Anda di halaman 1dari 16

Nenriki Ayu Arnindita 12180829

Nina Cintya 12180831


Nur Laila Prayogi S. 12180834
Okty Dwi Arifah 12180835

KEWIRAUSAHAAN 2
I Putu Raka Nata
I Wayan Yasana
Kadek Aldi Setiawan
Si Gede Dandi Yudha
Sutamara
Gede Sandita Widiada

Universitas Pendidikan Ganesha


Potensi Pasar Indonesia

Revolusi 4.0 merupakan proses


otomatisasi pada hampir semua
sistem yang membawa dampak pada
kemajuan teknologi yang semakin
berkembang. Maka
pengkapasitasan teori yang
mendukung akan pengembangan
teknologi tersebut perlu
ditingkatkan. Sehingga
memunculkan respon bagi
stakeholder pendidikan untuk
mengembangkan sistem teknologi
yang lebih canggih dan mengikuti
perkembangan internasional.
Hasil Survey

Hasil survey menunjukkan bahwa kebutuhan akan robot edukasi cukup tinggi.
Dapat dilihat dari jumlah sekolah yang ada di Indonesia maka berdasarkan
HIPOTESIS data terakhir Departemen Pendidikan Nasional (2018) terdapat 144.567 SD,
26.277 SMP, 10.239 SMA/SMK, dan 4.281 Perguruan Tinggi.

Berdasarkan data statistik Di Kabupaten Buleleng, Pendidikan dan Kebudayaan


Daerah tahun 2015 memiliki jumlah SD sebanyak 476 sekolah, sekolah SMP
TEST sebanyak 52 sekolah, sekolah SMA sejumlah 30 sekolah, dan 5 perguruan tinggi.
01

Tidak semua sekolah menerapkan pendidikan robot, namun hanya sekitar 15%.
HASIL Jumlah 15% dari sekolah-sekolah tersebut tentunya tidak sedikit sehingga
02 kebutuhan robot edukasi pun tergolong tinggi
Deskripsi

ROBOT (SPACER)
Smart Project Educational Robot (SpaceR) merupakan robot
edukasi yakni sebuah robot multifungsi yang terdiri dari robot
manual, semi otomatis, dan otomatis, serta dilengkapi dengan
sistem kendali jarak jauh dengan berbasis IoT, agar dapat
mendukung pengembangan teknologi dan memudahkan para
pelajar untuk belajar robot maupun IoT (Internet of Things)
Packaging

Dikemas dengan menggunakan Kraft Paper sehingga dengan biaya yang relatif murah
namun mampu memberikan kesan tampilan yang mewah. Dalam kemasan juga akan
dilengkapi dengan kertas Kraft yang telah dibentuk menyesuaikan dengan komponen
robot sehingga komponen - kpomponen tersebut tidak saling bergesekan dan
berbenturan satu sama lain.
Manfaat Robot Edukasi
IOT SYSTEM TRANSPORTER & PEMADAM API
SOCCER

Dapat dikendalikan dari Untuk memindahkan benda dari Untuk memadamkan api
jarak jauh dengan suatu posisi ke posisi lain yang dengan system kendali
menghubungkan robot diinginkan. manual menggunakan remote
ke internet. control.

LINE LIGHT
FOLLOWER FOLLOWER

Robot yang mampu bergerak Beroperasi dengan rangsangan


mengikuti garis lintasan. cahaya baik mengikuti atau
menjauhi cahaya
BAGI TIM BAGI BAGI PEMERINTAH
PELAKSANA KONSUMEN

SEBAGAI MEDIA UNTUK


UNTUK EDUKASI YANG MENDUKUNG
MEMBANTU MEMILIKI HARGA USAHA MIKRO
MENGASAH TERJANGKAU KECIL DAN
KEMAMPUAN NAMUN BISA MENENGAH
DALAM MENDAPATKAN 6 (UMKM)
BERWIRAUSAH FUNGSI ROBOT
A SEKALIGUS
7P
Physical Process People Promotio Product
n Price Place
Evidanc
e
Alur Produksi

START STEP 1 STEP 2


Tahap
pengecekan
Merangkai komponen produk
Menyiapkan desain Menyiapkan alat dan
Robot sesuai dengan beserta
robot yang akan dibuat bahan yang dibutuhan
desain yang dibuat. STEP 3 dengan
program
yang
FINISH STEP 5 STEP 4 disematkan

Tahap pemasaran Tahap pengemasan


produk ke konsumen dengan kraf paper.
Alat Penunjang Produksi

OBENG SET MINI


LENGKAP SOLDER

MULTITESTER
Ke
un
gg
ula
n
 Output yang dihasilkan berupa produk robot
SPACER dimana menawarkan 6 fungsi robot
dalam satu robot.

 Dari penjualan robot diperoleh margin keuntungan


sebesar Rp 5.078.000 perbulan

 Tercipta lapangan pekerjaan robot baru dibidang


robotika melalui usaha robot SPACER

 Munculnya calon-calon wirausaha baru melalui


usaha robot SPACER

 Terciptanya artikel ilmiah untuk dipublikasikan


kepada publik.
Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Perlengkapan yang diperlukan Rp. 245.000,00
2 Bahan habis pakai Rp. 11.730.000,00
3 Perjalanan Rp. 150.000,00
4 Administrasi, publikasi, seminar, Rp. 375.000,00
laporan
Total Rp. 12.500.000,00
Analisis Kelayakan Usaha
Produksi Per Bulan : 22 Buah
Harga per buah : 22 x Rp 799.000,- = Rp 17.578.000,-
Perhitungan BEP (Break Event Point)
• BEP Volume Produksi = Total Biaya Operasional/Harga Jual
= Rp 11.730.000,-/Rp 799.000,-
= 14,68
Jadi, pada tingkat volume produksi 15 buah usaha
produksi ini mengalami titik impas.
• BEP harga produksi = Total Biaya Operasional/Volume Produksi
= Rp 11.730.000,-/22 buah
= Rp 533.181,-
Jadi, pada tingkat harga Rp 533.181,- usaha ini mencapai titik impas.
Perhitungan BCR (Benefit Cost of Ratio)
Penjualan/Total Pengeluaran Biaya
= Rp 17.578.000,-/Rp 12.500.000,-
= 1,41
Karena B/C Ratio > 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan, artinya
setiap satuan usaha yang dikeluarkan diperoleh hasil penjualan sebesar
1,41 kali lipat
Perhitungan ROI (Return of Investment)
Keuntungan/Total Biaya Operasional x 100%
= Rp 5.078.000,-/ Rp 12.500.000,- x 100%
= 40,6%
Usaha ini layak dikembangkan karena setiap pembiayaan sebesar Rp.
100.000,- diperoleh keuntungan sebesar Rp. 40.600,-
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai