Anda di halaman 1dari 21

Asuhan Keperawatan Pada Anak

dengan Hidrocephalus

Created By
Nunung Nurjanah
Definisi
• Hidrocephalus adalah keadaan
patologis otak dimana jumlah CSS
dalam rongga serebrospinalis
berlebihan yang dapat meningkatkan
tekanan sehingga dapat merusak
jaringan saraf.
• Hidrocephalus adalah pembentukan
cairan berlebihan oleh pleksus
koroideus, absorpsi inadekuat, atau
obstruksi aliran keluar pada salah
satu ventrikel atau lebih (Price &
Wilson)
Sirkulasi Cairan Serebro Spinalis
• CSS dibentuk dalam pleksus koroideus dan
bersirkulasi dalam ventrikel-ventrikel dan ruang sub
arakhnoid (substansia grisea)
• CSS direabsorpsi oleh vili arakhnoidales ke dalam
sinus-sinus dura
• Arah sirkulasi:
– ventrikel lateralforamen interventrikular (foramen
monro)ventrikel ketigaakuaductus serebri
(sylvius)ventrikel keempat satu foramen magendie & 2
foramen luschkaruang sub arakhnoidvili arakhnoidales.
Sirkulasi Cairan Serebrospinalis
Insidensi
• Pada setiap 1000
kelahiran terdapat 3-4
kasus yang
mengalami
hidrocephalus.
Etiologi
• Kongenital :
disebabkan gangguan
perkembangan janin
dalam rahim atau
infeksi intra uterin
• Didapat : infeksi,
neoplasma,
perdarahan
Patologi

• Kelainan Kongenital
– Stenosis aquaductus sylvii merupakan penyebab terbanyak
hidrosefalus (60-90%), aquaductus merupakan saluran buntu
atau terjadi penyempitan yang terlihat sejak lahir atau progresif
pada bulan pertama kelahiran.
– Spina bifida akibat tertariknya medula spinalis dengan medula
oblongata dan serebelum letaknya lebih rendah dan menutupi
foramen magnum sehingga terjadi penyumbatan sebagian atau
total.
Patologi
• Infeksi
– Menimbulkan perlekatan meningen sehingga terjadi
obliterasi ruangan sub arakhnoid.
– Pelebaran ventrikel pada fase akut terjadi bila aliran
CSS terganggu oleh obstruksi mekanik eksudat
purulen di akuaductus sylvii atau sisterna basalis.
• Neoplasma mengakibatkan penyumbatan ventrikel atau
aquaductus sylvii sehingga menyebabkan obstruksi
mekanis di setiap aliran CSS
• Perdarahan
– Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak
dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama
pada daerah otak,
– Perdarahan mengakibatkan penyumbatan aliran CSS.
Klasifikasi
• Hidrocephalus komunikans :
aliran cairan dari sistem
ventrikel ke ruang
subarakhnoid tidak mengalami
sumbatan.
• Hidrocephalus non komunikans
(obstruksi) : aliran cairan dari
sistem ventrikel ke ruang sub
arakhnoid mengalami
sumbatan.
Klasifikasi : Hidrocephalus komunikans

• Hidrocephalus komunikans dapat disebabkan


pleksus koroideus neonatus yang berkembang
berlebihan sehingga lebih banyak cairan yang
terbentuk dibandingkan dengan cairan yang
direabsorpsi oleh villi arakhnoidales.
• Cairan akan tertimbun didalam ventrikel maupun
diluar otak, sehingga kepala membesar dan otak
mengalami kerusakan yang berat.
Klasifikasi : Hidrocephalus Non Komunikans
(Obstruksi)
• Masalah bedah saraf pediatrik yang paling
sering ditemukan, dan biasanya mulai
timbul segera setelah lahir.
• Tekanan CSS yang tinggi disebabkan oleh
obstruksi pada salah satu tempat antara
pembentukan CSS oleh pleksus koroideus
dan keluarnya dari ventrikel IV melalui
foramen luschka dan magendie.
• Sering disertai meningomielokel
Manifestasi Klinik : Infant – 2 tahun
• Pembesaran ukuran kepala
• Distensi vena dikepala
• Dahi menonjol
• Mata cenderung melihat ke
bawah
• Nutrisi kurang baik
• Muntah-muntah
• Lethargi
• Iritabilitas
• Gangguan tumbuh kembang
Manifestasi klinik : usia > 3 tahun
• Karena sutura cranialis telah menutup :
ukuran kepala tidak tampak membesar
• Peningkatan TIK
• Sakit kepala
• Lethargi
• Muntah
• Diplopia
• Irritabel
• Penurunan kesadaran
• Edema pada pupil
• Kejang
Pemeriksan Penunjang
• USG di fontanel
anterior untuk
mengkaji ukuran
ventrikel
• CT Scan untuk
menentukan ukuran
dan posisi ventrikel
dan ruang sub
arachnoid
Penatalaksanaan
• Pembedahan
• Untuk koreksi obstruksi
• Mengalihkan cairan
serebrospinalis ke sistem
vena ekstrakranial
• Ventrikular shunting :
– Ventrikular peritoneal shunt
– Ventrikular atrial shunt
Pengkajian
• Pre operatif
– Kaji status neurologi
– Ukur lingkar kepala
– Kaji fontanel
• Post operatif
– Kaji fungsi shunting
– Kaji tanda-tanda
peningkatan TIK
– Kaji tanda-tanda
infeksi
– Kaji tumbuh kembang
Masalah Keperawatan
• Risiko perfusi serebral tidak efektif
• Risiko cedera
• Defisit nutrisi
• Gangguan integritas kulit
• Risiko infeksi
• Gangguan tumbuh kembang
• Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
• Gangguan proses keluarga
Prinsip intervensi : pre operatif
• Perbaikan status nutrisi dan
hidrasi
• Persiapan anak dan
keluarga
• Persiapan operasi
• Health education
• Support system
Prinsip intervensi : post operatif
• Lakukan pemeriksaan TTV
• Observasi setelah tindakan operasi :
perdarahan, aliran shunt
• Posisi tidur kepala 150 : jaga agar daerah
operasi dan shunt tidak tertekan
• Observasi tanda-tanda peningkatan TIK, tanda-
tanda infeksi
• Ukur lingkar kepala setiap hari
• Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
• Lakukan diet secara bertahap
Prinsip intervensi : post operatif
• Family teaching
– Jelaskan tentang pemasangan shunt
– Monitor aktivitas setelah pemasangan shunt
– Discharge planning :
• Tanda-tanda peningkatan TIk
• Tanda-tanda infeksi
• Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada
pemasangan shunt
• Kontrol secara teratur
• Cara pemberian obat.
Glossary
• Ventrikel: rangkaian dari 4 rongga dalam otak yang saling
berhubungan dan dibatasi oleh ependima (sel epitel yang
membatasi semua rongga otak dan medula spinalis) dan
mengandung CSS.
• Aquaductus sylvii: saluran sempit didalam otak tengah yang
menghubungkan ventrikel ke 3 dan ke 4.
• Pleksus koroideus: struktur sekresi khusus dalam setiap ventrikel
yang mensekresi CSS yang jernih dan tak berwarna.
• Ruang sub arakhnoid: ruang dibawah membran arakhnoid diantara
membran duramater dan piamater yang berisi CSS.

Anda mungkin juga menyukai