Anda di halaman 1dari 33

Pemicu 1

IKM IKK
KELOMPOK 25 DAN 26
Tutor : dr. YOANITA WIDJAJA M.Pd.Ked. 
Kelompok 25 Kelompok 26
No NIM Nama Mahasiswa No NIM Nama Mahasiswa

1 405200058 NAUFAL IKBAR RIAN ADNAN  9 405200002 FELICIA ANGELINA 

2 405200066 WENGKIE TANJAYA  10 405200042 ROJWA AMNE BUTSAINAH 

3 405200081 TERESA VANYA NABELA PUSPITA PRAMESWARI  11 405200065 YOHAN SETIAWAN 

4 405200138 JASMINE SYABANIA NOVIANTRI  12 405200073 HANI ADZHANI 

5 405200154 RANINDITA MAULYA ISMAH AMIMAH  13 405200107 MEYNISAH SARI TAMBUNAN 

6 405200155 MUHAMAD AGRIN CAESARNOKO  14 405200156 MADE ADHYATMA KUWERABRATA ADNYANA 

7 405200177 NOVITASARI RAMBE  15 405200162 FARADILLA ARDINI 

8 405200178 DIAN MIRAWATI BASRI LEWA IMANG  16 405200190 ALIFIA ADILA ASMARA 
Judul Pemicu : Menuju Bonus demografi
2035
Menuju Bonus Demografi 2035
Komisi IX DPRD Kabupaten B, membuat rapat khusus dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten agar sektor kesehatan memiliki kontribusi
menghadapi Bonus Demografi 2035, di mana anak-anak akan mencapai usia produktif, antara usia 15-64 tahun pada 20 tahun ke depan.
Dalam rapat disinggung bahwa Standar Pelayanan Minimal Kabupaten B masih belum mencapai target, keadaan ini cukup
mengkhawatirkan.
Tim Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten B melakukan penilikan terhadap berbagai masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan R. Puskesmas kecamatan R mempunyai wilayah kerja paling luas dan jumlah penduduk
terbanyak sebesar 60.782 jiwa (20% lansia, 30% usia produktif dan sisanya anak anak), dengan rata-rata tingkat pendidikan formalnya SLTP.
Kasus penyakit menular yang tinggi seperti Covid 19 diikuti dengan kasus penyakit tidak menular yang juga meningkat beberapa tahun
terakhir ini. Tingkat sosial-ekonomi masyarakatnya menengah ke bawah, dengan penghasilan rata-rata setara UMR. Mata pencaharian
utamanya pedagang dan petani.
Puskesmas R terletak di sub urban kota Kabupaten B, dengan wilayah kerja terdiri dari 10 desa, 12 RW dan 50 RT. Ada 5 bidan desa, 6 paraji
yang belum terlatih, 8 posyandu dengan 24 kader. Staf Puskesmas R terdiri dari 4 dokter umum, salah satunya merangkap sebagai kepala
Puskesmas, 2 dokter gigi, 4 bidan, 3 perawat, 2 tenaga kesling, 1 asisten apoteker, 1 staf administrasi, 1 petugas keamanan dan 1 petugas
kebersihan. Di wilayah kerja Puskesmas R terdapat 2 klinik pratama dan 1 klinik utama.
Pelaksanaan program layanan primer di Puskesmas R sudah berjalan. Tetapi cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru
lahir, balita, anak, penderita penyakit kronis dan penyakit infeksi rata rata sekitar 60 %. Kepala Puskesmas R bersama Tim P2PL melakukan
perencanaan strategis dengan pendekatan sistem. Kepala dinas melakukan investigasi terhadap kepala puskesmas dan staffnya.
Dapatkah Anda membantu Puskesmas R melakukan program kesehatan yang berkualitas agar punya kontribusi pada Bonus Demografi
2035?
Mind Map dan Learning Issues
Mind Map
Learning Issues
1 MM. Administrasi dan management Kesehatan
( pengertian, system management Kesehatan)

2 MM, P2PL (pengertian, penyakit menular, tidak menular,


imunisasi, kesehatan lingkungan)

3 MM. Pelayanan Kesehatan primer (pengertian, fasilitas,


karakteristik, cakupan, program)

4 MM. Audit medik ( pengertian, manfaat, dan komponen )

5 MM. System Kesehatan nasional (pengertian, SPM)


Administrasi kesehatan : suatu proses yg menyangkut perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan penilaian
Li 1 terhadap sumber , tata cara, kesanggupan, yg tersedia utk memenuhi tuntutan
akan perawatan kesehatan , perawatan,kedokteran serta lingkungan sehat dg
menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan perorangan,
kelompok dan masyarakat
Definisi administrasi kesehatan dan
manajemen kesehatan Manajemen kesehatan:
merupakan suatu proses atau kegiatan kerja sama yg dilakukan oleh
anggota2 organisasi Kesehatan untuk menggerakkan unsur2 manejemen
agar mencapai tujuan

Unsur Pokok Sistem Manajemen Tahap – tahap administrasi


Kesehatan kesehatan

environment
Sumber: Pengantar Administrasi Kesehatan masyarakat by Azrul Azwar, 1996
Pembagian sistem Kesehatan

LI 1

subsistem pelayanan Kesehatan Subsistem pembiayaan Kesehatan

Sumber: Pengantar Administrasi Kesehatan masyarakat by Azrul Azwar, 1996


5 unsur pokok dalam keberhasilan administrasi Perencanaan

• Masukan (input) - tools of administrasion Robbins dan Coulter (2002) - Perencanaan = sebuah
• Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan proses yang dimulai dari penetepan tujuan organisasi,
pekerjaan administrasi menentukan  strategi untuk pencapaian tujuan organisasi,
• Memiliki Unsur 5M (Man, Money, Method, Material, serta merumuskan system perencanaan yang menyeluruh
Machine) untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh
• Proses (Process) - Function of administration
pekerja organisasi hingga tercapainya tujuan organsisasi.
• Langkah Langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
• Keluaran (Output) - administrasi Kesehatan - Health services  Perencanaan yang baik menurut Djoko Wijono 
• Hasil dari suatu pekerjaan administrasi
1. Mempunyai tujuan yang jelas
• Medical services dan public health services
• Sasaran (target) 2. Uraian kegiatan yang lengkap
• Kepada siapa keluaran yang dihasilakan ditujukan 3. Ditetapkan jangka waktu pelaksanaannya
• Dampak (Impact)  4. Memberikan arahan bagi organisasi pelaksana
• Akibat yang ditimbulkan oleh keluaran (output)
5. Memberikan factor penghambat dan pendukung serta hal hal yang perlu dilakukan
6. Tidak terlepas dari system yang ada dan diketahui kaitannya dengan elemen elemen
system lainnya
7. memenuhi standar yang dipakai untuk menilai dan  mekanisme control
8. Luwes, fleksibel, dan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisis yang dihadapai 
Tahapan
Fungsi Perencanaan
Perencanaan

• 1. Perencanaan Sebagai pengarah  • 1. Analisis Situasi


• Analisis situasi adalah langkah untuk mengkaji masalah program
• 2. Perencanaan sebagai minimalisasi dan masalah yang akan digunakan sebagai dasar untuk menyusun perencanaan program aksi. 
ketidakpastian
• 2. Identifikasi dan Penetapan Prioritas Masalah
• 3. Perencanaan sebagai minimalisasi • Ketika seorang administrator menyusun sebuah perencanaan publik, maka setelah melakukan analisis situ
pemborosan sumber daya asi, dilakukan identifikasi dan penetapan prioritas masalah yang ditujukan agar perencanaan yang dibuat d
apat secara tepat sasaran menjawab permasalahan yang ada secara efektif dan efisien. 
• 4. Perencanaan sebagai standar
• 3. Perumusan Tujuan dan Target Pencapaian
pengawasan kualitas
• Merumuskan tujuan-
tujuan program operasional akan sangat bermanfaat dalam proses penetapan langkah-
langkah kegiatan untuk mencapai tujuan dan memudahkan evaluasi hasil.
Persyaratan Adapun kriteria penentuan sebuah tujuan dapat dilakukan berdasarkan pada prinsip SMART (Spesific,
Measurable, Appropriate, Realistic, dan Time Bound Specific)
Perencanaan
• 4. Kajian Terhadap Hambatan Relaksanaan
• Tujuannya yakni untukmencegah terulangnya hambatan yang serupa dalam program yang akan
1. Faktual dan realitas dilaksanakan. Setelah diketahui daftar hambatan, dilakukan pengklasinkasian hambatan dan kendala 3
(tiga) kategori, yaitu
2. logis dan rasional
• a. hambatan dan kendala yang dapat dihilangkan;
3. Fleksibel • b. hambatan dan kendala yang dapat dimodifikasi atau dikurangi 
4. Komitmen • c. hambatan dan kendala yang tidak dapat dihilangkan atau dimodifikasi.
• Selanjutnya, dilakukan penyusunan strategi atau altematif kegiatan untuk mencapai tujuan dengan memperti
5. Komprehensif mbangkan hambatan dan kendala yang mungkin akan dihadapi di lapangan. 
• 5. Penyusunan Rencana Kerja Operasional (RKO)
• Sebuah RKO yang balk, haruslah dilengkapi dengan informasi- informasi berupa 5W1H
PENGORGANISASIAN
PENGORGANISASIAN SEBAGAI SUATU PROSES

Pengorganisasian = rangkaian kegiatan dalam fungsi I. Memahami tujuan


manajemen yang mencakup penghimunan seluruh sumber Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pengorganisasian ialah
daya atau potensi milik organisasi guna pemanfaatan secara memahami tujuan yang ingin dicapai dari pembentukan organisasi itu
efisien untuk mencapai tujuan sendiri,
2. Memahami kegiatan
Terdapat 6
(enam) aspek dalam fungsi pengorganisasian (organizing),  memahami berbagai kegiatan pokok yang akar, dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi. 
yakni (Maninjaya, 2004): 3. Mengelompokkan kegiatan
1. pemahaman tujuan organisasi oleh seluruh staf; Kegiatan yang ada perlu disederhanakan melalui pengklasifikasian dengan
berdasarkan pada prinsip pokok, yakni:
2. pembagian kerja dalam bentuk kegiatan pokok dalam kegiatan dalam satu kelompok haruslah sejenis dan tidak bertentangan
satu sama lainnya;
rangka pencapaian tujuan;
jumlah kegiatan yang dikelompokkan haruslah efisien; dan
3. penggolongan kegiatan- jumlah kelompok kegiatan yang dihasilkan tidak terlalu banyak, karena
kegiatan pokok ke dalam satuan kegiatan praktis; akan memberatkan organisasi.
4. penetapan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan ole 4. Mengubah kelompok kegiatan ke dalam bentuk jabatan
h seluruh staf disertai dengan penyediaan fasilitas pendukung  Langkah keempat dalam pengorganisasian ialah mengubah kelompok kegiat
yang dibutuhkan; an ke dalam bentuk jabatan (position clasification). 

5. penugasan personel yang memiliki kemampuan dan kecaka 5. Melakukan pengelompokan jabatan
pan dalam melaksanakan tugas;  6. Mengubah kelompok jabatan ke dalam bentuk satuan organisasi
6. pendelegasian wewenang. 7. Membentuk struktur organisasi
Monitoring dan Pengendalian Manajemen
Kesehatan
• Monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin untuk mengidentifikasi
pelaksanaan dari berbagai komponen program sebagaimana telah
direncanakan, waktu pelaksanaan program sebagaimana telah dijadwalkan,
dan kemajuan dalam mencapai tujuan program (UNESCO).

• Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengikuti perkembangan suatu


program yang dilakukan secara mantap dan teratur serta terus menerus
(Suherman, dkk.1988).

MONITORING PENGENDALIAN EVALUASI DAN PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
Tujuan Monitoring dan Pengendalian

• Menjamin kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah


ditetapkan.
• Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya
penyimpangan dan penyebabnya.
• Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang
adanya perubahan-perubahan lingkungan yang harus ditindak lanjuti
dengan penyesuaian kegiatan.
MONITORING PENGENDALIAN EVALUASI DAN PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
Tujuan Monitoring dan Pengendalian
• Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil
kinerja program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan.

• Informasi dari hasil monitoring dan pengendalian dapat menjadi dasar


pengambilan keputusan yang tepat dan akuntabel, untuk menjamin
pencapaian hasil/tujuan yang lebih baik, efektif dan lebih efisien
dalam penggunaan sumberdaya. Adapun tujuan yang lain dari
pelaksanaan monitoring dan pengendalian adalah:

MONITORING PENGENDALIAN EVALUASI DAN PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
Langkah Langkah Monitoring dan
Pengendalian

MONITORING PENGENDALIAN EVALUASI DAN PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
P2PL

LI 2 Program P2PL(Pengendalian Penyakit dan


Penyehatan Lingkungan)
Program yang bertujuan meningkatkan
kemampuan masyarakat agar terlindungi dari
penyakit menular, penyakit tidak menular, dan
faktor risikonya melalui perbaikan kualitas media
lingkungan, pembudayaan hidup bersih dan sehat.

A. Surveilans Epidemiologi 
Lingkup program P2PL

1.untuk menentukan kelompok populasi yang mempunyai resiko


1.Surveilans Epidemiologi , Imunisasi , Karantina , Kesehatan
Matra terbesar terhadap serangan penyakit

2.Penyakit Menular 2.untuk menentukan jenis dari penyakit dan karakteristiknya


3.Penyakit Tidak Menular 3.untuk memastikan keadaan yang dapat menyebabkan
4.Penyakit Bersumber Binatang berlangsungnya penyakit 
5.Penyehatan Lingkungan
4.untuk memastikan sifat dasar suatu wabah, sumbernya, cara
penularannya dan seberapa jauh penyebarannya.
1B. Imunisasi 
Imunisasi adalah upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang individu
maupun kelompok secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga penyakit
tertentu yang menyerang tubuh tersebut maka tubuh itu tidak akan jatuh sakit

Imunisasi Anak Sekolah : 


1. DT ( Kelas 1 SD)      
2. Campak / MR  ( Kelas 1 SD)              
3. TD ( Kelas 2 SD)
 4. TD ( Kelas 5 SD
1C. Karantina
Kesehatan 

→ bentuk respon terhadap sesuatu yang terjadi (Wabah KLB , Pandemi ,


dll ) berupa pengkarantinaan rumah , pengkarantinaan wilayah ,
pengkarantinaan RS dan pengkarantinaan berupa PSBB dalam rangka
1D. Kesehatan Matra
pencegahan penyebaran penyakit yang berpotensi mudah ditularkan
( KLB , wabah yang mengakibatkan kedaruratan kesehatan
masyarakat ) Kesehatan Matra adalah upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna

Contoh : PSBB yang diterapkan di Jakarta , dan beberapa daerah di menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah secara
Indonesia bermakna, baik di lingkungan darat, laut, maupun udara.

Jenis kesehatan matra :

1. Kesehatan lapangan

2. Kesehatan kelautan dan bawah air

3. Kesehatan dirgantara
2. Pengendalian penyakit menular

Upaya meningkatkan kemampuan pencegahan, pengendalian,


pemberantasan terhadap penyakit menular langsung,
Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, upaya
penyakit menular:
penanggulangan terhadap penyakit menular potensi
wabah, upaya pengkarantinaan kesehatan, serta melakukan
upaya penanggulangan penyakit dalam kondisi matra. • promosi kesehatan

• surveilans kesehatan

• pengendalian faktor risiko

• penemuan kasus

• penanganan kasus

• pemberian kekebalan (imunisasi)

• pemberian obat pencegahan secara massal


3. Pengendalian Penyakit Tidak Menular
 Upaya untuk meningkatkan kemampuan pencegahan, pengendalian,
penanganan faktor risiko terutama berkenaan dengan gaya hidup seperti
pola makan, aktifitas fisik, kebiasaan merokok serta kebiasaan
berolahraga

Beberapa contoh penyakit tidak menular:


1. Penyakit jantung dan pembuluh darah               4. Diabetes melitus

2. Kanker                                                                       5. Penyakit kronik dan degeneratif


lainnya

3. Kecelakaan atau tindak kekerasan


4. Pengendalian Bersumber Binatang

 Upaya preventif dalam pengendalian penyakit bersumber binatang


dengan melakukan pemetaan :

1.Pemetaan SDM / masyarakat untuk dilakukan kegiatan pelatihan untuk


pencegahan di daerah masing – masing
Contoh upaya preventif – pengendalian yang sudah
2.Survei daerah yang ada penyakit agar mudah di kendalikan.
dilakukan :
3.Klasifikasi binatang yang membawa penyakit ( rentan – tidak) , sehingga 1. Bagi pemilik hewan peliharaan , diberi vaksin
bisa dilakukan pencegahan dan pengendalian.  2. Jangan biarkan hewan peliharaan berkeliaran di luar
rumah.
3. Bersihkan / jaga lingkungan agar tidak ada genangan
air ( pencegahan DBD )
5. Penyehatan Lingkungan

Upaya pengendalian dengan tujuan meningkatnya status kesehatan masyarakat melalui peningkatan
kualitas kesehatan lingkungan dengan kegiatan prioritas penguatan gerakan masyarakat hidup sehat
dan proyek prioritas pengembangan lingkungan sehat.
Upaya penyehatan lingkungan :
2.  Segi Higienitas :
1.  Segi Fasilitas : a. Gerakan stop BAB sembarangan
a.Penyehatan air dansanitasi dasar b. 3R pada sampah
b. Penggunaan MCK Sehat c. Cuci tangan yang baik dan benar
c. Kualitas air minum Yang memenuhi syarat

3. Segi Pangan :
a. Pembinaan sentra jajan / RM di setiap daerah 
b. Pengawasan depot air minum ( DAM)
Li 3
Pelayanan kesehatan primer 

1. UKM 
a. pelayanan peningkatan
b. pelayanan pencegahan
Prinsip pelayanan dokter layanan c. pengobatan
primer d. pemulihan
2. UKP
• 1.Pelayanan tingkat pertama (primary care)
a. pelayanan pengobatan
• 2.pelayanan yang mengutamakan promosi dan pencegahan (promotif dan preventive) b. pelayanan pemulihan
• 3.pelayanan bersifat pribadi (personal care) c. pelayanan peningkatan dan pencegahan
• 4.pelayanan paripurna (comprehensive care) d. gaya hidup sehat
• 5.pelayanan menyeluruh (holistic care)
• 6.pelayanan terpadu (integrated care)
• 7.pelayanan ber Kesinambungan (continuum care)
• 8.koordinatif dan kerjasama berorientasi pada keluarga dan
komunitas (family and community oriented) https://www.mutupelayanankesehatan.net/images/2013/
7/Sesi%2011.pdf
• 9.Patient safety
Jenis pelayanan pada PPKP

Pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan


kesehatan non spesialistik yang mencakup: 
1. Administrasi pelayanan
2. Pelayanan promotif dan preventif
3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non
operatif 
5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
7. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama
8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi. 
https://www.mutupelayanankesehatan.net/images/2013/7/Sesi%2011.pdf
Li 4 Audit Medik

Definisi 1:
Adalah suatu metode evaluasi sebagai analisis kritis secara sistematis dari suatu
pemeliharaan Kesehatan . Termasuk didalamnya prosedur yg digunakan untuk
diagnose dan terapi, penggunaan sumber daya dan outcome yg dihasilkan serta
mutu hidup pasien

Definisi 2 : Adalah evaluasi secara professional terhadap mutu pelayanan yg diberikan


kepada penderita yg dalam pelaksanannya oerlu diperhatikan :
1. Dilaksanakan oleh dokter
2. melakukan analisisvpelayanan medis pada pasien
3. penelitian dilakukan terhadap sarana, pelayanan yg dilakukan dan pengeluaran
aktivitas
Pencegah
Manfaat Hambatan
Hambatan

1. Meningkatkan outcome 1. Perlu waktu dan biaya 1. Kerasama antar rumah sakit
pasien
2. Karena dilakukan retropekstif, 2. Kejelasan peran masing2
2. Meningkatkan mutu rekam medis kadang tidak 3. Meningkatkan mutu pelayanan,
kehidupan pasien
lengkap hingga audit proses bukan menghakimi atau
3. Fungsi adekuat untuk staff
tidak lancar menghukum
junior yg sedang belajar
3. Dapat timbul oertentangan dan
4. Meningkatkan hasil, cost
effectiveness dari sumber perselisihan antara yg diaudit
daya dan mengaudit
Komponen
Audit Medik
1. Staff medis
2. Pendayagunaan secara umum
3. Hasil pelayanan medis
4. Rasio kematian secara umum
5. Angka infeksi
6. Angka konsultasi
7. Pelayanan laboratorium dan patologi
8. Tindakan medis
9. Pelayanan rawat jalan
10. Pelayanan radiology
11. Pelayanan bedahpersputakaan medis
12. Pelayanan farmasi
13. Program Pendidikan
14. Administrasi
SKN

Li 5  Suatu tatanan yg menghimpun berbagai upaya


Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
Tujuan SKN : 
Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh
mendukung, guna menjamin derajat kesehatan yg
setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta
umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna
dan berdaya guna, sehingga tercapai derajat kesmas
 Pada hakikatnya SKN juga merupakan wujud dan yg setinggi-tingginya 
sekaligus metode penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, yg memadukan berbagai upaya Bangsa
Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin Pelaku penyelenggaraan pembangunan kesehatan
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan. sesuai SKN adalah : 
1. Masyarakat 
2. Pemerintah 
3. Badan legislatif 
4. Badan yudikatif

 
https://www.persi.or.id/images/regulasi/kepmenkes/kmk3742009.pdf
https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2012/09/Sistem-Kesehatan-Nasional-2009.pdf
Proses Penyelenggaraan :  Penyelenggaraan SKN dilaksanakan secara bertahap.

Menerapkan pendekatan kesisteman yaitu cara berpikir dan


bertindak yg logis, sistematis, komprhensif, dan holistik 1. Penetapan SKN
dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan : 
Untuk memperoleh kepastian hukum yang mengikat semua pihak, SKN perlu
a. Masukan : subsistem pembiayaan kesehatan, ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
subsistem SDM kesehatan, dan subsistem obat
dan perbekalan kesehatan 
b. Proses : subsistem upaya kesehatan, subsistem 2. Sosialisasi dan Advokasi SKN
pemberdayaan masyarakat, subsistem SKN perlu disosialisasikan dan diadvokasikan ke seluruh pelaku pembangunan
manajemen kesehatan kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan kesehatan untuk memperoleh
c. Keluaran : terselenggaranya pembangunan komitmen dan dukungan dari semua pihak.
kesehatan yg berhasil guna, berdaya guna, Sasaran sosialisasi dan advokasi SKN adalah semua penentu kebijakan, baik di
bermutu, merata, dan berkeadilan  pusat maupun daerah, baik di sektor publik maupun di sektor swasta.
d. Lingkungan : berbagai keadaan yg menyangkut
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, 3. Fasilitasi Pengembangan Kebijakan Kesehatan di Daerah
pertahanan dan keamnaan baik nasional, Dalam pembangunan kesehatan di
regional, maupun global yg berdampak Daerah perlu dikembangkan kebijakan kesehatan, seperti: 
terhadap pembangunan kesehatan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-
D), Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD),
yang penyelenggaraannya disesuaikan dengan kondisi, dinamika, dan masalah
 spesifik daerah dalam kerangka SKN. 
Pemerintah Pusat memfasilitasi pengembangan kebijakan kesehatan di daera
h, memfasilitasi pengukuhannya dalam bentuk peraturan perundang-
undangan daerah, serta memfasilitasi sosialisasi dan advokasi penyelenggaraa
n pembangunan kesehatan di daerah sesuai kebutuhan.

https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2012/09/Sistem-Kesehatan-Nasional-2009.pdf
SUBSISTEM SKN:  SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN
1. Subsistem Upaya Kesehatan Pengertian :
2. Subsistem Pembiayaan kesehatan Tatanan yg menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat (UKM)
dan upaya kesehatan perorangan (UKP) secara terpadu dan saling
3. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yg
4. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan setinggi-tingginya.
Makanan Tujuan :
5. Subsistem Manajemen & Informasi Kesehatan Terselenggaranya upaya kesehatan yg tercapai (accessible), terjangkau
6. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat (affordable), dan bermutu (quality) untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesmas yg setinggi-
tingginya

Unsur-unsur utama :
Terdiri dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perorangan (UKP)
• UKM ( Upaya Kesehatan Masyarakat )
• UKP ( Upaya Kesehatan Perorangan )

https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2012/09/Sistem-Kesehatan-Nasional-2009.pdf
STANDAR PELAYANAN MINIMAL Urusan Pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan
dasar yang selanjutnya menjadi jenis SPM terdiri atas :
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
- Pendidikan
 Merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar minimal bidang kesehatan yang - Kesehatan
merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak - Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
diperoleh setiap warga negara.
- Perumahan Rakyat dan Kawasan permukiman
- Ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarkat,
dan Sosial

Standar Pelayanan minimal diselenggarakan dan diterapkan oleh


Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan Layanan dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pemerintah Provinsi
Standar Teknis yang ditetapkan oleh masing-masing kementerian. dan Kabupaten/Kota
Penerapan SPM dilakukan dengan tahapan :
- Pengumpulan data Pendidikan
- Penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar • Pemerintah Provinsi :
• Pendidikan menengah
- Penyusunan rencana pemenuhan pelayanan dasar • Pendidikan khusus
- Pelaksanaan pemenuhan pelayanan dasar • Pemerintah Kabupaten/Kota :
• Pendidikan anak usia dini
• Pendidikan dasar
• Pendidikan kesetaraan

https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2012/09/Sistem-Kesehatan-Nasional-2009.pdf
SPM Ketentraman, ketertiban umum dan
SPM Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang perlindungan masyarkat
• Pemerintah Provinsi :
• pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas
kabupaten/kota
• Pemerintah Provinsi :
• penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik • pelayanan ketenteraman danketertiban umum provinsi
regional lintas kabupaten/kota
• Pemerintah Kabupaten/Kota : • Pemerintah Kabupaten/Kota :
• pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari • pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum
• penyediaan pelayanan pengolahan air limbahdomestik • pelayanan informasi rawan bencana
• pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaanterhadap bencana
• pelayanan penyelamatan dan evakuasi korbanbencana
• pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban

SPM Perumahan Rakyat dan Kawasan permukiman


• Pemerintah Provinsi :
• penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban
bencana provinsi
• fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang
terkena relokasi program Pemerintah Daerah provinsi
• Pemerintah Kabupaten/Kota  :
• penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban
bencana kabupaten/kota
• fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang
terkena relokasi program Pemerintah Daerah kabupaten/kota

https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2012/09/Sistem-Kesehatan-Nasional-2009.pdf
SPM Sosial
• Pemerintah Provinsi :
• rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitastelantar
di dalam panti
• rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dalampanti
• rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar didalam
panti SPM dalam bidang Kesehatan
• rehabilitasi sosial dasar tuna sosial • SPM Kesehatan terdiri atas SPM Kesehatan Daerah
khususnyagelandangan dan pengemis di dalam panti
• perlindungan dan jaminan sosial pada saat dansetelah
Provinsi dan SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota.
tanggap darurat bencana bagi korbanbencana provinsi • Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah
Provinsi terdiri atas:
• Pemerintah Kabupaten/Kota :
• rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitastelantar a. pelayanan kesehatan bagi penduduk
di luar panti terdampak krisis kesehatan akibat bencana
• rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luarpanti dan/atau berpotensi bencana provinsi
• rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar diluar b. pelayanan kesehatan bagi penduduk pada
panti kondisi kejadian luar biasa provinsi.
• rehabilitasi sosial dasar tuna sosial
khususnyagelandangan dan pengemis di luar panti
• perlindungan dan jaminan sosial pada saat dansetelah
tanggap darurat bencana bagi korbanbencana
kabupaten/kota

https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2012/09/Sistem-Kesehatan-Nasional-2009.pdf
Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota terdiri
atas:
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
4. Pelayanan kesehatan balita
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya
tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).

https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2012/09/Sistem-Kesehatan-Nasional-2009.pdf
Daftar Pustaka
• https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2012/09/Sistem-Kesehatan-Nasional-2009.pdf
• https://www.persi.or.id/images/regulasi/kepmenkes/kmk3742009.pdf

Sumber: Pengantar Administrasi Kesehatan masyarakat by Azrul Azwar, 1996

MONITORING PENGENDALIAN EVALUASI DAN PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

Anda mungkin juga menyukai