Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gigisbella Istanti (1641320140)

Kelas : 3 MRK 1
Mata Kuliah : Konstruksi Bangunan Sipil

Stabilitas tanah adalah pengubahan atau perawatan terhadap satu atau beberapa properti
tanah untuk meningkatkan kondisi material tanah/butiran tanah.

Bahan adiktif adalah salah satu alternatif untuk perbaikan tanah, penggunaan bahan adiktif
Abu Sekam Padi , Serbuk Gypsum, Serbuk Bata Merah karena material mudah didapat dalam
skala besar untuk melakukan perbaikan tanah dan juga ekonomis. Bahan adiktif ini juga sebagai
bahan pengikat,untuk penyerapan air yang berlebih pada tanah dan mengisi ruang pori pada tanah
berjenis lempung tinggi yang ditambahkan air sebagai pelumas untuk pemadatan tanah dalam
penigkatan nilai CBR.Tanah berjenis lempung yang mengandung kadar air tinggi dan jenuh.
Penelitian ini dimaksudkan agar CBR meningkat dengan adanya penambahan bahan adiktif
setelah dilakukan pemadatan dan bertujuan untuk mengolah juga mengurangi limbah sisa pangan
yang tidak terpakai dalam skala besar.

1. Stabilisasi Menggunakan Bahan Tambah Limbah Abu Sekam Padi.

Abu sekam padi merupakan bahan hasil sampingan dari produk pertanian, yang
dinilai hanyalah limbah. Akan tetapi sekam apabila dibakar memiliki sifat pozzolan yang
mempunyai unsur silikat tinggi, rata-rata SiO2 yaitu 91,72% dengan pozzolanic activity
index sebesar 87%. Pozzolan ini mengandung sifat sementasi jika bercampur dengan air.

Abu sekam padi sebagai filler. Fungsi dari filler adalah sebagai bahan pengisi
rongga-rongga antar agregat (kasar) yang diharapkan dapat meningkatkan kerapatan dan
memperkecil permeabilitas dari campuran.
Di samping ukurannya yang harus relatif halus, bahan filler harus memiliki sifat-sifat
tertentu seperti bersifat sementasi jika terkena air dan memiliki daya rekat yang tinggi
dengan agregat lainnya (Mutohar, Y., 2002). Adapun komposisi kimia Abu Sekam Padi
menurut (Houston, 1972.)
Komposisi kimia abu sekam padi

2. Stabilisasi Menggunakan Bahan Tambah Serbuk Gypsum.

Dalam ilmu kimia, gypsum disebut sebagai Kalsium Sulfat Hidrat


(CaSO42(H)2O)), yaitu suatu material yang termasuk kedalam mineral sulfat yang
berada di bumi dan nilainya sangat menguntungkan. Sekarang ini gypsum banyak
digunakan pada hiasan bangunan, bahan dasar pembuat semen, pengisi (filler) cat, bahan
pembuat pupuk (fertilizer) dan berbagai macam keperluan lainnya. Keuntungan
penggunaan serbuk gypsum dalam pekerjaan teknik sipil :

 Serbuk gypsum yang dicampur lempung dapat mengurangi retak karena sodium
pada tanah tergantikan oleh kalsium pada gypsum sehingga pengembangannya
lebih kecil.
 Serbuk gypsum dapat meningkatkan stabilitas tanah organik karena mengandung
kalsium yang mengikat tanah bermateri organik terhadap lempung yang
memberikan stabilitas terhadap agregat tanah.
 Serbuk gypsum meningkatkan kecepatan rembesan air, dikarenakan serbuk
gypsum lebih menyerap banyak air. (Sumber : www.minerals.net, opened at
December,1,2005)
3. Stabilisasi Menggunakan Bahan Tambah Limbah Batubara Fly Ash.

Dari pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik dihasilkan sekitar 5%


polutan padat yang berupa abu (fly ash dan bottom ash), di mana sekitar 10-20% adalah
bottom ash dan sekitar 80-90% fly ash dari total abu yang dihasilkan. Fly Ash Powder
mengandung unsur kimia antara lain silika (SiO2), alumina (Al2O3), fero oksida (Fe2O3)
dan kalsium oksida (CaO), juga mengandung unsur tambahan lain yaitu magnesium
oksida (MgO), titanium oksida (TiO2), alkalin (Na2O dan K2O), sulfur trioksida (SO3),
pospor oksida (P2O5) dan carbon.

Pemanfaatan limbah batubara (fly ash), yaitu :

 Hasil penelitian dengan simulasi rainfall runoff yang dilakukan oleh Paul Bloom
dan Hero Gollany menunjukkan bahwa runoff untuk stabilisasi tanah dengan fly
ash memberikan jumlah endapan yang paling sedikit dibandingkan dengan
stabilisasi tanah dengan kapur dan tanah tanpa distabilisasi.
 Stabilisasi tanah dengan penambahan fly ash juga biasanya digunakan untuk tanah
lunak, subgrade tanah kelempungan dibawah jalan yang mengalami beban
pengulangan (repeated loading).

Perilaku Stabilisasi Tanah Subgrade dengan campuran 2% Semen + 4% fly ash


sangatlah efektif karena ekonomis dan memiliki kualitas yang baik, campuran tersebut
mampu menaikkan nilai Cohesi (c) yaitu menaikkan kohesif efektif tanah dan
menurunkan nilai sudut geser dalam (φ).

4. Stabilisasi Menggunakan Bahan Tambah Limbah Karbit dan Abu Ampas Tebu.

Penelitian untuk stabilisasi tanah dengan abu ampas tebu dan limbah karbit
biasanya menggunakan alat uji CBR dan kuat geser langsung. Setelah dilakukan
penelitian oleh Dwi Tri Wahyuni maka didapat komposisi yang pas antara abu ampas
tebu dan limbah karbit yaitu 6% abu ampas tebu dan 15% limbah karbit yang akan
memberikan stabilitas tanah paling maksimum.

Komposisi tersebut dapat meningkatkan :

 Nilai CBR 309,427% dari nilai CBR tanah asli.


 Nilai sudut geser dalam (φ) sebesar 29,688% dari nilai sudut geser dalam tanah
asli.
 Nilai kuat geser langsung (c) sebesar 157,477% dari nilai kuat geser langsung (c)
tanah asli.
5. Stabilisasi Menggunakan Bahan Tambah Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit.

Setiap pengolahan 1 ton TBS (Tandan Buah Segar) dapat menghasilkan TKKS
(Tandan Kosong Kelapa Sawit) sebanyak 220-230 TKKS. Abu tandan kosong kelapa
sawit yang yang digunakan berasal dari proses pembakaran pada suhu 750 oC selama 1
jam dan kemudian disaring dengan saringan No. 200.

Penambahan abu tandan kosong kelapa sawit sebesar 15 % dapat meningkatkan nilai
stabilitas tanah yaitu:

 Nilai CBR laboratorium naik dari 5,018% menjadi 7,745% (54,344%).


 Penurunan berat isi kering maksimum dari 1,497 gr/cm3 menjadi 1,366 gr/cm3
(8,571%).
 Kuat tekan bebas naik dari 2,15 kg/cm2 menjadi 5,021 kg/cm2 (133,777%).
 Sudut dalam kuat geser langsung naik dari 17,333o menjadi 25,667o (48,082%).
 Nilai kohesi kuat geser langsung (c) turun dari 0,303 kg/cm2 menjadi 0,260
kg/cm2 (14,191%).

6. Stabilisasi Menggunakan Bahan Tambah Limbah Karpet

Tanah sangat sulit menguraikan limbah karpet karena proses pembusukannya


sangat lambat. Sekarang tersedia serabut khusus dari limbah karpet untuk stabilisasi tanah
dan telah banyak sukses digunakan dalam berbagai proyek bangunan. 4 miliyar lbs limbah
karpet dapat memperkuat 6” tebal subgrade jika 100 mil jalan utama dibangun kembali
menggunakan limbah karpet untuk memperkuat tanah.
Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan limbah karpet antara lain :
 Dapat memperbaiki daya tahan dan penampilan jalan.
 Dapat mengurangi biaya pembangunan jalan raya karena mengurangi penggunaan
stabilisator.
 Mengurangi kerusakan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai