Anda di halaman 1dari 44

VENTILATOR MEKANIK

OLEH :
Ns. DEWA GEDE JULIAWAN, S.Kep, M.Kes
DEFINISI

Ventilator adalah suatu system alat


bantuan hidup yang dirancang untuk
menggantikan atau menunjang fungsi
pernapasan yang normal. Tujuan utama
pemberian dukungan ventilator mekanik
adalah untuk mengembalikan fungsi
normal pertukaran udara dan
memperbaiki fungsi pernapasan kembali
ke keadaan normal. (Bambang Setiyohadi,
2006)
LANJUTAN…
Ventilator mekanik merupakan alat bantu
pernapasan bertekanan positif atau negative yang
menghasilkan aliran udara terkontrol pada jalan
napas pasien sehingga mampu mempertahankan
ventilasi dan pemberian oksigen dalam jangka
waktu lama. Tujuan pemasangan ventilator
mekanik adalah untuk mempertahankan ventilasi
alveolar secara optimal dalam rangka memenuhi
kebutuhan metabolic pasien, memperbaiki
hipoksemia, dan memaksimalkan transport
oksigen. ( Iwan Purnawan, 2010).
INDIKASI VENTILASI MEKANIK

Gagal Nafas

Insufisiensi Jantung

Disfungsi Neurologis dan operasi


KLASIFIKASI
Ventilasi mekanik diklasifikasikan
berdasarkan cara alat tersebut mendukung
ventilasi :
Ventilator Tekanan Negatif
Ventilator tekanan negatif mengeluarkan
tekanan negatif pada dada eksternal.
Dengan mengurangi tekanan intratoraks
selama inspirasi memungkinkan udara
mengalir ke dalam paru-paru sehingga
memenuhi volumenya
LANJUTAN…
Ventilator Tekanan Positif
Ventilator tekanan positif
menggembungkan paru-paru
dengan mengeluarkan tekanan
positif pada jalan nafas dengan
demikian mendorong alveoli untuk
mengembang selama inspirasi
LANJUTAN…
Berdasarkan mekanisme kerjanya
ventilator mekanik tekanan positif dapat
dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
1. Volume Cycled
2. Pressure Cycled
3. Time Cycled
LANJUTAN…
1. Volume Cycled Ventilator.
Perinsip dasar ventilator ini adalah
cyclusnya berdasarkan volume. Mesin
berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila
telah mencapai volume yang ditentukan.
Keuntungan volume cycled ventilator
adalah perubahan pada komplain paru
pasien tetap memberikan volume tidal
yang konsisten.
LANJUTAN…
2. Pressure Cycled Ventilator
Perinsip dasar ventilator type ini adalah
cyclusnya menggunakan tekanan. Mesin
berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila
telah mencapai tekanan yang telah
ditentukan.
LANJUTAN…
3. Time Cycled Ventilator
Prinsip kerja dari ventilator type ini adalah
cyclusnya berdasarkan waktu ekspirasi
atau waktu inspirasi yang telah
ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan
oleh waktu dan kecepatan inspirasi
(jumlah napas permenit). Normal ratio I :
E (inspirasi : ekspirasi ) 1 : 2.
PARAMETER DALAM PENGGUNAAN
VENTILATOR

• Frekwensi pernafasan per menit


• Tidal volume
• Konsentrasi oksigen (Fi O2)
• Rasio inspirasi : expirasi
• Limit pressure / inspiration pressure
• Flow rate/peak flow
• Sensitifity/trigger
• Alarm
• Kelembaban dan suhu
• Positive end respiratory pressure (PEEP)
Modus operasional ventilasi
mekanik

• Controlled Ventilation
• ASSISTED MODE
• IMV
• SIMV
• PRESSURE SUPORT / SPONTAN MODE
• PEEP
• CPAP
Controlled Ventilation

KARAKTERISTIK :
• Start / trigger berdasarkan waktu
• Target / limit bisa volume / pressure
• Volume/ pressure maupun RR dikontrol oleh
ventilator
• Jika ada usaha nafas tambahan pasien tidak
dibantu
Control Volume Cycled
(VC,IPPV,CMV)
Control mode
Control Time Cycled
(PC,P-CMV)
P

T
0
6 DETIK 6 DETIK 6 DETIK

RR pasien sesuai dengan yg disetting


Setting trigger > -2 (sensitivity = tidak sensitif)
Setiap ada trigger tidak akan dibantu ventilator
Tidak nyaman u/ pasien sadar, harus sedasi atau relaksasi
Biasa digunakan untuk resusitasi otak, dimana nilai PCO2 sudah
ditetapkan
INDIKASI
• Pasien yang fighting terhadap ventilator
• Pasien yang sama sekali tidak ada trigger
nafas.
• Jangan digunakan tanpa sedasi dan relaxan
KOMPLIKASI
• Pasien sangat tergantung pada ventilator
• Potensial apneu ( malas bernafas ).
Assist/Control

Ventilator jenis ini dapat mengontrol


ventilasi, volume tidal dan kecepatan. Bila
klien gagal untuk ventilasi, maka ventilator
secara otomatis. Ventilator ini diatur
berdasarkan atas frekuensi pernafasan
yang spontan dari klien, biasanya
digunakan pada tahap pertama pemakaian
ventilator.
Assisted Volume Cycled

Assisted mode
Assisted Time Cycled

T
0
4 DETIK 3 DETIK 5 DETIK

1. RR pasien lebih dari setting


2. Trigger insp berdasar upaya nafas pasien (negative pressure)
3. Sensitivity dibuat < 0 (sensitif terhadap upaya nafas pasien)
4. Setiap trigger akan dibantu ventilator
5. Jika RR pasien lebih dari yg di setting disebut assisted mode, jika sama
dgn setting RR disebut control mode.
6. Komplikasi hiperventilasi (PCO2 <<)
Intermitten Mandatory Ventilation

Mode dimana pasien menerima


volume dan frekwensi pernafasan dari
ventilator. Diantara pernafasan yg
diberikan ventilator, pasien diberikan
kesempatan untuk bernafas sendiri.
LANJUTAN…

INDIKASI
 Proses weaning ventilator

KERUGIAN
 Ventilator memberikan pernafasan dimana
saja shg mengakibatkan terjadinya
benturan antara nafas pasien dan mesin.
Synchronized Intermitten Mandatory Ventilation (SIMV)

Mode dimana ventilator


memberikan nafas control namun
membiarkan pasien bernafas
spontan di antara nafas control
tersebut.
LANJUTAN…
KARAKTERISTIK
• Start/ trigger oleh pasien
• Target / limit oleh volume
• Cycled oleh volume
SETTING
• TV, SIMV RATE, PEEP, FIO2, LEVEL PS/
SPONTAN.
SIMV mode
P

T
0

Periode SIMV Periode spontan

Siklus SIMV

1. Contoh, Jika setting SIMV rate = 6. Berarti siklus SIMV = 60/6 = 10 detik
2. Jika RR pasien 20; maka periode SIMV dibuat sama dgn RR pasien yaitu =
60/20 = 3 detik, bisa dengan menaikkan RR,flow rate antara 60-80 L/menit
atau setting T inspirasi
3. Sisanya adalah periode spontan 10 – 3 = 7 detik untuk memberi kesempatan
pasien bernafas spontan tanpa dibantu.
4. Contoh, jika SIMV diberi PS 10 cmH2O, maka setiap nafas spontan akan diberi
support sebesar 10 cm H2O
PRESSURE SUPPORT/ SPONTAN
MODE
KARAKTERISTIK
• Start / trigger berdasarkan usaha nafas pasien.
• Target/ limit berdasarkan pressure level yang di set
• Berfungsi untuk mengatasi resistensi ETT, dengan
memberikan support pada inspirasi saja.
• TV, RR dan ekspirasi ditentukan oleh pasien.
INDIKASI
• Untuk pasien yang sudah nafas spontan / sudah
ada trigger.
PEEP
POSITIF END EXPIRATORY PRESSURE

FUNGSI
Untuk mempertahankan tekanan jalan
nafas pada akhir ekspirasi, sehingga
meningkatkan pertukaran gas di dalam
alveoli. Pemakaian peep yg di anjurkan
adalah 5 – 15 cmH2O
CPAP
CONTINOUS POSITIF AIRWAY
PRESSURE

Adalah pemberian tekanan positif


pada jalan nafas untuk membantu
ventilasi selama siklus pernafasan dan
volume tidal dan frekwensi nafas
ditentukan oleh pasien
ASV
(ADAPTIVE SUPPORT VENTILATION )

• Di desain untuk memberikan ventilasi dgn


jaminan minimal minute ventilation.
• Pada setiap nafas yang diberikan ASV akan
secara otomatis menyesuaikan kebutuhan
ventilasi pasien berdasarkan setting minimal
minute ventilation dan berat badan ideal
pasien, sedangkan mecanic respiratory
ditentukan oleh ventilator.
• Merupakan kombinasi antara PC dan PS
FISIOLOGI PERNAFASAN VENTILASI
MEKANIK

Pada pernafasan spontan inspirasi


terjadi karena diafragma dan otot
intercostalis berkontrkasi, rongga
dada mengembang dan terjadi
tekanan negatif sehingga aliran udara
masuk ke paru, sedangkan fase
ekspirasi berjalan secara pasif.
LANJUTAN…
Pada pernafasan dengan ventilasi
mekanik, ventilator mengirimkan udara
dengan memompakan ke paru pasien,
sehingga tekanan selama inspirasi
adalah positif dan menyebabkan
tekanan intra thorakal meningkat. Pada
akhir inspirasi tekanan dalam rongga
thorax paling positif.
FISIOLOGI VENTILASI MEKANIK

CO2 O2
KOMPLIKASI
• Obstruksi jalan nafas
• Hipertensi
• Tension pneumotoraks
• Atelektase
• Infeksi pulmonal
• Kelainan fungsi gastrointestinal ; dilatasi lambung,
perdarahan
• Gastrointestinal.
• Kelainan fungsi ginjal
• Kelainan fungsi susunan saraf pusat
PROSES PENYAPIHAN/ WEANING

Weaning adalah :proses untuk


melepaskan bantuan ventilasi
mekanik yang dilakukan secara
bertahap.
SYARAT PENYAPIHAN

Fungsi paru baik


Pasien sadar
Hemodinamik stabil
Pd FIO2 50 % PaO2 > 60 mmHg
Pa CO2 < 45 mmHg.
TV > 10- 15 ml/ kg
PENATALAKSANAAN PERAWATAN

1. Perawatan jalan nafas


2. Perawatan slang endotrakheal (ETT)
3. Perawatan manset slang
4. Perawatan gastrointestinal
5. Dukungan nutrisi
6. Perawatan Mata
7. Perawatan Psikologis
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
a. Status Respirasi
1)     Jalan nafas seperti : tipe, ukuran dan posisi ETT
2)     Pergerakan dada
3)     Suara nafas
4)     Sputum meliputi jumlah, warna dan konsistensi
5)     Parameter pada ventilator, meliputi :
- Modus yang diberikan
- Volume tidal
- Frekuensi pernafasan
- FiO2
- PEEP
- Tekanan puncak saat inspirasi
- Alarm
LANJUTAN…
6). Slang-slang ventilator seperti kebocoran pada slang
atau terdapat kondensasi dan pada slang
7). Saturasi oksigen
8). Foto thoraks, dilakukan pada saat post operasis, segera
setelah pasien pindah ke ICU untuk melihat posisi
ETT, keadaan paru dan alat-alat yang terpasang
(kateter CVP, Swan Ganz, drain).
9).  Analisa gas darah (AGD)
Pemeriksaan AGD dikerjakan 20-30 mrnit setiap ada
perubahan pada pengaturan ventilator atau tergantung
pada keadaan pasien.
LANJUTAN…
b. Status Kardiovaskuler
1)     Gambaran EKG
2)     Frekuensi nadi
3)     Parameter hemodinamik :
- Tekanan darah arteri sistemik
- Tekanan vena sentral
- Tekanan arteri pulmonalis
- Tekanan kapiler arteri pulmonalis
- Curah jantung
- Perfusi jaringan, capillary refill
LANJUTAN…

c. Status Neurologi
d. Status Renal
e. Status Gastrointestinal
f. Status Immunologi
g. Psikologis
DIAGNOSA KEPERAWATAN

A.Diagnosa 1
Bersihan jalan tidak efektif berhubungan dengan
adanya jalan nafas buatan, masalah dengan
posisi, akumulasi sekret dan immobilisasi yang
ditandai dengan suara nafas abnormal, batuk,
sekret, kental dn lengket.
B.Diagnosa 2
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
kelelahan, pengesetan ventilator yang tidak
tepat, peningkatan sekresi at au obstruksi slang
endotrakheal.
LANJUTAN…
C. Diagnosa 3
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
sekresi tertahan, proses penyakit atau pengesetan
ventilator.
D. Diagnosa 4
Resiko injuri berhubungan dengan kemungkinan
malfungsi mesin, diskoneksi, tidak mampu bernafas
tanpa bantuan, tidak sikron dengan ventilator,
pengesetan tidak sesuai untuk mempertahankan
ventilasi yang adekuat.
E. Diagnosa 5
Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan
penempatan slang endotrakheal.
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Pertahankan kepatenan jalan napas :
• Kaji dengan auskultasi lapangan paru
• Atur Posisi
• Suction ETT dan Mulut
• Humifikasi

2. Evaluasi posisi ETT


• Foto thorax
• Auskultasi lapang paru
• Cek cuff ETT terhadap kebocoran
LANJUTAN...
3. Monitor ventilator
– Setting Ventilator yang sesuai dengan kondisi klien
– Perhatikan Sirkuit dari keadaan terlepas, terlipat, bocor, adanya air
di sirkuit atau tersumbat

4. Suport Psikologis
– Kaji kondisi mental klien
– Orientasikan klien terhadap waktu, lingkungan, dan alat-alat yang
terpasang
– Jelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan
– Jelaskan pada klien selama ETT terpasang klien tidak dapat
berkomunikasi secara verbal dan yakinkan bahwa suaranya akan
kembali normal jika ETT sudah dilepas
– Berikan papan catatan, alat tulis, atau papan gambar untuk
komunikasi selama klien terpasang ETT
LANJUTAN…

5. Kolaborasi
• Nilai laboratorium ( AGD )
• Weaning Ventilator
• Ekstubasi
• Terapi oksigen post ekstubasi
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai