MENGGAMBAR REKAYASA

KULIAH 2

JUMAT, 28 SEPTEMBER 2017

08.00 – 09.40
 PENGERTIAN MENGGAMBAR TEKNIK

MENGGAMBAR salah satu cara komunikasi antara

seseorang dengan yang lainnya

Dengan melihat suatu gambar maka

seseorang akan dapat mengerti arti
gambar itu / maksud si pembuat
gambar sehingga terjadi komunikasi
antara si penggambar dengan orang
yang melihat gambar tersebut
Contoh gambar :
 • Merupakan alat komunikasi
GAMBAR TEKNIK : • Tidak menimbulkan tafsiran yang berbeda

Perlu adanya tanda-tanda / patokan

tertentu sebagai suatu perjanjian
bersama untuk dipahami oleh orang
teknik atau orang yang akan
memahami / membuat gambar teknik

STANDAR / NORMALISASI
Didalam gambar teknik harus :
1. Memakai tanda-tanda gambar standar/normalisasi dan seragam
2. Selengkap mungkin agar dapat memberikan pengertian yang lengkap
3. Dimengerti oleh orang lain
 HURUF TEKNIK

GAMBAR TEKNIK Hrs ada keseragaman bentuk huruf

A
HURUF TEKNIK
1
2

B
3
• Huruf besar cetak
2 • Sederhana
1 • Tidak diblok/tebal
• Tanpa variasi apapun
3
CATATAN :
1. Dianjurkan agar selalu dipakai dalam setiap gambar teknik
2. Berlatihlah selalu agar tidak mengalami kesulitan didalam
menggunakan huruf teknik
3. Contoh diatas adalah huruf cetak untuk pemakaian tebal garis
yang tidak perlu berbeda
 NORMALISASI UKURAN KERTAS [ N-379 ]

UKURAN KERTAS GARIS TEPI

2 X A0 1189 X 1682 10
A0 841 X 1189 10
A1 594 X 841 10
A2 420 X 594 10
A3 297 X 420 10
A4 210 X 297 5
A5 148 X 210 5

UKURAN DALAM (MM)

1. Untuk membuat gambar yang membutuhkan beberapa kertas sekaligus, dianjurkan

memakai kertas dengan ukuran yang sama
2. Untuk menentukan ukuran-ukuran tersebut dalam tabel, dipakai patokan / ukuran
standar, yaitu A0 ( luas = 1 m2, perbandingan panjang : lebar = √2 : 1
3. Ukuran selanjutnya A1, A2 dst. Dimana luas ukuran A1 = ½ A0, A2 = ½ A1 dst.
 CARA MELIPAT KERTAS
• UNTUK MENYAJIKAN
GAMBAR SECARA RESMI,
KERTAS GAMBAR HARUS
DILIPAT (TIDAK BOLEH
DIGULUNG) SEDEMIKIAN
RUPA SEHINGGA MENJADI
UKURAN YANG LEBIH
KECIL & MUDAH
DITUMPUK
• UKURAN SETELAH DILIPAT
MENJADI SEBESAR A4 /
FOLIO BAIK TIDUR
MAUPUN BERDIRI
• BILA DIGABUNG DENGAN
LEMBAR LAIN YANG
BERUPA TULISAN
( DIBUKUKAN) , MAKA
HARUS DILIPAT SEPERTI
GAMBAR BERIKUT
 GAMBAR TEKNIK

GAMBAR TEKNIK a. DUA DIMENSI (GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

b. TIGA DIMENSI (STEREOMETRIS / PERSPEKTIF )

CONTOH : GAMBAR 2 DIMENSI (ORTOGONAL) = PROYEKSI TEGAK LURUS

PROYEKSI ORTOGONAL INILAH YANG DIPAKAI UNTUK GAMBAR TEKNIK – DETAIL
PERHATIKAN : UNTUK MELIHAT GAMBAR TIDAK BOLEH MEMUTAR KERTAS GAMBAR
( KECUALI UNTUK MELIHAT UKURAN )
CONTOH : GAMBAR 3 DIMENSI ( PERSPEKTIF )
 JENIS & TEBAL GARIS

a. GARIS KONTINU ( 0,2 – 0,3 MM )

( 0,4 – 0,8 MM )

• MELUIKISKAN BAGIAN BAGIAN BENDA YANG TERLIHAT

• UNTUK GARIS TEPI KERTAS GAMBAR

b. GARIS STRIP-STRIP ( 0,1 – 0,15 MM )

( KIRA-KIRA ½ TEBAL GARIS GAMBAR )

• MELUIKISKAN BAGIAN BAGIAN YANG TIDAK TERLIHAT

• DIBELAKANG IRISAN / APABILA PENGLIHATAN TERHALANG

c. GARIS STRIP TITIK

( KIRA-KIRA ½ TEBAL GARIS GAMBAR )
• GARIS-GARIS SUMBU
• TEMPAT IRISAN (DITAMBAH) HURUF PADA UJUNG & PANGKAL GARIS INI
• MEMBATASI GAMBAR BILA SEBAGIAN BENDA YANG DIGAMBAR DIBUANG
• BAGIAN-BAGIAN YANG TERLETAK DIMUKA IRISAN
d. GARIS TIPIS ( 0,1 MM )
( KIRA-KIRA ½ TEBAL GARIS GAMBAR )
• GARIS UKURAN
• GARIS BANTU
• ARSIRAN

e. GARIS TITIK-TITIK
( KIRA-KIRA ½ TEBAL GARIS GAMBAR )

• MENYATAKAN BANGUNAN YANG AKAN DIBONGKAR

CONTOH :
 SKALA & UKURAN

SKALA • PERBANDINGAN ANTARA SATUAN UNIT DALAM GAMBAR

DENGAN KEADAAN SEBENARNYA
• PAKAI SKALA DENGAN ANGKA-ANGKA YANG BULAT DAN
MUDAH
GAMBAR DETAIL 1 : 1 , 1 : 5 , 1 : 10 , 1 : 25

GAMBAR POTONGAN/DENAH 1 : 50 , 1 : 100 , 1 : 200

GAMBAR SITUASI 1 : 500 , 1 : 1000 , 1 : 5000, 1 : 10.000

UKURAN
• GARIS UKURAN HARUS DITARIK TIPIS DAN TIDAK TERPUTUS ( 0,1 MM )
• GARIS PERTOLONGAN HARUS DIGAMBAR DILUAR BENDADENGAN
UJUNGNYA DIBERI TANDA
• ANGKA TIDAK BOLEH TERLALU KECIL
• HORIZONTAL – ANGKA DITULIS DIATAS GARIS DAN SEJAJAR GARIS
UKURAN
• VERTIKAL – ANGKA DISAMPING KIRI DAN SEJAJAR GARIS UKUR DARI
BAWAH KE ATAS (BUKAN UNTUK KETINGGIAN ), JADI ANGKA DIBACA
DARI KANAN GAMBAR / GAMBAR DIPUTAR 90° SEARAH JARUM JAM
SEHINGGA POSISI VERTIKAL INI MENJADI HORIZONTAL
• UNTUK MENYATAKAN SUATU KETINGGIAN DIPERLUKAN GARIS
PERTOLONGAN TEGAK DISERTAI TANDA PANAH DAN ANGKA
DILETAKKAN DISEBELAH KANAN GARIS UKURAN INI DENGAN ARAH
ANGKA HORIZONTALR
• ATAU DENGAN MEMBANDINGKAN DENGAN LANTAI DASAR
BANGUNAN DENGAN KETINGGIAN ±0.00 DAN KEATAS DINYATAKAN +,
SEDANGKAN KE BAWAH DINYATAKAN DENGAN –
• UNTUK UKURAN YANG SEMPIT DAN RAPAT BOLEH DIGUNAKAN
PERTOLONGAN TANDA PANAH & ANGKANYA DITULIS DITEMPAT LAIN
 SIMBOL / PENAMPANG BAHAN

• NORMALISASI GAMBAR-GAMBAR BAHAN BANGUNAN UNTUK

MEMPERJELAS GAMBAR TEKNIK ANTARA LAIN :
Terima kasih …..

ichonez@yahoo.com
 RENCANA PERKULIAHAN

1. PENDAHULUAN 1. SAMBUNGAN KAYU ELEMENTER

 Perkenalan  Ukuran Kayu & Sambungan Elementer
 Rencana Perkuliahan  Sambungan Kayu Lebih dari 2 Batang
2. GAMBAR REKAYASA 2. DINDING
 Huruf Teknik  Pengertian Dinding
 Normalisasi Ukuran Kertas  Struktur Dinding
 Cara melipat kertas  Dinding Kayu
3. GAMBAR REKAYASA [lanjutan] 3. DINDING TEMBOK
 Jenis dan Tebal Garis  Hubungan Batu Bata
 Skala & Ukuran  Pasangan 1 Bata
 Simbol / Penampang Bahan 4. KUSEN & PINTU
4. MEMBUAT DAN MENATA GAMBAR  Kusen/Daun Pintu, Jendela
 Membuat & Menata Gambar  Detail Sambungan Kusen
 Peralatan Gambar  Macam-macam Pintu
5. GAMBAR PROYEKSI 5. PONDASI
 Proyeksi Miring  Macam-macam Pondasi
 Proyeksi Ortogonal  Pondasi Langsung Batu Belah
6. GAMBAR POTONGAN / IRISAN 6. ATAP
 Penyajian & Cara membuat Potongan  Macam-macam bentuk Atap
 Membuat garis arsir  Bahan Penutup Atap
 Latihan  Dasar Bentuk Konstruksi Atap
7. REVIEW & PENGUMPULAN TUGAS 7. REVIEW & PENGUMPULAN TUGAS