KIMIAWI
STABILISASI DENGAN BAHAN
TAMBAH
Stabilisasi denganbahan tambah diharapkan dapat memperbaiki parameter tanah
yang mempengaruhi sifat teknis tanah.
Pemilihan bahan
tambah berdasarkan
distribusi ukuran
butiran dan batas-
batas Atteberg
Grafik batas-batas gradasi butiran
untuk pemilihan bahan tambah
stabilisasi tanah (Department of
the Army and the Air Forces,
1994)
Pemilihan bahan tambah
untuk stabilisasi
(Department of the Army
and the Air Forces, 1994)
Klasifikasi tanah
berdasarkan USCS.
Kecocokan bahan tambah
berdasarkan gradisi butiran
dan/atau indeks plastisitas
(PI).
Catatan kaki:
a. PI < [20 + ¼ (50 %
lolos saringan no. 200)]
b. A = aspal
S = semen
Portland K = kapur
AT = abu terbang
Contoh pemilihan bahan tambah berdasarkan tabel Departement of The Army and the Air
Forces
Dengandemikian, diketahui:
- Material yang lolos saringan no. 200 dan tertahan di saringan no. 4 adalah 63 %
- Indeks plastisitas (IP) = 9
- Tanah asli termasuk area 1C (grafik batas-batas gradasi untuk pemilihan bahan tambah)
- Bahan tambah yang memungkin (tabel pemilihan bahan tambah) adalah aspal,semen, kapur,
dan campuran kapur - semen - abu terbang
a.syarat untuk aspal, PI ≤ 10 dan material lolos saringan no. 200 ≤ 30 % ⇒
cocok
b.syarat untuk semen, PI ≤ [20 + ¼ (27/2)] = 23,4 ⇒ cocok
c.syarat untuk kapur, PI ≥ 12 ⇒ tidak cocok
d.syarat untuk campuran kapur – semen – abu terbang, PI ≤ 25 ⇒ cocok
Indiana Department of Transportations (INDOT,
2002)
Pemilihan bahan tambah dapat dilakukan berdasarkan batas-batas Atteberg dan gradasi butiran
tanah.
• Umumnya disarankan untuk stabilisasi tanah dasar, jika memiliki nilai CBR < 2
Air yang digunakan harus bersih, tidak mengandung asam, alkali, bahan
organik, minyak, sulfat dan klorida di atas nilai yang diizinkan pada tabel di
atas.