Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHA

TENTANG
ISOLASI SOSIAL

HAERUNNISA
02.002.1111
DEFNISI ISOLASI
SOSIAL

Isolasi sosial adalah keadaan dimana


individu atau kelompok mengalami atau
merasakan kebutuhan atau keinginan untuk
meningkatkan keterlibatan dengan orang lain
tetapi tidak mampu untuk membuat kontak
(Carpenito, 1998).

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu


mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksiengan orang lain di sekitarnya
PENYEBAB ISOLASI SOSIAL

Faktor Tumbuh Faktor Sosial Faktor Faktor Komunikasi


Kembang Budaya Biologis dalam Keluarga
KLASIFIKASI
 Gangguan pola makan: tidak nafsu makan atau makan
berlebihan. 01
 Berat badan menurun atau meningkat secara drastis.
 Kemunduran secara fisik.
02
 Tidur berlebihan.
 Tinggal di tempat tidur dalam waktu yang lama.
 Kurang bergairah. 03

 Tidak memperdulikan lingkungan.


 Kegiatan menurun.
TANDA DAN GEJALA

1. Menghindari orang lain (menyendiri), klien


nampak memisahkan diri dari orang lain,
misalnya pada saat makan.
2. Komunikasi kurang / tidak ada. Klien tidak
tampak bercakap-cakap dengan klien lain /
perawat.
3. Tidak ada kontak mata, klien lebih sering
menunduk.
4. Berdiam diri di kamar / tempat terpisah. Klien
kurang mobilitasnya.
Penanganan Isolasi Sosial Di Rumah
 Penuhi kebutuhan sehari-hari
Bantu dan perhatikan pemenuhan kebersihan diri, latih kegiatan sehari-hari (makan sendiri)
 Bantu komunikasi yang teratur .
01
Bicara jelas, kontak/bicara yang teratur. Pertahankan kontak mata saat bicara. Lakukan sentuhan akrab, sabar,
dan lembut.

 Libatkan dalam kelompok


Beri kesempatan nonton tv, baca koran, sediakan peralatan pribadi (tempat tidur, lemari pakaian),pertemuan
03
keluarga. misalnya sholat bersama, makan bersama, rekreasi bersama
 Keluarga perlu untuk peduli dengan pasien dan jangan ingkar janji
03 kegiatan bersama-sama dengan
 Keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan untuk dapat melakukan
orang lain.

 Keluarga memantau agar penderita minum obat teratur. “Jangan dihentikan tanpa sepengetahuan
dokter”
Cara berkomunikasi dengan pasien isolasi sosial

1. Ajarkan keluarga untuk melatih klien tentang cara berinteraksi dengan orang lain, dengan
mengucapkan salam, menyebutkan nama, nama panggilan yang kita sukai, selanjutnya
menyakan nama orang yang diajak berkenalan, berikan pujian jika dapat melakukan hal
positif tersebut. (setelah percakapan tersebut lanjutkan dengan percakapan yang
menyenangkan seperti hobi, cuaca, dan hal menyenangkan lainya).
2. Bila ada kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua atau lebih orang. Berikan pujian
pada setiap interaksi yang dilakukan.
3. Keluarga menyakan dan mendengarkan ekspresi perasaan setelah berinteraksi dengan orang
lain, beri motivasi agar tetap berinteraksi dengan orang lain.
CONTOH TEKNIK KOMUNIKASI PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL

SES 1
 Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien

 Berdiskusi dengan pasien tentang manfaat berinteraksi dengan orang lain

 Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain

 Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang (perawat sendiri)

 Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan

orang lain dalam kegiatan harian


Orientasi (Perkenalan):

A : Dek , bagaimana kabarnya hari ini , baik atau


bagaimana dek ?
B : terdiam
60% 90%
A : kenapa dek , tampaknya adek jarang keluar rumah adek
ada masalah atau bagaimana ? jika ada silahkan di
ceritakan .
70%saya ingin sendiri
80,%hanya saja
B : tidak ada
Kerja
A : adek tau tidak manfaatnya kita berinteraksi dengan orang lain ?
berintraksi dengan orang lain itu penting , kita bisa menambah teman ,
sahabat bahkan keluarga.
B : saya malu kalau ngobrol dengan orang lain
A : begini lo dek kelebihan berintaksi dengan orang lain itu , adek bisa
menambah teman ,bisaa menambah pengalaman .
Jika adek malu untuk ngobrol dengan orang banyak , setidaknya adek mau
ngobrol dengan satu orang teman adek yang bisa adek percaya
B : baik buk saya akan coba ngobrol dengan satu orang teman sya tetapi ibu
dampingi saya
” Terminasi
A : bagaimana perasaan nya setelah ngobrol sama teman nya
apakah masih malu ?
B : iya masih malu
A : nanti kalo adek mampu ngobrol dengan satu orang teman
nya atau lebih sebaiknya kita masukin ke jadwal harian ya ,
karna sekarang adek sudah hebat karna mampu berintraksi
dengan oranglain .
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai