Anda di halaman 1dari 7

KOREKSI

FISKAL
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat menjelaskan pembuatan rekonsiliasi (koreksi) fiskal
Akuntansi Pajak

Standar akuntansi keuangan Peraturan Perpajakan


(SAK)

Laporan Keuangan Komersil Laporan Keuangan Fiskal

Laba Akuntansi Laba Setelah Pajak


PENGERTIAN :
 Koreksi atau penyesuaian yang harus dilakukan oleh wajib
pajak sebelum menghitung Pajak Penghasilan (PPh) bagi wajib
pajak badan dan wajib pajak orang pribadi (yang menggunakan
pembukuan dalam menghitung penghasilan kena pajak).

TUJUAN :
 Untuk menyesuaikan laba/rugi akuntansi dengan ketentuan-
ketentuan perpajakan sehingga diperoleh laba pajak.
Penyebab perbedaan :
1. Perbedaan tetap/permanen
Disebabkan oleh perbedaan konsep atau cara pengukuran pendapatan
dan biaya. Pendapatan dan biaya yang diakui pada akuntansi tidak diakui
dalam perhitungan akuntansi pajak. Perbedaan ini bersifat
tetap/permanen. Sekali ketentuan pajak tidak memperkenankan maka
pendapatan/ biaya tersebut harus dikeluarkan dari perhitungan pajak.
Contoh pendapatan: sumbangan, pendapatan Bunga deposito
Contoh biaya : biaya sumbangan, biaya sanksi perpajakan
Penyebab perbedaan :
2. Perbedaan Waktu
Disebabkan oleh perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya.
Pendapatan dan biaya yang diakui saat ini oleh akuntansi komersil atau
sebaliknya tidak dapat diakui sekaligus oleh akuntansi pajak.
Contoh pendapatan: pendapatan laba selisih kurs
Contoh biaya : biaya penyusutan
KOREKSI POSITIF DAN
NEGATIVE
Jenis koreksi fiskal adalah sebagai berikut :
1. Koreksi fiskal positif
Yaitu koreksi fiskal yang menyebabkan penambahan penghasilan kena
pajak dan PPh terutang.
KOREKSI POSITIF DAN
NEGATIVE
2. Koreksi fiskal Negatif
Yaitu koreksi yang menyebabkan pengurangan penghasilan kena pajak
dan PPh terutang.
Contoh : Penghasilan bunga deposito.

Anda mungkin juga menyukai