Anda di halaman 1dari 7

PERJUANGAN DIPLOMASI BANGSA

INDONESIA DALAM MEREBUT


IRIAN BARAT

Nama Kelompok 8 :
• Andika Sandhi K (03)
• Dian Cahyani (06)
• Erik Kurniawan (07)
• Firda Maghfiroh (09)
Perundingan Bilateral Indonesia Belanda

Melalui Forum PBB

Dukungan Negara - Negara Asia Afrika (KAA)


Gambar Peristiwa

E
N
D
PERUNDINGAN BILATERAL INDONESIA BELANDA

Pada tanggal 24 Maret 1950 diselenggarakan Konferensi Tingkat Menteri Uni


Belanda – Indonesia. Konferensi memutuskan untuk membentuk suatu komisi
yang anggotanya wakil-wakil Indonesia dan Belanda untuk menyelidiki masalah
Irian Barat. Hasil kerja komisi ini harus di laporkan dalam Konferensi Tingkat
Menteri II di Den Haag pada bulan Desember 1950. Ternyata pembicaraan dalam
tingkat ini tidak menghasilkan penyelesaian masalah Irian Barat.
Pertemuan Bilateral Indonesia belanda berturut-turut diadakan pada tahun
1952 dan 1954, namun hasilnya tetap sama, yaitu Belanda enggan
mengembalikan Irian Barat kepada Indonesia sesuai hasil KMB. Perjuangan
diplomasi Indonesia menempuh tahap kedua, yakni membawa masalah Irian
Barat kesidang PBB. Sambil melakukan cara ini Indonesia menyiapkan operasi
miiiter untuk menunjukkan kesungguhan sekaligus memperkuat posisi Indonesia.

Kembali
MELALUI FORUM PBB

Setelah Perundingan yang dilaksanakan pada tahun 1950, 1952, dan 1954 mengalami
kegagalan, Indonesia berupaya mengajukan masalah Irian Barat dalam Forum sidang
umum PBB. Sidang Umum PBB yang pertama kali membahas masalah Irian Barat
dilaksanakan tanggal 10 Desember 1954. Dalam sidang tersebut Indonesia meyakinkan
bahwa masalah Irian Barat perlu mendapat perhatian Internasional karena masalah itu
menunjukkan penindasan bangsa lain terhadap bangsa Indonesia. Sidang ini gagal untuk
mendapatkan 2/3 suara dukungan yang diperlukan untuk mendesak Belanda.
Indonesia secara berturut-turut mengajukan lagi sengketa Irian Barat dalam Majelis
Umum X tahun 1955, Majelis Umum XI tahun 1956, dan Majelis Umum XII tahun
1957. Tetapi hasil pemungutan suara yang diperoleh tidak dapat memperoleh 2/3 suara
yang diperlukan. Oleh karena dalam setiap sidang tidak mendapat kuorum PBB
mengesampingkan masalah Irian Barat dalam sidang berikutnya berarti persoalan Irian
Barat tidak lagu menjadi urusan PBB.

Kembali
DUKUNGAN NEGARA - NEGARA ASIA AFRIKA

Gagal melalui cara Bilateral, Indonesia juga menempuh jalur diplomasi


secara regional dengan mencari dukungan dari negara – negara Asia Afrika.
Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Indonesia tahun 1955 dan dihadiri
oleh 29 negara – negara di kawasan Asia Afrika, secara bulat mendukung upaya
bangsa Indonesia untuk memperoleh kembali Irian Barat sebagai wilayah yang
sah dari RI.
Tanggal 20 januari 1965, Bung Karno menarik Indonesia dari keanggotaan
PBB. Ini karena PBB tidak menjalankan tugasnya dengan baik dalam
menangani persoalan anggota-anggotanya. Konferensi Asia Afrika ini digelar
akhir tahun 1956. Langkah tegas dan berani Soekarno langsung mendapat
dukungan banyak negara khusunya Asia , Afrika , Amerika dan Eropa. Namun
suara bangsa – bangsa Asia Afrika di dalam forum PBB tetap tidak dapat
menarik dukungan internasional dalam sidang Majelis Umum PBB.

Kembali
Thanks For Your Attention

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai