Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN KE 3

MANAJEMEN KEUANGAN

DR. H. SIHABUDIN, SE., MM


SANTI PERTIWI HARI SANDI, SE., MM

FAKULTAS BISNIS DAN ILMU SOSIAL


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2021
2

Pertemuan Ke 3

MODAL DALAM PERUSAHAAN

1. Pengertian Modal

Dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan


serta juga makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, maka faktor modal
mempunyai arti yang lebih penting. Pengertian modal yang klasik bersifat physical
oriaented yaitu modal sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memprodusir lebih
lanjut. Dalam perkembangannya kemudian ternyata pengertian modal mulai bersifat non-
physical oriented di mana pengertian modal lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau
kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal.
Barang-barang modal adalah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam
fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan.

Apabila kita melihat neraca suatu perusahaan maka keseluruhan aktiva


menggambarkan modal kongkret dan keseluruhan pasiva menggambarkan modal abstark.
Modal kongkret ini selalu menunjukan bentuknya oleh karena modal itu modal yang sering
dikatakan dengan modal aktif sedangkan modal abstrak menunjukan sumber dana yang ada
dalam perusahaan oleh karena itu sering pula dikatakan dengan modal pastif.

Modal aktif adalah modal yang tertera disebelah debet dari neraca yang
menggambarkan bentuk-bentuk dari dana yang ditanamkan oleh perusahaan. Sedangkan
pengertian modal pasif adalah modal yang tertera disebelah kredit dari neraca yang
menggambarkan sumber-sumber dari mana dana tersebut diperoleh. Apabila pengertian
modal aktif dan pasif di satu pihak dihubungkan dengan pengertian modal abstrak dan
kongkret di lain pihak, maka dapatlah dikatakan bahwa modal aktif itu termasuk dalam
pengertian modal kongkret, sedangkan modal pasif termasuk dalam pengertian modal
abstrak.

Elemen-elemen dari modal aktif akan selalu berubah-ubah, akan selalu berganti-ganti
baik dalam waktu yang pendek (kas, efek, piutang, barang) maupun dalam jangka waktu
3

yang panjang (aktiva tetap). Sedangkan nilai dari modal pasif dalam jangka waktu tertentu
adalah relatif permanen.

2. Pembagian Modal Aktif

Berdasarkan cara dan lamanya perputaran, modal aktif atau kekayaan suatu
perusahaan dapat dibedakan antara aktiva lancar (Current Assets) dan aktiva tetap (Fixed
Assets). Aktiva lancar ialah aktiva yang habis dalam satu kali perputaran proses produksi
(dalam jangka pendek umumnya kurang dari satu tahun). Akiva tetap adalah aktivitas yang
tahan lama yang habisnya lebih dari satu kali perputaran proses produksi (lebih dari satu
tahun). Perbandingan atau perimbangan antara kedua aktiva tersebut akan menentukan
struktur kekayaan.

Struktur kekayaan ini bisa dinyatakan dalam arti absolut maupun dalam artian
relatif. Misalnya : suatu perusahaan mempunyai aktiva lancar sebesar Rp. 800 juta dan
aktiva tetapnya sebesar Rp. 1.200 juta maka dalam artian absolut struktur kekayaannya
adalah 8 : 12 sedangkan menurut pengertian relatif struktur kekayaannya adalah 40%-60%.

Berdasarkan fungsi bekerjanya aktiva dalam perusahaan, dapatlah modal aktif


dibedakan dalam “modal kerja” dan “modal tetap”. Perbedaan fungsional antara modal kerja
dengan modal tetap, ialah dalam artian bahwa:

a. Jumlah modal kerja adalah lebih fleksibel. Jumlah modal kerja dapat lebih mudah
diperbesar atau diperkecil, disesuaikan dengan kebutuhannya. Sedangkan modal tetap,
sekali dibeli tidak mudah dikurangi atau diperkecil. Dalam keadaan gelombang
ekonomi yang menurun, modal kerja dapat dengan segera dikurangi, tetapi modal tetap
tidak dapat dengan segera dikurangi sehingga selalu ketinggalan waktunya. Demikian
pula sebaliknya dalam keadaan gelombang ekonomi naik, modal tetap tidak dapat
segera diperbesar atau disesuaikan.

b. Susunan modal kerja adalah relatif variable. Elemen-elemen modal kerja akan berubah-
ubah sesuai dengan kebutuhan, sedangkan susunan modal tetap adalah relatif permanen
dalam jangka waktu tertentu, karena elemen-elemen dari modal tetap tidak segera
mengalami perubahan-perubahan.
4

c. Modal kerja mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang pendek,
sedangkan modal tetap mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang
panjang.

3. Pembagian Modal Pasif

Apabila kita melihat kepada asalnya, maka modal pasif itu dapat dibedakan antara
“Modal Sendiri” dan “Modal Asing”. Modal sendiri sering disebut modal badan usaha yaitu
modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (misalnya : laba ditahan dan modal saham).
Modal inilah yang menjadi tanggungan terhadap keseluruhan risiko perusahaan dan secara
yuridis modal inilah yang merupakan jaminan bagi para kreditur. Sedangkan modal asing
atau sering disebut pula modal kreditur adalah modal yang berasal dari kreditur, yang ini
merupakan hutang (baik jangka pendek maupun jangka panjang) bagi perusahaan yang
bersangkutan.

Ditinjau dari lamanya penggunaan, modal pasiva dapat dibedakan antara “modal jangka
panjang” dan “modal jangka pendek”. Pembagian dari modal pasif dapat juga didasarkan pada
syarat Likuiditas, Solvabilitas dan syarat Rentabilitas. Berdasarkan syarat likuiditas, yaitu
menurut jangka waktu penggunaannya, modal pasif dapat dibedakan antara

a. Modal jangka panjang

Modal jangka panjang (baik yang tertentu waktunya maupun yang tidak tertentu
waktunya) dan modal jangka pendek (baik yang tertentu waktunya maupun tidak tertentu
waktunya). Modal jangka panjang yang tertentu waktunya, misalnya modal saham, modal
dari perusahaan induk, di mana modal ini akan tetap tertanam dalam perusahaan selama
hidupnya. Modal jangka panjang tertentu waktunya, misalnya modal obligasi, hipotek, di
mana modal ini akan tetap tertanam dalam perusahaan dalam jangka waktu yang lama,
tetapi terbatas sampai hari jatuhnya, yaitu saat dimana obligasi atau hipotek tersebut harus
dibayar kembali.

b. Modal jangka pendek

Modal jangka pendek tidak tertentu waktunya, misalnya kredit rekening Koran, sedangkan
kredit jangka pendek tertentu waktunya, misalnya kredit prolongasi, kredit belening, kredit
5

wesel, kredit dari penjual, kredit dari pembeli dan lain sebagainya. Berdasarkan syarat
solvabilitas, yang dalan hubungannya dengan fungsinya sebagai jaminan, modal pasiva
dapat dibedakan antara “modal sendiri” dan “modal asing”.

Berdasarkan syarat rentabilitas, yaitu dalam hubungannya dengan penghasilan atau


pendapatan, modal pasiva dapat dibedakan antara modal dengan pendapatan tetap (modal
obligasi), dan modal dengan pendapatan tidak tetap (modal saham). Apabila ketiga pembagian
modal pasiva tersebut kita hubungkan satu dengan yang lainnya, maka kita dapat mengatakan
bahwa :

a. Modal jangka panjang yang ditarik untuk jangka waktu tidak tertentu atau terbatas waktunya
(dari sudut likuiditas), adalah modal sendiri (dari sudut solvabilitas) dan merupakan modal
dengan pendapatan tidak tetap (dari sudut rentabilitas).

b. Modal yang ditarik untuk jangka waktu tertentu atau terbatas waktunya (dari sudut
likuiditas), adalah modal asing (dari sudut solvabilitas) dan merupakan modal dengan
pendapatan tetap (dari sudut rentabilitas).

Perimbangan antara modal asing dengan modal sendiri dalam suatu perusahaan akan
membentuk struktur finansial. Struktur finansial ini bisa juga dinyatakan dalam artian absolut
maupun dalam artian relatif antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek maupun
jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri. Struktur finansiil mencerminkan cara
bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur finansiil tercermin
pada keseluruhan pasiva dan neraca.

Misalnya : suatu perusahaan mempunyai modal asing sebesar Rp 500 juta dan moal sendirinya
sebesar Rp. 1.500 juta maka dalam artian absolut struktur kekayaannya adalah 5 : 15 sedangkan
menurut pengertian relatif struktur kekayaannya adalah 25%-75%.

Selain membentuk struktur finansial, modal pasif pun akan membentuk suatu Struktur
Modal. Struktur Modal adalah perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal
sendiri. Apabila struktur finansial tercermin pada keseluruhan pasiva dalam neraca, maka
struktur modal hanya tercermin pada utang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, di
mana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang. Dengan
demikian maka struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari struktur finansial.
6

Dalam hubungannya antara struktur kekayaan dengan struktur finansial, kita mengenal
adanya pedoman atau aturan struktur finansial yang konservatif, baik yang vertikal maupun
horizontal. Aturan struktur finansiil konservatif yang vertikal memberikan batas imbangan
yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya modal asing dengan modal
sendiri, yang menetapkan bahwa besarnya modal asing dalam keadaan bagaimanapun juga
tidak boleh melebihi besarnya modal sendiri. Keadaan ini menggambarkan bahwa keuangan
perusahaan yang sehat pertama-tama harus dibangun atas dasar modal sendiri, yaitu modal
yang tahan resiko, maka aturan finansiil tersebut menetapkan bahwa besarnya modal asing
dalam keadaan bagaimanapun juga tidak boleh melebihi besarnya modal sendiri. Koefisien
utang, yaitu angka perbandingan antara jumlah modal asing dengan modal sendiri tidak boleh
melebihi 1 :1. Setiap perluasan basis modal sendiri akan memperbesar kemampuan perusahaan
dalam menanggung risiko usaha perusahaan yang akan dibelanjainya. Pandangan ini adalah
terutama didasarkan pada “prinsip keamanan”, dimana hal ini akan memberikan pengaruh yang
baik terhadap kreditur maupun terhadap perusahaan sendiri.

Adapun aturan struktur finansial konservatif yang horizontal memberikan batas


imbangan antara besarnya modal sendiri di satu pihak dengan besarnya aktiva tetap plus
persediaan besi dilain pihak. Aturan tersebut mengharuskan bahwa keseluruhan aktiva tetap
dan persediaan besi harus sepenuhnya ditutup atau dibelanjai dengan modal sendiri, yaitu
modal yang tetap tertanam di dalam perusahaan. Dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa
besarnya modal sendiri tidak boleh kurang atau lebih kecil daripada jumlah aktiva tetap.

a. Pembagian Modal

Untuk pembagian modal dapat dijelaskan dengan gambar berikut ini :

Intern
(Retained Earning)
Dalam
Intensif
(Depresiasi)
Modal

Modal Sendiri

Luar
Modal Asing
(kreditur)
7

Gambar 3.1
Pembagian Modal

b. Macam Pembentukan Modal

Untuk pembagian modal dapat dijelaskan dengan gambar berikut ini :

Gambar 3.2
Macam Pembentukan Modal

c. Perhitungan Pembentukan Struktur kekayaan, struktur keuangan, dan struktur


modal
PT. SHB
Neraca
Per. Desember 2018 (dalam ribuan rupiah)
8

Asset Liabilities & Equity

Asset Lancar Rp. 40.000,- Hutang Lancar Rp. 20.000,-


Hutang jangka panjang Rp. 30.000,- +

Asset Tetap Rp. 60.000,- + Total Hutang Rp. 50.000,-

Modal Sendiri Rp. 50.000,- +

Total Asset Rp. 100.000,- Liabilities & Equity Rp. 100.000,-


a. Struktur Kekayaan

Struktur kekayaan yaitu perimbangan atau perbandingan antara total aset lancar dengan total aset
tetap.

∑ Aset Lancar : ∑ Aset Tetap

Absolute : Rp. 40.000,- : Rp. 60.000,-

2 : 3

Relatif : 40% : 60%

b. Struktur Keuangan

Struktur keuangan yaitu perimbangan atau perbandingan antara total hutang (jangka pendek dan
jangka panjang) dengan total modal sendiri (Equity).

∑ Hutang : ∑ Modal Sendiri

Absolute : Rp. 50.000,- : Rp. 50.000,-

1 : 1

Relatif : 50% : 50%

c. Struktur Modal

Struktur keuangan yaitu perimbangan atau perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan
total modal sendiri (Equity).

∑ Hutang jangka panjang : ∑ Modal Sendiri

Absolute : Rp. 30.000,- : Rp. 50.000,-


9

3 : 5

Relatif : 37.5% : 62,5%

Latihan

1. Diketahui data keuangan sebagai berikut :


Utang jangka panjang Rp. 1.500.000,- Harga pokok penjualan Rp. 20.000.000,-
Biaya penjualan Rp. 5.000.000,- Biaya adm, dan umum Rp. 12.600.000,-
Biaya bunga Rp. 150.000,- Pajak penghasilan Rp. 1.125.000,-
Aktiva Lancar Rp. 4.000.000,- Laba ditahan Rp. 1.125.000,-
Modal Saham Rp. 5.000.000,- Aktiva Tetap Rp. 6.000.000,-
Utang lancar Rp. 2.375.000,- Penjualan bersih Rp. 40.00.000,-
Dari data tersebut di atas anda diminta :

a. Susunlah neraca dan laporan laba rugi


b. Buatlah Struktur kekayaan, Keuangan dan Struktur Modal

2. Diketahui data keuangan sebagai berikut :


Laba ditahan Rp. 900.000.000,- Aktiva Lancar Rp. 1.600.000.000,-
Aktiva Tetap Rp. 2.400.000.000,- Modal Saham Rp. 1.550.000.000,-
Penjualan bersih Rp. 16.000.000.000,- Hutang lancar Rp. 950.000.000,-
Harga pokok penjualan Rp. 8.000.000.000,- Hutang jangka panjang Rp. 600.000.000,-
Biaya adm, dan umum Rp. 5.040.000.000,- Biaya penjualan Rp. 2.000.000.000,-
Pajak penghasilan Rp. 450.000.000,- Biaya bunga Rp. 60.000.000,-
Dari data tersebut di atas anda diminta :

a. susunlah neraca dan laporan laba rugi


b. Buatlah Struktur kekayaan, Struktur Keuangan dan Struktur Modal
10

Anda mungkin juga menyukai