Anda di halaman 1dari 35

PERATURAN MENTERI KESEHATAN

43 THN 2019
Tentang
PUSAT KESEHATAN MASYARAKT

Disampaikan oleh
dr. Sri Purwani B,MPH
pada :
Pembekalan Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Semarang, 20 Mei 2021
LATAR BELAKANG
Harmonisasi dengan
regulasi baru terkait

Permenke
s 43/2019

Permenkes 39/2016
tentang Pedoman
Permenkes Penyelenggaraan PIS-
PK
75/2014

Penyesuaian dengan kebijakan


pemerintah untuk:
• memperkuat fungsi dalamPP 18/2016
Inpres 2/2017
menyelenggarakan UKMtentang
dan Perangkat
UKP, terutama dalam hal promotif
Daerah
tentang Germas
preventif
• Memperkuat peran Puskesmas PP 2/2018 tentang
sebagai penanggung jawab Standar Pelayanan
wilayah Minimal (SPM)
I. KETENTUAN UMUM
II. PRINSIP PENYELENGGARAAN, TUGAS, FUNGSI
DAN WEWENANG
III. PERSYARATAN
IV. KATEGORI PUSKESMAS
V. PERIZINAN DAN REGISTRASI
Struktur VI. ORGANISASI DAN TATA HUBUNGAN KERJA
Permenkes VII. PENYELENGGARAAN
VIII. PENDANAAN
IX. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
X. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
XI. KETENTUAN PERALIHAN
XII. KETENTUAN PENUTUP
I. KETENTUAN UMUM
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT :
Adalah fasyankes yang
menyelenggarakan :
 Upaya Kesehatan Masyarakat
dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama

Mengutamakan promotif &


preventif

Di wilayah kerjanya 10.134


Puskesmas
Tujuan Pembangunan Kesehatan Puskesmas

Mewujudkan wilayah kerja


Puskesmas yang sehat,
dengan masyarakat yang:
Kecamatan Kab/Kota
• Perilaku sehat
Sehat Sehat
• Menjangkau yankes bermutu
• Lingkungan sehat
• Derajat kesehatan optimal
II. PRINSIP PENYELENGGARAAN,
TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG
TUGAS :
Melaksanakan kebijakan
Prinsip Penyelenggaraan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya
Paradigma Ketersediaan Pertanggung-
sehat akses yankes jawaban wilayah

Dengan Pendekatan Keluarga


Teknologi Kemandirian Keterpaduan dan
masyarakat kesinambungan
tepat guna

Fungsi : UKM UKP

Wahana pendidikan, wahana


internship, jejaring RS pendidikan
Tambahan wewenang Puskesmas
UKM UKP
• Melaksanakan perencanaan kebutuhan • Menyelenggarakan yankes secara
dan peningkatan kompetensi SDM holistik yang mengintegrasikan faktor
• Memberikan yankes yang berorientasi biopsikososbud dengan membina
pada keluarga, kelompok, dan hubungan dokter-pasien yang erat dan
masyarakat dengan setara
mempertimbangkan faktor • Melaksanakan perencanaan
biopsikososbud-spiritual kebutuhan dan peningkatan
• Melaksanakan kegiatan pendekatan kompetensi SDM
keluarga • Melakukan koordinasi dan kolaborasi
• Melakukan kolaborasi dengan FKTP dengan fasyankes di wilayah kerjanya
dan RS di wilayah kerjanya

Kewenangan lain : Membina FKTP di wilayah kerjanya


III. PERSYARATAN

- Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan


- Pada 1 kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 Puskesmas
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah
penduduk, dan aksesibilitas
- Puskesmas harus memenuhi persyaratan Lokasi, Bangunan,
Prasarana, Peralatan, Ketenagaan, Kefarmasian, Laboratorium
Klinik
LOKASI BANGUNAN PRASARANA PERALATAN
• Geografis • Administratif, • Sistem penghawaan • Jumlah dan jenis sesuai
• Aksesibilitas jalur keselamatan dan (ventilasi) kebutuhan pelayanan
transportasi kesehatan kerja serta • Sistem pencahayaan • Dapat berubah sesuai
• Kontur tanah teknis bangunan • Sistem air bersih, perkembangan iptek,
• Permanen dan kebijakan, kebutuhan,
• Fasilitas parkir sanitasi, dan hygiene kompetensi,
• Fasilitas keamanan terpisah dengan • Sistem kelistrikan kewenangan, dan
bangunan lain • Sistem komunikasi
• Ketersediaan utilitas ketentuan peraturan
• Memperhatikan
publik • Sistem gas medik • Dapat menyesuaikan
• Pengelolaan kesling fungsi, keamanan, • Sistem proteksi petir dgn alat lain yg
kenyamanan, fungsinya sama (pada
• Tidak di area SUTT perlindungan • Sistem proteksi
kondisi infrastruktur
dan SUTET keselamatan dan kebakaran belum memadai)
kesehatan, • Sarana evakuasi • Kelengkapan izin edar
kemudahan dalam • Sistem pengendalian sesuai ketentuan
memberi pelayanan kebisingan peraturan perundangan
• Rumah dinas nakes • Kendaraan • Standar mutu,
dan bangunan Puskesmas keliling, keamanan,
lainnya sesuai dapat dilengkapi keselamatan
kebutuhan dengan dengan ambulans • Diuji dan dikalibrasi
mempertimbangkan dan kendaraan secara berkala
aksesibilitas nakes lainnya
dalam memberikan
pelayanan
Bangunan dan prasarana harus dilakukan pemeliharaan, perawatan , dan pemeriksaan secara berkala
agar tetap laik fungsi
KETENAGAAN
Jenis Kebutuhan Ideal Pelayanan

1. Dokter dan/atau dokter layanan primer


2. Dokter gigi
3. Tenaga kesehatan lainnya Dokter dan/atau DLP, dokter gigi
1) Perawat dan tenaga kesehatan lain
2) Bidan Dihitung melalui analisis bertugas memberikan pelayanan
3) Tenaga promkes dan ilmu perilaku beban kerja dengan kesehatan di wilayah kerjanya,
4) Tanaga sanitasi lingkungan pertimbangan: dengan ketentuan harus:
5) Nutrisionis • Jumlah pelayanan • Bekerja sesuai standar profesi,
6) Tenaga apoteker dan/atau tenaga • Rasio terhadap jumlah standar pelayanan, SPO, dan
teknis kefarmasian penduduk dan etika profesi
7) Ahli teknologi laboratorium medik persebarannya • Menghormati hak pasien,
4. Tenaga nonkesehatan • Luas dan karakteristik mengutamakan kepentingan
Mendukung kegiatan ketatausahaan, wilayah kerja dan keselamatan pasien
administrasi keuangan, sistem • Ketersediaan FKTP lainnya dengan memperhatikan
informasi, dan kegiatan operasional di wilayah kerja keselamatan dan kesehatan
lain • Pembagian waktu kerja dirinya
Puskesmas dapat menambah jenis tenaga sesuai ketentuan • Memiliki SIP sesuai ketentuan
kesehatan meliputi terapis gigi & mulut, • Memiliki kewenangan yang
epidemiolog kesehatan, entomolog diperoleh melalui kredensial
kesehatan, perekam medis dan informasi
kesehatan dan nakes lainnya sesuai
kebutuhan .
STANDAR KETENAGAAN PUSKESMAS
Puskesmas kawasan Puskesmas kawasan Puskesmas kawasan Terpencil dan
Perkotaan Pedesaan Sangat Terpencil
No Jenis Tenaga
Non Rawat Rawat
Non Rawat Inap Non Rawat Inap Rawat Inap
Inap Inap
Tenaga Kesehatan
1.   Dokter dan/atau dokter layanan primer 1 1 2 1 2

2.  Dokter gigi 1 1 1 1 1


3.  Perawat 5 5 8 5 8
4.  Bidan 4 4 7 4 7
5.  Tenaga promosi kesehatan dan ilmu 2 1 1 1 1
perilaku
6.  Tenaga sanitasi lingkungan 1 1 1 1 1
7.  Nutrisionis 1 1 2 1 2
8.  Tenaga apoteker dan/atau tenaga 1 1 1 1 1
teknis kefarmasian
9.  Ahli teknologi laboratorium medik 1 1 1 1 1
Tenaga Non Kesehatan
10.  Tenaga sistem informasi kesehatan 1 1 1 1 1
11.  Tenaga administrasi keuangan 1 1 1 1 1
12.  Tenaga ketatausahaan 1
13.  Pekarya 2 1 1 1 1
Jumlah 22 19 27 19 27

Merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat terselenggara dengan baik, belum termasuk
tenaga di Pustu dan tempat praktik bidan desa.
IV. KATEGORI PUSKESMAS
Setiap Puskesmas memiliki
pendekatan/ strategi dalam
menyelesaikan permasalahan
kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan kondisi bio-
psiko-sosio-kultural sesuai
kebutuhan. KATEGORI
PUSKESMAS
BERDASARKAN BERDASARKAN
KARAKTERISTIK KEMAMPUAN
WILAYAH KERJA PELAYANAN
PUSKESMAS PUSKESMAS PUSKESMAS
PUSKESMAS PUSKESMAS
KAWASAN PUSKESMAS
KAWASAN KAWASAN KAWASAN NON RAWAT
SANGAT RAWAT INAP
PERKOTAAN PEDESAAN TERPENCIL TERPENCIL INAP

• Puskesmas rawat inap merupakan


• Kategori Puskesmas ditetapkan oleh
Puskesmas yang diberi tambahan sumber
Bupati/Wali Kota
daya utk menyelenggarakan rawat inap
• Dapat berada di daerah perbatasan dengan
• Puskesmas NRI dapat memberikan
negara lain
perawatan pada persalinan normal
PUSKESMAS RAWAT INAP
• Adalah Puskesmas yang menyediakan tempat tidur di Puskesmas kawasan
perdesaan, terpencil, sangat terpencil yang jauh dari FKRTL
– Menyediakan tempat tidur untuk pelayanan persalinan normal,
perawatan, penanganan awal pasien sebelum dirujuk ke fasyankes
sesuai kebutuhan pelayanan
– Puskesmas kawasan perkotaan yang menyelenggarakan rawat inap
sebelum diundangkan Permenkes 43/2019 masih dapat memberikan
perawatan sesuai kebutuhan pelayanan; disesuaikan dengan masa
peralihan (3 tahun sejak diundangkan)
• Pelayanan
– Maksimal 5 hari perawatan, waktu pelayanan rawat inap 24 jam x 7 hari
– Jam operasional Puskesmas ditetapkan oleh kepala daerah
– Jumlah bed paling banyak 10 (anak-anak, dewasa pria, dewasa wanita)
V. PERIZINAN DAN
REGISTRASI
IZIN OPERASIONAL REGISTRASI
1. Diberikan oleh Pemda kab/kota setelah memenuhi persyaratan
2. Persyaratan ketenagaan dan peralatan untuk izin operasional pertama 1. Dilakukan untuk memperoleh kode
kali: Puskesmas yang diberikan oleh
a. Persyaratan ketenagaan harus memenuhi
• Dokter dan/atau DLP
Menkes
• 75% dari (dokter gigi dan jenis tenaga kesehatan lainnya) 2. Kelengkapan dokumen:
• Tenaga nonkesehatan a. Fotokopi izin operasional
b. Persyaratan peralatan telah terpenuhi paling sedikit 60% b. Surat rekomendasi dari
3. Masa berlaku 5 tahun, dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan
kadinkes provinsi dan hasil
4. Persyaratan untuk perpanjangan izin operasional harus memenuhi pengisian formulir verifikasi dan
persyaratan ketenagaan dan peralatan sesuai PMK 43/2019. penilaian kelayakan registrasi
5. Kelengkapan dokumen:
3. Puskesmas yang direlokasi atau
a. Fotokopi sertifikat tanah atau bukti lain kepemilikan tanah yang
sah berubah nama, alamat dan kategori
b. Kajian kelayakan Puskesmas harus dilakukan
c. Dokumen pengelolaan lingkungan pemutakhiran data
d. Persyaratan lain sesuai Perda setempat
e. Untuk perpanjangan izin dilengkapi dengan fotokopi SK 4. Puskesmas yang tidak berfungsi lagi
bupati/walikota terkait kategori Puskesmas dan profil sebagai Puskesmas harus dilaporkan
Puskesmas kepada Menkes untuk dilakukan
6. Puskesmas yang direlokasi atau berubah nama, alamat dan kategori
pencabutan kode Puskesmas
Puskesmas harus dilakukan perubahan izin operasional
FormatKeputusanBupati/Walikota
KOP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA

KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA …
tentangIzinOperasionalPuskesmas
NOMOR ...
TENTANG
IZIN OPERASIONAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT …
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI/WALIKOTA …,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan primer


kepada masyarakat, dibutuhkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a serta untuk melaksanakan Pasal .... Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor ... Tahun ... tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
perlu menetapkan Keputusan Bupati/Walikota ... tentang Izin Pusat
Paling sedikit mencantumkan:
Kesehatan Masyarakat;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
Nama dan alamat Puskesmas
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor ... Tahun ... tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun ...
Nomor …);

Menetapkan :
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA ... TENTANG IZIN OPERASIONAL
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT….
Kategori Puskesmas
KESATU : Memberikan Izin Operasional Pusat Kesehatan Masyarakat ..., ... yang
beralamat di …. berdasarkan karakteristik
KEDUA : Kategori Pusat Kesehatan Masyarakat sebagaimana yang dimaksud
dalam Diktum Kesatu adalah Puskesmas ... (rawat inap/non rawat inap)
di kawasan … (perkotaan/perdesaan/terpencil/sangat terpencil).
wilayah dan kemampuan
KETIGA : Izin Operasional Pusat Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud
dalam Diktum Kesatu berlaku selama …(...) tahun terhitung sejak tanggal
ditetapkan dan dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan.
pelayanan
KEEMPAT : Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat harus selalu mematuhi
ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
KELIMA : Keputusan Bupati/Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di …
pada tanggal …
Masa berlaku izin operasional
BUPATI/WALIKOTA …

(NAMA)
VI. ORGANISASI DAN
TATA HUBUNGAN KERJA
ORGANISASI PUSKESMAS
• Puskesmas merupakan unit organisasi yg bersifat FUNGSIONAL dan unit layanan yg bekerja
PROFESIONAL.
• Puskesmas berkedudukan sebagai unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada kadinkes kabupaten/kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Diangkat dan diberhentikan oleh bupati/WK
Kepala Puskesmas• Persyaratan: ASN; Pendidikan minimal S-1 atau
D-4; pernah menduduki jabfung nakes jenjang
ahli pertama minimal 2 tahun; memiliki
kemampuan manajemen di bidang kesmas; masa
Pendidikan min. D-3,
kerja di Puskesmas min. 2 tahun; telah mengikuti
Memahami Kepala Tata Usaha Manajemen Puskesmas
adminsitrasi keuangan
• Diberikan tunjangan dan fasilitas sesuai
dan sistem informasi
ketentuan
kesehatan
Penanggung Penanggung Penanggung
Jawab Jawab Jawab

Puskesmas kawasan perkotaan dan perdesaan:


Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil:
1) PJ UKM Esensial dan Perkesmas
1) PJ UKM Esensial, UKM Pengembangan, dan
2) PJ UKM Pengembangan
Perkesmas
3) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
2) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
4) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
3) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Puskesmas
Puskesmas
5) PJ Bangunan, Prasarana, dan Peralatan
4) PJ Mutu
6) PJ Mutu
BAGAN ORGANISASI PUSKESMAS
KAWASAN PERKOTAAN & PEDESAAN
Kepala
Puskesmas

Kepala
Tata Usaha

PJ UKM PJ UKP, PJ Jaringan PJ Bangunan,


PJ UKM
esensiel & Kefarmasian & Pelay PKM & prasarana & PJ Mutu
Pengembangan
Perkesmas Laboratorium Jejaring PKM Peralatan

Koordinator2 Koordinator2 Koordinator2 Koordinator2


pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan
terkait terkait terkait terkait
BAGAN ORGANISASI PUSKESMAS
KAWASAN TERPENCIL & SANGAT TERPENCIL
Kepala
Puskesmas

Kepala
Tata Usaha

PJ UKM esensiel, UKM PJ Jaringan Pelay


PJ UKP, Kefarmasian
Pengembangan & PKM & Jejaring PJ Mutu
& Laboratorium
Perkesmas PKM

Koordinator2 Koordinator2 Koordinator2


pelayanan terkait pelayanan terkait pelayanan terkait
KEBIJAKAN & PENGORGANISASIAN MUTU
KAPUS

PMK 27/2017 Hal 151

PJ MUTU PJ KP
PJ PPI

MUTU ADMEN PMK 11/2017


Pasal 17 Ay (1) hal.15 PPI UKM PPI UKP
MUTU UKM

MUTU UKP Ketua Tim PPI direkomendasikan


tenaga kesehatan yang terlatih PPI
Dasar
PJ K3
TIM
MUTU
PJ AI
PMK 43/2019
Pasal 46
tan
Cata
TATA HUBUNGAN KERJA

Laporan kinerja &


laporan lain (SIP) Dinkes
Jejaring Puskesmas Kab/Kota
PENDEKATAN WILAYAH

Rumah
Lab Sakit
Apotek Umpan balik
Lintas sektor
lainnya Puskesmas
FKTP
PUSKESMAS

praktik praktik Jaringan Puskesmas


mandiri mandiri Klinik
bidan dr/drg
Pustu Praktik
Pustu
UKBM Bidan Desa
POS UKK POSKESDES

Pembinaan Rujukan UKM


POSKESTREN POSYANDU POSBINDU
Koordinasi Rujukan UKP
VII. PENYELENGGARAAN
UPAYA KESEHATAN
UKM dan UKP diselenggarakan untuk pencapaian:
1. SPM kabupeten/kota; 2. Program Indonesia Sehat; 3. Kinerja Puskesmas dalam JKN

UKM ESENSIAL UKM UKP


PENGEMBANGAN
1. Rawat jalan (kunjungan
1. Promosi kesehatan Bersifat inovatif sehat maupun sakit)
2. Kesehatan lingkungan
Disesuaikan dengan 2. Gawat darurat
3. Kesehatan keluarga
prioritas masalah 3. Persalinan normal
4. Gizi kesehatan, kekhususan 4. Perawatan di rumah
5. Pencegahan dan wilayah kerja, dan potensi
sumber daya yang tersedia 5. Rawat inap, sesuai
pengendalian penyakit
kebutuhan pelayanan

Dalam melaksanakan UKM dan UKP, Puskesmas menyelenggarakan kegiatan:


1.Manajemen Puskesmas; 2. Pelayanan kefarmasian; 3.
Pelayanan Perkesmas; 4. Pelayanan laboratorium; dan
5. Kunjungan keluarga
JARINGAN ●
Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, Praktik bidan desa
PELAYANAN ●
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan
PUSKESMAS

JEJARING ●
UKBM, UKS, klinik, RS, apotek, laboratorium, praktik mandiri nakes, dan
fasyankes lainnya
Wajib melaporkan kegiatan dan hasil pelayanan kesehatan kepada
PUSKESMAS

Puskesmas, kecuali apotek dan laboratorium

SISTEM ●


Rujukan UKM dan rujukan UKP
Dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan
RUJUKAN peraturan perundang-undangan

• Pemda kab/kota harus mendorong Puskesmas untuk


PENGELOLAA menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD), dalam rangka fleksibilitas dalam
N KEUANGAN pengelolaan keuangan, diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
VIII. PENDANAAN
• Sumber pendanaan:
– APBD
– APBN
– Sumber lain yang sah dan tidak mengikat
• Pendanaan ditujukan dengan mengutamakan
penyelenggaraan UKM
• Pengelolaan dana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
IX. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
• Merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan kab/kota
• HARUS diselenggarakan oleh setiap Puskesmas, dapat secara elektronik dan/atau
nonelektronik
• Paling sedikit mencakup:
– Pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya
– Pencatatan dan pelaporan keuangan Puskesmas dan jaringannya
– Survei lapangan
– Laporan lintas sektor
– Laporan jejaring Puskesmas
• Puskesmas menyampaikan laporan kegiatan (merupakan sumber data dari
pelaporan data program kesehatan melalui komunikasi data) secara berkala kepada
dinkes kab/kota
X. PEMBINAAN & PENGAWASAN

• Dilakukan oleh pemerintah pusat, pemda


provinsi, dan pemda kab/kota sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan
• Dapat melibatkan organisasi profesi
• Diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kepada masyarakat
• Bentuk: bantuan teknis, pendidikan, dan
pelatihan
DINKES KAB/KOTA DINKES PROVINSI KEMENTERIAN
KESEHATAN
• Menjamin kesinambungan ketersediaan • Pembinaan dan pengawasan • Penyusunan dan penetapan
sumber daya pelaksanaan standa dan pedoman terkait standar dan pedoman terkait
• Memastikan kesinambungan Puskesmas Puskesmas
ketersediaan dana operasional dan • Koordinasi lintas sektor tingkat provinsi • Koordinasi lintas sektor tingkat
pemeliharaan SPA • Sosialisasi dan advokasi pusat
• Peningkatan kompetensi tenaga • Peningkatan kompetensi tenaga di dinkes • Sosialisasi dan advokasi
• Kredensial dan rekredensial nakes kab/kota • Peningkatan kompetensi tenaga
• Monitoring dan evaluasi kinerja • Memberikan bantuan teknis atas
di dinkes provinsi
Puskesmas ketidakmampuan yang dihadapi dinkes
kab/kota dalam mendukung • Memberikan dukungan bagi
• Bimtek terintegrasi
• Memberikan solusi masalah penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi dinkes provinsi/kab/kota dalam
Puskesmas penyelenggaraan dan
• Mendukung pengembangan upaya
• Menyampaikan laporan kegiatan, data pelaksanaan fungsi Puskesmas
kesehatan
• Regulasi peningkatan akses dan mutu dan masalah kesehatan prioritas kepada
pemerintah pusat
pelayanan
• Fasilitasi integrasi lintas program
• Menyampaikan laporan kegiatan, data
dan masalah kesehatan prioritas kepada
dinkes provinsi.

TPCB BINWIL BINWIL

TPCB = Tim Pembina Cluster Binaan BINWIL = Pembina Wlayah


XI. KETENTUAN PERALIHAN
Pada saat Permenkes ini berlaku:
1. Izin penyelenggaraan Puskesmas berdasarkan
Permenkes 75/2014 dianggap sebagai izin operasional
sesuai dengan ketentuan Permenkes ini.
2. Puskesmas yang sudah memberikan pelayanan
kesehatan harus menyesuaikan dengan Permenkes ini
paling lambat 3 tahun sejak Permenkes ini diundangkan.
3. Lokasi dan bangunan Puskesmas yg sudah ada sebelum
Permenkes ini diundangkan dinyatakan telah memenuhi
persyaratan.
XII. KETENTUAN PENUTUP
Pada saat Permenkes ini mulai berlaku:
1. Permenkes 75/2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat; dan
2. Kepmenkes 1428/Menkes/SK/XII/2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas, sepanjang yang mengatur mengenai
persyaratan lokasi, bangunan, dan prasarana Puskesmas,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
dr. Sri Purwani B, MPH
Email : s_purwani@ymail.com
HP/WA : 081 2292 4975

Anda mungkin juga menyukai