Anda di halaman 1dari 10

PELAKSANAAN DAN

PENGAWASAN
KONSTRUKSI DAN PROPERTI
XI BKP
GURU PENGAMPU :
MUJAHID, S.T.
ERNA DWI NURWULAN
A. Pengertian Konsep Pelaksanaan Dan Pengawasan Pekerjaan
Konstruksi Gedung
1. Pengertian Konsep Pelaksanaa Pekerjaan Konstruksi Gedung
Pengertian konsep adalah ide atau rancangan abstrak (nyata) yang di
klasifikasikan dalam bentuk tahapan-tahapan. Jadi pengertian konsep
pelaksanaa konstruksi gedung adalah tahapan-tahapan dalam proses
pelaksanaan pekerjaan konstruksi gedung mulai dari tahap awal
perencanaan , pelaksanaan , pemeliharaan (uji coba), sampai pada
akhir penyelesaian pekerjaan konstruksi yaitu penyerahan hasil
pekerjaan.
2. Tahapan Proyek Konstruksi
Secara garis besar tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi:
• tahap perencanaan (planning)
• tahap perancangan (design)
• tahap pengadaan/pelelangan
• tahap pelaksanaan (construction)
• secara skematis tahapan/proses proyek
konstruksi dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tahapan proyek konstruksi


3. Pengertian Konsep Pengawasan Pekerjaan
Konstruksi Gedung
Pengertian konsep pengawasan konstruksi gedung
adalah tahapan – tahapan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, mulai dari
pengawasan perencanaan, pengawasan
pelaksanaan, pengawasan pemeliharaan (uji coba),
sampai pada pengawasan penyerahan hasil
pekerjaan konstruksi.
Contoh konsep tahapan pengawasan konstruksi
B. Konsep Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Gedung
Dalam setiap pelalaksanaan pekerjaan konstruksi melalui beberapa
tahapan yang harus dilaksanakan.

Tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi


Tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebagai berikut :
1. Tahapan Perencanaan
Dalam PP No.99 Tahun 2000 pasal 25 disebutkan bahwa tahap perencanaan
pekerjaan konstruksi terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
a. Pra studi kelayakan
b. Studi kelayakan
c. Perencanaan umum
d. Perencanaan teknik
Dalam PP No. 99 Tahun 2000 Pasal 26 menyebutkan kriteria perencanaan
konstruksi terbagi menjadi 3, antara lain :
e. Perencanaan konstruksi untuk pekerjaan dengan resiko tinggi harus
melakukan pra studi kelayakan, studi kelayakan, perencanaan umum,
dan perencanaan teknik.
f. Perencanaan konstruksi untuk pekerjaan dengan resiko sedang harus
melakukan studi kelayakan, perencanaan umum, dan perencanaan
teknik.
g. Perencanaan konstruksi untuk pekerjaan dengan resiko kecil harus
melakukan perencanaan teknik.
Jadi pada tahap pekerjaan perencanaan ini setiap tahap
pekerjaan dilaksanaan berdasarkan kebutuhan dan lingkup
pekerjaan apakah termasuk dalam resiko pekerjaan kecil,
sedang atau resiko tinggi.
Pada proses perencanaan teknik selalu ada disetiap proses
perencanaan dengan jenis pekerjaan resiko kecil,sedang,
maupun resiko tinggi. Perencanaan teknis merupakan tahap
penyusunannya dilakukan dengan menggunakan desaign
berulang atau design prototype. Penyusunan rencana teknis
bisa dilakukan dengan menggunakan jasa ahli perencaan
konstruksi, baik perorangan maupun badan hukum, atau bisa
dilakukan oleh instansi pekerjaan umum/ instansi teknis
setempat. Rencana teknis ini disusun berdasarkan pada
Kerangka Acuan Kerja (KUK) dan disusun oleh pengelola
kegiatan, yang selanjutnya disebut Dokumen Rencana Teknis.
Isi dokumen Rencana Teknik Secara Umum berisi :
1. Gambar rencana teknis, meliputi : gambar arsitektur,
gambar struktur bangunan, gambar mekanikal dan
elektroniknya, serta gambar tata lingkungan sekitarnya.
2. Rencana dan syarat – syarat (RKS), meliputi : persyaratan
umum, persyaratan administrasi, dan teknis bangunan
yang direncanakan
3. Rencana anggaran biaya (RAB)
4. Laporan akhir perencanaan, meliputi : laporan arsitektur,
laporan perhitungan, struktur termasuk laporan
penyelidikan tanah (soil test), laporan perhitungan
mekanikal dan elektrikal, laporan perhitungan IT
(Informasi dan Teknologi), laporan tata lingkungan.
Pada tahap perencanaan akhir menghasilkan
dokumen-dokumen antara lain :
a. Gambar Rencana Teknis

Anda mungkin juga menyukai