Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI OTOT

PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN


TEKANAN DARAH PADA PENDERITA
HIPERTENSI ESSENSIAL

Disusun oleh :

Irmawati
Nim : 1714401D341

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR


TAHUN 2019
LATAR BELAKANG

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular, namun beresiko


dapat membunuh penderitanya jika tidak ditangani secara serius,
hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan
gagal ginjal. disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang
yang hipertensi sering tidak menampakkan gejala.
institut nasional jantung, paru dan darah memperkirakan
separuh orang yang menderita hipertensi orang yang menderita
hipertensi tidak mengetahui kondisinya. begitu penyakit ini di
derita, tekanan darah pada pasien harus di pantau dengan interval
teratur karena hipertensi merupakan kondisi seumur hidup.
DATA HIPERTENSI
Dalam kasus kesehatan Indonesia terjadi perubahan epidemiologi dimana
terdapat penurunan penyakit menular dan peningkatan dalam penyakit tidak
menular salah satunya yaitu hipertensi (Depkes RI, 2013). Prevalensi hipertensi di
Indonesia didapat data dengan dengan angka tertinggi terdapat didaerah Bangka
Belitung (30%), Kalimantan timur (29,6%) dan jawa barat (29,4%). Prevalensi
hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada umur
diatas 18 tahun sebesar 25,8% (Riskesdas, 2013).
Sedangkan prevalensi hipertensi dikalimantan tengah pada tahun 2017
menurut dinkes kabupaten kotawaringin timur didapatkan data bahwa
dikecamatan teluk sampit (23%), mentaya hilir utara (41%), mentawa baru
ketapang (14%), baamang (14%), seranau (20%), kota besi (10%), mentaya hulu
(8%), bukit santuai (6%), telaga antang (4%), (Dinkes, 2017).
Kejadian hipertensi yang meningkat setiap tahun
mengindikasikan bahwa hipertensi perlu dan harus segera diatasi.
Pengobatan hipertensi terdiri dari terapi farmakologis dan non
farmakologis. Terapi farmakologis yaitu obat anti hipertensi
sedangkan terapi non farmakologis terdiri dari menghentikan
merokok, menurunkan berat badan berlebih, latihan fisik,
menurunkan asupan garam, meningkatkan konsumsi buah dan sayur
serta menurunkan asupan lemak (Potter & Perry, 2009).
disini penulis mengambil 5 jurnal penelitian yang membahas
tentang pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi essensial sebagai acuan
dalam pembuatan karya tulis ilmiah
DEFINISI HIPERTENSI

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah


persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg
dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer, 2001).
PENYEBAB HIPERTENSI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik).
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
perifer.  Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi
 Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika,
lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system rennin angiotensin, efek dari
eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
 Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal.
Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.
Tinjauan Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif Untuk
menurunkan Tekanan Darah Pada penderita Hipertensi
A. DEFINISI

Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan
imajinasi, ketekunan, atau sugesti (Herodes, 2010) dalam (Setyoadi & Kushariyadi, 2011). Terapi
relaksasi otot progresif yaitu terapi dengan cara peregangan otot kemudian dilakukan relaksasi otot
(Gemilang, 2013). Relaksasi progresif adalah cara yang efektif untuk relaksasi dan mengurangi
kecemasan (Sustrani, Alam, & Hadibroto, 2004).
B. Tujuan Terapi Relaksasi Otot Progresif
Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan Potter (2005) dalam Setyoadi dan Kushariyadi (2011) bahwa
tujuan dari teknik ini adalah:
 Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan darah tinggi, frekuensi jantung,
laju metabolik.
 Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.
 Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak memfokus perhatian seperti relaks.
 Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.
 Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.
 Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia ringan, gagap ringan, dan
 Membangun emosi positif dari emosi negatif.
PICO JURNAL 1
Efektifitas Antara Terapi Relaksasi Otot Progresif Dan Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Pulau Birandang
Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Timur Tahun 2017

PICO JURNAL 1
P= TEKANAN DARAH PADA PENDERITA
HIPERTENSI
I= TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF
C= TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
O= PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
PENDERITA HIPERTENSI
PICO JURNAL 2
Teknik Relaksasi Autogenik Dan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah Pada
Lansia Dengan Hipertensi

PICO JURNAL 2
P = HIPERTENSI
I= TEKNIK RELAKSASI AUTOGENIK
C = RELAKSASI OTOT PROGRESIF
O = PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
LANSIA DENGAN HIPERTENSI
PICO JURNAL 3
Perbedaan Efektivitas Progressive Muscle Relaxation (Pmr) Dengan Slow Deep Breathing
Exercise (Sdbe) Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi

PICO JURNAL 3
P= HIPERTENSI
I= PROGRESSIVE MUSCLE RELAXASION
C= SLOW DEEP BREATHING
O= PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
PENDERITA HIPERTENSI
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai