PROGRAM IMUNISASI
LANJUTAN
LANDASAN HUKUM
• UUD 1945
• Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup
yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
●
Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, Lanjut Usia dan Penyandang Cacat
Bab VII ●
Bagian ke satu : Kesehatan ibu, bayi dan anak
●
Upaya pemeliharaan kesehatan bayi & anak harus ditujukan utk
Pasal 131 ay.1 mempersiapkan generasi yg akan datang, yg sehat, cerdas &
berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi & anak
●
Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak masih
Pasal 131 ay.2 dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai
berusia 18 tahun
●
Upaya pemeliharaan kes. bayi & anak menjadi tanggung
Pasal 131 ay.3 jawab & kewajiban bersama bg org tua, keluarga,
masyarakat & pemerintah, & pemerintah daerah
Tujuan Penyelenggaraan Imunisasi
-DT Td
-MR Td
BIAS
1 SD 2 SD 3 SD
Campak
Gejala penyakit campak :
demam,
nyeri tenggorokan,
bercak kemerahan pada kulit
Batuk
pilek dan
mata merah atau konjungtivitis Rubella
Setelah 3-5 hari, suhu tubuh menurun dan bercak Gejala penyakit rubella :
kemerahan pada kulit berubah warna menjadi coklat
tidak spesifik, bahkan dapat
kehitaman
muncul tanpa gejala.
Biasanya berupa penyakit
ringan pada anak.
Bahaya
Penyakit Campak
dan Rubela
Campak
Komplikasi yang serius
Diare,
Radang paru atau pneumonia,
Radang otak atau ensefalitis,
Kebutaan, bahkan
Kematian
Rubella
Rubella tidak begitu berbahaya pada anak,
akan tetapi ......
Bila menulari ibu hamil pada awal
kehamilan dapat menyebabkan keguguran
atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan
Sindroma Rubella Kongenital atau
Congenital Rubella Syndrom (CRS)
Kecacatan :
kelainan jantung,
gangguan penglihatan,
ketulian, dan
keterlambatan perkembangan
Negara dengan Jumlah Kasus Campak Terbesar
tahun 2015
Indonesia termasuk di dalamnya!!!!!
BEBAN PENYAKIT CAMPAK
CONFIRMED REPORTED MEASLES CASES,
INDONESIA, 2013 TO 2015
89% 11%
89%kasus m e rupakan
anak <15 tahun !!!!!!!
Age in years
77% 23%
No of cases
CRS ?
Tahun 2013, diperkirakan 2.767 kasus
CRS, 82/100.000 pada usia ibu 15-19
tahun dan 47/100.000 pada usia ibu 40-
44 tahun
Age in years
• Imunisasi tambahan
• Kampanye TT WUS ( Usia 15 s/d 39 Tahun )
Tetanus Neonatorum ( TN) :
• bayi baru lahir dapat menyusu dan menangis
secara normal dalam 2 hari pertama kehidupan,
dan
• di antara hari ke3 dan hari ke 28,
• Tidak dapat menghisap/menyusu normal
dan
• berkembang menjadi kaku dan atau kejang
• Eliminasi TN:
Miokarditis
Odema Pulmo
Klinis
• Panas, (sekitar 38 derajat Celsius)
• Ada pseudomembrane putih keabu abuan, tidak
mudah lepas tapi mudah berdarah letak
pseudomembrane bisa di larynx, di pharynx atau di
tonsil
• Sakit waktu menelan
• Leher membengkak (bullneck)
• Sesak nafas disertai bunyi (stridor)
Penting… !!!
Jika ada kasus difteri, laporkan ke petugas kes.
Setempat mell.SMS, telp., form.W1
Dapatkan pemeriksaan pendahuluan klinis dan
kultur yang tepat dan informasi epid ( termasuk -
riwayat imunisasi)
Berikan penatalaksanaan presumptif dengan
antibiotik dan antitoksin.
Lakukan isolasi ketat sampai sedikitnya 2 kultur
negatif 24 jam setelah antibiotik dihentikan.
Masalah
• Diphteri sangat menular & angka kematian
tinggi , trend kasus cenderung naik &
kematian terus terjadi
• Virulensi tinggi & inkubasi cepat
• Peningkatan kasus : kelompok usia >10 th
• Kasus dominan : kelompok usia 1-9 th (80%)
JIKA ADA YANGTERTULAR MAKASEMUA YANG
KONTAK HARUS DIVAKSINASI DAN DI BERI ANTIBIOTIK
• SEMUA KONTAK DIINVENTARISASI
• SEMUA KONTAK SERUMAH DIAMBIL SPESIMENNYA
• KONTAK TETANGGA (KT) – YG PALING ERAT
• KONTAK BERMAIN ( KB ) – YG PALING ERAT
• KONTAK SEKOLAH ( KS ) – YG PALING ERAT
• KONTAK SEKERJA ( KK ) – YG PALING ERAT
• KONTAK NGAJI ( KN ) – YG PALING ERAT
• KONTAK LES ( KL ) – YG PALING ERAT
• UPAYAKAN SEMUA KONTAK ERAT DILAKUKAN PROPILAKSIS
SETELAH DIAMBIL SPESIMENNYA
• RUJUK Isolasi
Tindak Lanjut
ORI
(OUT BREAK RESPONSE IMMUNIZATION )