Anda di halaman 1dari 18

Beberapa istilah dalam

psikologi abnormal
1

VULNERABILITY:
TITIK LEMAH YANG MEMBUAT
SESEORANG MENJADI RENTAN
TERHADAP KEMUNGKINAN
BERTINGKAH LAKU ABNORMAL
Penyebab Tingkahlaku Abnormal
2

Primary Cause
Predisposing Cause
Presipitating Cause
Reinforcing Cause
Etiologi
3

Studi sistematik mengenai sebab


musabab atau asal usul terjadinya
gangguan atau penyakit.
Penyebabnya sendiri tidak disebut
etiologi.
Primary Cause
4

Suatu kondisi atau situasi yang harus ada seandainya


suatu gangguan terjadi.
Misal serangan kuman sifilis ke otak adalah primary
cause terjadinya paresis (layuh, lumpuh tak sempurna,
lemah gerak gerik).
Suatu penyebab primer biasanya merupakan hal yang
mutlak, namun tidak selalu cukup menyebabkan perilaku
abnormal.
Banyak gangguan perilaku lahir bukan karena penyebab
utama atau primer.
Predisposing Cause
5

Penyebab yang bersifat disposisi atau kecenderungan,


yaitu suatu kondisi yang datang sebelum terjadinya
gangguan pada suatu kondisi tertentu.
Misal penolakan orangtua pada masa anak-anak dapat
menjadi faktor predisposisi terjadinya kesulitan dalam
membangun relasi dengan orang tuanya di kemudian
hari.
Keterikatan kepada ibu merupakan penyebab
predisposisi terjadinya gangguan maag.
Precipitating Cause
6

Suatu kondisi yang secara langsung memberikan


efek pada terjadinya gangguan dan bertindak
sebagai pemicu (trigger).
Penyebab ini sering lebih dilihat atau tampil
sebagai penyebab signifikan dan berhubungan
dengan penyebab-penyebab yang dapat dilihat
secara langsung.
Reinforcing Cause
7

Suatu penyebab berupa kondisi yang


cenderung untuk memelihara perilaku
maladaptif yang telah atau sedang terjadi.
Misal pemberian perhatian yang
berlebihan kepada individu yang sakit,
maka akan memunculkan perilaku sering
sakit.
8

Kajian sebab akibat tingkahlaku abnormal akan


lebih tepat bila ditinjau dengan model Diathesis-
Stress.
Diathesis adalah kecenderungan untuk
berkembangnya suatu gangguan tertentu.
Stres yang diterima individu yang memiliki
diathesis gangguan tertentu, dapat
mengakibatkan gangguan tersebut muncul.
Penyebab Biologis
9

Faktor biologis mempengaruhi berbagai aspek


tingkahlaku, termasuk:
Potensi kecerdasan,
Temperamen
Kecenderungan reaksi dasar
Toleransi stres
Sumberdaya adaptasi
Berbagai kondisi biologis dapat mempengaruhi
perkembangan dan pemfungsian, sehingga menimbulkan
tingkahlaku abnormal.
Kerusakan Gen
10

 Faktor bawaan tidak menentukan tingkahlaku manusia secara spesifik, namun


memberikan batas-batas sejauhmana tingkahlaku dapat berkembang dalam
pengaruh lingkungan dan pengalaman.
 Gen yang dibawa ditentukan saat pembuahan.
 Kondisi-kondisi yang mempengaruhi pewarisan kode genetik mempengaruhi
perkembangan individu lebih lanjut.
 Struktur yang membawa kode genetik adalah kromosom.
 Penelitian telah berhasil menemukan struktur kromosom yang tidak lazim,
yang disebut anomali kromosom.
 Anomali kromosom menyebabkan perkembangan yang tidak lazim, yang
bervariasi dalam malformasi (bentuk yang salah) dan gangguan.
 Beberapa anomali kromosom yang berpengaruh pada tingkahlaku adalah
Down Syndrome, Klinefelter Syndrome dan Turner Syndrome.
 Yang terjadi adalah kekeliruan dalam pewarisan kromosom.
Down Syndrome & Klinefelter Syndrome
11

Down Syndrome: Terjadi trisomi


(munculnya tiga set kromosom),
muncul kromosom XXY.
Klinefelter Syndrome: muncul
kromosom XO, yatu hilangnya
pasangan kromosom.
12

Bentuk lain adalah munculnya gen yang salah.


Hal ini berkaitan dengan adanya gen dominan dan
resesif.
Gen resesif dapat mempengaruhi proses dalam diri
individu, seperti yang terjadi pada Penilketonurea
(PKU).
Dalam kaitan dengan tingkahlaku, gen memberikan
pengaruh secara tidak langsung melalui pengaruh pad
kondisi fisik dan kimiawi tubuh.
13

Pengaruh lingkungan dengan karakteristik tertentu akan


memunculkan suatu tingkahlaku abnormal.
Dalam hal lain, suatu tingkahlaku abnormal merupakan
konsekuensi dari tidak berfungsinya sistem saraf pusat.
Huntington’s Chorea dan Tay-Sachs Disease merupakan
contoh bagaimana gangguan muncul dari dua gen resesif
yang membawa kode yang salah dan mempengaruhi
tingkahlaku (retardasi mental).
Liabilitas Konstituasional
14

Istilah ini mengacu pada karakteristik yang dibawa atau


didapat sejak dini (sering pada masa prenatal) dan begitu
berpengaruh, sehingga menentukan tingkahlaku.
Kondisi tubuh, cacat fisik dan kecenderungan reaksi primer
merupakan hal-hal yang berhubungan dengan liabilitas
konstitusional.
Kecenderungan reaksi primer adalah cara individu pada
umumnya untuk bereaksi pada stimulus yang diberikan. Hal ini
berawal dari masa bayi, akibat relasi dengan lingkungan.
Contohnya sensitivitas terhadap stimulus, temperamen dan
taraf aktivitas.
Kerusakan Otak
15

 Kerusakan otak atau malformasi otak merupakan penyebab 25%


kasus retardasi mental yang diperoleh saat lahir atau sebelumnya.
 Luka otak berat pada anak atau dewasa muda bukanlah faktor
utama munculnya gangguan psikiatrik.
 Kerusakan lebih lazim pada usia tua, misal pada penyakit
Alzheimer atau kardiovarkular (jantung).
 Jika individu menyadari kekurangan yang dimiliki disebabkan
kerusakan otak, hal ini dapat menjadi sumber stres.
 Pada orangtua sering ditemukan simptom psikopatologis seperti
waham dan didiagnosa sebagai Gangguan Mental organis.
16

Penelitian menemukan bahwa keseimbanan


sistem biokimia menentukan pemfungsian
minimal otak.
Bebrapa orang secara genetis, rentan terhadap
perubhan biokimia yang terjadi dalam kondisi
stres, sehingga mengalami malfungsi otak dan
psikopatologi. Hal ini ditemukan pada Gangguan
Mood.
Deprivasi atau Gangguan Fisik
17

Fungsi-fungsi seperti pencernaan dan peredaran


darah bekerja untuk memelihara keseimbanan dan
integrasi fiosiologis otak.
Adanya luka dan penyakit yang menimbulkan
rasa nyeri mempengaruhi dan menurunan
keseimbangan.
Ketidakmampuan fisik ini dapat menimbulkan
stigma sosial yang berakibat demoralisasi dan
ketidakstabilan.
18

Setiap orang memiliki kebutuhan-kebutuhan fisik dasar seperti


makanan, oksigen, air, tidur dan pembuangan kotoran.
Ia membutuhkan penggantian dan istirahat setelah menjalani
proses kehidupan.
Gangguan berlanjut akan melemahkan sumber daya untuk
menghadapi berbagai tuntutan dan menyebabkan dirinya
rentan terhadap stres tertentu.
Perkembangan mental yang sehat juga ditentukan oleh jumlah
stimulasi yang adekuat yang diterima dari lingkungan.
Kurang atau berlebih terbukti dalam penelitian berpengaruh
terhadap pemfungsian yang normal.

Anda mungkin juga menyukai