Anda di halaman 1dari 52

Bentuk Sediaan

Obat Cair
Tim Farmasi Praktis II
KEUNTUNGAN DARI SEDIAAN CAIR

1. Cocok untuk penderita yang sukar menelan


2. Absorpsi obat lebih cepat dibandingkan dengan sediaan oral lain.
3. Homogenitas lebih terjamin.
4. Dosis/takaran dapat disesuaikan
5. Dosis obat lebih seragam dibandingkan sediaan padat, terutama bentuk
larutan. Untuk suspensi dan emulsi, keseragaman dosis tergantung pada
pengocokan
6. Beberapa obat atau senyawa obat dapat mengiritasi mukosa lambung atau
dirusak cairan lambung bila diberikan dalam bentuk sediaan padat. Hal ini
dapat dikurangi dengan memberikan obat dalam bentuk
sediaan cair karena faktor pengenceran.
Kerugian sediaan cair
 1. Tidak dapat dibuat untuk senyawa obat yang tidak stabil dalam
air
 2. Bagi obat yang rasanya pahit atau baunya tidak enak sukar
ditutupi.
 3. Tidak praktis
 4. Takaran penggunaan obat tidak dalam dosis terbagi, kecuali
sediaan dosis tunggal, dan harus menggunakan alat khusus.
 5. Air merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan
merupakan katalis reaksi.
 6. Pemberian obat harus menggunakan alat khusus atau oleh orang
khusus (sediaan parenteral).
Berdasarkan cara pemberiannya, bentuk sediaan
cair digolongkan menjadi:

1. sediaan cair oral


2. sediaan cair topikal
3. sediaan cair rektal/vaginal
4. sediaan cair parenteral.
Bentuk Sediaan Obat Cair Oral

Obat cair terdiri dari tiga macam bentuk sediaan :


a. Solution (larutan)
b. Suspensi
c. Emulsi
d. Elixir
e. Sirup
SOLUTIONES (LARUTAN)
Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut
Contoh:
Larutan penyegar cap kaki tiga
Iodine povidon solution
Cara mengenal kerusakan:
1. Terjadinya kekeruhan atau perubahan warna
2. Terbentuk kristal atau endapan zat padat
3. Terjadi perubahan bau
4. Perubahan viskositas
SUSPENSIONES (SUSPENSI)
Sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair.
Macam:
1. Suspensi oral
2. Suspensi topikal termasuk didalamnya “lotio”
3. Suspensi untuk injeksi
Contoh :
1. Sanmag suspensi
2. Selsun
3. Kenacort-A injeksi
4. Bufect suspensi
Cara mengenal kerusakan sediaan suspensi:
Terbentuk “cake” yang tidak dapat terdispersi kembali
Terjadi perubahan warna dan perubahan bau
EMULSA (EMULSI)
Sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yang lain yang tidak saling campur, dalam bentuk tetesan
kecil.
Macam:
1. Emulsi minyak dalam air (o/w).
2. Emulsi air dalam minyak (w/o).
Contoh:
Scott’s emulsion
Laxadine emulsi
Cara mengenal kerusakan:
a. Creaming, terpisahnya emulsi menjadi 2 lapisan, dimana
yang satu mengandung fase dispers lebih banyak daripada
lapisan yang lain.
b. Cracking, pecahnya emulsi karena film yang meliputi partikel
rusak dan butir minyak akan menyatu.
c. Terjadinya perubahan warna dan bau.
ELIXIR
Sediaan larutan yang mengandung bahan obat
dan bahan tambahan yang memiliki bau dan
rasa yang sedap dan pelarut digunakan
campuran air-etanol. Etanol yang digunakan
etanol 90% dengan kadar 5–15%.
Sifat : Cocok untuk penderita yang sukar menelan
- Karena mengandung Alkohol, hati-hati untuk
penderita yang tidak tahan terhadap Alkohol
atau menderita penyekit tertentu
- Elixir kurang manis dan kurang kental
dibandingkan bentuk sediaan sirup.
Contoh : Batugin 300 ml, Mucopect 60 ml
( Paediatri )
SIRUP
Penggunaan istilah Sirup digunakan untuk :
1. Bentuk sediaan Cair yang mengandung Saccharosa atau
gula ( 64-66% ).
2. Larutan Sukrosa hampir jenuh dengan air.
3. Sediaan cair yang dibuat dengan pengental dan pemanis,
termasuk suspensi oral.
Sifat :
- Homogen
- Lebih kental dan lebih manis dibandingkan dengan Solutio.
- Cocok untuk anak-anak maupun Dewasa.
Sirup Kering

 Sirup Kering :
Suatu sediaan padat yang berupa serbuk atau granula yang terdiri dari
bahan obat, pemanis, perasa, stabilisator dan bahan lainnya, kecuali
pelarut. Apabila akan digunakan ditambah pelarut (air) dan akan menjadi
bentuk sediaan suspensi.
 Sifat :
- Pada umumnya bahan obat adalah antimikroba atau bahan kimia lain
yang tidak larut dan tidak stabil dalam bentuk cairan dalam
penyimpanan lama.
- Memberikan rasa enak, sehingga cocok untuk bayi dan anak. -
Kecepatan absorbsi obat tergantung pada besar kecilnya ukuran
partikel
- Apabila sudah ditambahkan aquadest, hanya bertahan + 7 hari pada
suhu kamar, sedang pada almari pendingin + 14 hari. Contoh Sirup kering
: Cefspan sirup (untuk dibuat Suspensi ) Amcillin DS sirup (untuk dibuat
Suspensi )
2. Sediaan Cair Topikal

Sediaan cair yang biasanya


mengandung air, tetapi seringkali
juga pelarut lain, misalnya etanol
untuk penggunaan topikal pada
kulit dan untuk penggunaan topikal
pada mukosa mulut.
Sediaan Cair Topikal
1. Collyrium (kolirium)
* Sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas zarah
asing, isotonis, digunakan untuk membersihkan
mata, dapat mengandung zat dapar dan zat
pengawet.
* Kolirium yang tidak mengandung zat pengawet
digunakan paling lama 24 jam setelah botol dibuka
tutupnya.
* Kolirium yang mengandung pengawet digunakan
paling lama tujuh hari setelah botol dibuka.
Obat Collyrium
2. Guttae (obat tetes)
Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau
suspensi dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar,
digunakan dengan cara meneteskan menggunakan
penetes.
Sediaan tetes dapat berupa :
a. Guttae Oris (tetes mulut)
b. Guttae Auriculares (tetes telinga)
c. Guttae Nasales (tetes hidung)
d. Guttae Opthalmicae (tetes mata)
Macam-macam Guttae (obat tetes)
Guttae ophthalmicae (tetes mata)
* Larutan steril bebas partikel asing dan digunakan
pada mata.
* Hanya boleh digunakan selama 30 hari setelah
tutupnya dibuka.
* Digunakan dengan cara meneteskan ke dalam lekuk
atau ke permukaan selaput bening mata.
Cara Pakai Guttae Ophthalmicae (tetes mata)
Guttae Nasales (Tetes Hidung)
a. Obat yang digunakan untuk hidung dengan cara
meneteskan obat ke dalam rongga hidung, dapat
mengandung zat pensuspensi dan pengawet.
b. Minyak lemak dan minyak mineral tidak boleh
digunakan sebagai cairan pembawa.
c. Pada umumnya zat aktif berkhasiat dekongestan,
anestetik lokal atau antiseptik.
Cara Pakai Guttae Nasales (tetes hidung)
Guttae Auriculares (tetes telinga)
a. Sediaan cair yang digunakan untuk telinga yang
berupa larutan atau suspensi yang digunakan dengan
cara meneteskan ke dalam telinga.
b. Bahan pembawanya sebaiknya minyak lemak atau
sejenisnya yang mempunyai kekentalan yang cocok
sehingga dapat menempel pada liang telinga.
Cara Pakai Guttae Auriculares (tetes telinga)
2. Gargarisma (Gargle)
Sediaan berupa larutan umumnya dalam keadaan pekat
dan harus diencerkan sebelum digunakan, mengandung
antiseptik
Digunakan untuk pencegahan atau pengobatan infeksi
tenggorokan, juga digunakan untuk merawat atau
mengubah faring dan nasofaring dengan menekan udara
dari paru-paru akibat dari penahanan sediaan dalam
tenggorokan.
3. Mouthwash (Pencuci mulut)

a. Larutan yang digunakan dengan cara dikumur-


kumur dalam mulut tetapi tidak sampai tenggorokan.
b. Biasanya hanya mengandung zat-zat untuk
membersihkan mulut dan memperbaiki bau.
3. Irigasi

a. Larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau


membersihkan luka terbuka atau rongga-rongga
tubuh.
b. Pemakaiannya secara topikal, tidak boleh
digunakan secara perenteral.
4. Inhalasi
a. Sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas
satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui
saluran napas hidung atau mulut untuk memperoleh
efek lokal atau sistemik.
b. Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot hidung
atau mulut, atau disemprotkan dalam bentuk kabut
ke dalam saluran pernapasan.
c. Tetesan butiran kabut harus seragam dan sangat
halus sehingga dapat mencapai bronkioli.
Inhalasi merupakan larutan dalam air atau gas.
Obat Inhalasi
Cara Pakai Guttae Auriculares (tetes telinga)
5. Ephitema (obat kompres)

Cairan yang dipakai untuk mendapatkan rasa dingin


pada tempat-tempat yang sakit dan panas karena
radang atau berdasarkan sifat perbedaan tekanan
osmose digunakan untuk luka bernanah.
6. Lotion
Sediaan cair yang dimaksudkan untuk pemakaian luar
pada kulit (Ansel, 1989; Anonim, 1995).
Kebanyakan lotion mengandung bahan serbuk halus
yang tidak larut dalam media dispersi dan
disuspensikan dengan menggunakan zat pensuspensi
dan zat pendispersi.
Pada umumnya pembawa dari lotion adalah air
7. Linimen
Bentuk sediaan kental atau cair yang dioleskan pada
kulit.
Liniment dapat berupa larutan zat berkhasiat dalam
minyak/lemak atau berupa emulsi, yaitu hasil proses
penyabunan yang banyak mengandung air sehingga
bila dioleskan pada kulit memberikan perasaan sejuk.
3. Sediaan Cair Rektal/Vaginal
1. Lavament/Clysma/Enema
•Cairan yang pemakaiannya melalui rektum/kolon
berguna untuk membersihkan atau menghasilkan
efek lokal atau sistemik.
•* Digunakan untuk membersihkan atau penolong
pada sembelit atau pembersih feces sebelum
operasi.
•* Enema juga berfungsi sebagai karminativa,
emollient, diagnostik, sedatif, antelmintik, dll.
•* Enema diberikan dalam jumlah bervariasi
tergantung pada umur dan keadaan penderita.
Sediaan Cair Rektal/Vaginal
2. Douche
Larutan zat dalam air yang dimasukkan dengan suatu
alat ke dalam vagina, baik untuk pengobatan maupun
untuk membersihkan, karenanya larutan ini
mengandung bahan obat atau antiseptik.
Biasanya berupa larutan kental yang diencerkan
seperlunya sebelum digunakan.
Sediaan Cair Rektal/Vaginal
Sediaan Cair Parenteral
 Sediaan parenteral adalah sediaan yang digunakan tanpa
melalui saluran cerna.
 Tujuan penggunaan sediaan parenteral :
a. Untuk memungkinkan pengendalian langsung terhadap
beberapa parameter farmakologi tertentu, contoh :
pemberian obat iv untuk mendapatkan efek yang segera.
b. Untuk menjamin dosis yang tidak mungkin dicapai melalui
rute lain
c. Untuk pemberian obat pada pasien yang tidak sadarkan diri
d. Untuk memperbaiki dengan cepat cairan tubuh atau
ketidak seimbangan elektrolit atau untuk mensuplai
kebutuhan nutrisi
e. Untuk mendapatkan efek lokal yang diinginkan
Keuntungan
a. Obat memiliki onset (mula kerja) yang cepat
b. Efek obat dapat diramalkan dengan pasti
c. Bioavailabilitas sempurna atau hampir sempurna
d. Kerusakan obat dalam saluran pencernaan dapat dihindarkan
e. Obat dapat diberikan kepada penderita sakit keras atau yang
sedang dalam keadaan koma
Kekurangan
a. Rasa nyeri pada saat disuntik, apalagi kalau harus diberikan
berulang kali
b. Memberiak efek psikologis pada penderita yang takut disuntik
c. Kekeliruan pemberian obat atau dosis hampir tidak mungkin
diperbaiki terutama sesudah pemberian iv admixture
d. Obat hanya diberikan kepada pasien di rumah sakit atau di tempat
praktik dokter
Sediaan Cair Rektal/Vaginal
3. Sediaan Injeksi
Sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi
atau serbuk yang harus dilarutkan terlebih dahulu
sebelum digunakan secara parenteral, disuntikkan
dengan cara menembus atau merobek jaringan ke
dalam atau melalui kulit atau selaput lendir.
Syarat utama untuk obat yang diberikan parenteral
ialah obat tersebut harus steril dan disimpan dalam
wadah yang menjamin sterilitas.
 Syarat sediaan steril :
 a. Sediaan obat harus jernih
 b. Tidak berwarna
 c. Bebas pertikel asing
 d. Keseragaman volume atau berat
 e. Memenuhi uji kebocoran
 f. Stabil
 Penggolongan sediaan parenteral
 a. Volume Besar : obat steril yang dikemas dalam wadah diatas
100 ml
 Contoh : infus
 b. Volume Kecil : obat steril yang dikemas dalam wadah
dibawah 100 ml
 Contoh : ampul dan vial
A. KELUARKAN KERTAS
B. TULIS NAMA DAN NIM
C. SOAL DIKERJAKAN SENDIRI-SENDIRI
1.
 Dibawah ini keuntungan dari sediaan setengah padat
dibanding sediaan cair :
1. Absorbsi lebih cepat dibanding sediaan oral lain
2. kontak sediaan denga kulit lebih lama
3. lebih sedikit mengandung air sehingga lebih sulit
ditumbuhi bakteri
4. lebih mudah digunakan tanpa memerlukan alat bantu
5. cocok untuk penderita yang sukar menelan
Pernyataan diatas yang benar adalah...
a. 1, 3, 5 d. 3, 4, 5
b. 1, 2, 3
c. 2, 3, 4
2.
Indikasi sediaan setengah padat antara lain yaitu
antiinfalamtory yang berfungsi untuk...
a. Menghambat/membunuh bakteri
b. Melemaskan kulit
c. Menghilangkan/melunakkan lapisan kulit tanduk pada
kulit terutama yang mengeras
d. Melindungi kulit dari kelembaban udara, sinar matahari,
bahan sabun dan bahan kimiawi
e. Mengurangi infeksi, alergi dan gatal
3.
Dari beberapa sediaan dibawah ini yang bukan termasuk
dalam sediaan setengah padat adalah...
a. Pasta
b. Krim
c. Salep
d. Liniment
e. Jelly
4.
Kerugian dalam pemberian sediaan cream yaitu...
a. Aplikasi mudah
b. Mendinginkan kulit
c. Mudah dibersihkan
d. Tidak stabil terutama bila kena asam organik dan panas
e. Mengikat cairan
5.
Contoh obat yang termasuk dalam sediaan jelly...
a. Thrombopob
b. Miconazole
c. Acyclovir
d. Ichtyol
e. Pikangsuang
6.
Keuntungan dari sediaan cair, kecuali...
a. Cocok untuk penderita sukar menelan
b. Dosis/takaran dapat disesuaikan
c. Takaran penggunaan obat tidak dalam dosis terbagi,
kecuali sediaan dosis tunggal dan harus menggunakan
alat khusus
d. Absorbsi obat lebih cepat dibandingkan dengan
sediaan oral lain
e. Homogenitas lebih terjamin
7.
Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia
yang terlarut adalah pengertian dari...
a. Suspensi
b. Solutiones
c. Emulsi
d. Mixtura
e. liniment
8.
Sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
adalah pengertian...
a. Suspensi
b. Solutiones
c. Emulsi
d. Mixtura
e. liniment
9.
Elixir adalah..
a. Sediaan larutan yang mengandung bahan obat dan
bahan tambahan yang memiliki bau dan rasa yang enak
dan pelarut digunakan air-etanol
b. Suatu larutan obat yang mengandung 1 atau lebih jenis
obat dengan zat tambahan dan sukrosa sebagai pemanis
c. Sediaan berupa larutan steril, jernih bebas zarah asing
isotonis untuk membersihkan mata
d. Merupakan sediaan cairan berupa emulsi atau suspensi
dimaksudkan untuk obat dalam dan luar
e. Merupakan obat yang digunakan untuk hidung dengan
cara meneteskan obat kedalam rongga hidung
10.
Sediaan berupa larutan umumnya dalam keadaan padat
dan harus diencerkan sebelum digunakan dan
mengandung antiseptik yaitu sediaan...
a. Gargarisma
b. Collyrium
c. Mouthwash
d. Inhalasi
e. Irigasi
11.
Jelaskan cara penggunaan sediaan salep mata ?
12.
Jelaskan cara penggunaan sediaan inhalasi ?

Anda mungkin juga menyukai