Anda di halaman 1dari 14

MODUL MANAJEMEN KEUANGAN

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan


Materi : Manajemen Kas dan Surat Berharga, Manajemen Persediaan
Dosen : Diah Fistiani S , MM, AFP
Tahun Akademik : 2009 / 2010.
Semester : Genap.
Pertemuan : 5 (Kelima)

Materi Pembahasan :
1. Pentingnya mengelola kas perusahaan
2. Model mengelola kas
3. Faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan
4. Biaya yang berhubungan dengan persediaan
5. Model pengelolaan persediaan

Program Studi S1 Manajemen


Fakultas Ekonomi
Universitas Mercu Buana Jakarta
2010

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN KAS DAN SURAT
BERHARGA

PENTINGNYA MENGELOLA KAS PERUSAHAAN

Apabila dikelola secara efisien, investasi pada aktiva-aktiva lancar tertentu dapat
menyumbangkan ke arah pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Kas dan surat berharga merupakan salah satu item penting dalam modal kerja dari perusahaan.
Terdapat dua hal dalam kaitannya dengan manajemen modal kerja yang mempengaruhi risiko
dan rate of return :
A. Tingkat investasi aktiva lancar :
 Untuk tingkat produksi dan penjualan yang tertentu (given), tingkat aktiva lancar
yang tinggi akan mengurangi tingkat risiko tetapi sekaligus juga akan menurunkan
return on asset secara keseluruhan.
 Penjualan yang diharapkan berpengaruh baik pada aktiva lancar maupun aktiva
tetap, tetapi hanya tingkat aktiva lancar saja yang dapat disesuaikan dengan
fluktuasi penjualan tersebut dalam jangka pendek.
 Alternatif kebijakan aktiva lancar :
A. Kebijakan yang bersifat konservatif, dengan mempertahankan tingkat aktiva
lancar yang tinggi tetapi return on asset akan rendah.
B. Kebijakan yang bersifat moderat, akan mempertahankan tingkat aktiva lancar
rata-rata.
C. Kebijakan yang bersifat agresif, dengan cara mempertahankan aktiva lancar
pada tingkat yang rendah. Penjualan mungkin akan berkurang tetapi return on
asset akan meningkat.
B. Pemenuhan kebutuhan dan untuk modal kerja :
 Sejalan dengan peningkatan penjualan, pembiayaan diperlukan untuk memperoleh
aktiva baru. Adanya peningkatan penjualan yang terus menerus selama periode
tertentu mengakibatkan kenaikan aktiva lancar yang permanen.
 Aktiva permanen baik itu aktiva tetap maupun unsur aktiva lancar harus dibiayai
dengan sumber dana jangka panjang. Sedangkan fluktuasi aktiva atau kenaikan
aktiva yang bersifat temporal, dapat dibiayai dengan sumber dana jangka pendek.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
Sedangkan kebutuhan pembiayaan aset yang berfluktuasi atau yang sifatnya
temporal dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.
 Kebijakan pemenuhan kebutuhan modal kerja sejalan dengan kebijakan aktiva
lancar, terdapat tiga pendekatan dalam pemenuhan kebutuhan modal kerja : (a)
pendekatan konservatif, (b) pendekatan moderat dan (c) pendekatan agresif. (Lihat
Gambar). Untuk menganalisa keputusan dalam modal kerja diperlukan
pemahaman tentang hubungan antara biaya relatif dan risiko dari pemenuhan
kebutuhan dana jangka pendek dan jangka panjang.

Terdapat dua isu utama yang terlibat dalam manajemen likuiditas.


1. Adanya trade-off antara risiko dan profitabilitas akan mempengaruhi tingkat aktiva
likuid perusahaan yaitu kas dan surat berharga. Tingkat aktiva likuid yang
berlebihan akan menurunkan risiko tetapi secara umum akan menurunkan
profitabilitas yang dapat dicapai, sebaliknya aktiva likuid yang rendah akan
meningkatkan profitabilitas (return) tetapi juga akan meningkatkan risiko.
2. Distribusi dari aktiva likuid antara kas dan surat berharga juga harus ditentukan.
Bagaimana perimbangan yang paling optimal antara kas dan surat berharga
tersebut.

Kebijakan / Pendekatan Modal Kerja:

a. Pendekatan / Kebijakan Konservatif

Rp Total aktiva
Aktiva lancar
yang berfluktuasi

Aktiva lancar
Permanen
Aktiva tetap

Waktu

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
b. Pendekatan / Kebijakan Moderat

Rp
Aktiva lancer Total aktiva
yang berfluktuasi Utang jangka
pendek

Aktiva lancar Utang jangka


Panjang
Aktiva tetap
Waktu

c. Pendekatan / Kebijakan Agresif

Rp
Aktiva lancar Total aktiva
yang berfluktuasi Utang jangka
pendek

Aktiva lancar Utang jangka


Panjang
Aktiva tetap
Waktu

Terdapat tiga alasan utama untuk mempertahankan kas.


1. Motif transaksi yaitu agar supaya perusahaan dapat mengadakan atau
menjalankan kegiatan utamanya seperti pengadaan kebutuhan proses produksi
dan kegiatan pemasaran.
2. Motif berjaga-jaga yaitu kebutuhan untuk mengatasi fluktuasi keperluan dana atu
kebutuhan yang diluar dugaan. Kebutuhan untuk berjaga-jaga ini dipengaruhi oleh
dua faktor (a) tingkat ketepatan dalam meramalkan aliran kas masuk dan kas
keluar, (b) kemampuan perusahaan untuk meminjam dalam jangka pendek.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
3. Motif spekulasi yaitu kebutuhan dana untuk memperoleh profit yang lebih besar
dengan membeli surat berharga. Baik kebutuhan dana untuk motif berjaga-jaga
maupun untuk motif spekulasi dapat dipenuhi dengan mempertahankan surat
berharga.

Tingkat kas yang tepat akan dapat memberikan beberapa manfaat seperti :
 Jumlah kas yang cukup dapat memberikan kemungkinan potongan penjualan. Jika
perusahan menawarkan adanya potongan kas untuk pembayaran yang lebih awal,
termasuk di dalamnya adalah adanya biaya bila potongan tersebut tidak dimanfaatkan.
Jadi misal perusahan menawarkan persyaratan pembayaran atau term 2/15, net 40,
maka biaya atas tidak dimanfaatkannya potongan tersebut adalah :

= 2 365
x
(100 – 2) (40 – 15)

= 29,8%

Tingkat bunga tahunan efektif (The Efektive Annual Percentage Rate = APR = re) :
r
APR = re = 1+ q-1
q

29,80%
APR = re = 1+ 14,6 - 1
365 / (40-15)

re = 34,30%.

 Tingkat kas yang tepat juga akan mempengaruhi current ratio dan acid test ratio yang
merupakan kunci untuk menilai posisi kredit perusahaan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
Pelaksanaan pengumpulan kas. Pengurangan jangka waktu antara saat pembeli menuliskan
cek pembayaran dengan penjual menggunakan dana merupakan elemen kunci dalam
mempercepat aliran kas.
1. Berbagai sumber adanya tenggang waktu tersebut adalah (a) interval saat
pengiriman cek dan saat penerimaan, (b) interval waktu yang diperlukan untuk
memproses penerimaan cek (pencatatan), dan (c) waktu yang diperlukan untuk
clearing dalam sistem perbankan.
2. Pemusatan daerah pengumpulan dapat mengurangi interval waktu pengiriman dan
pemrosesan atas cek yang diterima. Pimpinan suatu daerah pemasaran dapat
menerima pembayaran dan mendepositkan dalam bank di daerahnya. Dalam lock-
box system, pembeli mengirimkan cek melalui kotak pos di kantor pos kota tertentu,
kemudian bank lokal akan mengumpulkan cek tersebut dan memasukkan pada
rekening perusahan sekaligus proses kliring antar bank.
3. Untuk mendukung system ini diperlukan adanya jaringan kerja antar bank antar
daerah yang sangat efisien. Di Indonesia saat ini mulai banyak dipergunakan
jaringan kerja antar bank sehingga para pembeli atau langganan dapat melakukan
pembayaran melalui kantor bank di daerahnya dengan cepat. Hal ini dimungkinkan
karena banyak bank saat ini yang menggunakan mesin elektronik untuk transfer
atau yang dikenal dengan Electronic Transfer Mechine (ETM). Dengan sistem ini
maka interval waktu saat penulisan cek dengan saat penggunaan dana oleh
perusahaan dapat diperkecil.
4. Penerapan sistem manajemen kas semacam ini memerlukan pengeluaran khusus
bagi perusahaan. Bank akan mengenakan biaya atas jasa pelayanan tersebut.
Monitoring atas aliran kas dengan sistem ini akan memerlukan : (a) manajer kas
harus secara periodik memeriksa laporan transfer secara otomatis dan yang
sesungguhnya, (b) manajer kas harus memperhatikan laporan bank untuk
menghindari distorsi yang disebabkan karena metode akuntansi, (c) sistem
komunikasi yang cepat harus dikembangkan untuk memonitor ketersediaan dana
dan (d) suatu proses pembukuan tidak boleh terganggu dengan penyebaran kas
yang cepat.

Electronic Funds Transfer System (EFTS) adalah suatu sistem yang menggunakan jaringan
kerja antar bank dengan bantuan komputer untuk mengurangi jam kerja dan interval saat
penulisan cek dan penggunaan dana. Jaringan kerja telekomunikasi akan menghubungkan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
lembaga keuangan dengan saluran pemasaran yang memungkinkan penecekan rekening
dengan cepat :
 Tujuan pelaksanaan pembayaran, adalah untuk mempertahankan cash on hand lebih
lama lagi atau dengan kata lain menunda pembayaran dengan tidak mengurangi
kepercayaan perusahaan.
 Cara lain untuk mempertahankan uang kas (cash on hand) lebih lama lagi yaitu
dengan menggunakan draft atau dengan memanfaatkan float.

SURAT BERHARGA

Terdapat dua alasan penting perusahaan memiliki portfolio surat berharga yaitu : (a) sebagai
substitusi kas yang dimaksudkan untuk penyangga pada saat perusahaan mengalami kesulitan
uang kas, namun demikian beberapa perusahaan lebih suka untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dengan utang dan (b) investasi sementara yang dimaksudkan untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan :
Kriteria yang dipergunakan untuk memilih portfolio surat berharga.
1. Financial risk (risk finansiil) yang ditunjukkan oleh fluktuasi harga dan return surat
berharga, dengan menghindari fluktuasi yang ekstrim.
2. Interest rate risk (risiko tingkat bunga) yang ditunjukkan dengan perubahan harga
surat berharga yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga secara umum.
3. Purchasing power risk (risiko kemampuan pembelian) yang ditunjukkan oleh
kemungkinan inflasi yang menurunkan kemampuan pengadaan kembali investasi
surat berharga.
4. Marketability risk yang ditunjukkan oleh dapat tidaknya surat berharga tersebut
diperjualbelikan yang akan mempengaruhi harga pasar surat berharga.
5. Pertimbangan pajak karena perlakuan pajak yang berbeda untuk : dividen,
pendapatan bunga, serta capital gains.

MODEL-MODEL MENGELOLA KAS PERUSAHAAN

Model manajemen kas. Manajemen kas dan surat berharga pada prinsipnya sama dengan
manajemen persediaan. Basic stock diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara arus kas
masuk dan arus kas keluar. Safety stock dimaksudkan untuk menghadapi kebutuhan yang tidak

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
terduga sedangkan anticipation stock diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan
masa datang.
1. Economical Order Quantity (EOQ) adalah pengadaan yang paling optimal secara
periodik, dengan biaya yang paling rendah.
2. Penerapan EOQ di dalam manajemen kas. Biaya atas dipertahankannya kas dalam
jumlah yang terlalu tinggi adalah sebesar opportunity cost atas dana tersebut
karena kas merupakan non-earning asset.
3. Sedangkan biaya atas dipertahankannya kas dalam jumlah yang terlalu kecil
adalah berupa biaya pengadaan kas dalam jangka pendek termasuk
ketidakmampuan untuk memanfaatkan potongan tunai, biaya transaksi meminjam
dana dan merubah surat berharga menjadi kas.

A. Model manajemen kas oleh Baumol menghitung tingkat kas yang optimal dan transfer
yang optimal dari surat berharga menjadi kas yang akan meminimumkan biaya total
manajemen kas.

C* = 2 bT
i

Dimana :
C* = tingkat transfer kas yang optimal
T = penggunaan kas total untuk satu periode
b = biaya atas setiap transaksi atau menjual surat berharga
i = tingkat bunga yang dipergunakan atas surat berharga

1. Rata-rata kas untuk satu periode adalah sebesar C*/2. Dengan demikian maka total
biaya setiap periode untuk mempertahankan kas adalah sebesar = b(T/C + i(C/2).
2. Asumsi yang dipergunakan oleh baumol adalah bahwa (a) pengeluaran terjadi
secara terus menerus, (b) penerimaan atau aliran kas masuk terjadi dalam jumlah
bulat (lump sums) untuk interval yang sama.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
B. Model manajemen kas oleh Miller-Orr, dengan asumsi bahwa perubahan kas
perusahaan bersifat random. Saldo kas dibiarkan menyimpang sampai mencapai tingkat
setinggi h, atau tingkat terendah r.
1. Saldo kas kemudian dikembalikan pada tingkat z, dengan menginvestasikan
kelebihan kas pada surat berharga atau dengan menjual surat berharga untuk
memperoleh kas.Formula untuk menghitung biaya yang meminimumkan z dan h
adalah :
2. Formula untuk menghitung biaya yang meminimumkan z dan h adalah :

3br2
Z* = 1/3 h* = 3z*
4i
Dimana :
z* = optimal return point
b = biaya transfer (transaksi) surat berharga
r2 = varians aliran kas masuk bersih harian
i = bunga harian untuk investasi pada surta berharga

3. Tampak bahwa model Miller-Orr ini lebih fleksibel dan mudah untuk diterapkan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA PERSEDIAAN

Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan:


A. Persediaan Bahan Baku
B. Persediaan Barang dalam Proses
C. Persediaan Barang Jadi

Faktor yg menentukan tingkat persediaan bahan baku


1. Tingkat produksi yang diperkirakan
2. Fluktuasi produksi karena faktor musiman
3. Kelangsungan supply bahan baku
4. Efisiensi skedul pembelian
5. Pola proses produksi

Faktor yg menentukan tingkat persediaan barang dalam proses


1. Jangka waktu periode produksi
2. Keputusan membuat versus membeli
3. Kompleksitas siklis produksi

Faktor yg menentukan tingkat persediaan barang jadi


1. Koordinasi produksi dan penjualan
2. Persyaratan penjualan dan kebijakan kredit
3. Tingkat penjualan

Tipe-Tipe Persediaan
Persediaan dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu persediaan bahan mentah, persediaan barang
dalam proses dan persediaan barang jadi. Tujuan manajemen persediaan ini adalah untuk
membicarakan cara-cara meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan, dan hubungannya
dengan fungsi manajemen keuangan. Sebenarnya manajemen persediaan ini merupakan cara
untuk memellihara persediaan, baik bahan mentah, barang dalam proses, maupun barang jadi,
untuk menjaga keluwesan perusahaan. Proses keputusan dalam manajemen persediaan ini

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
sebenarnya menyangkut berbagai fungsi operasional, yaitu fungsi produksi, pemasaran dan
keuangan.

BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEDIAAN

1. Ordering Cost (biaya pesan)


adalah biaya yang diperlukan untuk melakukan pemesanan sampai barang itu tiba
digudang dan siap untuk dipergunakan
2. Carrying Cost (biaya simpan)
adalah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu yang pada umumnya akan
meningkat dengan meningkatnya persediaan yang disimpan
3. Stockout Cost (biaya kehabisan bahan)
adalah biaya yang timbul karena tidak tersedianya bahan yang cukup.

MODEL PENGELOLAAN PERSEDIAAN

Untuk suatu tingkat persediaan tertentu efisiensi pengendalian persediaan akan mempengaruhi
keluwesan perusahaan.ketidakefisienan dalam pengendalian persediaan mungkin melibatkan
suatu jenis persediaan sering kehabisan / stockout sebaliknya jenis lain akan berlebih-
lebihan.dan ini akan mempengaruhi untuk mendapatkan laba.
 Pesanan yang paling ekonomis (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) merupakan konsep yang penting dalam pengendalian
persediaan bahan mentah, barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Dalam analisa ini
kita ingin menentukan berapa jumlah pesanan yang paling ekonomis dengan ditentukannya
kebutuhan dalam satu periode tertentu.
Biaya pesan adalah konstan dan biaya pesan ini di beri notasi S. biaya pesan tidak
hanya terdiri dari biaya yang explicit, tetapi juga biaya kesempatan / opportunity cost. Tipe ke
dua adalah biaya simpan, yang di beri notasi C. Biaya simpan ini berfluktuasi sesuai dengan
tingkat persediaan.
Secara sistematis, jumlah pesanan yang paling ekonomis (EOQ) ini bisa di cari dengan
menggunakan cara :
TIC = biaya simpan + biaya pesan
Biaya simpan = (Q/2) P.C Biaya pesan = (A/Q) S
Dengan demikian maka, TIC = (Q/2) P.C + (A/Q) S

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
Apabila ingin mencari Q yang optimal :
Persentase Q = √2AS / PC
Per Unit Q = √ 2AS / C

 Potongan untuk Pembelian dalam Jumlah Besar


Kadang-kadang terjadi perusahaan ditawari potongan, apabila perusahaan membeli
dalam jumlah yang sangat besar / quantity discount. Apabila jumlah yang ditawarkan lebih kecil
atau sama dengan jumlah pesanan yang paling ekonomis (EOQ). Discount ini ditawarkan untuk
pembelian dalam jumlah yang lebih besar dari pada jumlah pesanan yang paling ekonomis.
Kalau kita menerima tawaran tersebut, kita akan mendapatkan harga yang lebih murah dan
biaya pesan yang juga lebih kecil, tetapi harus menanggung biaya simpan yang lebih besar.

 Titik pemesanan kembali dan persediaan keamanan


Apabila tenggang waktu antara saat perusahaan memesan dan saat barang tersebut
dating, biasa di sebut sebagai “lead time”, sama dengan nol, maka pada saatjumlah persediaan
sama dengan nol, maka pada saat itulah dilakukan pemesnan. Tetapi apabila lead time-nya
memerlukan beberapa hari, maka titik pemesanan kembalinya adalah lebih besar dari nol.
Pengunaan lead time ini bervariasi, jadi perusahaan menyediakan persediaan keamanan atau
safety stock agar perusahaan tidak mengalami kehabisan bahan.

 Penentuan Jumlah Persediaan Keamanan


Semakin besar persediaan keamanan, tentu saja semakin kecil kemungkinan
perusahaan kehabisan persediaan. Sebaliknya biaya simpan tambahan akan semakin besar
dengan semakin bertambahnya persediaan keamanan ini. Dengan demikian secara
konsepsional besarnya safety stock yang optimal adalah yang akan menyamakan tambahan
biaya simpan ini dengan kerugian yang diharapkan karena perusahaan kehabisan persediaan.
Karena sulitnya memperkirakan kerugian yang ditanggung kalau perusahaan kehabisan bahan,
sering perusahaan menggunakan cara penentuan resiko yang bersedia ditanggung oleh
perusahaan.

Rumus Pemesanan Kembali


Dengan cara pemesanan kembali perusahaan menetukan persentase kehabisan
persediaan dan kemudian menghitung satu titik pemesanan kembali dengan menggunakan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
persentase tersebut sebagai dasar dan factor-faktor lain. Titik pemesanan kembali yang optimal
adalah jumlah persediaan di mana kita seharusnya memesan EOQ tambahan persediaan.

Rumus : Orde point = A (L) + F √AR(L)

Ket : A = kebutuhan
L = Lead time
R = Jumlah rata-rata unit yang dipakai per hari
F = Faktor penerimaan stockout

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN
DAFTAR PUSTAKA

Arthur J. Keown, David F. Scott Jr, John D. Martin, J. William Petty. 1997. Introduction Financial
Management. Prentice- Hall, Inc.

Van Horne, James C, 1989. Financial Management and Policy, Prentice Hall International Inc,
New Jersey.

Weston, J Fred and Eugene F Brigham, 1990. Managerial Finance, Seventh Edition, Dryden
Press, Hinsdale Illinois.

Weston, J Fred and Thomas E Copeland, 1991. Managerial Finance, Eight Edition, revision,
CBS International edition, Japan.

Syamsudin Lukman, 1985. Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep dan Aplikasi dalam
Perencanaan dan Pengambilan Keputusan, Handinata Yogyakarta

Husnan, Suad, 1990. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Edisi Pertama, Cetakan
ketiga, BPFE Yogyakarta.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Diah Fistiani S, MM, AFP MANAJEMEN KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai