Anda di halaman 1dari 12

6.

PEWARNA DAN RACUN

Seprt suku2 bangsa Indonesia lainnya, orang Madura


memlk warna tradisi yg ditampilkan pd pelbagai kesempt yg
sesuai.
Warna dasar yang dianggap keramat :
Merah melambangkan keberanian.
Putih berarti kesucian.
Hitam menunjukkan keluhuran dan ketegaran sikap serta
kepercayaan pada diri sendiri untuk mandiri (Rifai, 1987).
1. Tumbuhan Penghasil Warna Alami
- Curcuma longa Linn./ C. domestica (kunyit, kunir).
Ponar : nasi dari beras ketan yg diberi wrn kuning
dg menggunakan kunyit dan disuguhkan unt
keperluan sesajian dlm suatu selamatan.
- Pleomele angustifolia NE. Brown (daun suji).
Bubur beras berwarna hijau krn dicampur perasan
daun suji, unt selamatan di bulan syafar.
- Borassus sundaicus (gula siwalan).
Tajhin sappar pertama terasa asin dan berisi
bulatan2 ketan bwr putih, kedua manis bwrn
coklat oleh pemakaian gula siwalan.
- Cocos nucifera (santan kelapa)
Bubur ketan hitam dan kacang hijau yg bwrn gelap bisa
dinetralkan dg penambahan santan kelapa yg bwr putih.
- Oryza sativa (arang merang padi)
Kue talam, cendol berwarna hitam.
- Antidesma bunius (buah buni)
Perasan bh buni dipakai unt menjdk makan bwrn merah.

Untuk industri :
- Eugenia policephala (kulit batang gowok)
Penyamak kulit pengolahan kulit mentah menjd klt jadi.
- Maclura cochinchinensis (soga tegeran)
- Ceriops tagal (soga tangi)
- Peltophorum pterocarpum (soga jambal)
Ketiga jenis tumbh trsb digunakan unt pewarna dasar
coklat batik.
Di samping warna khas coklat maka dg menggunakan
campuran warna tertentu unt menjadi warna-warna :

- Hijau dg buah nanas Ananas comusus, mundu Garcinia edulis,


dan pepagan mangga Mangifera indica.
- Merah dg gebang Corypha utan, mengkudu Morinda citrifolia,
Jirak Symplocos fasciculata.
- Kuning dg Curcuma, pepagan nangka Artocarpus heterophyllus.
- Ungu dg tarum Indigofera tinctoria.
- Jingga dg kepuh Sterculia foetida.(Mien A.R. & Eko B.W. 1992).
2. Tumbuhan Penghasil Racun
Berbagai racun yg dihasilkan oleh tumbuhan digunakan
orang antara lain unt keperluan berburu, umpan binatg,
ikan dan hama, bahkan untuk balas dendam tempo dulu.
a. Racun panah untuk berburu
- Antiaris toxicaria Lesch (upas ancar), Urticaceae.
Tumbuhan hutan, getah sangat beracun bila masuk
peredaran darah.
Cara pengolahan racun ber-beda2 pd stp daerah :
Dayak: getah dipanaskan hingga kental + bisa ular
kobra (Naja tripudians var. sputatrix), air perasan
daun gambir (Uncaria gambir(Hunter.) Roxb. dan
empedu burung bubut (Centropus sinensis).
Batak : getah dicampur caberawit, bawang putih, merica,
jahe, langge parkas, ruku2 merah dan putih, pucuk ring2,
tanaman sebadik angin, bunga rundang gara, putar balik,
gajah mentah dan salambah.

Menado : air perasan lempuyang dibiarkan menetes pada


getah yg sudah membeku, terjadi peragian, getah mencr,
kekuatan racunnya meningkat.
Racun dsbt Impo di Sulawesi Utara. Getah mengandung
antiaride, upaine dan toxicarine racunnya sangat kuat.
b. Racun Sumpit
Suku Punan di Kabupaten Kapuas Hulu menggunakan pohon
Ipuh dan getah pohon konyong (merambat spt rotan) sebag
racun sumpit. Racun sangat berbahaya bila termakan masuk
peredaran darah. Orang akan menggigil dan kejang2, umurny
tdk sampai 5 mt, bila tdk segera mendapat obat penawarnya.
Pengolahannya: getah dimasukan kedlm tabung bambu, kmd
dibakar spt membakar lemang. Uap ipuh tdk boleh terhisap.
Ipuh sdh masak kmd disimpan selama seminggu. Setelah itu
tabung dibelah dan diperoleh getah yg sudah padat. Bila kdr
tacun/tutung berkekuatan 6 – 8 tutung kemampuan binatang
unt lari hanya sejauh 5 m. Unt senjt pamungkas kdr rcn 8 ttg.
c. Racun Manusia
Cerbera odollam Gaertn. (buah bintaro), Apocynaceae, getah
beracun yg terkenal untuk membunuh manusia tempo dulu.
Tumbuhan ini terdapat dipinggir pantai/hutan2 pasang surut.
Buahnya bila ditoreh keluar getahnya warna putih, bila kena
kulit rasanya sakit dan gatal. Dalam getah mengandung racun
cerberina yang mematikan.
Cara pengolahan :
- Buah dihaluskan dimasukkan dlm ketel berisi air unt dimasak.
- Kopi atau teh yg dicampr air rcn, dipersiapkan unt mercn org.
- Minyaknya dpt dioleskan sbg rcn pd mata tombak dan keris.
- Gejala keracunan kaku pd rahang dan lidah terasa pendek,dan
mengakibatkan kematian.
d. Racun Umpan Binatang Buas

Sarcolobus narcoticus Span. (walikambing), Asclepiadaceae


Merupakan salah satu racun yang digunakan untuk umpan.
Tumbuhan melilit dan kayunya kuat, daun berhadap-hadapn.
Kulit batang beracun, di Jawa dijadikan tepung unt meracun
harimau ataupun binatang lainnya, ditemukan ditepi-tepi air
payau dekat pantai. Dosis 1 gelas penuh unt seekor harimau.
Harimau yg makan rcn ini, kadang2 baru 100 m berjalan sdh
Mati. Mulutnya mengeluarkan darah dan busa, karen kejang
Perut yg hebat. Kadar rcn sarcolobide dlm klt batang skt 2,5 %.
e. Racun Ikan dan Serangga

- Derris elliptica Benth. (akar tuba), Fabaceae.


Penyebarannya mulai dr India hingga Iran.
Racun dihasilkan olh akar: rotenon, dequelin,
tephrosin dan toxicarol. Umur panen terbaik
2 – 2,5 tahun dan akar yg paling tinggi kadar
racunnya berdiameter 2 – 10 mm.
- Chrysanthemum cinerariefolium Vis. (pyrethrum),
Compositae, berasal dr daerah2 Balkan (Trease
& Envans, 1978). Di Indonesia hanya terdapat di
dua lokasi: dataran tinggi Dieng (1900 m dpl) dan
Tawangmangu (1600-1800 m dpl).
Sekitar 90 % insektisida aktif berada pd bonggol bunga.
Komponen2 inskt : pyrethrin I, jasmolin I dan cinerin I :
ester2 dari chrysanthemic acid, sedangkan pyrethrin II,
jasmolin II dan cinerin II : ester2 dari pyretric acid.
Pyrethrin2 tdk beracun bagi binatang berdarah panas,
kecuali bila diinjeksikan intravena dapat mematikan.
Sebaliknya sangat ampuh untuk membunuh serangga.
- Pachyrrhizus erosus Urban. (bengkuang), Fabaceae,
daerah asal Pulau Jawa. Bijinya mengandung racun
yg disebut rotenoid (Greshof, 1893 menyebutnya
pachyrrhizid). Insektisida yang dihasilkan dari biji
bengkuang ini memperlihatkan mortalitas yg tinggi
pada ulat-ulat Plutella dan Crocidolomia. Kadar
rotenoid ini berkisar 1,4 % - 1,9 %.
f. Minyak Atsiri
Acorus calamus L. (jeringo), tumbuhan yg menghasilkan
Beta-asarone adalah salah satu komponen minyak atsiri.
Ternyata senyawa tersebut bersifat insektisida, repellent
(anti bengkak), antifreedant dan chemosterilant terhadp
serangga. Minyak atsiri lada (Piper nigrum) memiliki sifat
ganda, yaitu selain menolak serangga ia juga bersifat insk
yg cukup ampuh, terutama terhdp pengendalian kumbang
beras (Sitophilus oryzae) L. (Sastrodihardjo, 1987).

Anda mungkin juga menyukai