Anda di halaman 1dari 35

Muhammad Apud Kusaeri

Lahir : Jakarta 29 April 1970


Alamat : RT 02/06 No.21 Jati Melati
Pondok Melati Bekasi
HP : 0811 837550 ( 021) 9364 9399
email : apudkusaeri@yahoo.com

Keluarga dengan 2 putra 1 putri


a. Izzudin Abdurrahman (1995)
b. Fahmi Syamil (2002)
c. Muthia Hafidzah (2004)
Key Sentences
Wujudkan keluarga yang penuh dengan
Ketenangan lahir dan bathin, ketenteraman dan
selalu dalam ikatan Allah-SAKINAH,
Keutuhan dan soliditas tinggi-MAWADAH,
Memberikan manfaat bagi keluarga dan
masyarakat -RAHMAH
dan adanya proses pembinaan dan regenerasi
yang berkelanjutan-TARBIYAH
Sudah berapa lama Anda berumahtangga
dengan dia ?
Mau sampai kapan Anda berumahtangga
dengan dia ?
Kenapa Anda ingin berumahtangga dengan dia
sampai selama itu ?
Adakah sesuatu Anda banggakan dari dia
dibanding orang lain sehingga Anda ingin
berumahtangga dengannya sampai selama itu ?
Apa itu Kerja ?
Apa itu Gaji ?
Gaji adalah dampak orang
bekerja
Niatkan Kerja sebagai
Ibadah
Bila bekerja diniatkan sebaga
ibadah, maka gaji
adalah
panjar / uang muka
dari Allah di dunia.
Pelunasannya adalah di akhir
Rasulullah Saw tak pernah meminta
ditambahkan rizki, tetapi beliau selalu
meminta keberkahan dari rizki
yang diterimanya.
Tak akan mati seorang anak Adam kecuali
telah habis rizkinya.
Imam Hasan al Bashri : Aku merasa tenang
dalam berikhtiar karena aku yakin rizkiku tak
akan diambil oleh orang lain.
Rizki seperti umur. Ada orang yang Allah
SWT panjangkan umurnya, dan ada orang
yang Allah pendekkan umurnya.
Allah SWT melapangkan rizki bagi siapa
yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan
rizki bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Apa itu ikhlas ?
Bekerjalah dengan ikhlas !
Ikhlas atau tak ikhlas, kita harus
bekerja.
Tak Ikhlas : dunia belum tentu
dapat, apalagi akhirat.
Dengan Ikhlas : jika sukses akan
bersyukur, jika gagal akan
bersabar.
Dengan ikhlas : kesulitan dan
ujian dapat dinikmati.
Tatkala Ali r.a. sedang berkhutbah, syetan
membisikinya : “Wahai Ali, engkau begitu hebat
dalam berkhutbah, orang-orang sama menangis
mendengar khutbahmu”.
Selesai khutbah Ali bertanya pada seorang tua di
pintu keluar masjid : “Wahai bapak, bagaimana
pendapat bapak tentang khutbahku tadi ?”.
Jawab si bapak : “Kalau saja engkau tidak
mengajukan pertanyaan ini, maka sempurnalah
khutbahmu !”
Pernikahan ataupun
Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban
bersama,
  Isteri menjadi tanah,
kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman,
kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan,
kamu gembalanya,
  Saat isteri menjadi madu,
kamu teguklah sepuasnya,
Seketika isteri menjadi racun,
kamulah penawar bisanya,
Seandainya isteri tulang yang bengkok,
berhatilah meluruskannya…
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Menginsafkan kita perlunya iman
dan takwa,
Untuk belajar meniti sabar dan
ridha,
Karena memiliki isteri yang tak
sehebat mana,
Justeru kamu tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Rasulullah,
Pun bukanlah Saidina Ali
Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman,
Yang berusaha menjadi
sholeh….
  Amin.
 Untuk semua wanita yang bergelar isteri
maupun yang bakal menjadi isteri

Pernikahan ataupun Perkawinan,


Membuka tabir rahasia,
 
 
   Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setakwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf,
 
 
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Membuka tabir rahasia,

    Suamimu hanyalah pria akhir


zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang sholeh…
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
  Suami menjadi pelindung,
kamu penghuninya,
Suami adalah Nahkoda kapal,
Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal,
Kamu adalah penuntun kenakalannya,
 
  Saat suami menjadi Raja,
Kamu nikmati anggur
singgasananya,
Seketika suami menjadi bisa,
Kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang
lancang,
sabarlah memperingatkannya…
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman
dan takwa,
Untuk belajar meniti sabar dan
ridha,
Karena memiliki suami yang tak
segagah mana,
Justeru kamu tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah,
yang begitu sempurna di dalam
menjaga,
Pun bukanlah Hajar,
yang begitu setia dalam sengsara,
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi sholehah….
Amin.

Anda mungkin juga menyukai