Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN MODAL

KERJA (WORKING
CAPITAL
MANAGEMENT)
Materi 3
Materi Pembelajaran

■ Konsep Dasar Manajemen Modal Kerja


■ Jenis-Jenis Modal Kerja
■ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
■ Kebijakan Investasi & Pendanaan Modal Kerja
■ Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja
– Periode Perputaran Modal Kerja
– Perhitungan Kebutuhan Kas Rata-Rata
Review sekilas pandang…

• Keputusan Investasi
Fungsi
Manajemen • Keputusan Pendanaan
Keuangan
• Keputusan Modal Kerja
60%
waktu
kerja
Kebijakan Modal Kerja mengacu manajer
pada Rasio Likuiditas
Konsep Dasar Manajemen Modal
Kerja
■ Modal kerja kotor, yaitu sama dengan jumlah Aktiva Lancar (= Kas +
Piutang Usaha atau Dagang + Persediaan)
■ Modal kerja bersih (Net Working Capital), yaitu sama dengan Jumlah
Aktiva Lancar (Operasional) dikurangi dengan Jumlah Utang Lancar
(Operasional).
■ Aktiva Lancar Operasional  Kas + Piutang Usaha atau Dagang +
Persediaan
■ Utang Lancar Operasional  Utang Dagang + Utang Akrual (Utang
Gaji dan Utang Pajak)
Mengapa Perusahaan Harus Punya
Modal Kerja?
KETIDAKSEMPURNAAN PASAR, ada risk-return trade off dimana akan lebih baik bagi
perusahaan memiliki semakin banyak modal kerja untuk meminimalisir risiko (meskipun
profitabilitas bisa dikorbankan karenanya)
■ Biaya Transaksi  mencakup Biaya Eksplisit (biaya komisi pembelian / penjualan aset) +
Biaya Implisit (harga terlalu murah/mahal jika perusahaan menjual/membeli suatu aset dengan
terburu-buru)
■ Keterlambatan Aktivitas  seringkali bisa terjadi, misalnya, keterlambatan kedatangan bahan
mentah, produk jadi tidak bisa langsung dikirim ke distributor, atau permintaan produk tidak
diketahui dengan pasti [Konsep ideal: Just-In-Time]
■ Kemungkinan Kebangkrutan  penjualan tinggi, namun kebanyakan dari penjualan kredit
yang menyebabkan tidak adanya cukup kas untuk membayar utang jangka pendek.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Modal Kerja
• Karakteristik Bisnis
Aktiva • Ukuran Perusahaan
Lancar • Aktivitas Perusahaan
• Stabilitas Penjualan Perusahaan

Utang • Faktor eksternal: karakteristik industri


Lancar • Faktor internal: kebijakan manajemen
Kebijakan Investasi Modal Kerja

■ Berdasarkan jumlah modal kerja (aktiva lancar) yang dimiliki perusahaan untuk
mencapai penjualan tertentu, kebijakan investasi modal kerja dibedakan menjadi:

 Kebijakan Konservatif  jumlah aktiva lancar banyak, risiko rendah dan


profitabilitas rendah.
 Kebijakan Moderat  jumlah aktiva lancar sedang, risiko sedang dan
profitabilitas sedang.
 Kebijakan Agresif  jumlah aktiva lancar sedikit, risiko tinggi dan
profitabilitas tinggi.
Kebijakan Investasi Modal Kerja
Gambar grafik kebijakan investasi modal kerja

Aktiva
Konservatif

Moderat

Agresif
Aktiva
lancar

Aktiva
tetap Penjualan
Kebijakan Pembelanjaan Modal Kerja

Berdasarkan jenis sumber dana yang dipakai untuk membelanjai modal kerja (aktiva lancar) suatu
perusahaan, kebijakan pembelanjaan modal kerja dibedakan menjadi:
 Kebijakan konservatif  Sebagian aktiva lancar variabel didanai dengan sumber dana jangka
pendek. Sementara sebagian lagi aktiva lancar variabel + aktiva lancar permanen + aktiva tetap
didanai dengan sumber dana jangka panjang.
 Kebijakan moderat/matching  Seluruh aktiva lancar variabel didanai dengan dana jangka
pendek. Sementara seluruh aktiva lancar permanen + aktiva tetap didanai dengan dana jangka
panjang.
 Kebijakan agresif  Seluruh aktiva lancar variabel dan sebagian aktiva lancar permanen didanai
dengan dana jangka pendek. Sementara sebagian lagi aktiva lancar permanen + aktiva tetap
dibelanjai dengan dana jangka panjang.
Kebijakan Pembelanjaan Modal Kerja
Grafik: Kebijakan pembelanjaan konservatif

Aktiva
Sumber dana jangka
pendek

Aktiva lancar variabel

Sumber dana jangka


Aktiva lancar permanen panjang

Aktiva tetap

Periode waktu
Kebijakan Pembelanjaan Modal Kerja
Grafik: Kebijakan pembelanjaan moderat
Aktiva

Sumber dana jk. pendek


Aktiva lancar variabel

Aktiva lancar permanen

Sumber dana jk.


panjang
Aktiva tetap

Periode waktu
Kebijakan Pembelanjaan Modal Kerja
Grafik: Kebijakan pembelanjaan agresif
Aktiva

Sumber dana jk. pendek


Aktiva lancar variabel

Aktiva lancar permanen

Sumber dana jk. panjang


Aktiva tetap

Periode waktu
Penentuan Kebutuhan Modal Kerja Tahun
Depan
■  
■ Metode Persentase Penjualan:

■ Metode Perputaran Aset:

■ Metode Keterikatan Dana:


Metode Persentase Penjualan (Contoh Soal)

■  
Berdasarkan data dari laporan keuangan sebelumnya yang terpampang di slide 13, dan jika diketahui tahun

depan perusahaan merencanakan penjualan sebesar Rp 18.000.000, berapa modal kerja yang dibutuhkan

untuk tahun depan?


Metode Perputaran Aset
Menghitung kebutuhan modal kerja di masa depan dengan metode ini, terdiri dari 2

langkah:

1) Hitunglah tingkat perputaran masing-masing komponen di rumus modal kerja

2) Dengan menggunakan angka tingkat perputaran di langkah (1) tadi, hitung balik

kembali kelima komponen tersebut ke bentuk asalnya namun kali ini

menggunakan target penjualan tahun depan (misalnya Rp 18 juta seperti di

contoh metode sebelumnya)


Metode Perputaran Aset (Langkah 1)

■  Perputaran
■ Kas = = = 75x
■ Perputaran Piutang = = = 50x
■ Perputaran Persediaan = = = 30x
■ Perputaran Utang Dagang = = = 150x
■ Perputaran Utang Wesel = = = 50x
Metode Perputaran Aset (Langkah 2)

■  Kas = = = Rp 240.000

■ Piutang = = = Rp 360.000
■ Persediaan = = = Rp 600.000
■ Utang Dagang = = = Rp 120.000
■ Utang Wesel = = = Rp 360.000

Kebutuhan Modal Kerja = (240+360+600) - (120+360) = Rp 720.000


SELESAI

Anda mungkin juga menyukai