Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN EMITMEN PT.META EPSI TBK.

PER 31 DESEMEBER 2018

Perusahaan PT META EPSI Tbk. menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2013), “Pajak Penghasilan”, yang
menggantikan PSAK No. 46 (Revisi 2010). Selain itu, Perusahaan juga menerapkan ISAK No. 20,
“Pajak Penghasilan: Perubahan Dalam Status Pajak Perusahaan atau Para Pemegang Saham”
( HALAMAN 17!!!!)

Pengakuan

Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai
liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode kini dan periode-periode
sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode- periode tersebut, maka selisihnya
diakui sebagai aset. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Alokasi

Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait
juga diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik
dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh pajak terkait juga diakui diluar laba
rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas, masing-masing). Demikian juga, pengakuan
aset dan liabilitas pajak tangguhan dalam kombinasi bisnis mempengaruhi jumlah goodwill yang
timbul dari kombinasi bisnis tersebut atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.

PENYAJIAN CALK

Laba Akuntansi 2019 = Rp20.249.961.828

Laba Pajak penghasilan 2019 = Rp 18.571.022.389

Laba akuntansi lebih besar dari pada laba pajak penghasilan maka PT META EPSI Tbk terdapat
liabilitas pajak tangguhan sebesar 1.678.939.439

Pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang ( dilunasi ) atas laba kena pajak (rugi pajak)
untuk satu periode. Pajak kini untuk PT Meta EPSI Tbk itu sebesar 1.678.939.437 yang terdiri dari
pajak proyek
Utang pajak sebesar 849.523.008 dan pajak yang telah dibayar sebesar 1.678.939.437 maka diakui
sebagai aset dikarenakan jumlah pajak yang telah dibayar lebih besar daripada jumlah pajak
terutang yaitu sebesar 829.416.429

Jadi, pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk laba beban pajak dan
kepentingan nonpengendalian lebih besar taitu sebesar 20.249.961.826 daripada penghasilan
komprehensif tahun berjalan yaitu sebesar 18.959.740.192 maka diakui sebagai beban pajak
tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan dari selisih tsb sebesar 1.290.221.634 .

PENGUNGKAPAN CALK

Komponen utama beban (penghasilan) pajak diungkapkan secara terpisah :

 beban (penghasilan) pajak kini;


Beban pajak penghasilan PT META EPSI Tbk tahun 2018 terdiri dari Final Proyek sebesar
1.330.751.496, dan Final Non Proyek sebesar 348.187.939
 Penyesuaian atas pajak kini yang berasal dari periode sebelumnya; jumlah beban
(penghasilan) pajak tangguhan baik yang berasal dari timbulnya perbedaan temporer
maupun dari realisasinya;
Jumlah beban pajak tangguhan PT META EPSI Tbk sebesar 1.290.221.634
 jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan terkait dengan perubahan tarif pajak atau
penerapan peraturan perpajakan yang baru; jumlah manfaat yang ditimbulkan dari rugi
pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak atau perbedaan temporer periode
sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban sajak kini;
Manfaat beban pajak sebesar 1.080.597.020; Tidak ada kredit pajak atau perbedaan
temporer PT META EPS Tbk.
 jumlah manfaat dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya, kredit pajak atau perbedaan
temporer periode sebelumnya yang digunakan untuk mengurangi beban pajak tangguhan;
tidak ada manfaat rugi pajak dan kredit pajak atau perbedaan temporer pada periode
sebelumnya untuk mengurangi beban pajak tangguhan
 DII

Tanggung jawab pengakuan konsekuensi pajak dapat dilakukan dengan menghitung dan mengakui
adanya pajak tangguhan (deferred tax) atas "future tax effects" dengan menggunakan balance sheet
fiability method atau "asset/liability method.

PT Bumi Sarana Utama telah menerapkan standar akuntansi mengenai akuntansi pajak penghasilan.
Prosedur yang dilakukan oleh perusahaan ini dalam mengakui konsekuensi perhitungan pajak adalah
sebagai berikut:

a. Melakukan rekonsiliasi fiskal terhadap laporan keuangan komersial sesuai dengan peraturan
perpajakan. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan perbedaan peraturan perpajakan dengan
Standar Akuntansi Keuangan terhadap pengakuan pendapatan maupun beban
b. Menghitung beban pajak kini sesuai dengan hasil laba fiskal yang didapatkan dari
rekonsiliasi Penghasilan kena pajak tahun 2017 tersebut telah sesuai dengan Surat
Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) yang disampaikan yang disampaikan oleh Perusahaan
kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Perusahaan sudah menyampaikan SPT tahun 2017
kepada KPP sesuai dengan perhitung antaksiran penghasilan kena pajak
C. Menghitung utang pajak, pajak yang masih harus dibayar. Jumlah ini didapatkan dengan
memperhitungkan pajak yang dibayar di muka dan saldo utang pajak tahun sebelumnya,

d Menghitung pajak tangguhan dengan mempertimbangkan beda sementara waktu antara


peraturan perpajakan dengan Standar Akuntansi yang berlaku.

e. Menetapkan jumlah pajak tangguhan sebagai aktiva (kewajiban) pajak tangguhan dengan
memperhitungkan jumlah aktiva (kewajiban) pajak tangguhan awal

Berdasarkan prosedur yang dijabarkan di atas, dapat diketahui bahwa PT. META EPSI telah mengakui
semua konsekuensi atas pajak di masa kini dan masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa jika
prosedur ini dijalankan dengan benar, maka PT META EPSI telah menerapkan sepenuhnya PSAK No.
46 pada laporan keuangannya.

Penerapan PSAK No. 46 pada Laporan Keuangan PT Bumi Sarana Utama Penerapan PSAK No. 46
pada Laporan Keuangan tahun 2009

Berdasarkan tahapan prosedur yang dijabarkan sebelumnya, hal pertama yang harus dilakukan
adalah rekonsiliasi fiskal. Berikut ini disajikan prosedur penerapan pajak tangguhan PT. META EPSI
Utama yang disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 46:

a. Kompensasi rugi anak perusahaan, anak perusahaan yang mengalami rugi dikompensasikan ke
laba perusahaan induk. Nilai ini mengurangi jumlah laba usaha

b. Representasi dan jamuan, berdasarkan Pasal 9 Ayat (1) UU Pajak Penghasilan, biaya jamuan tanpa
daftar nominative dikategorikan sebagai non deductible expense (biaya yang tidak dapat
dikurangkan). Oleh karena itu, biaya ini dikoreksi sebagai koreksi positif, menambah laba komersil
sebesar 20.249.961.826

c. Pendapatan bunga dan jasa giro, berdasarkan UU Pajak Penghasilan Tahun 2008. pendapatan
bunga bukan merupakan objek pajak. Oleh karena itu, nilai pendapatan ini sebesar 7.384.479 lalu
dikurangkan dari laba usaha sebesar 20.242.577.347

d. Biaya yang tidak termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan, hal omo jelas tidak termasuk niaya yang dapat dikurangkan. Yang termsuk dalam
kelompk biaya kepentingan direksi.

f. Penyisihan piutang tidak diakui oleh pajak hingga dinyatakan bahwa piutang itu benar-benar tidak
tertagih. Oleh karena itu, perbedaan akibat penyisihan piutang ini dikategorikan sebagai perbedaan
waktu
g. Setelah laba fiskal didapatkan sebesar 1.678.939.439, kemudian dikalikan dengan persentasi pajak
yaitu 28%, maka taksiran pajak kini adalah Rp. 470.103.042.92 Prosedur berikutnya adalah
menghitung hutang pajak dan pajak yang masih harus dibayar. Laba fiskal (taxable profit) /
penghasilan kena pajak / rugi pajak (tax loss) dapat dihitung dengan cara laba akuntansi atau laba
komersial dikurangi / ditambah dengan koreksi fiskal. 

Langkah selanjutnya yaitu menghitung pajak tangguhan dengan mempertimbangkan beda


sementara dari laba komersil dengan laba fiskal. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No 46 mengenai pajak tangguhan, beban pajak tangguhan didapatkan dengan mengalikan
persentasi pajak dengan beda waktu. Oleh karena itu, beban pajak tangguhan didapatkan:

Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan tahun 2018 = beda sementara tahun 2018 x persentasi tarif
pajak badan.

Diketahui: beda sementara tahun 2018 =1.235.761.220

Persentasi tariff pajak = 25%

Jadi, beban pajak tangguhan tahun 2009 = 1.235.761.220 x 25% = 308.940.305

BEDA WAKTU

Imbalan pasca kerja 285.583.335

Cadangan piutang tak tertagih 950.177.885

Jumlah beda waktu 1.235.761.220

persentasi pajak 25%

BEBAN PAJAK TANGGUHAN 1.678.939.437

Saldo awal Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan

JUMLAH KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN

Berdasarkan perhitungan pajak tangguhan yang dilakukan sesuai dengan prosedur penerapan PSAK
No. 46, maka laporan keuangan PT META EPSI harus disesuaikan Pada laporan keuangan PTMETA
EPSI, Pada saat pengakuan awal, piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.

f. Penyisihan piutang tidak diakui oleh pajak hingga dinyatakan bahwa piutang itu benar-benar tidak
tertagih. Oleh karena itu, perbedaan akibat penyisihan piutang ini dikategorikan sebagai perbedaan
waktu.

g. Setelah laba fiskal didapatkan, kemudian dikalikan dengan persentasi pajak yaitu 28%, maka
taksiran pajak kini adalah Rp. 470.103.042.92
Langkah selanjutnya yaitu menghitung pajak tangguhan dengan mempertimbangkan beda
sementara dari laba komersil dengan laba fiskal. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No 46 mengenai pajak tangguhan, beban pajak tangguhan didapatkan dengan mengalikan
persentasi pajak dengan beda waktu.

Penerapan PSAK No. 46 pada Laporan Keuangan tahun 2010 Berdasarkan tahapan prosedur yang
dijabarkan sebelumnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah rekonsiliasi fiskal. Berikut ini
disajikan prosedur penerapan pajak tangguhan PT Bumi Sarana Utama yang disusun sesuai dengan
Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan No, 46:

a. Kompensasi rugi anak perusahaan, anak perusahaan yang mengalami rugi dikompensasikan ke
laba perusahaan induk. Nilai ini mengurangi jumlah laba komersil

b. Representasi dan jamuan, berdasarkan Pasal 9 Ayat (1) UU Pajak Penghasilan, biaya jamuan tanpa
daftar nominative dikategorikan sebagai non deductible expense (biaya yang tidak dapat
dikurangkan). Oleh karena itu biaya ini dikoreksi sebagai koreksi positif, menambah laba komersil
sebesar Rp. 752.071.100.

c. Pendapatan bunga dan jasa giro, berdasarkan UU Pajak Penghasilan Tahun 2008, pendapatan
bunga bukan merupakan objek pajak. Oleh karena itu, nilai pendapatan ini dikurangkan dari laba
komersial sebesar Rp. 531.092.755

d. Biaya yang tidak termasuk dalam biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan. Hal ini jelas tidak termasuk biaya yang dapat dikurangkan. Yang termasuk dalam
kelompok biaya ini adalah biaya untuk kepentingan pribadi direksi

Anda mungkin juga menyukai