Anda di halaman 1dari 44

Manajemen Modal

Kerja
Dr. Fitri Ismiyanti, SE, Msi

Brought to you by: Airlangga Executive Education Center


Outline
• Manajemen Modal Kerja
Modal Kerja
Likuiditas dan Efektifitas Modal kerja
Business Case Study
• Manajemen Kas
Pengelolaan Manajemen Piutang dan Manajemen Persediaan
Business Case Study
Materi

• Merupakan manajemen segala short term investement dan pendanaan yang dilakukan
oleh perusahaan
• Tujuan:
– Memiliki kas yang cukup
– Efektivitas penggunaan sumber daya
• Pengertian Modal Kerja

• Penentuan Kebutuhan Modal Kerja

• Kebijakan Investasi Modal Kerja

• Kebijakan Pembelanjaan Modal Kerja


Pengertian Modal Kerja
• Modal kerja kotor, yaitu sama dengan jumlah aktiva lancar.

• Modal kerja bersih, yaitu sama dengan jumlah aktiva lancar dikurangi dengan jumlah utang
lancar.
Penentuan Kebutuhan Modal Kerja
• Berdasarkan prosentase penjualan:

Aktiva lancar t
Kebutuhan modal kerja = -------------------- x Penjualan t+1
Penjualan t

• Berdasarkan perputaran kas :


Kebutuhan modal kerja = Pengeluaran kas rata-rata x Periode terikatnya modal kerja
Kebutuhan modal kerja berdasarkan prosentase
penjualan
Bedasarkan laporan keuangan PT PJB 2003, jika tahun 2004 perusahaan
merencanakan penjualan sebesar Rp 10.000 mlyr, maka modal kerja yang dibutuhkan
adalah:

Rp 7.314 mlyr
Keb. modal kerja = -------------------- x Rp 10.000 mlyr
Rp 10.796 mlyr

= Rp 6.774 mlyr
Kebutuhan modal kerja berdasarkan periode
terikatnya modal kerja
Berdasarkan informasi laporan keuangan PT PJB 2003, maka kebutuhan modal kerja (milyar) adalah:

Rp 10.796
• Perputaran modal kerja = --------------------------------------- = 1,7
(Rp 5.368 + Rp 7.314)/2

360 hari
• Periode terikat modal kerja = -------------------- = 212 hari
1,7

Rp 9.427
• Peng.kas rata-rata per hari = --------------- = Rp 26 mlyr
360

• Kebutuhan modal kerja = 212 x Rp 26 mlyr = Rp 5.512 mlyr


Kebijakan Investasi Modal Kerja

• Berdasarkan jumlah modal kerja (aktiva lancar) yang dimiliki perusahaan untuk
mencapai penjualan tertentu, kebijakan investasi modal kerja dibedakan menjadi:
 Kebijakan konservatif, jumlah aktiva lancar banyak, risiko rendah dan
profitabilitas rendah.
 Kebijakan moderat, jumlah aktiva lancar sedang, risiko sedang dan profitabilitas
sedang.
 Kebijakan agresif, jumlah aktiva lancar sedikit, risiko tinggi dan profitabilitas
tinggi.
Kebijakan investasi modal kerja

Gambar grafik kebijakan investasi modal kerja

Aktiva Konservatif
Moderat

Aktiva Agresif
lancar

Aktiva
tetap Penjualan
Kebijakan Pembelanjaan Modal Kerja
Berdasarkan jenis sumber dana yang dipakai untuk membelanjai modal kerja
(aktiva lancar) suatu perusahaan, kebijakan pembelanjaan modal kerja dibedakan
menjadi:
 Kebijakan konservatif, sebagian aktiva lancar variabel dibelanjai dengan sumber
dana jangka pendek dan sebagian lagi termasuk aktiva lancar permanen
dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang.

 Kebijakan moderat, seluruh aktiva lancar variabel dibelanjai dengan dana jangka
pendek dan aktiva lancar permanen dengan dana jangka panjang.

 Kebijakan agresif, seluruh aktiva lancar variabel dan sebagian aktiva lancar
permanen debelanjai dengan dana jangka pendek dan sebagian algi aktiva lancar
permanen dibelanjai dengan dana jangka panjang.
Kebijakan pembelanjaan konservatif

Grafik: Kebijakan pembelanjaan konservatif

Aktiva Sumber dana


Aktiva lancar variabel
jk.pendek

Sumber dana jk.


panjang
Aktiva lancar permanen

Aktiva tetap
Periode waktu
Kebijakan pembelanjaan modal kerja moderat

Grafik: Kebijakan pembelanjaan moderat


Aktiva

Aktiva lancar variabel Sumber dana


jk. pendek

Sumber dana
Aktiva lancar permanen jk. panjang

Aktiva tetap
Periode waktu
Kebijakan pembelanjaan modal kerja agresif

Grafik: Kebijakan pembelanjaan agresif

Aktiva

Sumber dana jk.


Aktiva lancar variabel pendek

Sumber dana jk.


Aktiva lancar permanen
panjang
Aktiva tetap
Periode waktu
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan alternatif kebijakan yang dipilih:

 Kondisi ekonomi

 Jenis perusahaan

 Persaingan

 Sifat manajemen dalam menghadapi risiko


LAPORAN ARUS KAS
 Laporan arus kas memiliki dua tujuan:
1. Tujuan utama adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran
kas selama suatu periode
2. Tujuan sekunder adalah mengungkapkan bagaimana aktivitas operasional, investasi
dan pendanaan mempengaruhi kas selama suatu periode
 Kas mencakup Kas dan Ekuivalen Kas:
 Kas
o Kas di tangan, dan
o Rekening giro di bank
 Ekuivalen Kas
o Instrumen pasar uang yang sangat likuid (misal: SBI)

16
PENTINGNYA INFORMASI ARUS KAS BAGI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
 Investor dan kreditur menggunakan arus kas untuk menilai prospek arus kas perusahaan
 Kemampuan perusahaan menghasilkan kas dimasa datang
 Kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dan dividen
 Kemampuan perusahaan untuk membiayai pertumbuhan dari dana internal
 Kemampuan perusahaan untuk memperoleh dana guna memanfaatkan peluang bisnis
 Efektivitas manajemen arus kas perusahaan
 Alasan perbedaan antara arus kas operasi dan laba bersih
 Manajemen Perusahaan mengunakan arus kas untuk keputusan investasi dan
pendanaan:
 Likuiditas aset
 Menentukan kebijakan dividen
 Mengevaluasi keputusan investasi dan pendanaan utama

17
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS
Perspektif Kreditur
o Menilai kemampuan debitur dalam menghasilkan
TUJUAN
kas dimasa datang
1. Mengetahui kemampuan calon debitur dalam
melakukan pembayaran pokok pinjaman dan
bunga secara periodik
2. Menentukan jumlah dana yang diperlukan
MANFAAT sehubungan dengan kredit yang diajukan oleh
calon debitur
3. Mengetahui jangka waktu grace period yang yang
diperlukan debitur sebelum sanggup mulai
melakukan pembayaran pokok pinjaman

PENDEKATAN  Proyeksi Arus Kas

18
PRINSIP PENYUSUNAN ARUS KAS

 Berbasis kas (cash basis)


 Pendapatan diakui pada saat uang tunai diterima, bukan saat penjualan
dilakukan
 Biaya diakui pada saat uang tunai dikeluarkan, bukan pada saat biaya timbul
 Biaya penyusutan tidak dimasukkan:
 Biaya penyusutan merupakan biaya non kas

19
FORMAT LAPORAN ARUS KAS

 Laporan Arus Kas Dibagi menjadi Tiga Bagian:


 Arus kas dari aktivitas Operasi
 Arus kas dari aktivitas Investasi
 Arus kas dari aktivitas Pendanaan
 Rekonsiliasi saldo kas awal dan akhir dilakukan pada bagian akhir laporan
Periode Akuntansi

Awal Periode Laporan Arus Kas Akhir Periode


Arus Kas dari Operasi XXX
NERACA Arus Kas dari Investasi XXX NERACA
Kas Arus Kas dari Pendanaan XXXKas
Ekuivalen Kas Kenaikan (Penurunan) Kas XXXEkuivalen Kas
Kas Awal Periode XXX
Kas Akhir Periode XXX 20
ARUS KAS DARI OPERASI

 Arus kas Operasi mencakup semua transaksi dan kejadian lain yang mempengaruhi Laporan
Laba Rugi
 Sehingga item-item dalam laporan laba rugi diubah dari dasar akrual menjadi kas
 Arus Kas Masuk:
Penerimaan kas dari pelanggan atas penjualan barang dan jasa
Penerimaan bunga aset produktif (bunga deposito, dsb)
Penerimaan dividen dari investasi saham
 Arus Kas Keluar:
Pembayaran pembelian barang dagangan da jasa
Pembayaran beban operasional (gaji, sewa, dsb)
Pembayaran pembelian dari pemasok selain persediaan
Pembayaran bunga ke kreditur
Pembayaran pajak

21
ARUS KAS DARI INVESTASI

 Arus kas investasi mencakup pembelian dan penjualan aset tetap dan investasi (surat
berharga) jangka panjang
 Termasuk investasi dalam surat berharga jangka pendek
 Arus Kas Masuk:
Penerimaan penjualan aset tetap
Penerimaan kembali pokok pinjaman dari pihak lain
Penerimaan dari penjualan hutang (obligasi) atau saham pihak lain
 Arus Kas Keluar:
Pembelian aset tetap
Pemberian pinjaman ke pihak lain
Pembelian hutang atau saham pihak (perusahaan) lain

22
ARUS KAS DARI PENDANAAN

 Arus kas pendanaan melibatkan aktivitas usaha yang terkait:


 Perolehan sumber pendanaan dari pemegang saham dan pembayaran keuntungan kepada
mereka
 Perolehan sumber pendanaan dari kreditur dan pembayaran kembali pinjaman tersebut
kepada mereka
 Arus Kas Masuk:
Hasil penerimaan pinjaman
Hasil penerbitan saham milik sendiri
 Arus Kas Keluar:
Pembayaran kembali pokok pinjaman
Pembelian kembali saham
Pembayaran dividen

23
RINGKASAN KLASIFIKASI ARUS KAS – Direct Method
Arus Kas Masuk Aktivitas Arus Kas Keluar

Pembayaran gaji
Penjualan barang dan jasa ke pelanggan
Pembayaran persediaan
Penerimaan bunga dan dividen dari kredit dan Pembayaran beban
Aktivitas Operasi
investasi Pembayaran bunga
Penjualan surat berharga yang Pembayaran pajak
diperdagangkan Pembelian surat berharga yang diperdagangkan

Penjulan tanah, bangunan, pabrik, dan Pembelian tanah, bangunan, pabrik, dan peralatan,
peralatan, serta aset jangka panjang lainnya serta aset jangka panjang lainnya
Penjualan investasi jangka pendeka (diluar
Aktivitas Investasi Pembelian investasi jangka pendeka (diluar yang
yang diperdagangkan) dan investasi jangka
diperdagangkan) dan investasi jangka panjang
panjang
Penerimaan tagihan atas pinjaman Pemberian pinjaman

Penerbitan saham biasa dan saham Preferen Pembelian kembali saham biasa dan saham preferen
Aktivitas Pendanaan Pembayaran dividen
Penerbitan atau perolehan utang Pembayaran utang
24
RINGKASAN KLASIFIKASI ARUS KAS – Indirect Method
Kegiatan Operasional Kegiatan Kegiatan Pendanaan
Investasi
Pembeliaan √
Saham Penjualan √
Penerimaan Dividen √
Pembelian √
Investasi di Perusahaan Lain Hutang (Obligasi) Penjualan √
Penerimaan Bunga √
Pemberian kredit √
Kredit Penagihan Pokok √
Penerimaan Bunga √
Penerbitan √
Hutang Pembayaran Pokok √
Pembayaran Bunga √
Sumber Modal dari Luar
Penerbitan √
Modal Saham Pembelian Kembali √
Pembayaran Dividen √

25
TRANSAKSI NON KAS
 Depresiasi, amortisasi, dan deplesi
 Penyusutan tidak memerlukan pengeluaran kas
 Kerugian piutang.
 Penghapusan piutang karena piutang tersebut tidak dapat ditagih bukan merupakan
pengeluaran kas
 Stock dividend dan revaluasi aset
 Pemberian dividen saham hanya merupakan distribusi lembar saham
 Revaluasi memunculkan laba revaluasi namun tidak menimbulkan arus kas masuk
 Transaksi investasi dan pendanaan non tunai:
 Pelunasan hutang dengan penerbitan hutang baru
 Pembelian aset tetap dengan cara hutang

26
2007 2006Perubahan Kategori
Aset

ILUSTRASI 1 Kas
2 Surat berharga
4,061
5,272
2,382
8,004
1,679
(2,732)
Kas
Kas

KLASIFIKASI
3 Piutang usaha 8,960 8,350 610 Operasi
4 Persediaan 47,041 36,769 10,272 Operasi
5 Biaya dibayar dimuka 512 759 (247) Operasi

ARUS KAS 6 Aset tetap


7 Akumulasi penysutan
40,607
(11,528)
26,507
(7,530)
14,100
(3,998)
Investasi
Operasi
8 Aset-aset lain 373 668 (295) Investasi
Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban
9 Hutang Usaha 14,294 7,591 6,703 Operasi
10 Hutang Bank Jk Pendek 5,614 6,012 (398) Pendanaan
11 Kewajiban masih harus dibayar 1,884 1,516 368 Operasi
12 Hutang Jk Panjang Segera Jth Tempo 5,669 5,313 356 Pendanaan
13 Pajak Penghasilan Tertunggak 843 635 208 Operasi
14 Hutang Jangka Panjang
Penambahan Hutang 5,600
Pembayaran Hutang (1,516)
Perubahan Hutang Jk Panjang 21,059 16,975 4,084 Pendanaan
Ekuitas
15 Modal saham 4,803 4,594 209 Pendanaan
16 Agio Saham 957 910 47 Pendanaan
17 Laba Ditahan
a) Laba Bersih 9,394 Operasi
b) Dividen (1,582) Pendanaan
Perubahan Laba Ditahan neto 40,175 32,363 7,812

27
TRANSAKSI INVESTASI & PENDANAAN
NON KAS
 Laporan Arus Kas hanya mengungkapkan transaksi yang mempengaruhi kas
 Beberapa transaksi tidak melibatkan kas masuk dan/atau kas keluar
Sehingga seharusnya tidak mempengaruhi kas
 Contoh transaksi non kas:
 Penerbitan saham untuk melunasi hutang
 Refinancing hutang (pelunasan hutang dengan penerbitan hutang baru)
 Perolehan aset tetap dengan pertukaran
 Pembelian aset tetap dengan cara hutang

28
METODE PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
 Terdapat dua metode penyusunan laporan arus kas:
Metode langsung (direct method)
Metode tidak langsung (indirect method)
 Kedua metode hanya berbeda dalam cara menentukan arus kas dari operasi
Metode langsung dan metode tidak menghasilkan angka yang sama
Metode tidak langsung mengungkapkan lebih banyak informasi
 Proses penentuan arus kas operasi melibatkan konversi laporan laba rugi dari basis akrual
menjadi basis kas:
 Direct method memulai penjualan bersih, dan menyesuaikan item-item dari basis akrual
menjadi kas
 Indirect method memulai dengan laba bersih, dan menyesuaikan dengan item-item yang
mempengaruhi laba rugi, namun tidak mempengaruhi kas

29
LAPORAN LABA RUGI – Penjualan 698,000
PT ZEBRA Harga Pokok Penjualan 520,000

Tahun 2011 Laba Kotor


Biaya Operasional
178,000

(diluar penysutan Rp.37.000) 147,000


Laba Operasi 31,000
Pendapatan (Biaya) Lain
Biaya Bunga (23,000)
Pendapatan Bunga 6,000
Laba Penjualan Investasi Saham 12,000
Rugi Penjualan Aktiva Tetap (3,000) (8,000)
Laba Sebelum Pajak 23,000
Pajak 7,000
Laba Bersih 16,000

30
2011 2010 Perubahan
ASET
Aset Lancar

NERACA – Kas
Piutang Usaha
46,000
47,000
15,000
55,000
31,000
(8,000)
Naik
Turun

PT ZEBRA Tahun
Persediaan 144,000 110,000 34,000 Naik
Biaya Dibayar Dimuka 1,000 5,000 (4,000) Turun
Total Aset Lancar 238,000 185,000 53,000

2011 Investasi Jk Panjang


Aset Tetap
115,000
715,000
127,000
505,000
(12,000)
210,000
Turun
Naik
Akumulasi Penyusutan (103,000) (68,000) (35,000) Naik
Total Aset Tetap Neto 612,000 437,000 175,000
Total Aset 965,000 749,000 216,000
KEWAJIBAN & EKUITAS
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha 50,000 43,000 7,000 Naik
Kewajiban Tertunggak 12,000 9,000 3,000 Naik
Hutang Pajak 3,000 5,000 (2,000) Turun
Total Kewajiban Lancar 65,000 57,000 8,000
Kewajiban Jk Panjang 295,000 245,000 50,000 Naik
Total Kewajiban 360,000 302,000 58,000
Ekuitas Saham, Nominal 276,000 200,000 76,000 Naik
Agio Saham 214,000 115,000 99,000 Naik
Laba ditahan 140,000 132,000 8,000 Naik
Treasury stock (25,000) - (25,000) Naik
Total Ekuitas 605,000 447,000 158,000
Total Kewajiban dan Ekuitas 965,000 749,000 216,000

31
ARUS KAS OPERASI – Indirect Method
Kas Dari Kegiatan Operasi
Laba Bersih 16,000
Penyesuaian Laba Bersih ke Kas Operasi
Penyusutan 37,000
Kerugian atas penjualan aset tetap 3,000
Keuntungan atas penjualan investasi (12,000)
Perubahan Aset Lancar & Kewajiban Lancar
Penurunan Piutang Usaha 8,000
Kenaikan Persediaan (34,000)
Penurunan Biaya dibayar dimuka 4,000
Kenaikan Hutang Dagang 7,000
Kenaikan Kewajiban Tertunggak 3,000
Penurunan Hutang Pajak (2,000) 14,000
Arus Kas Bersih dari Kegiatan Operasi 30,000

32
PENJELASAN ARUS KAS OPERASI

1. Penyusutan menambah laba bersih karena penyusutan bukan merupakan biaya tunai
2. Penjualan aset tetap merupakan arus kas investasi, sehingga laba bersih harus dikoreksi
dengan cara menambahkan nilai kerugian penjualan aset tetap
3. Penjualan investasi merupakan arus kas investasi sehingga laba bersih harus dikoreksi
dengan cara mengurangkan nilai kerugian penjualan investasi
4. Kenaikan aset lancar mengurangi karena peningkatkan aset memerlukan pendanaan
(arus kas keluar)
5. Penurunan aset lancar menambah karena bebarti terjadi likuidasi aset atau penerimaan
uang (arus kas masuk)
6. Kenaikan hutang berarti terdapat arus kas masuk, sehingga menambah kas
7. Penurunan hutang berarti terjadi pelunasan (arus kas keluar), berarti mengurangi kas

33
ARUS KAS DARI INVESTASI
 Beberapa Informasi tambahan terkait dengan kegiatan investasi:
1) Transaksi pembelian investasi senilai Rp.78.000
2) Penjualan investasi dengan harga Rp.102.000 yang memiliki harga perolehan
Rp.90.000 (laba Rp.12.000)
3) Transaksi penjualan aset tetap seharga Rp.5.000, yang memiliki harga
perolehan Rp.10.000 dan akumulasi penyusutan Rp.2.000 (rugi Rp.3.000)
4) Pembelian Mesin (aset tetap) senilai Rp.120.000
 Catatan:
 Untuk transaksi penjualan investasi poin 2), yang dicatat sebagai kas keluar arus
kas investasi adalah harga jual Rp.102.000, bukan labanya (Rp.12.000)
 Demikian juga transaksi penjualan aset tetap yang dicatat adalah harga jual
Rp.5.000, bukan kerugiannya (Rp.3.000)

34
ARUS KAS DARI INVESTASI

1) Pembelian Investasi (Rp. 78.000)


2) Penjualan Investasi 102.000
3) Penjualan Aset Tetap 5.000
4) Pembelian Mesin (Aset Tetap) (120.000)
Arus Kas Bersih dari Kegiatan Investasi (Rp. 91.000)

35
ARUS KAS DARI PENDANAAN

 Beberapa Informasi tambahan terkait dengan kegiatan pendanaan:


1) Transaksi penerbitan obligasi senilai Rp.100.000 untuk pembelian aset teta
2) Transaksi pembayaran kembali pokok obligasi saat jatuh tempo senilai Rp.50.000
3) Transaksi penerbitan saham baru senilai Rp.175.000
4) Transaksi pembayaran dividen tunai Rp.8.000
5) Transaksi pembelian kembali saham (treasury stock) senilai Rp.25.000
 Catatan: Transaksi poin 1) merupakan transaksi non kas (pertukaran), sehingga tidak
masuk dalam penyusunan arus kas pendanaan

36
ARUS KAS DARI PENDANAAN

1) Pembayara pokok pinjaman (50.000)


2) Penerbitan Saham Baru 175.000
3) Pembayaran Dividen Tunai (8.000)
4) Pembelian Kembali Saham (25.000)
Arus Kas Bersih dari Kegiatan Pendanaan Rp. 92.000

37
Kas Dari Kegiatan Operasi
Laba Bersih 16,000

LAPORAN Penyesuaian Laba Bersih ke Kas Operasi


Penyusutan 37,000

ARUS KAS –
Kerugian atas penjualan aset teta[ 3,000
Keuntungan atas penjualan investasi (12,000)
Perubahan Aset Lancar & Kewajiban Lancar
PT. ZEBRA Penurunan Piutang Usaha
Kenaikan Persediaan
8,000
(34,000)
Penurunan Biaya dibayar dimuka 4,000
Kenaikan Hutang Dagang 7,000
Kenaikan Kewajiban Tertunggak 3,000
Penurunan Hutang Pajak (2,000) 14,000
Arus Kas Bersih dari Kegiatan Operasi 30,000
Kas Dari Kegiatan Investasi
Pembelian Investasi (78,000)
Penjualan Investasi 102,000
Penjualan Aset Tetap 5,000
Pembelian Aset Tetap (120,000)
Arus Kas Bersih dari Kegiatan Investasi (91,000)
Kas Dari Kegiatan Pendanaan
Pembayaran Obligasi (50,000)
Penerbitan Saham Baru 175,000
Pembayaran Dividen Tunai (8,000)
Pembelian Kembali Saham (25,000)
Arus Kas Bersih dari Kegiatan Pendanaan 92,000
Kenaikan Bersih Kas 31,000
Saldo Kas Awal 15,000
Saldo Kas Akhir 46,000
38
ANALISI ARUS KAS
Kasus PT. A dan PT. B
Laporan Laba Rugi Periode Januari - Desember 2009
PT. A PT. B
Penjualan 1,000,000 1,000,000
Harga Pokok Penjuaan 700,000 700,000
Laba Kotor 300,000 300,000
Biaya Adm & Penjualan 120,000 115,000
Biaya Penyusutan 10,000 30,000
Laba Operasi 170,000 155,000
Beban Bunga 20,000 5,000
Laba Sebelum Pajak 150,000 150,000
Pajak 75,000 75,000
Laba Bersih 75,000 75,000

39
ANALISI ARUS KAS
Kasus PT. A dan PT. B
Perubahan Akun Neraca, Per 31 Desember 2009
PT. A PT. B
Kas dan Ekuivalen Kas - 10,000
Piutang Usaha 40,000 5,000
Persediaan 40,000 (10,000)
Aset Tetap 20,000 70,000
Dikurangi Akumulasi Penyusutan (10,000) (30,000)
Total Aset 90,000 45,000
Hutang Usaha (20,000) (5,000)
Hutang Bank Jk Pendek 17,000 2,000
Hutang Jk Panjang 20,000 (10,000)
Pajak Tertunggak (Jk Panjang) 3,000 18,000
Modal Saham - -
Laba Ditahan 70,000 40,000
Total Kewajiban dan Ekuitas 90,000 45,000

40
ANALISIS ARUS KAS ( Kasus PT. A dan PT. B )
PERTANYAAN
1) Menghitung dividen untuk PT. A dan PT. B
2) Menyusun Laporan Arus Kas untuk PT. A dan PT. B, dengan menggunakan indirect
method
3) Menganalisis perbedaan kedua perusahaan tersebut

SOLUSI
1) Dividen = Laba Bersih - (Laba ditahan awal – Laba ditahan akhir)
= Laba bersih - Kenaikan Laba Ditahan
– Dividen PT. A = 75.000 – 70.000 = 5.000
– Dividen PT. B = 75.000 – 40.000 = 35.000

41
Kasus PT. A dan PT. B
3) Analisis perbedaan
Meskipun PT. A dan PT. B memiliki laba bersih yang sama, namun PT. B memiliki arus kas lebih baik.
Hal ini disebabkan:
a) PT. B memiliki lebih besar biaya penyusutan yang merupakan biaya non kas (yaitu PT. A
Rp.10.000 sedang PT. B Rp.30.000)
b) PT. B mampu menurunkan investasi dalam persediaan (menambah kas), sedang PT. A
mengalami kenaikan persediaan
c) Dengan adanya arus kas operasi yang besar, PT. B dapat melakukan pembayaran hutang jk
panjang dan membayar dividen dalam jumlah besar
d) Dengan arus kas operasi yang besar, PT. B dapat mendanai investasi aset tetap dari kegiatan
operasi, sedang PT. A mendanainya dari pinjaman.
e) Secara keseluruhan, meskipun kinerja laba kedua perusahaan sama, namun kemampuan
penyediaan dana kas dalam mendukung kegiatan usaha PT. B lebih baik dibanding PT. A

42
PT. A PT. B
Kas Dari Kegiatan Operasi Kas Dari Kegiatan Operasi

ANALISIS Laba Bersih


Penyesuaian ke Kas Operasi
75,000 Laba Bersih
Penyesuaian ke Kas Operasi
75,000

ARUS KAS Penyusutan


Perubahan AL dan KL
10,000 Penyusutan
Perubahan AL dan KL
30,000

Kasus Kenaikan Piutang


Kenaikan Persediaan
(40,000)
(40,000)
Kenaikan Piutang
Penurunan Persediaan
(5,000)
10,000

PT.A dan PT.B Penurunan Hutang Usaha


Arus Kas Bersih dari Operasi
(20,000)
(15,000)
Penurunan Hutang Usaha
Arus Kas Bersih dari Operasi
(5,000)
105,000
Kas Dari Kegiatan Investasi Kas Dari Kegiatan Investasi
Kenaikan Aset Tetap (20,000) Kenaikan Aset Tetap (70,000)
Arus Kas Bersih dari Investasi (20,000) Arus Kas Bersih dari Investasi (70,000)
Kas Dari Kegiatan Pendanaan Kas Dari Kegiatan Pendanaan
Kenaikan Hutang Bank 17,000 Kenaikan Hutang Bank 2,000
Kenaikan Hutang Jk Panjang 20,000 Penurunan Hutang Jk Panjang (10,000)
Kenaikan Pajak Tertunggak 3,000 Kenaikan Pajak Tertunggak 18,000
Pembayaran Dividen (5,000) Pembayaran Dividen (35,000)
Arus Kas Bersih dari Pendanaan 35,000 Arus Kas Bersih dari Pendanaan (25,000)
Kenaikan Bersih Kas 0 Kenaikan Bersih Kas 10,000

43

Anda mungkin juga menyukai