Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sofa Nur Aini

Kelas : Farmasi VB

NIM : 11194761920275

ABSTRAK

Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) merupakan salah satu tanaman


herbal yang memiliki banyak khasiat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
proses pendahuluan berupa blanching dan juga penggunaan variasi suhu pengering
dapat berpengaruh terhadap kinetika pengeringan, kualitas mutu produk simplisia
temu hitam dan juga efisiensi alat pengering cabinet dryer. Dari penelitian ini
diketahui bahwa perlakuan suhu dan perlakuan pendahuluan blanchingterhadap
simplisia Temu hitam berpengaruh terhadap kinetika pengeringan. Hasil
menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu pengeringan maka semakin cepat juga
pengeringan berlangsung sampai dengan batas kadar air aman produk simplisia
yaitu ≤ 10%. Kualitas mutu produk simplisia temu hitam menunjukkan bahwa
penggunaan masing –masing suhu telah memenuhi standar kadar air maksimum
simplisia. Untuk kadar kurkumin terbaik sebesar 8,48 % pada penggunaan suhu
pengering 500C hal ini menunjukkan penggunaan suhu tinggi pada proses
pengeringan dapat mempengaruhi kandungan kurkumin dalam temu hitam.

1. Nama tanaman versi daerah : Temu Ireng (dalam Bahasa Jawa) nama Bahasa temu
ireng juga digunakan di daerah Desa Terombong Sari, Kec, Sungai Durian, Kab,
Kota Baru, Prov, Kalimantan Selatan
2. Nama tanaman versi Indonesia : Temu Hitam
3. Nama latin tanaman : Curcuma aeruginosa
4. Foto tanaman :
5. Deskripsi tanaman obat :

Temu irengmerupakan tumbuhan semak, batang berwarna hijau danagak


lunak karena merupakan batang semu yang tersusun atas kumpulanpelepah daun,
panjang batang kurang lebih 50 cm, dan tinggi tumbuhan dapatmencapai 2 meter.
Temu irengmerupakan tumbuhan yang dapat hidup secaraliar di hutan-hutan
jati,Temu Ireng(Curcuma aeruginosaRoxb.)adalahsejenis tumbuhanan yang
rimpangnya dimanfaatkansebagai campuran obatataujamu.(Mandalina, S.2011).

Temu irengmerupakan tanamanasli dari kawasan Asia Tenggaraberbatang


semu dengan ketinggian mencapai 1,5m. Tanaman inimempunyai rimpang berwarna
gelap memiliki aroma khas. Dauntunggalnya berbentuk bulat telur dengan helaian
daun berwarna hijau,bertulang daun menyirip, dan permukaan bagian atas terlihat
garis-gariscokelat membujur. Pelepahnya melekat satu dengan yang lain
hinggamembentukbatang. Sementarabunga majemukberwarna ungu
merahdengantangkaiyangpanjang mencapai 35 cmterutama di Pulau Jawa
dariketinggian 400-1.750 meter di atas permukaan laut dan tumbuhan inimenyukai
tanah subur.Daunnya berbentuk lanset lebar dengan helaiandaun yang tipis, warna
daun hijau sampai coklat keunguan agak gelap.(Mursito,B.2003).

6. Nama daerah : Di daerah Desa Terombong Sari, Kec, Sungai Durian, Kab,
Kota Baru, Prov, Kalimantan Selatan
7. Klasifikasi tanaman obat :
Secara ilmiah tanaman temu hitam tergolong pada kingdom plantae dengan spesies
Curcuma aeruginosa Roxb. Sedangkan untuk genus-nya masuk ke dalam kategori
curcuma. Berikut ini klasifikasi tanaman temu hitam yang lebih lengkap:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma aeruginosa Roxb.

8. Pengalaman penggunaan empiris :


Khasiat tanaman obat Temu Ireng menurut orang tua saya yaitu untuk menambah
nafsu makan, mengobati pegel-pegel linu, sakit perut karena kembung,
menyegarkan badan.
Cara menggunakan tanaman temu ireng menurut orang tua :
a. Dipotong tipis-tipis, bisa juga di parut, lalu direbus, kemudian disaring diambil
airnya, kemudian bisa diminum. (tanpa campuran)
b. Temu ireng memiliki rasa (pahit), supaya tidak terasa pahit bisa dtambahkan
madu secukupnya atau gula aren ketika mau diminum.
c. Biasanya merebus temu ireng juga bisa ditambahkan Serai dan kayu manis,
supaya harumnya enak dan hangat dibadan.
Tanaman temu ireng ini bisa juga dipotong tipis-tipis kemudian dikeringkan untuk
penggunaannya sama saja direbus tapi lebih awet katanya. Jadi ketika mau
direbus sudah enak tersedia tidak perlu memarut lagi.
9. Kandungan Kimia berdasarkan literature:
Temu ireng diketahui mengandung saponin,flavonoid, amilum, lemak, zat
pahit, zat warna biru, tannin dan polifenol juga minyak atsiri 0,3–2 % (Syamsul
hidayat dan Hutapea, 1991,Gunawan dkk.,1989).

Literatur jurnal: Judul

1. KINETIKA PENGERINGAN TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa Roxb.)


MENGGUNAKAN CABINET DRYER DENGAN PERLAKUAN PENDAHULUAN
BLANCHING

Anda mungkin juga menyukai