Anda di halaman 1dari 15

STABILITASI

KIMIAWI
STABILISASI DENGAN BAHAN
TAMBAH
Stabilisasi denganbahan tambah diharapkan dapat memperbaiki parameter tanah
yang mempengaruhi sifat teknis tanah.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan tambah:


- Jenis tanah yang akan distabilisasi
- Jenis struktur yang akan dibangun di atas tanah tersebut
- Syarat sifat teknis yang harus dicapai
- Biaya
- Lingkungan
Bahan tambah yang umum
digunakan:
- Semen : akan meningkatkan ikatan butiran tanah
Lebih cocok digunakan pada tanah granuler daripada tanah
- lempung
: akan mengurangi plastisitas, memberi kemudahan pengerjaan,
Kapur
kembangmengurangi
susut, danmeningkatkan kekuatan tanah.
Lebih cocok digunakan untuk tanah lempung
- Aspal : akan membungkus seluruh butiran tanah. Lebih cocok untuk tanah
granuler atau pasir berlanau
- Abu terbang : akan meningkatkan ikatan butiran tanah
SNI 8647 : 2017 ( tabel 13)

Bahan pengikat dan pengisi


dalam
deep mixing
Petunjuk awal
pemilihan metode
stabilisasikimiawi
(Hicks, 2002)

Pemilihan bahan
tambah berdasarkan
distribusi ukuran
butiran dan batas-
batas Atteberg
Grafik batas-batas gradasi butiran
untuk pemilihan bahan tambah
stabilisasi tanah (Department of
the Army and the Air Forces,
1994)
Pemilihan bahan tambah
untuk stabilisasi
(Department of the Army
and the Air Forces, 1994)

Klasifikasi tanah
berdasarkan USCS.
Kecocokan bahan tambah
berdasarkan gradisi butiran
dan/atau indeks plastisitas
(PI).

Catatan kaki:
a. PI < [20 + ¼ (50 %
lolos saringan no. 200)]
b. A = aspal
S = semen
Portland K = kapur
AT = abu terbang
Contoh pemilihan bahan tambah berdasarkan tabel Departement of The Army and the Air
Forces

Tanah di lapangan memiliki parameter berikut ini:


- Hasil uji saringanmenunjukkan material lolos saringan no. 4 adalah 90 %
- Hasil uji saringanmenunjukkan material lolos saringan no. 200 adalah 27 %
- Batas cair adalah 20
- Batas susut adalah 11

Dengandemikian, diketahui:
- Material yang lolos saringan no. 200 dan tertahan di saringan no. 4 adalah 63 %
- Indeks plastisitas (IP) = 9
- Tanah asli termasuk area 1C (grafik batas-batas gradasi untuk pemilihan bahan tambah)
- Bahan tambah yang memungkin (tabel pemilihan bahan tambah) adalah aspal,semen, kapur,
dan campuran kapur - semen - abu terbang
a.syarat untuk aspal, PI ≤ 10 dan material lolos saringan no. 200 ≤ 30 % ⇒
cocok
b.syarat untuk semen, PI ≤ [20 + ¼ (27/2)] = 23,4 ⇒ cocok
c.syarat untuk kapur, PI ≥ 12 ⇒ tidak cocok
d.syarat untuk campuran kapur – semen – abu terbang, PI ≤ 25 ⇒ cocok
Indiana Department of Transportations (INDOT,
2002)

Pemilihan bahan tambah dapat dilakukan berdasarkan batas-batas Atteberg dan gradasi butiran
tanah.

Hubungan bahan tambah dan parameter tanah:


- Kapur : PI > 10 dan kadar lempung (0,002 mm) > 10 %
- Semen : PI ≤ 10 dan persen lolos saringan no. 200 < 20 %
- Kapur, semen, atau kombinasi dengan abu terbang :10 < PI < 20 dan persen lolos saringan
no.
200 < 10 %

Kadar bahan tambah:


- Kapur : 3– 9 %
- Semen : 3 – 10 %
- Abu terbang : 10 – 25 %
Federal Highway Administration (FHWA)
STABILISASI DENGAN BAHAN
TAMBAH SEMEN
Istilah yang umum digunakan:
• tanah semen (soilcement) menunjukkan suatu campuran tanah alami dengan
semen portland
• semen merawat fondasi (cement treated base) menunjukkan stabilisasi yang
dilakukan pada fondasi bawah (sub base) atau tanah dasar (sub grade)

• Umumnya disarankan untuk stabilisasi tanah dasar, jika memiliki nilai CBR < 2

• Stabilisasi tanah menggunakan bahan tambah semen banyak digunakan dalam


pekerjaan jalanraya dan lapangan terbang.
Jalan raya diharapkan untuk dibangun di atas tanah atau material
lapis pondasi yang berkualitas baik.
Dalam praktek, banyak material alamyang berkualitas rendah,
yaitu mempunyai kekuatan rendah dan plastisitas tinggi.

Semen digunakan untuk mereduksi ataumenghilangkan platisitas pada


tanah asli.

Unsur utama pembentuk semen adalah kalsium oksida, silikat, dan


aluminat yang membentuksuatu pasta pengikat atau media perekat ketika
bereaksi (berhidrasi) dengan air. Media perekat ini akan memadat dan
membentuk suatu massa yang keras.
SNI 3438 : 1994
STABILISASI TANAH DENGAN
SEMEN
• Stabilisasi tanah dengan semen adalah campuran tanah dengan komposisi
tertentu sehingga tanah tersebut mempunyai sifat yang lebih baik dari tanah
semula
• Semua jenis tanah cocok distabilisasi dengan semen, namun lebih baik digunakan
untuk tanah berbutir.
• Semenyang digunakan adalah semen portland tipe I
• Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan tanah:
- kuat tekan bebas ⇒ tanah kohesif
- Californian Bearing Capacity (CBR) ⇒ tanah non kohesif
Tabel ketentuan air untuk stabilisasi semen (SNI 03-3438-
1994

Air yang digunakan harus bersih, tidak mengandung asam, alkali, bahan
organik, minyak, sulfat dan klorida di atas nilai yang diizinkan pada tabel di
atas.

Anda mungkin juga menyukai