Anda di halaman 1dari 6

M.

Gervier O
2017.50

Nail Biting
Oral Habit

Oral habit merupakan perilaku normal pada anak. Biasanya

bersifat sementara dan hilang dengan sendirinya pada usia sekitar

3-4 tahun. Oral habit tidak akan menyebabkan masalah yang berarti

pada rongga mulut pada saat itu, karena pada dasarnya tubuh dapat

memberikan respon terhadap rangsangan-rangsangan dari luar

semenjak dalam kandungan. Respon tersebut merupakan pertanda

bahwa perkembangan psikologis anak sudah dimulai, yang terlihat

dari tingkah laku spontan atau reaksi berulang.


Bad Habit

Kebiasaan adalah suatu tindakan berulang yang dilakukan secara otomatis atau

spontan. Suatu kebiasaan di rongga mulut yang dapat menyebabkan maloklusi

disebut kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk merupakan sesuatu yang wajar

terjadi pada anak usia kurang dari enam tahun dan dapat berhenti dengan

sendirinya pada anak usia kurang dari enam tahun. Kebiasaan buruk dapat

menyebabkan posisi insisivus pada gigi sulung berubah, sehingga harus

dihilangkan sebelum gigi pemanen erupsi. Jika kebiasaan buruk tidak dapat

dihilangkan sebelum gigi permanen erupsi, maka dapat menyebabkan

perubahan pada gigi permanen


Macam-Macam Kebiasaan Buruk

Beberapa jenis kebiasaan buruk pada anak


yaitu:
 Mengisap ibu jari tangan (thumb sucking)
 Menjulurkan lidah (tongue thrusting)
 Bernapas melalui mulut (mouth breathing)
 Menggigit kuku (nail biting)
 Menghisap bibir (lip sucking)
Menggigit Kuku (Nail Biting)

Menggigit kuku (nail biting) adalah suatu kebiasaan menggigit kuku pada anak dan

remaja. Kebiasaan ini umumnya terjadi pada anak usia 3-6 tahun dan meningkat pada

masa remaja.
 Kebiasaan menggigit kuku lebih banyak pada anak laki-laki dibanding anak

perempuan.
 Kebiasaan ini muncul sebagai manifestasi stress yang meningkat. Pada beberapa anak

kebiasaan menggigit kuku sebagai pengganti kebiasaan menghisap ibu jari atau jari.

Keinginan untuk menggigit bahkan memakan kuku berhubungan dengan tahap

psikoemosional yaitu rasa gelisah.Kebiasaan menggigit kuku menggambarkan

kecemasan anak saat mengalami keadaan yang tegang. Hal ini terlihat sebagai efek

akibat refleks emosi yangtidak seimbang


 Kebiasaan menggigit kuku terdiri atas empat tahapan. Pada awalnya tangan diletakkan

berdekatan dengan mulut dan tidak berpindah dalam beberapa detik sampai 30 detik.

Kemudian jari dimasukkan dengan cepat mengenai gigi anterior. Diikuti dengan gerakan

menggigit kuku dengan cepat secara tidak teratur, dengan kuku ditekan pada tepi gigi yang

menggigit dengan kuat. Terakhir jari dikeluarkan dari mulut untuk diperiksa secara visual

atau dirasakan dengan jari yang lain secara palpasi.


 Kebiasaan menggigit kuku biasanya terjadi saat anak dalam keadaan yang sedih atau

tertekan misalnya saat tidak mengerti pelajaran di sekolah, membaca cerita yang sedih,

ketika mendengar cerita horor atau ketika mereka dipaksa untuk tidur saat malam.Pada

anak yang menelan kuku yang telah digigit dapat menyebabkan masalah pada perut,

karena kuku anak tidak bersih sehingga mudah tertular berbagai penyakit

Anda mungkin juga menyukai