Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN

MANAJEMEN
PUSKESMAS
PMK 44 TH. 2016
Pedoman manajemen Puskesmas harus
menjadi acuan bagi Puskesmas dalam :
1. menyusun rencana 5 (lima) tahunan yang kemudian dirinci kedalam
rencana tahunan;
2. menggerakan pelaksanaan upaya kesehatan secara efesien dan
efektif;
3. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja
Puskesmas;
4. mengelola sumber daya secara efisien dan efektif; dan
5. menerapkan pola kepemimpinan yang tepat dalam menggerakkan,
memotivasi, dan membangun budaya kerja yang baik serta
bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu dan kinerjanya.
Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan
terdepan dengan misi sebagai pusat pengembangan pelayanan
kesehatan, yang tugasnya melaksanakan pembinaan,
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di suatu wilayah tertentu.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa
Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
tingkat pertama
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota,
sehingga dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, akan mengacu pada kebijakan
pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan
dinas kesehatan kabupaten/kota.
KONSEP MANAJEMEN

Manajemen adalah serangkaian proses yang


terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan kontrol (Planning,
Organizing, Actuating, Controling) untuk
mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan
efesien.
KONSEP MANAJEMEN
Efektif berarti bahwa tujuan yang diharapkan dapat dicapai
melalui proses penyelenggaraan yang dilaksanakan
dengan baik dan benar serta bermutu, berdasarkan atas
hasil analisis situasi yang didukung dengan data dan
informasi yang akurat (evidence based).

Sedangkan efisien berarti bagaimana Puskesmas


memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk dapat
melaksanaan upaya kesehatan sesuai standar dengan
baik dan benar, sehingga dapat mewujudkan target kinerja
yang telah ditetapkan.
 Siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan
rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan, yang dilaksanakan
dalam penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan secara bermutu,
yang harus selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan
dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan
ditingkatkan dalam satu siklus “Plan-Do-Check-Action (P-D-C-A)”.

 ditetapkan Tim Manajemen Puskesmas yang juga dapat berfungsi


sebagai penanggungjawab manajemen mutu di Puskesmas
Upaya kesehatan bermutu merupakan upaya yang
memberikan rasa puas sebagai pernyataan subjektif
pelanggan, dan menghasilkan outcome sebagai bukti
objektif dari mutu layanan yang diterima pelanggan. Oleh
karena itu Puskesmas harus menetapkan indikator mutu
setiap pelayanan yang dilaksanakannya atau mengikuti
standar mutu pelayanan setiap program/pelayanan yang
telah ditetapkan, yang dikoordinasikan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota.
SIKLUS MANAJEMEN PUSKESMAS YANG BERKUALITAS

CONTOH SIKLUS 2018,2019,2020


PERENCANAAN
 RENCANA LIMA TAHUAN (8 kolom)
Persiapan Tim mempelajari:
1. Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, yang merupakan
turunan dari Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan provinsi dan Rencana
Lima Tahunan Kementerian Kesehatan.
2. Standar Pelayanan Minimal tingkat kabupaten/kota.
3. Target yang disepakati bersama dinas kesehatan kabupaten/kota, yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas.
4. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
5. Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga.
6. NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh tim di dalam
penyusunan perencanaan Puskesmas.
Analisa Situasi : Data Dasar, Data UKM, UKP, PIS PK

Analisa Data : Deskriptif, Komparatif, Hubungan antar


program

Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat, yang


dilakukan melalui Survey Mawas Diri/Community Self
Survey (SMD/CSS):
 Perumusan Masalah

Dari hasil analisis data, dilaksanakan perumusan masalah.

Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan.


Tahapan ini dilaksanakan melalui:

a. Identifikasi Masalah :
5W1H (What, Who, When, Where, Why and How/Apa masalahnya, siapa
yang terkena masalahnya, kapan masalah itu terjadi, dimana masalah itu
terjadi, kenapa dan bagaimana masalah itu terjadi).
Menetapkan Urutan Prioritas Masalah : USG
Mencari akar masalahnya : 5 w
Menetapkan pemecahan masalah
PENYUSUNAN RENCANA TAHUAN
 RUK (13 kolom)
 RPK TAHUNAN (12 kolom)
 Penyusunan RPK terintegrasi kedalam sistem perencanaan didaerah, dengan tahapan:
a.Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
b.Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK yang diusulkan dan
situasi pada saat penyusunan RPK.
c.Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan serta
sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
d.Mengadakan Lokakarya Mini Bulanan Pertama untuk membahas kesepakatan RPK.
e.Membuat RPK tahunan yang telah disusun dalam bentuk matriks. Rencana
Pelaksanaan Kegiatan tahunan dibuat sesuai contoh pada formulir 5 terlampir.

 RPK BULANAN (11 kolom)


PERGERAKAN DAN PELAKSANAAN

LOKAKARYA MINI BULANAN


PERTAMA DAN RUTIN
LOKAKARYA MINI TRIBULANAN
PERTAMA DAN RUTIN
LOKMIN
BULANAN
P2

P PERTAMA RUTIN
E P
N E
G L  Tindaklanjut lokmin bulanan pertama.
 Penggalangan tim dalam rangka  Memantau pelaksanaan kegiatan setiap bulan
G A pengorganisasian untuk dapat secara teratur
E K terlaksananya RPK  Fokus utama : kesinambungan arah dan
 Luaran : kegiatan antara hal yang direncanakan,
R S o RPK tahunan integrasi program dalam menyelesaikan
A A o RPK bulanan masalah prioritas
K N o Matriks pembagian tugas dan darbin  Luaran :
o Bahan musrenbang o RTL berupa RPK bulan berikutya
A A o Draft RUK tahun selanjutnya o Komitmen utk melaksanakan RPK yang
N A o Draft Rencana Lima tahunan (bila telah disusun
N siklus lima tahunan) o Bahan yang akan disampaikan pada
& lokmin tribulanan (bila sesuai jadwal)

21
LOKMIN
TRIBULANAN
P2

P PERTAMA RUTIN
E P
N E
G L  Penggalangan tim dalam rangka
G A pengorganisasian LS terkait pembangunan
kesehatan.
E K  Mendiskusikan usulan yang akan disampikan  Tindaklanjut lokmin tribulanan pertama.
R S dalam Musrebangmat.  Luaran :
A A  Luaran :
o Rencana pelaksanaan kegiatan
o Rencana kegiatan masing sektor yang
K N terintegrasi
berikutnya
A A o Komitmen bersama untuk menindaklanjuti o Kesepakatan bersama untuk
hasil lokmin dalam penandatanganan menindaklanjuti rencana
N A
kesepakatan
N o Usulan bidang kesehatan yang disepakati
& untuk dibawa pada Musrenbangmat 22
PESERTA
LOKMIN
P2

P BULANAN TRIBULANAN
E P
N E
G L  Camat
 Kepala Puskesmas
G A  Kepala Puskesmas
 Seluruh pegawai Puskesmas, termasuk pegawai
 Pegawai Puskesmas
E K yang bertugas di Pustu dan Poskesdes.
 Perwakilan Dinkes Kab/Kota
 Jejaring Fasyankes di wilker Puskesmas.
R S  Tim penggerak PKK kecamatan/distrik
A A  Perwakilan Puskesmas diwilayah
kecamatan/distrik
K N  Staf kecamatan
A A  LS di kecamatan, a.l pertanian, agama,
N A pendidikan, BKKBN, sosial (sesuai
dengan LS yang ada di kecamatan)
N  Lembaga/organisasi kemasyarakatan
& lain bila perlu.
PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN
PENILAIAN KINERJA
 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Internal dan Ekternal
Tujuan dari pengawasan dan pengendalian adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan, apakah sesuai dengan standar atau
rencana kerja, apakah sumber daya telah ada dan digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
2. Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan,
sehingga dapat ditetapkan pemecahan masalah sedini mungkin.
3. Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan pelayanan kesehatan sehingga dapat segera
dilakukan klarifikasi.
4. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya penyimpangan dan
penyebabnya, sehingga dapat mengambil keputusan untuk melakukan koreksi pada pelaksanaan
kegiatan atau program terkait, baik yang sedang berjalan maupun pengembangannya di masa
mendatang.
5. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang adanya perubahan-perubahan
lingkungan yang harus ditindaklanjuti dengan penyesuaian kegiatan.
6. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja program/kegiatan kepada
pihak yang berkepentingan, secara kontinyu dan dari waktu ke waktu.
PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN
PENILAIAN KINERJA
 PENILAIAN
 Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa
efektif dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai
penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas.
 dilaksanakannya penilaian kinerja adalah agar Puskesmas:
1. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan kegiatan, mutu
kegiatan, dan manajemen Puskesmas) pada pertengahan dan akhir tahun kegiatan.
2. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan datang.
3. Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang
serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja.
4. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk persyaratan akreditasi
Puskesmas.
5. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun
yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
PELAKSANAAN MANAJEMEN PUSKESMAS
 Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan, meliputi:
1. Proses penyusunan perencanaan, penggerakkan pelaksanaan dan
pelaksanaan penilaian kinerja;
2. Manajemen sumber daya termasuk manajemen sarana, prasarana,
alat, obat, sumber daya manusia dan lainlain;
3. Manajemen keuangan dan Barang Milik Negara/Daerah
4. Manajemen pemberdayaan masyarakat;
5. Manajemen data dan informasi; dan
6. Manajemen program, termasuk Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga.
7. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi:
 Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi:
1. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
2. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya
terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan.
3. Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan, dimana masing masing program/kegiatan
mempunyai indikator mutu sendiri yang disebut Standar Mutu
Pelayanan (SMP). Sebagai contoh: Angka Drop Out
Pengobatanpada pengobatan TB Paru.
4. Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran
tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan Puskesmas dan
pencapaian target indikator outcome pelayanan.
Manajemen Puskesmas
• Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan yang sesuai dengan azas penyelenggaraan
Puskesmas, perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik.
• Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.

• Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas membentuk fungsi-fungsi


manajemen. Ada 5 fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni
Perencanaan
Pengorganisasian
Pelaksanaan dan Pembimbingan
Pengawasan
Evaluasi

Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan
 Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen.
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan
masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat,
menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah praktis
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Terdapat lima langkah yang perlu dilakukan pada proses penyusunan
sebuah perencanaan dalam manajemen kesehatan, yaitu:
(a) analisa situasi;
(b) mengidentifikasi masalah dan prioritasnya;
(c) menentukan tujuan program;
(d) mengkaji hambatan dan kelemahan program;
(e) menyusun rencana kerja operasional.
 Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Dengan adanya pengorganisasian, maka seluruh sumber daya yang
dimiliki oleh organisasi akan diatur penggunaannya secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Ada enam langkah penting dalam membuat pengorganisasian, yaitu:
(a) tujuan organisasi harus sudah dipahami oleh staf;
(b) membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan;
(c) menggolongkan kegiatan pokok ke dalam suatu kegiatan yang praktis;
(d) menetapkan kewajiban yang harus dilakukan oleh staf dan
menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan
tugasnya;
(e) penugasan personal yang terampil.
 Fungsi Pelaksanaan dan Pembimbingan (Actuating)
Pada fungsi ini lebih mengarahkan dan menggerakkan semua
sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Beberapa hal
yang dapat menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia
dalam organisasi yaitu : peran kepemimpinan (leadership), motivasi staf,
kerja sama antar staf, dan komunikasi yang lancar antar staf.
Adapun tujuan fungsi pelaksanaan dan pembimbingan adalah:
(1) menciptakan kerjasama yang lebih efisien;
(2) mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf;
(3) menumbuhkan rasa menyukai dan memiliki pekerjaan;
(4) mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi
prestasi kerja staf;
(5) membuat organisasi berkembang secara dinamis.
 Fungsi Pengawasan (Controlling)
Melalui fungsi pengawasan, standar keberhasilan program yang telah
dibuat dalam bentuk target, prosedur kerja, dan sebagainya harus selalu
dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau yang mampu
dikerjakan oleh staf.
Jenis standar pengawasan ada dua, yaitu :
(1) standar norma, standar yang dibuat berdasarkan pengalaman staf
melaksanakan program yang sejenis atau yang pernah dilaksanakan
dalam situasi yang sama di masa lalu;
(2) standar kriteria, standar yang diterapkan untuk kegiatan-kegiatan
pelayanan oleh petugas yang sudah mendapatkan pelatihan.
 Fungsi Evaluasi (Evaluation)
Tujuannya yaitu untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan program dengan memperbaiki fungsi manajemen. Evaluasi
ada beberapa macam, yaitu:
(a) evaluasi terhadap input, dilaksanakan sebelum program dilaksanakan;
(b) evaluasi terhadap proses, dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung;
(c) evaluasi terhadap output, dilaksanakan setelah pekerjaan selesai.

Anda mungkin juga menyukai