Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN KEJURUAN

Pengertian
 Pendidikan kejuruan adalah bagian dari
sistim pendidikan yang mempersiapkan
seseorang agar lebih mampu berkerja pada
suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang
pekerjaan daripada bidang bidang
perkerjaan lainnya. (Rupert Evans; 1978)
 Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
yang mempersiapkan perserta didik untuk
dapat berkerja dalam bidang tertentu.
(Undang – Undang No.2 th 2003 tentang
Sistim Pendidikan Nasional )
 Pendidikan Menengah yang mengutamakan

pengembangan kemampuan siswa untuk


pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu.
(Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990). 
Tujuan Pendidikan Kejuruan :
(Rupert Evans 1978)
 Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga
kerja
 Meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap
individu
  Mendorong motivasi untuk belajar terus.
 Penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja
serta mengembangkan sikap profesional.
  Mempersiapkan perserta didik sebagai calon
tenaga kerja dan mengembangkan eksistensi
peserta didik, untuk kepentingan peserta didik,
masyarakat, bangsa dan negara.
Model Pendidikan Kejuruan

1. Model Pasar ( Market Model ) merupakan


sistim pendidikan yang merupakan
tanggung jawab industri dan di jalankan
sepenuhnya oleh industri. Pada model
pasar pemerintah tidak terlibat dalam proses
kualifikasi kejuruan. Model ini sering juga
disebut Model Liberal dan langsung di
arahkan pada produksi dan pasaran kerja.
2. Model Sekolah ( School Model ) adalah
pendidikan dimana pemerintah berperan
 merencanakan, mengorganisasikan, dan
memantau pelaksanaan pendidikan kejuruan.
Model ini sering juga disebut Model Birokratik.

3. Model Sistim Ganda ( Dual System ) Merupakan


perpaduan antara model pasar dan model
sekolah dalam hal ini pemerintah berperan
sebagai pengawas model pasar, model ini
disebut juga dual system.
4. Model Pendidikan Koperatif ( Cooperative
Education )
  Pendidikan kejuruan yang diselenggarakan
bersama antara sekolah dan perusahaan.
Terbagi dalam dua macam :
 a. School and Enterprise, pendidikan kejuruan
yang merupakan tanggung jawab bersama
antara sekolah dan industri.
 b. Training Center and Enterprise.
5. Informal Vocational Education.
 Sistim pendidikan yang lahir dengan
sendirinya, atas inisiatif pribadi atau
kelompok untuk memenuhi ketrampilan yang
tidak dapat dipenuhi di pendidikan formal.
Jenis-jenis Pend. Kejuruan
(Sisdiknas)
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu;
 Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang

mempersiapkan peserta didik untuk memiliki


pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu
maksimal setara program sarjana;
 Pendidikan Profesional merupakan pendidikan

yang mempersiapkan peserta didik untuk


memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian
khusus.
Pendidikan Kejuruan dari
masa ke masa

 Sekolah Pertukangan pada Pertengahan abad ke-19.


 Penambahan jumlah sekolah kejuruan pada zaman Belanda
sejak dimulainya Politik Etika (1901).
 Pendirian sekolah-sekolah dan PPPG lingkup kejuruan.
 Pendirian IPT, BLTP, STM Pembangunan pada tahun 1970-an.
 Didirikan dan dikembangkannya Pendidikan Politeknik sejak
tahun 1980-an.
 Dialihfungsikan SLTP Kejuruan pada tahun 1980-an untuk
kemudian “ruh” nya dihidupkan kembali pada pertengahan
tahun 1990-an dalam bentuk Program Ketrampilan di SLTP.
 Pengembangan model PSG, hingga lahirnya dokumen
“Ketrampilan menjelang 2020”.
ARTI DAN TUJUAN
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN
KEJURUAN
 Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang

tertentu. (UURI No 20 Th 2003)


 Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan

peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengah keahlian terapan

tertentu maksimal setara dengan program sarjana. (UURI No 20 Th

2003)
 Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang diarahkan untuk

mempelajari bidang khusus, agar para lulusan memiliki keahlian

tertentu seperti bisnis, pabrikasi, pertanian, kerumahtanggaan,

otomotif telekomunikasi, listrik, bangunan dan sebagainya (Snedden,

1917:8)
 Pendidikan teknologi dan kejuruan adalah pendidikan yang

diselenggarakan bagi para siswa yang merencanakan dan

mengembangkan karirnya pada bidang keahlian tertentu untuk

bekerja secara produktif


ARAH PENDIDIKAN

1. Education for Democracy (John Dewey) aliran democracy:


 Pendidikan sebagai sarana demokrasi.

 Pendidikan bersifat umum, siswa mengikuti pendidikan

tidak ditargetkan untuk siap kerja, tetapi untuk mengetahui


dan memahami apa yang terjadi di lingkungannya.
 Siswa diperkenalkan dengan masalah baru dan dilatih

menyelesaikannya.
 Siswa mampu mengembangkan kemampuan, mencari

alternatif melanjutkan pendidikan atau bekerja,


pemecahannya dan berani untuk mengambil keputusan.

- Pendidikan Umum
2. Education for earning money for life
(Charles Prosser), aliran social
efficiency pendidikan bagi para siswa
yang ingin mengembangkan karier
untuk bekerja setelah lulus.
 Mempersiapkan siswa untuk bekerja

setelah lulus- Pendidikan kejuruan.


 Education for all (Paulo Freire) concept life
long educational (pendidikan seumur hidup).
Pendidikan Luar Sekolah,
 pendidikan ditunjuk bagi minoritas, bagi

mereka yang tidak mendapatkan kesempatan


melalui pendidikan formal.
 Education for all (Paulo Freire) concept life
long educational (pendidikan seumur hidup).
 Pendidikan Luar Sekolah, pendidikan ditunjuk

bagi minoritas, bagi mereka yang tidak


mendapatkan kesempatan melalui pendidikan
formal.
FUNGSI PENDIDIKAN KEJURUAN
 Menyiapkan siswa menjadi manusia Indonesia
seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas
hidup, mampu mengembangkan dirinya, dan
memiliki keahlian dan keberanian membuka
peluang meningkatkan penghasilan.
 Menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja produktif.
 Memenuhi keperluan tenaga kerja dunia usaha dan
industri.
 Memiliki kemampuan dasar untuk dapat
mengembangkan diri secara berkelanjutan.
 Menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan
bagi orang lain.
 Merubah status siswa dari ketergantungan

menjadi bangsa yang berpenghasilan


(produktif).
 Menyiapkan siswa menguasai IPTEKS,

sehingga mampu mengikuti, menguasai, dan


menyesuaikan diri dengan kemajuan IPTEKS.

Anda mungkin juga menyukai