PENGHASILAN
BAB 9
Tujuan Akuntansi Pajak penghasilan
sesuai PSAK No. 46
Mengatur perlakuan akuntansi untuk Pajak
Penghasilan, yaitu cara mempertanggungjawabkan
konsekuensi pajak pada periode berjalan dan
periode mendatang untuk :
1. Nilai tercatat aset yang diakui pada neraca
perusahaan atau pelunanasan nilai tercatat
kewajiban yang diakui pada neraca perusahaan.
2. Transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian lain
pada periode berjalan yang diakui pada laporan
keuangan perusahaan.
Perbedaan Pengaturan Dengan IAS 12
:
Pengaturan pajak final, SKP, penambahan
kesesuaian dengan pengaturan perpajakan
untuk definisi aset pajak tangguhan.
Ruang lingkup PSAK 46
1. Diterapkan untuk akuntansi pajak penghasilan
2. Pajak penghasilan termasuk semua pajak dalam negeri
maupun luar negeri yang didasarkan pada laba kena pajak.
3. Pajak penghasilan termasuk : pemotong pajak entitas anak,
entitas asosiasi atau ventura bersama atas distribusi
kepada entitas pelapor.
4. Tidak berlaku pada:
a. Hibah pemerinyah (PSAK 61 : Akuntansi Hibah
Pemerintah dan pengungkpan Bantuan pemerintah) atau
nkredit pajak investasi
b. Tapi berlaku atas perbedaan kontemporer yang dapat
ditimbulkan dari hibah tersebut atau kredit pajak
investasi.
Pengelompokan Penghasilan
1. Penghasilan dari usaha dan kegiatan
2. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja
dan pekerjaan bebas seperti gaji, pengahasilan
dari praktek dokter,akuntan, pengacara dll.
3. Penghasilan dari modal yang berupa harta harta
gerak ataupun harta tak bergerak seperti bunga,
deviden, royalti, sewa, keuntungan penjualan
harta atau hak yang tidak digunakan untuk usaha
dll.
4. Penghasilan lain-lain, seperti pembebasan utang,
hadiah, dll.
Laba yang dihasilkan oleh perusahaan
merupakan objek pajak penghasilan.