KONGENITAL
Pembimbing
dr. Braghmandaru Adhi B, Sp.JP
Orientasi :
1. Auricula dextra
2. Facies diaphragmatica
3. Apex cordis
4. Basis cordis
Anatomi Jantung
Batas-Batas Jantung
1. Superior: Setinggi tulang rawan kosta ketiga di
sebelah kanan dan SIC II di sebelah kiri dari sternum.
2. Dextra: Tulang rawan kosta ketiga sampai mendekati
tulang rawan kosta keenam.
3. Sinistra: SIC II sampai apeks di SIC V linea
midclavicula
4. Inferior: Sternum di sebelah tulang rawan costae
keenam sampai SIC V linea midclavicula
(Tortora,2012).
❖ Struktur jantung:
➢ Pericardium
➢ Epicardium
■ Ruang diantaranya disebut cavum
pericardium
❖ Lapisan dinding jantung:
Anatomi Jantung
➢ Epicardium
Viseral perikardium yang menutupi permukaan
terluar dari jantung.
➢ Miocardium
Memungkinkan untuk pompa jantung dan
tersusun atas jaringan otot jantung
➢ Endocardium
Menutupi permukaan dalam dari jantung
termasuk katup jantung
1.Atrium Dextra
●Atrium dextra menerima darah dari vena
cava superior yang mendrainase tubuh
bagian atas, dan dari vena cava inferior,
yang mendrainase bagian bawah.
2. Ventrikel Dextra
● Darah dari atrium kanan melewati katup
atrioventrikular kanan (AV) (juga disebut
katup trikuspid) untuk mengisi ventrikel
kanan.
● Bagian terbesar facies anterior jantung
● Bagian dalam ventrikel terdiri dari
trabecula2 yang membentuk musculus
papilaris.
3. Atrium Sinistra
4. Ventrikel Sinistra
Katup-katup Jantung
1. Trikuspid valve/ katup trikuspidalis. Katup
trikuspid terletak anterosuperior, septal dan
inferior
2. Mitral valve/bicuspid valve/katup mitral/katup
bikuspid.
3. Katup pulmonalis/trunkus pulmonalis valve
4. Aortic valve/katup aortic.
Anatomi Jantung Vaskularisasi Jantung
Cor mendapatkan Vascularisasi dari Arteri
coronaria Dextra dan Sinistra (Cabang
Aorta Ascenden)
Anatomi Jantung
Perubahan Struktur pada
Periode Fetal
PATENT DUCTUS
ARTERIOSUS I Tidak ada normal Normal <1,5
DIAGNOSIS
Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat
Kemenkes RI. 2019. Patent Duktus Arteriosus. dilakukan untuk mendiagnosis PDA, antara
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia lain:
• Pemeriksaan radiologi,
• Elektrokardiografi,
• Ekokardiografi,
• Kateterisasi dan angiokardiografi.
• Terdapat beberapa jenis terapi untuk menangani
kasus – kasus PDA, yaitu terapi medikamentosa,
terapi bedah, dan penutupan secara transkateter.
• Terapi medikamentosa diberikan terutama pada
duktus ukuran kecil, dengan tujuan terjadinya
PATENT DUCTUS kontriksi otot duktus sehingga duktus menutup.
Salah satu jenis obat yang sering diberikan adalah
ARTERIOSUS indometasin, yang merupakan inhibitor sintesis
prostaglandin yang terbukti efektif mempercepat
penutupan duktus arteriosus. Tingkat
PENATALAKSANAAN efektifitasnya terbatas pada bayi kurang bulan
Khalid OM, Busse J. Patent Ductus Areteriosus. In: Abdulla R,
dan menurun seiiring menigkatnya usia paska
editor. Heart Diseases in Children. New York: Springer; kelahiran. Efeknya terbatas pada 3–4 minggu
2011.p:113 kehidupan.
• Obat yang kedua adalah ibuprofen, yaitu
inhibitor non selektif dari COX yang berefek pada
penutupan duktus arteriosus. Studi klinik
membuktikan bahwa ibuprofen memiliki efek
yang sama dengan indometasin pada pengobatan
duktus arteriosus pada bayi kurang bulan.
• Terapi melalui tindakan pembedahan dilakukan
berdasarkan atas beberapa indikasi.
• Pada penderita dengan PDA kecil, dilakukan
PATENT DUCTUS tindakan bedah adalah untuk mencegah
endarteritis atau komplikasi lambat lain.
• Gangguan hemodinamik
ARTRIAL SEPTAL DEFECT
PATOFISIOLOGI
Atrial Septal Defect. Elisa A. Bradley, MDa,*, Ali N. Zaidi, MDb
Cardiol Clin 38 (2020) 317–324
https://doi.org/10.1016/j.ccl.2020.04.001
ASD lebih sering terjadi pada perempuan
dengan rasio 2:1 antara perempuan dan pria.
Atrial septum defect sering tidak terdeteksi
ARTRIAL SEPTAL DEFECT sampai dewasa karena biasanya asimtomatik
dan tidak memberikan gambaran diagnosis fisik
MANIFESTASI KLINIS yang khas.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar Keluhan awal yang sering terjadi adalah sesak
ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014 nafas dan rasa capek serta infeksi nafas yang
berulang. dapat juga terjadi sesak pada saat
beraktivitas dan berdebar-debar yang
disebabkan akiaritmia atrium
● Artrial Septal Defect Sekundum, defek
terjadi pada fossa ovalis
ARTRIAL SEPTAL DEFECT ● Artrial Septal Defect dengan defek
sinus venosus, terjadi dekat muara
Pengelompokan ASD vena kava superior, sehingga terjadi
Berdasarkan Lokasi koneksi biatrial
● Artrial Septal Defect Primum,
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar merupakan bagian dari defek septum
ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014
atrioventrikular dan pada bagian atas
berbatas dengan fossa ovalis dan batas
bawah dengan katup atrioventrikular
ANAMNESIS
Pasien mengeluhkan sesak nafas dan terasa
lelah, dan terjadi infeksi saluran pernafasan yang
berulang. Pasien mengeluhkan sesak pada saat
beraktifitas dan berdebar-debar yang merupakan
akibat dari takiaritmia atrium.
● Elektrokardiografi
● Rontgen Thoraks
● Ekokardiografi
ARTRIAL SEPTAL DEFECT ● Kateterisasi Jantung
● Magnetic Resonance Imaging
DIAGNOSIS
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar
ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014
Pada sebagian anak-anak DSA dapat
menutup dengan sendirinya. Pada defek
kecil 80% menutup pada umur sebelum 18
bulan. DSA yang tetap ada sampai umur 3
ARTRIAL SEPTAL DEFECT tahun biasanya tidak dapat menutup
dengan sendirinya. Tatalaksana dapat
PENATALAKSANAAN berupa:
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar
ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014 1. Operasi (untuk defek yang sangat besar
lebih dari 40mm)
2. Kateter menggunakan Amplatzer Septal
Occluder (untuk ASD sekundum
dengan ukuran defek kurang dari
40mm)
INDIKASI PENUTUPAN ASD
PENATALAKSANAAN
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar
ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014
Pemantauan
Pasca Operasi (penutupan)
Tetralogi of Fallot
DEFINISI
Jelle et al. (2019). Current outcomes and treatment of tetralogy
of fallot. F1000Research, pg.1-5
Tetralogi of Fallot
PATOFISIOLOGI
Worku, D. and Allen R. (2020). Tetralogy of Fallot: Origins,
Management and Outcomes. European Journal of Experimental
Biology, Vol.10 No.3:10
1. Sianosis
2. Dispnea
3. Kelelahan
Tetralogi of Fallot 4. Pertumbuhan terlambat
5. Kehilangan kesadaran
MANIFESTASI KLINIS
6. Anak sering jongkok
DV Reddy. “Case-Based Pediatrics for Medical Students and
Residents: Cyanotic congenital
HeartDisease”.http://www.Hawaii.edu/medicine/pediatrics/
pedtext/s07c03.html, Dec 2002
1. Sianosis
2. Dispnea
3. Kelelahan
4. Pertumbuhan terlambat
5. Kehilangan kesadaran
6. Usia 18 bulan muncul gejala hipo
Tetralogi of Fallot 7.
8.
Jari tabuh
Kuku seperti arloji
9. Ginggiva hiperplasi
DIAGNOSIS 10. Vena jugularis biasanya terisi penuh
(menonjol)
DV Reddy. “Case-Based Pediatrics for Medical Students and
11. Thrill sepanjang line parasternalis kiri
Residents: Cyanotic congenital
HeartDisease”.http://www.Hawaii.edu/medicine/pediatrics/
pedtext/s07c03.html, Dec 2002
Auskultasi : bising sistolik keras dengan
nada rendah terdengar paling keras di
Intercostalis 4 line parasternalis kiri (bising
VSD) dan bising sistolik ejeksi dengan nada
sedang, berbentuk fusiform dengan
amplitude maksimal pada akhir sistol dan
DIAGNOSIS
DV Reddy. “Case-Based Pediatrics for Medical Students and
Residents: Cyanotic congenital
HeartDisease”.http://www.Hawaii.edu/medicine/pediatrics/
pedtext/s07c03.html, Dec 2002
Boot-shaped heart
1. Serangan hipoksia : Sedative, O2
2. Serangan sianosis:
a. Morfin : menekan rasa tercekik,
menghilangkan rasa takut
Tetralogi of Fallot b. Propanolol : merelaksasikan spasme
infundibulum, memperbaiki saturasi
PENATALAKSANAAN oksigen arterial
3. Operasi paliatif : anastosmosis antara
DV Reddy. “Case-Based Pediatrics for Medical Students and
Residents: Cyanotic congenital
HeartDisease”.http://www.Hawaii.edu/medicine/pediatrics/
aorta dan arteri pulmonalis <6 tahun
pedtext/s07c03.html, Dec 2002
dengan keluhan yang jelas
4. Operasi koreksi total : 3-5 tahun
1. Anak-anak dengan TOF yang sederhana
dapat menikmati kelangsungan hidup
jangka Panjang yang baik dengan kualitas
hidup yang sangat baik.
2. Data hasil akhir menunjukkan bahwa
Sebagian besar orang yang selamat berada di
Dakkak W, Oliver TI. Ventricular Septal Defect. In : StatPearls. Treasure Kenny D. Interventional Cardiology for Congenital Heart Disease. Korean
Islan (FL): StatPearls Publishing ;2020 Circ J. 2018 May;48(5):350-364
Diane E Spicer, Hao H Hsu, Jennifer Co-Vu, Robert H Anderson, and F Kemenkes RI. 2019. Patent Duktus Arteriosus. Kementrian Kesehatan
Jay Fricker. 2014. Ventricular Septal Defect. Orphanet Journal of Rare Republik Indonesia
Disease
Khalid OM, Busse J. Patent Ductus Areteriosus. In: Abdulla R, editor.
Djer MM. Current Management of Congenital Heart Disease: Where Heart Diseases in Children. New York: Springer; 2011.p:113
We Are? In: Lestari ED, Hidayah D, Riza M, editors. Proceedings of
The 6th Child Health Annual Scientific Meeting of Indonesian Pediatric Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu
Society, Solo October 5–9, 2013. Solo: UNS Press; 2013. p. 272–6 penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014
Durden RE, Turek JW, Reinking BE, Bansal M. Acquired ventricular Understanding the Pathophysiology, Implications, and Treatment
septal defect due to infective endocarditis. Ann Pediatr Cardiol. 2018 Options of Patent Ductus Arteriosus in the Neonatal Population . 2019
Jan-Apr;11(1):100-102. Department of Graduate Nursing Science, East Carolina University,
Greenville, North Carolina DOI: 10.1097/ANC.0000000000000590
TERIMA KASIH