Anda di halaman 1dari 27

SITI DEWI RAHMAYANTI. S.KP.,M.

KEP

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 1
Bayi berat lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan
berat badan kurang atau sama dengan 2.500 gram

Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir yang


berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram
(sampai dengan 2.499 gram).

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 2
Klasifikasi BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1.500-2.500
gram.
Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir
<1.500 gram.
Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER), berat lahir <
1000 gram.

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 3
Menurut Wong, klasifikasi bayi baru lahir berdasarkan
umur kehamilan atau masa gestasi:

• Preterm in fant atau bayi prematur yaitu bayi yang


lahir pada umur kehamilan tidak mencapai 37 minggu.

• Term infant atau bayi cukup bulan (mature/aterm)


yaitu bayi yang lahir pada umur kehamilan lebih
daripada 37 - 42 minggu.

• Post term infant atau bayi lebih bulan


(posterm/postmatur) yaitu bayi yang lahir pada umur
kehamilan sesudah 42 minggu.
KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI
04/17/21 CIMAHI 4
Berdasarkan pengelompokan tersebut di atas, bayi
berat lahir rendah dapat dikelompokan menjadi
prematuritas murni dan dismaturitas.

Prematuritas murni yaitu bayi dengan masa


kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan
sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 5
Dismaturitas yaitu bayi dengan berat badan kurang
dari berat badan yang seharusnya untuk usia
kehamilan, hal tersebut menunjukan bayi mengalami
retardasi pertumbuhan intrauteri

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 6
Penyebab terjadinya kelahiran
prematur ada tiga :

1) faktor ibu yaitu toksemia gravidarum, kelainan bentuk


uterus, tumor, ibu yang menderita penyakit dan trauma
masa kehamilan

2) faktor janin yaitu kehamilan ganda, hidramnion, ketuban


pecah dini, cacat bawaan, infeksi (rubella,
toksoplasmosis), insufisiensi plasenta, inkompabilitas
darah ibu dan janin (faktor rhesus, golongan darah ABO)

3) faktor placenta yaitu placenta previa, solusio placenta


•  

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 7
Bayi
Prematur

Bayi
Kecil Masa

Kehamilan
(KMK)
Bayi baru lahir
Masa gestasi : 28
minggu Berat badan :
9.00 gram

R Bayi umur 2 hari


E

A Bayi umur : 3 bulan


T
Berat badan : 3.000 gram

U
36 weeks to term
gestation
: firm ear, well-
formed margin
28 weeks’ Genitalia - Male
36 weeks to term gestation :
gestation : testis well
testis high in descended, increased scrotal
scrotum pigmentation
Foot sole creases
32 weeks’ gestation : 36 weeks’ to term gestation : creases over
creases in anterior the majority of the sole
one third
Payudara
28 weeks’ gestation :
No breast tissue, areola
barely visible

32 weeks’ gestation :
visible areola, little
breast tissue

36 weeks gestation :
well-defined areola,
breast
nodule
Beberapa permasalahan Bayi Berat
Lahir Rendah

A. Hipotermia
Salah satu ciri BBLR adalah mempunyai suhu yang
tidak stabil dan cenderung hipotermia (suhu kurang
36,5ºC).

Stress dingin dapat meningkatkan angka kematian


dan menghambat pertumbuhan, sedangkan
hipertermia dan suhu yang berfluktuasi dapat
menimbulkan apneu.

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 14
Suhu hipotermia produksi panas yang kurang dan
kehilangan panas yang tinggi.

Panas kurang diproduksi  sirkulasi yang masih


belum sempurna, respirasi masih lemah, konsumsi
oksigen yang rendah, otot yang belum aktif serta
asupan makanan yang kurang.

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 15
Kehilangan panas terjadi akibat dari permukaan
tubuh yang relatif lebih luas dan lemak subkutan
yang kurang, terutama lemak coklat (brown fat).

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 16
Dalam mencegah efek stress dingin, BBLR
ditempatkan dilingkungan yang hangat segera setelah
lahir sampai bayi mampu mempertahankan suhu
tubuh stabil pada suhu lingkungan.

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 17
BBLR

Inkubator

Perawatan Metode
Kanguru
KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI
04/17/21 CIMAHI 18
B. Rendahnya daya tahan terhadap infeksi
BBLR sangat rentan terhadap infeksi terutama infeksi
nosokomial. Hal ini disebabkan oleh kadar
immunoglobulin serum yang rendah, aktivitas
bakterisidal neutrofil dan efek sitotoksik limfosit yang
rendah

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 19
C. Apnea pada bayi kurang bulan

Kelainan ini terjadi akibat


ketidakseimbangan paru dan susunan
saraf pusat. Apneu didefinisikan
sebagai periode tak bernafas selama
lebih dari 20 detik dan disertai
bradikardia.
KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI
04/17/21 CIMAHI 20
D. Enterokolitis nekrotikans
Prematuritas merupakan faktor risiko terjadinya
enterokolitis nekrotikans (EKN) pada neonatus.

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 21
• Etiologinya yaitu faktor yang menyebabkan trauma
hipoksik iskemik pada saluran cerna yang masih
imatur, kolonisasi bakteri pathogen, dan substrat
protein berlebihan dalam lumen.

• Pemberian ASI dapat mencegah/mengurangi


kejadian EKN karena ASI merupakan cairan normo
osmolar dan mengandung makrofag, limfosit dan
immunoglobulin yang mencegah kolonisasi bakteri
pathogen
KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI
04/17/21 CIMAHI 22
E. Nutrisi
• Makin muda usia gestasi, kemampuan beradaptasi makin
berkurang.

• Kemampuan menghisap dan menelan telah ada sebelum


bayi lahir, namun kemampuan koordinasinya baru
terbentuk pada 32-34 minggu usia gestasi, dan lebih
sinkron pada 36-37 minggu usia gestasi.

• Pada BBLR kemampuan menghisapnya tidak diikuti


dengan kemampuan menelan sehingga memiliki risiko
aspirasi
KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI
04/17/21 CIMAHI 23
Teknik Metode Kanguru

a. Letakkan bayi diantara payudara ibu


dengan kaki bayi di bawah payudara
ibu dan tangan bayi di atasnya.

b. Kulit bayi harus melekat pada dada


ibu (kontak kulit dengan kulit) dengan
kepala bayi menoleh pada satu sisi (kiri
atau kanan).

KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI


04/17/21 CIMAHI 25
c. Gunakan baju kanguru untuk membungkus dengan
nyaman ibu dan bayi bersama.
d. Letakkan bagian tengah dari kain menutupi bayi di dada
ibu.
e. Bungkus dengan kedua ujung kain mengelilingi ibu di
bawah lengannya ke punggung ibu.
f. Silangkan ujung kain dibelakang ibu, bawa kembali ujung
kain ke depan.
g. Ikat ujung kain untuk mengunci di bawah bayi.
h. Topang kepala bayi dengan menarik pembungkus ke atas
hanya sampai telinga bayi.
KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI
04/17/21 CIMAHI 26
KEPERAWATAN ANAK - STIKES A.YANI
04/17/21 CIMAHI 27

Anda mungkin juga menyukai