Anda di halaman 1dari 22

Pasar Uang

dan Modal
Oleh : Mulyono, SH., MM.

12 Oktober 2022
Minggu 4
“Manajemen Modal”
Pentingnya Modal Kerja Pengertian Manajemen Modal Kerja
Modal kerja diperlukan oleh perusa-
1. Dana yang harus tersedia untuk membiayai
haan untuk memenuhi kebutuhan
operasional sehari-hari, seperti kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
2. Investasi perusahaan di dalam aktiva (aset)
pembelian bahan baku, pembayaran
upah buruh, dan pembayaran lain- jangka pendek, seperti kas, sekuritas (surat-
surat berharga), piutang dagang, dan persedia
nya. Modal kerja merupakan salah
an.
satu unsur aktiva perusahaan. Tan-
pa modal kerja, perusahaan tidak Indikator yang digunakan dalam menilai efisien
dapat memenuhi kebutuhan dana tidaknya modal kerja suatu perusahaan dapat di-
untuk menjalankan aktivitasnya. lihat dari perputaran modal kerja, perputaran kas,
dan perputaran piutang. Perputaran modal kerja
Setiap perusahaan yang mengingin- merupakan berapa kali dalam satu periode modal
kan agar dapat terus hidup dan ber- kerja dapat kembali ke dalam bentuk semula, yaitu
kembang akan selalu membutuhkan sebagai kas.
dana baik untuk membiayai kegiatan
operasional sehari-hari maupun
untuk membiayai investasi jangka
panjangnya. Dana yang dikeluarkan
untuk membiayai kegiatan operasi-
onal tersebut dinamakan modal
kerja (working capital).
1. Konsep Kuantitatif
Dalam konsep kuantitatif modal kerja adalah sejumlah
dana yang tertanam dalam aktiva lancar, yang berupa
kas, piutang, dan persediaan. Dana yang tertanam
dalam aktiva lancar akan mengalami perputaran
dalam waktu yang pendek.
2. Konsep Kualitatif
Konsep Konsep ini berdasarkan sebagian dari aktiva lancar
yang dapat di gunakan untuk membiayai operasional

Modal perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu


yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas utang
lancarnya.
Kerja Current liabilities atau utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi
dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Selain itu, pembayaran utang
lancar biasanya dilakukan menggunakan aktiva lancar perusahaan, yakni
kas dan piutang.

3. Konsep Fungsional
Konsep ini berdasarkan fungsi dari dana dalam meng
hasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang di-
gunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk meng
hasilkan pendapatan.
Sasaran Manajemen Modal Kerja
Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva
lancar, sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal ada-
lah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan
untuk membiayai aktiva-aktiva tersebut

Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digu-


nakan untuk membiayai aktiva lancar

Mengawasi arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan


dana dari sumber utang, sehingga perusahaan selalu dapat
memenuhi kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo
a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal
kerja karena turunnya nilai aktiva lancar.

b. Memungkinkan untuk dapat membayar kewa-


jiban-kewajiban tepat pada waktunya
Manfaat Modal Kerja
Yang Cukup c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusa-
haan semakin besar dan memungkinkan bagi
perusahaan untuk menghadapi bahaya atau
kesulitan keuangan yang mungkin terjadi
d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan da-
lam jumlah yang cukup untuk melayani para
konsumen

e. Memungkinkan perusahaan untuk memberi-


kan syarat kredit yang lebih menguntungkan
kepada para pelanggannya

6
Jenis Modal Kerja

1. Modal Kerja Permanen (Permanent Wor- 2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capial)
king Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah se-
Permanent working capital dapat dibedakan suai dengan perubahan keadaan yang memengaru-
dalam dua macam, yaitu: hi perusahaan. Modal kerja ini dibedakan dalam:
1) Modal kerja primer (primary working capi- 1) Modal kerja musiman (seasonal working capital),
tal), yaitu jumlah modal kerja minimum yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
yang harus ada pada perusahaan untuk disebabkan fluktuasi musim.
dapat menjamin agar perusahaan tetap 2) Modal kerja siklis (cylical working capital), yaitu
dapat beroperasi terus. modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah dise-
2) Modal kerja normal (normal working capi- babkan fluktuasi konjungtur (pertukaran naik turunnya
tal), yaitu modal kerja yang harus ada agar kemajuan dan kemunduran ekonomi yang terjadi secara
perusahaan dapat beroperasi dengan ting- berganti-ganti).
kat produksi normal. Produksi normal me- 3) Modal kerja darurat (emergency working capital),
rupakan kemampuan perusahaan untuk yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah
menghasilkan produk sebesar kapasitas karena adanya keadaan darurat, yang tidak dike-
normal dari perusahaan tersebut. Dengan tahui sebelumnya (misalnya, bencana alam, pe-
kata lain, pengertian "normal" disini adalah mogokan para buruh, dan sebagainya).
dalam arti yang dinamis.
Alternatif Pemenuhan Dana

1) Matching Approach 2) Concervative Approach 3) Aggresive Approach


Pendekatan ini akan membiayai Pendekatan ini akan membiayai aktiva Aggresive approach adalah pendekatan
investasi aktiva tetap dan aktiva tetap dan aktiva lancar permanen serta dalam pemenuhan kebutuhan dana deng
lancar permanen dengan sumber sebagian aktiva lancar yang berfluktuasi an menggunakan struktur utang jangka
dana jangka panjang, baik utang dengan utang jangka panjang atau mo- pendek yang lebih besar jika dibanding-
jangka panjang maupun modal dal sendiri. Dengan demikian, struktur kan dengan pendekatan yang lain. Peru-
sendiri. Hal ini dimaksudkan. utang jangka pendek akan lebih kecil di- sahaan yang menganut pendekatan ini
untuk menghindari risiko perusa- bandingkan dengan matching approach. akan memenuhi aktiva tetap dan seba-
haan apabila sumber dana yang Keputusan ini dimaksudkan untuk lebih gian aktiva lancar permanen dengan
digunakan adalah sumber dana memperkecil risiko, meskipun akan mem utang jangka panjang dan sebagian ak-
jangka pendek, pada saat jatuh perkecil keuntungan yang diharapkan tiva lancar permanen dan semua aktiva
tempo, perusahaan tidak dapat tersedia untuk pemegang saham karena lancar variabel dengan utang jangka pen
membayarnya kembali. biaya utang jangka panjang pada umum- dek. Oleh karena itu, perusahaan yang
nya lebih besar daripada biaya utang menggunakan pendekatan ini menang-
jangka pendek. Hal ini disebabkan risiko gung pengembalian utang jangka pendek
dalam utang jangka panjang relatif lebih yang lebih besar sehingga risiko fluktuasi
besar daripada utang jangka pendek bunga utang jangka pendek juga sema-
Perbedaan antara aktiva lancar dan aktiva tetap : yang relatif lebih kecil. kin besar.
Aktiva Lancar adalah jenis aktiva yang berjang-
ka waktu dibawah 1 tahun. Aktiva Tetap adalah
jenis aktiva yang berjangka waktu diatas 1 tahun.
Komponen Modal Kerja
1. Kas 2. Surat Berharga
Kas dapat diartikan sebagai nilai uang Sebagai komponen modal kerja, surat-
kontan yang ada dalam perusahaan surat berharga ini penting bagi manajer
beserta pos-pos lain, yang dalam jang- keuangan, sebab penanaman modal
ka waktu dekat dapat diuangkan seba- dalam surat-surat berharga merupakan
gai alat pembayaran kebutuhan finan- salah satu cara pemecahan masalah
sial, yang mem punyai sifat paling dalam hal kelebihan uang kas
tinggi likuiditasnya.

4. Persediaan 3. Piutang
Persediaan (inventory) merupakan ba- Piutang adalah kekayaan atau aktiva
gian utama dari modal kerja, yang pa- perusahaan yang timbul sebagai akibat
da setiap saat mengalami perubahan. adanya politik penjualan kredit. Politik
Masalah investasi dalam inventori me- penjualan kredit ini biasa dilakukan
rupakan masalah pembelanjaan aktif, dalam dunia bisnis untuk merangsang
seperti halnya investasi dalam aktiva- minat para pelanggan. Politik ini akan
aktiva lainnya. Masalah penentuan be- menimbulkan risiko bagi perusahaan
sarnya investasi atau alokasi modal karena tdk dapat ditagih sebagian atau
dalam inventori mempunyai efek yang 5. Utang Lancar mungkin seluruh piutang tersebut.
langsung terhadap keuntungan peru- Utang lancar bisa diartikan sebagai kewaji-
sahaan. ban yang harus dilunasi dalam jangka waktu
kurang dari satu tahun.
KAS
Kas berfungsi untuk:
1. membelanjai seluruh kegiatan operasi perusahaan sehari-hari
2. mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap
3. membayar dividen, pajak, bunga, dan pembayaran lain-lain

Motif di dalam memiliki uang kas, yaitu :


(1) Motif transaksi (the transaction motive)
Suatu perusahaan membutuhkan uang kas untuk membayar transaksi harian. Semakin meningkat
luas usaha, semakin meningkatkan pula transaksi finansial, yang menuntut kenaikan uang kas yang
dibutuhkan. Transaksi tersebut dapat berupa pembayaran utang dagang, pembelian bahan, pemba-
yaran upah atau gaji, asuransi, listrik, pajak, dividen, dan lain-lain.
(2) Motif berjaga-jaga (the precautionary motive).
Dalam motif ini tujuan perusahaan memegang uang kas adalah berjaga-jaga terhadap ketidakpastian
dan keadaan darurat. Karena keadaan yang tidak pasti, perusahaan harus berjaga-jaga untuk menja
min likuiditas perusahaan, apabila penerimaan kas tidak seperti Menyang direncanakan sebelumnya.
(3) Motif spekulatif (the speculative motive).
Dalam motif ini memegang uang kas dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan
harga, baik harga barang maupun kenaikan harga uang. Dengan kata lain, memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya dalam waktu singkat.
Surat Berharga
Surat Berharga atau commercial paper (negotiable instruments) adalah sebuah dokumen yang memiliki nilai
uang yang diakui dan dilindungi oleh hukum untuk kepentingan transaksi perdagangan, pembayaran, penagihan
atau sejenis lainnya.
Contohnya : wesel, cek, sertifikat deposito, bilyet giro, kartu kredit, kartu ATM, dan masih banyak lagi. Surat ini
juga dapat didefinisikan sebagai sebuah dokumen yang diterbitkan oleh penerbitnya, sebagai pemenuhan suatu
prestasi berupa pembayaran sejumlah uang.
Tujuan surat berharga :
Penggunaan surat ini sebagai alat transaksi perdagangan yang lebih praktis dan aman. Selain itu, fungsi surat
berharga ini juga sebagai bukti legitimasi bagi pemilik surat yang memiliki hak tertentu atas surat tersebut

Unsur-unsur surat berharga : 1. mudah dialihkan; 2. hakya bersifat objektif; 3. menganut legitimasi formal;
4. debitor tidak mengetahui siapa krediturnya; dan 5. mempunyai sifat yang dapat diperdagangkan.

Kriteria yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memilih surat berharga adalah:
1. Default risk, yaitu risiko disebabkan peminjam tidak dapat membayar bunga dan pokok pinjaman.
2. Liquidity risk, yaitu risiko yang disebabkan bahwa surat berharga atau aset tidak dapat dijual dengan harga yang
wajar.
3. Interest rate risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh fluktuasi tingkat bunga sehingga return yang diperoleh berubah.
4. Return risk, yaitu tingkat keuntungan yang diharapkan dari adanya surat berharga.
Piutang
Piutang adalah hak perusahaan atau individu atas sejumlah uang dari transaksi penjualan. Dalam memperoleh haknya, pe-
rusahaan atau individu sebagai kreditur (pemberi hutang) memberikan tanggal jatuh tempo kepada debitur (pihak yang ber-
hutang) untuk dapat melunasi hutangnya. Contoh sederhananya, ada seorang pelanggan yang ingin membeli produk yang
anda jual, namun masih belum mempunyai cukup uang.

Tujuan piutang : membantu dalam persaingan dengan para kompetitor dengan mempertahankan eksistensi perusahaan,
membantu perusahaan kecil yang menjadi klien dari perusahaan besar untuk dapat lebih mudah berkembang

Ciri-ciri adanya piutang : adanya nilai jatuh tempo, adanya tanggal tatuh tempo, adanya bunga yang berlaku.

Besar-kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :


1. Volume penjualan. Semakin besar jumlah penjualan kredit dari keseluruhan penjualan, semakin besar pula jumlah piutang
dan Sebaliknya.
2. Syarat pembayaran bagi penjualan kredit. Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit, semakin besar pula jumlah
piutang dan sebaliknya.
3. Ketentuan tentang batas volume penjualan kredit. Apabila batas maksimal volume penjualan kredit ditetapkan dalam jumlah
yang relatif besar, besarnya jumlah piutang juga semakin besar.
4. Kebiasaan membayar para pelanggan kredit. Apabila kebiasaan membayar dari pelanggan dari penjualan kredit mundur
dari waktu yang dipersyaratkan, besarnya jumlah piutang relatif besar.
5. Kegiatan penagihan piutang dari pihak perusahaan. Apabila kegiatan penagihan piutang dari perusahaan bersifat aktif dan
pelanggan melunasinya, besarnya jumlah piutang relatif kecil. Akan tetapi, apabila kegiatan penagihan piutang bersifat
pasif, besarnya jumlah piutang relatif besar.
Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual dan /atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat

Fungsi persediaan pada dasarnya ada pengadaan bahan baku produksi guna memenuhi ke-
butuhan bahan mentah atau setengah jadi yang akan diproses dalam kegiatan produksi da-
lam pemenuhan permintaan pelanggan.

Jenis-Jenis Persediaan :
1.Bahan Baku (Barang Mentah)
2.Barang Dalam Proses (Barang Setengah Jadi)
3.Barang Jadi.
4.Barang Supply.
Metode Penentuan Besarnya Modal Kerja
1. Metode Keterkaitan Dana 2. Metode Perputaran Modal Kerja

Periode terikatnya Modal Perdagangan Biasa Penjualan dengan kredit

Kas Barang Piutang Kas Kas Barang Piutang Kas

Pembeli Penjual Penerimaan uang


Periode terikatnya Modal Perusahaan Industri
Bahan Proses Barang Penjualan dengan tunai
Kas Baku Produksi Jadi
Kas Barang Kas

Piutang
Kas Dagang
Pembeli Penjual/penerima uang
Sumber Modal Kerja
Hasil operasi perusahaan adalah jumlah net income yang tampak
1. Hasil Operasional dalam laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi
Perusahaan dan amortisasi.

Penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam


2. Keuntungan dari pen- unsur modal kerja, yaitu dari bentuk surat berharga berubah men jadi
jualan surat Berharga uang kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga
merupakan sumber untuk bertambahnya modal kerja.

Perubahan dari aktiva ini akan menjadi kas atau piutang yang
3. Penjualan aktiva
me nyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar dari hasil
lancar penjualan tersebut.

Modal kerja akan bertambah bila :


4. Penjualan Saham 1. Kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun adanya
atau obligasi pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik
perusahaan
2. Pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertam
bahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap ataupun mela-
lui proses depresiasi.
3. Penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi, hipotek,
maupun utang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambah-
nya aktiva lancar.
Sumber Pembiayaan Modal Kerja
Sumber yang bersifat permanen. Sumber ini digunakan untuk keperluan mem-
pertahankan sirkulasi modal sehingga tidak terjadi suatu kemacetan. Oleh
1. Permanent Financing sebab itu, sumber yang paling utama adalah modal sendiri, atau jika terdapat
kekurangan, perusahaan dapat menggunakan pinjaman jangka panjang.
Dengan kata lain, permanent financing digunakan untuk memodali permanent
working capital.

Internal Sources :
1. Laba ditahan. Besarnya laba yang dimaksudkan dalam cadangan atau dita-
2. Current Financing han, selain bergantung pada besarnya laba yang diperoleh selama periode
tertentu, juga bergantung pada devidend policy dan plowing back policy
yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan.
2. Sumber yang berasal dari luar perusahaan, seperti dana yang berasal dari para kre-
ditur dan pemilik, peserta, atau pengambil bagian di dalam perusahaan.
3. Modal yang berasal dari para kreditur merupakan utang bagi per usahaan dan modal
yang berasal dari para kreditur tersebut adalah dengan "modal asing" misalnya kredit
bank, pinjaman dari pihak lainnya, atau kredit dagangan.
External Sources :
Pembiayaan modal kerja, dalam pengelolaan modal kerja keputusan yang terlibat me-
nyangkut keputusan investasi dalam aktiva lancar dan utang lancar. Pembiayaan aktiva
lancar merupakan salah satu keputusan penting dalam manajemen modal kerja. Kebu-
tuhan modal kerja sebaiknya ditentukan dengan penggunaan modal yang semurah-
murahnya.
Faktor-factor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja

a. Volume Penjualan Pada tingkat penjualan tinggi diperlukan modal kerja


relatif tinggi, demikian pula sebaliknya.

Adanya pergantian musim akan memengaruhi besar-


b. Faktor-factor Musiman kecilnya tingkat penjualan. Demikian pula, perekono-
mian.

Perkembangan teknologi dapat memengaruhi proses produksi


c. Perubahan Teknologi menjadi lebih cepat dan lebih ekonomis. Dengan demikian,
akan dapat mengurangi besarnya kebutuhan modal kerja.

1. Politik penjualan kredit, yaitu panjang-pendeknya piutang akan


d. Kebijakan Perusahaan memengaruhi besar-kecilnya modal kerja dalam suatu periode;
2. Politik penentuan persediaan, yaitu jika persediaan ditentukan
tinggi, modal kerja akan tinggi, demikian pula sebaliknya.
Besarnya perusahaan, baik dalam ukuran aktiva maupun da-
e. Besarnya Perusahaan lam ukuran penjualannya akan memengaruhi tingkat kebutuhan
modal kerja.

Pada umumnya jenis kegiatan perusahaan akan memengaruhi


besarnya modal kerja. Untuk perusahaan dagang, jumlah akti-
f. Kegiatan Perusahaan va lancar akan lebih besar dibandingkan dengan aktiva lancar
yang dimiliki oleh perusahaan manufakturing.

Perusahaan yang memperoleh kredit yang tersedia setiap saat


g. Tersedianya Kredit dari bank dapat bekerja dengan tingkat modal kerja yang lebih
rendah dibandingkan dengan yang tidak memiliki fasilitas kredit

Setiap dana yang memerlukan biaya modal kerja besar akan mengu
h. Perilaku Menghada- rangi laba perusahaan. Beberapa perusahaan lebih menyukai modal
kerja yang besar dan bersedia memikul sedikit kerugian. Perusaha-
pi Keuntungan an lainnya memilih bekerja dengan modal kerja minimum untuk
memperoleh laba yang sebesar-besarnya.

Penentuan tingkat yang layak dari aktiva lancar dan kewajiban lan-
i. Perilaku Menghada- car, berkaitan dengan keputusan mendasar dalam likuiditas perusah
pi Resiko aan dan komposisi umur utang-utangnya. Keputusan tersebut akan
dipengaruhi oleh trade-off antara profitabilitas dan risiko.
Kebijakan Modal Kerja
1. Kebijakan Konservatif
Dalam kebijakan konservatif modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel
dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang, dan sebagian modal kerja variabel lain-
nya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Kebijaksanaan ini disebut konser-
vatif karena sumber dana jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang lama se-
hingga perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali atau tingkat ke-
amanan (margin of safety) yang besar.
2. Kebijakan Moderat/Hedging
Perusahaan membiayai aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama
dengan perputaran aktiva tersebut, yaitu aktiva yang bersifat permanen dan modal
kerja permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang dan aktiva yang
bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai dengan sumber dana jangka
pendek (matching principle).
3. Kebijakan Agresif
Sebagian kebutuhan dana jangka panjang dipenuhi dengan sumber dana jangka
pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani menang gung risiko yang cukup
besar.
Apabila keputusan struktur utang dan aktiva lancar dikom-
binasikan, perusahaan dapat menjumpai berbagai situasi.
Hal ini berarti sebagian kebutuhan jangka panjang dibiayai
dengan dana jangka pendek. Di samping itu, perusahaan
juga memilih untuk menyediakan jumlah kas yang sangat
sedikit.

C. Kombinasi Pinjaman RELEASE


Strategi ini berarti mendanai sebagian ke-
butuhan jangka panjang dengan pendanaan dan Aktiva Lancar
jangka pendek. Apabila suku bunga kredit
jangka pendek memang lebih rendah dari b. Jumlah Aktiva Lancar
jangka panjang, strategi ini akan dikompen-
sasikan lebih tinggi.

a. Menggunakan pinjaman jang


ka Pendek Utk Membiayai
Sebagian Kebutuhan Jangka Jika perusahaan lebih menetapkan kebijakan tentang piu
Panjang -tang dan persediaan, jumlah aktiva lancar selain di-
pengaruhi oleh tingkat operasi perusahaan, juga dipenga-
ruhi oleh besar-kecilnya perusahaan menyediakan kas.
Semakin besar aktiva likuid atau kas yang disediakan,
semakin besar jumlah aktiva lancar yang dimiliki.

Strategi Pendanaan
Menaksir Jumlah Modal Kerja
1. Metode Keberkaitan Dana pada Modal Metode ini mengakui dua hal
penting, yaitu:
a. untuk mendanai kebutuhan terhadap modal kerja mungkin saja
telah disediakan (sebagian) oleh pihak lain dalam bentuk penda-
naan spontan;
b. dana yang diperlukan untuk membiayai piutang seharusnya tidak
memasukkan unsur laba. Oleh karena itu, pengertian modal
kerja di sini adalah selisih antara aktiva lancar dengan pendana-
an spontan.
2. Metode Arus Kas
Metode ini pada dasarnya sama dengan penyusunan anggaran kas.
Perbedaannya adalah arus kas yang dipertimbangkan hanya arus
kas yang menyangkut pengeluaran atau penerimaan dari operasi
sehari-hari.

3. Metode Perputaran Modal kerja


Metode perputaran modal kerja, misalnya pada Perusahaan "Geger
Gumilang" pada tahun 2011 memiliki nilai penjualan sebesar Rp2.0
00 juta. Jumlah aktiva lancar pada akhir tahun 2011 adalah sebagai
berikut : Kas : 50 jt + Piutang : 300 jt + Persediaan : 150 jt à jumlah
aktiva lancar : 500 jt. Perputaran Modal :
a. Kas : 2000/50 = 40 x
b. Piutang : 2000/300 = 6.67 x
c. Persediaan : 2000/150 = 13.13 x
2
1
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai