagai kejahatan paling serius yang menyangkut masyarakat
internasional secara keseluruhan (the most serious crimes of concern to
the international community as a whole).10 Istilah lain untuk
mendefiniskan tentang kejahatan-kejahatan tersebut adalah sebagai
kejahatan-kejahatan yang tergolong dalam pelanggaran HAM yang
berat (gross violation of human rights).
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi,
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan dihadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan
oleh siapapun.
SUMBER : file:///C:/Users/My
%20ASUS/Downloads/IDN55808%20IDN.pdf
MATERI 10
HAK ASASI MANUSIA PEREMPUAN
Hak Asasi Perempuan
Hak Asasi Perempuan, yaitu hak yang dimiliki oleh seorang perempuan,
baik karena ia seorang manusia maupun sebagai seorang perempuan.
Berdasarkan Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi terhadap Perempuan (The Convention on the Elimination of
all Forms of Discrimination Against Women/CEDAW), yang
ditandatangani pada 1979 dalam konferensi yang diadakan Komisi
Kedudukan Perempuan PBB.
SUMBER :
Katumiri. 2016. 5 Hak Asasi Perempuan Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia,
http://www.suarakita.org/2016/04/5-hak-asasi-perempuan/#:~:text=Setiap%20perempuan%20berhak
%20untuk%20memiliki,dibayar%2C%20termasuk%20saat%20cuti%20melahirkan, diakses pada 27
Desember 2020
Instrumen HAM
Perempuan Internasional
Declaration on the Elimination of Violence against Women ini
mengatur mengenai tindak pidana kekerasan terhadap perempuan,
namun deklarasi ini lebih mengatur upaya apa yang di lakukan oleh
negara, organ dan badanbandan PBB yang bertujuan untuk
penghapusan tindak kekerasan terhadap perempuan.
SUMBER :
Katumiri. 2016. 5 Hak Asasi Perempuan Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia, http://www.suarakita.org/2016/04/5-hak-asasi-
perempuan/#:~:text=Setiap%20perempuan%20berhak%20untuk%20memiliki,dibayar%2C%20termasuk%20saat%20cuti%20melahirkan, diakses pada
25 Desember 2020
MATERI 11
GENDER DAN HUKUM
Perspektif Gender
Perspektif gender dapat dilihat dari lima tingkatan pemberdayaan yang meliputi tahap tahap
sebagai berikut : 21
1. Tahap pertama, yaitu tahap kesejahteraan. Tahap ini didefinisikan sebagai tindakan untuk
meningkatkan kesejahteraan perempuan, seperti gizi, persediaan makanan, dan pendapatan.
2. Tahap kedua, yaitu akses, digunakan untuk melihat apakah terdapat kesenjangan gender
yang muncul akibat ketidaksetaraan akses antara laki-laki dan perempuan terhadap sumber
daya dan pelayanan.
3. Tahap ketiga, yaitu tahap kesadaran kritis, harus ditumbuhkan di kalangan lakilaki dan
perempuan untuk melihat bahwa ada praktikpraktik diskriminasi gender diantara mereka.
4. Tahap keempat, yaitu partisipasi, harus dilakukan untuk meningkatkan partisipasi laki-laki
dan perempuan dalam proses pengambilan keputusan.
5. Tahap kelima, yaitu kontrol, untuk melihat apakah terdapat ketidakseimbangan dalam relasi
kekuasaan antara lakilaki dan perempuan.
SUMBER :
Katumiri. 2016. 5 Hak Asasi Perempuan Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia, http://www.suarakita.org/2016/04/5-hak-asasi-perempuan/#:~:text=Setiap%20perempuan%20berhak%20untuk
%20memiliki,dibayar%2C%20termasuk%20saat%20cuti%20melahirkan, diakses pada 27 Desember 2020
Aturan Hukum dalam Rangka Mewujudkan
Prinsip Keadilan dan Kesetaraan Gender
Perjuangan perempuan dalam mengakhiri sistem yang tidak adil (ketidakadilan gender) tidaklah merupakan
perjuangan perempuan melawan laki-laki, melainkan perjuangan melawan sistem dan struktur
ketidakadilan masyarakat,berupa ketidakadilan gender. Untuk mengakhiri sistem yang tidak adil ini ada
beberapa agenda yang perlu dilakukan, yakni :
1. Melawan hegemoni yang merendahkan perempuan, dengan cara melakukan dekonstruksi idiologi.
Melakukan dekonstruksi artinya mempertanyakan kembali segala sesuatu yang menyangkut nasib
perempuan di mana saja. ... dst.
2. Melawan paradigma developmentalism yang berasumsi bahwa keterbelakangan kaum perempuan
disebabkan karena mereka tidak berpartisipasi dalam pembangunan.
Melawan hegemoni yang merendahkan harkat dan martabat perempuan patut dilakukan, sebab hegemoni
itu sebenarnya hanya merupakan konstruksi ataupun rekayasa sosial. Diantara caranya adalah dengan
melakukan konstruksi hukum, yang memberi dasar bagi perempuan dalam melawan hegemoni yang tidak
adil dijamin dalam berbagai instrumen hukum, baik dalam instrumen hukum internasional maupun
nasional. Di antara cara untuk dapat mewujudkan kesetaraan bagi perempuan dengan meningkatkan
jumlah perempuan yang menjadi anggota parlemen, karena pembentukan suatu peraturan perundang-
undangan dipengaruhi oleh anggota parlemen itu sendiri.
SUMBER :
Kania, Dede. 2015. Hak Asasi Perempuan dalam Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia. Jurnal Konstitusi, Vol 12, No.4
Konvensi mengenai Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita
Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita (bahasa Inggris:
Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women, disingkat
CEDAW) adalah sebuah perjanjian internasional yang ditetapkan pada tahun 1979 oleh Majelis
Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Perjanjian ini dianggap sebagai piagam hak internasional untuk perempuan. Perjanjian ini mulai
berlaku pada tanggal 3 September 1981 dan sejauh ini telah diratifikasi oleh 189 negara. Lebih
dari lima puluh negara yang meratifikasi konvensi ini telah melakukannya dengan
menambahkan deklarasi, pensyaratan, dan penolakan, termasuk 38 negara yang menolak
penerapan Pasal 29 (yang menyediakan metode penyelesaian sengketa terkait dengan
interpretasi atau penerapan konvensi ini). Deklarasi dari Australia memberikan catatan mengenai
keterbatasan pemerintah pusat akibat sistem pemerintahannya yang berbentuk federasi.
Sementara itu, Amerika Serikat dan Palau telah menandatangani perjanjian ini, tetapi belum
meratifikasinya. Tahta Suci, Iran, Somalia, Sudan dan Tonga adalah negara-negara yang masih
belum menandatangani perjanjian ini.
SUMBER :
Chinkin, Christine; Freeman, Marsha A. (2012). "Introduction". Dalam Freeman, Marsha A.;
Rudolf, Beate; Chinkin, Christine. The UN Convention on the Elimination of All Forms of
Discrimination Against Women: A Commentary. Oxford: Oxford University
MATERI 12
HAK PEREMPUAN DALAM
DEKLARASI UNIVERSAL TENTANG HAM
Isi Deklarasi HAM
Mengenai Hak Perempuan
Deklarasi Universal HAM ini terdiri dari 30 Pasal, yang mengatur rnengenai hak-hak
asasi yang dimiliki oieh setiap manusia tanpa kecuali. Selain itu, ditentukan juga
larangan-larangan demi menjamin perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia.
Berikut penjabaran mengenai hak perempuan Deklarasi Universal HAM:
Pasal 16
(1) Laki-laki dan Perempuan yang sudah dewasa, dengan tidak dibatasi kebangsaan,
kewarganegaraan atau agama, berhak untuk menikah dan untuk membentuk keluarga.
Mereka mempunyai hak yang sama dalam soal perkawinan, di dalam masa
perkawinan dan di saat perceraian.
(2) Perkawinan hanya dapat dilaksanakan berdasarkan pilihan bebas dan persetujuan
penuh oleh kedua mempelai.
(3) Keluarga adalah kesatuan yang alamiah dan fundamental dari masyarakat dan
berhak mendapatkan perlindungan dari masyarakat dan Negara.
SUMBER :
Anonim. 2016. Internayional Law Making. Jurnal Hukum Internasional. Vol 4, No 1.
Dekralasi Universal
Hak-Hak Asasi Manusia
Universal Declaration of Human Rights (selanjutnya disebut
Dekiarasi Universal HAM) merupakan pengakuan terhadap hak-
hak asasi manusia. Dekiarasi tersebut memberikan pengakuan
faak-hak dasar manusia- Di dalarnnya, dijelaskan bahwa
pengakuan atas hakhak dasar manusia rnenjadi dasar dan
kemerdekaan, keadilan dan perdarnaian dunia. Lebih lanjut,
dijabarkan bahwa hak-hak asasi manusia perlu dilindungi oleh
hukurn guna menciptakan kebebasan untuk berbicara, beragaina,
kebebasan dari ketakutan, dan kekurangan bagi umat manusia
SUMBER :
Anonim. 2016. Internayional Law Making. Jurnal Hukum
Internasional. Vol 4, No 1.
Hak Asasi Perempuan
Hak-hak asasi perempuan yang harus
diketahui adalah:
1.Hak dalam ketenagakerjaan
2.Hak dalam bidang kesehatan
3.Hak yang sama dalam pendidikan
4.Hak dalam perkawinan dan kekeluarga
5.Hak dalam kehidupan public dan politik
SUMBER :
Katumiri. 2016. 5 Hak Asasi Perempuan Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia,
http://www.suarakita.org/2016/04/5-hak-asasi-perempuan/#:~:text=Setiap%20perempuan
%20berhak%20untuk%20memiliki,dibayar%2C%20termasuk%20saat%20cuti%20melahirkan,
diakses pada 26 Desember 2020
MATERI 13
HAK PEREMPUAN DALAM
UUD 1945 HASIL AMANDEMEN
Isi Amandemen UUD 1945
Perubahan keempat yang disahkan dalam Sidang Tahunan MPR tanggal 1-11
Agustus 2002 menjadi Amandemen UUD 1945 terakhir dan belum dilakukan
lagi hingga kini. Sebelumnya, forum MPR sudah melakukan tiga kali
Amandemen UUD 1945 yakn pada 1999, 2000, dan 2002.
Amandemen UUD 1945 pertama kali dilakukan dalam Sidang Umum
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang diselenggarakan pada 14-21
Oktober 1999. Sedangkan yang kedua adalah dalam Sidang Tahunan MPR
pada 7-18 Agustus 2000 yang meliputi 5 Bab dan 25 Pasal. Isi dan perubahan
Amandemen UUD 1945 salah satunya yakni penambahan pasal Hak Asasi
Manusia, berupa:
Semangat yang dibangun adalah bahwa negara harus berupaya semaksimal
mungkin untuk merealisasikan jaminan-jaminan hak asasi manusia yang
sudah diakui dalam konvensi. Secara khusus perlu diatur mengenai hak
terhadap perempuan, pekerja, dan pers.
SUMBER :
Raditya, Iswara N. 2019. Isi Perubahan Kedua & Sejarah Amandemen UUD 1945 Tahun 2000, https://tirto.id/isi-perubahan-kedua-sejarah-amandemen-uud-1945-tahun-2000-ejFV, diakses pada 19 Oktober 2020
Peraturan Perundang-undangan
Upaya Mengimplementasikan
Hak Konstitusional Perempuan
SUMBER :
Puspitaningrum, Jayanti. 2017. Hukum dan Hak Konstitusional Perempuan.
Legal Pluralism. Vol 7, No 2.