Anda di halaman 1dari 11

KEBIJAKAN PERALATAN

KESEHATAN

dr. Wahyu Zulfansyah, M. Kes


Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

2 Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan


PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

PROGRAM
PENINGKATAN
PROGRAM
AKSES
• SARANA PENINGKATAN
MUTU
PRASARANA
• AKREDITASI RS
• KOMPETENSI
• AKREDITASI
SDM
• ALAT PKM
KESEHATAN

Terwujudnya Akses Pelayanan


Kesehatan Dasar dan Rujukan
yang berkualitas Bagi Masyarakat

3
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 54 TAHUN
2015 TENTANG
PENGUJIAN DAN KALIBRASI
ALAT KESEHATAN
TUJUAN PENGATURAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN

Memberikan acuan bagi pemerintah, pemerintah daerah,


dan masyarakat dalam pelaksanaan Pengujian dan/atau
Kalibrasi Alat Kesehatan;
Menjamin tersedianya Alat Kesehatan yang sesuai
standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, manfaat,
keselamatan, dan laik pakai di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan lainnya; dan
Meningkatkan akuntabilitas, dan mutu pelayanan Balai
Pengujian Fasilitas Kesehatan dan Institusi Pengujian
Fasilitas Kesehatan dalam Pengujian dan/atau Kalibrasi
Alat Kesehatan.
PENYELENGGARAAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI

Pasal 4
1. Setiap Alat Kesehatan yang digunakan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan lainnya harus dilakukan uji
dan/atau kalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas
Kesehatan atau Institusi Pengujian Fasilitas Kesehatan.
2. Dalam melakukan Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan,
Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan atau Institusi Pengujian
Fasilitas Kesehatan harus mengacu pada metode kerja Pengujian
dan/atau Kalibrasi.
3. Metode kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
oleh Direktur Jenderal.
ALAT WAJIB KALIBRASI
Pasal 3
Alat kesehatan yang dilakukan
Pengujian dan/atau Kalibrasi
merupakan peralatan yang digunakan
untuk keperluan diagnosa, terapi,
rehabilitasi dan penelitian medik baik
secara langsung maupun tidak langsung
dan memiliki parameter penunjukan,
keluaran, atau kinerja.
Lanjutan
Pasal 8
① Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan dilakukan secara
berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
② Pengujian dan/atau Kalibrasi Pesawat Sinar-X tidak perlu
dilakukan apabila Pengujian dan/atau Kalibrasi jatuh pada
tahun yang bersamaan dengan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-
X.
③ Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan di bidang ketenaganukliran.
④ Dalam kondisi tertentu, Alat Kesehatan wajib diuji dan/atau
dikalibrasi sebelum jangka waktu 1 (satu) tahun sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
PEMELIHARAAN ALKES

Pemeliharaan terencana adalah kegiatan


pemeliharaan sesuai dengan jadwal atau
beban kerja alkes
Pemeliharaan preventif
Dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yg
telah disusun selama alkes tidak mengalami
kerusakan
Pemeliharaan ini meliputi :
Pemeliharaan waktu operasional  inspection : lihat, rasakan,
dengarkan, tanpa alat ukur atau dengan alat ukur
Pemeliharaan waktu tidak operasional  pembersihan, pelumasan,
penyetelan, penggantian suku cadang
Pemeliharaan korektif
 Dilakukan terhadap kerusakan alkes yg terencana
 Bertujuan untuk mengembalikan alkes yg rusak ke kondisi
siap operasional (laik pakai)
 Tahap akhir dari pemeliharaan ini adalah pengukuran aspek
kuantitatif keluaran serta aspek keamanan
 Penggantian bagian-bagian utama alat (overhaul) bertujuan
untuk mengembalikan fungsi dan kemampuan alat
Pemeliharaan tak terencana
 Adalah kegiatan pemeliharaan yg bersifat darurat
 Berupa perbaikan terhadap kerusakan alat yg mendadak
 Harus segera dilaksanakan mengingat alat sangat dibutuhkan
 Perlu ada teknisi yg stand by dg fasilitas pendukungnya
 Frekuensi pemeliharaan tdk terencana dapat ditekan
serendah mungkin dengan meningkatkan kegiatan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai