Anda di halaman 1dari 30

Maidiward

Kasubdirektorat Penataan KPHP

Disampaikan Pada :
Pelatihan Implementasi Kewirausahaan Pada KPHP
Hotel Sahira – Bogor, 15-18 Mei 2017
 Bidang keahlian:
1. Perencanaan hutan
2. Pemberdayaan masyarakat, dan
3. Kapasitas kepemimpinan
(leadership)
4. Kewirausahaan (enterpreneurship),
dan
5. Membangun jaringan (network).
Gambaran Umum Tentang Jepang

km
7
.8
69
7
5,

6,400.36 km
Data Statistik Jepang
Ibukota : Tokyo
Bentuk Negara : Monarki Konstitusional

Hari Nasional : 23 Desember (Hari Ulang Tahun Kaisar Akihito)

Kepala Negara : Kaisar Akihito (Kaisar ke- 125 Dinasti Yamato)

Kepala Pemerintahan : Shinzo Abe (sejak 26 Desember 2012); Sistem Parlementer

Menteri Luar Negeri : Fumio Kishida (sejak 26 Desember 2012)

Luas Wilayah : 377.915 km2 (1/5 Indonesia); 6.880 pulau; 8 Region, 47 Prefektur

Jumlah penduduk : 127.561.489 (2012, World Bank)

GDP Nominal : US$ 4.689 triliun (2011); US$ 5.96 triliun (2012, World Bank)

GDP per kapita : US$ 34.700 (2011); US$ 46.720 (2012, World Bank)
Cadangan devisa : US$ 1.22 triliun (data World Bank, 2012)

Komoditas ekspor : Perlengkapan transportasi, kendaraan bermotor, semikonduktor, produk


elektronik, bahan-bahan kimia
Komoditas impor : Mesin dan perlengkapan, bahan bakar, bahan makanan, bahan-bahan
kimia, tekstil, dan bahan mentah

Hubungan Bilateral : Hubungan Bilateral Indonesia – Jepang dimulai 20 Januari 1958 (59
Tahun)
Data tahun 2014 : 11 ribu orang Jepang di Indonesia dan 24 ribu orang
Indonesia di Jepang
 Kebangkitan Pasca Perang Dunia II
 Etos Kerja
 Budaya Malu
 Tidak ekslusif ( deru kui wa utareru, )
 Kokoh mempertahankan budaya tradisional
 Penghargaan akan budaya tradisional
 Kaizen/ improvement ( Menemukan

permasalahan, mencatat, melakukan evaluasi,


problem solving)
Pembuatan Aturan/ Sistem Keterpaksaan

Terpaksa terbiasa
 Team work (berasal dari karakter masyarakat
Jepang yang berkelompok)
 Kikubari (peka terhadap sekitar)
 Hubungan Senpai-kohai ( senior-junior)
 Shushin koyo (permanent employment

system)
 Service yang unggul
 Faktor Ekonomi
 Sosial Kontrol yang baik
 Sense of Belonging (terhadap pekerjaan/

bidang)
 Rentai Sekinin ( tanggung jawab bersama)
 Pencapaian target dan taigu/ insentif
 Rajin
 Disiplin, waktu dan aturan
 Akurat
 Peka pada kontrol dan sanksi sosial
 Ulet pantang menyerah
 Mengerjakan sesuatu hingga tuntas
 Tanggung jawab
 Detail
 Sungguh-sungguh
 Jujur
 Setia, loyal
 Hubungan Bilateral Indonesia – Jepang dimulai 20 Januari 1958
(59 Tahun).
 Dibidang kehutanan dimulai pada akhir 1960an dengan
dilaksanakannya proyek "Mountain Logging Practice in Java".  
 Dalam perkembangannya, kerjasama bidang kehutanan
mencakup kegiatan yang beragam dan multi-pihak.
 Perdagangan kayu bulat dan produk kayu olahan menjadi awal
hubungan ekonomi kedua negara. Pada saat ini kesamaan
perhatian terhadap isu lingkungan global menjadi landasan yang
semakin memperkuat kerjasama kedua negara.
 Berdirinya Organisasi Internasional Kayu Tropis (International
Tropical Timber Organization/ITTO) pada 1986, berkantor-pusat
di Yokohama, meningkatkan kerjasama teknis kehutanan.
 Melalui skema Japan International Cooperation Agency (JICA),
kerjasama bilateral kedua negara di bidang kehutanan terus
meningkat.
 Jepang merupakan negara dengan penutupan kawasan hutan
terbesar ketiga di dunia (68,5 %), setelah Finlandia (72,9 %) dan
Swedia (68,7 %) (FAO, GFRA 2010). Sedangkan Indonesia urutan
ke 8 (52,1 %) dibawah Malaysia (62,3 %) dan PNG (63,4 %).
 Kawasan hutan Jepang meliputi luas 25,10 juta ha (66,45 % dari
luas daratan seluas 37,77 juta ha).
 Kepemilikan hutan sebagian besar oleh pribadi/swasta dengan
total luas 15 juta ha (58%).
 Hutan milik negara (national forest) yang luasnya 7,838 juta ha
(31%) dikelola oleh Forestry Agency, di bawah MAFF. Sisanya,
2,796 juta ha (11%) merupakan milik Propinsi dan Kabupaten
(public forest). Administrasi kehutanan di daerah dilaksanakan
oleh tujuh Kantor Wilayah Kehutanan (Regional Forestry
Administration Office, RFAO) yang dibawahnya terdapat Forest
District Office.

 ..
 1. Orangutan di Tama Zoo, Maruyama Zoo,
Ichikawa Zoo - TSI
 2. Bekantan dan Jalak Bali di Zoorasia

Yokohama – KB Surabaya, TN Bali Barat


 3. Harimau Sumatera di Ueno Zoo - TSI
 4. Gajah dan Orangutan di Gunma Safari - TSI
 Sister School (5 SMK Kehutanan dengan SMA
Sakado – Tsukuba University) sejak 2013
 Sister National Park : sedang dirintis
 Sister City : (Ekowisata, budaya, dll)
 Silvo-Fishery (Unagi/Ikan Sidat)
 Silvo-Pastural (Sapi Wagiu)
 Agroforestry Jamur (Jamur, sayuran, dan buah)
 REDD+
 HHBK Lainnya
 Kebutuhan training : meningkat seiring dengan

berkurangnya penduduk usia produktif


 18 Jenis Unagi/Ikan Sidat di dunia, 7
diantaranya terdapat di Indonesia : Anguilla
marmorata, Anguilla celebensis, Anguilla
ancentralis, Anguilla borneensis, Anguilla
bicolor bicolor dan Anguilla bicolor pacifica
 Doyo no Hi : Hari Wajib Makan Unagi (Agustus)
 Kebutuhan Unagi di Jepang setiap tahun sekitar

150.000 Ton, saat ini hanya terdapat 30.000


-40.000 Ton
 Sedang dikembangkan kerjasama dengan

Pemprov Jawa Barat dan Kota Padang


T e m p e r a t e e e ls T r o p ic a l e e ls
6 s p e c ie s 1 2 s p e c ie s
A . a n g u illa A . b ic o lo r b ic o lo r a A . m o s s a m b ic a
A . a u s t r a lis a u s t r a lis A . b ic o lo r p a c if i c A . b o r n e e n s is
A . a u s t r a lis s c h m id t ii A . c e le b e s e n s is A . n e b u lo s a n e b u lo s a
A . d ie f f e n b a c h ii A . in t e r io r is A . n e b u lo s a la b ia t a
A . j a p o n ic a A . m a r m o r a ta A . o b s c u r a
A . r o s tr a ta A . m e g a s to m a A . r e in h a r d t ii
D e c lin e o f e e l re s o u rc e
C o n t in u o u s ly d e c r e a s in g fo r o v e r 4 0 y e a r s
Y e llo w + s ilv e r e e l ( to n )

Y成e 魚l l o w + s i l v e r e e l

G la s s e e l ( to n )
シ ラス ウナ ギ 採 捕 量 と池 入 れ 量 ( t)
成 魚 漁 獲 量 (t)

L o n g te rm d e c re a s e
シ Gラ l スa sウs ナe ギe l

S h o rt te rm flu c tu a tio n

year

2 0 1 4 Japa n e s 成e e魚e とl i nシ IUラ Cス N ウ R ナe dギ Lのi s 漁t , 獲J u 量n e変 1 動2 ?


2 0 1 3 Japa n e se e e l J a p a n e s e M in is try o f E n v iro n m e n t E n d a n g e re
2 0 0 9 E u ro p e an e e l C IT E S R e g u l a t i o n o f E x p o r t
2 0 0 8 E u ro p e an e e l IU C N R e d L i s t
P h o to K a ts u m i Ts u k a m o to
T r o p ic a l e e ls
P o s o L a k e , S u la w e s i Is . In d o n e s ia

A n g u illa m a r m o r a t a

A n g u illa c e le b e s e n s is

A n g u illa
b ic o lo r a
p a c if i c A n g u illa m a r m o r a t a
T ra d itio n a l e e l d is h e s in J a p a n

K a b a y a ki s h ira y a k i H its u m a b u s h i
(g rille d d is h w ith s w e e te n e d s o y s a u c e ) (s te a m e d e e l w ith o u t s a u c e ) (th e m in c e d g rille d e e ls m ix e d w ith ric e )

U za ku U m a ki K im o s u i
(g rille d e e ls a n d s lic e d c u c u m b e r w ith v in e g a r) (ro lle d o m e le tte w ith g rille d e e ls ) (e e l liv e r s o u p )
 Jamur (Nameko, Kikurage, Maitake, Enoki,
Shiitake, dan jenis jamur lainnya)
 Mangga gedong gincu diminati Jepang, bisa

diekspor ke Jepang setelah adanya mesin VHT


 Buah Lain (Durian Montong, jeruk, melon)
 Umbi-umbian (Sato Imo dan jenis umbian

lainnya)
 Sayur-sayuran (Edamame, kedelai, dlsb)
KEBUTUHAN SHIITAKE
Shiitake merupakan makanan yang memiliki cita rasa yang khas, dan didalamnya
terdapat banyak kandungan gizi. Oleh sebab itu komoditi ini sangat mudah
diterima pasar untuk dimanfaatkan baik sebagai masakan maupun obat.
 
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan peningkatan jumlah konsumsi yaitu pada
tahun 1994 sebesar 98.850 ton, dan pada tahun 2000 meningkat menjadi
114.850 ton, sedangkan permintaan jamur shiitake kering juga ikut melonjak dari
15.240 ton menjadi 16.450 ton, dan kebutuhan terus meningkat setiap tahunnya.
終わり

Domo Arigato Gozaimashita

Terima Kasih Banyak

Anda mungkin juga menyukai