Anda di halaman 1dari 36

ASAL USUL KEHIDUPAN

OLEH:
Nama : Sugiyanti Slamet
NIM : 431419067
Kelas : B/ Pendidikan Biologi
TEORI PADA ASAL USUL
MANUSIA
Teori
Kosmozoa
• Arrhenius (1911)menyatakan bahwa
dupan pertama kehi- dari spora-
dimulai yang bersarna-sama
kehidupan spora
dengan partikel
debu alam disebarkan dari satu tempat ke tempat
lain, di bawah pengaruh sinar matahari. Tetapi
teori ini tidak memperhitungkan adanya
temperatur yang begitu dingin dan juga sangat
panas dan sinar-sinar yang mematikan yang
terdapat di angkasa luar, seperti sinar kosmis,
sinar ultra violet dan sinar infra merah.
Teori Nebula
(Kabut)
 Teori ini menyatakan bahwa beberapa milyar tahun yang lalu,
bintang- bintang di angkasa yang tidak stabil meledak. Debu dan
gas hasil ledakan ini membentuk kabut Kabut ini disebut kabut
asal. Kabut asal kemudian memadat lalu meledak, menghasilkan
bintang-bintang baru serta planet-planet, termasuk bumi. Bintang
baru yang tidak stabil meledak lagi dan membentuk nebula lagi.
Teori Big Bang (Ledakan
hebat)
 Teori ini menyatakan bahwa terjadi kondensasi materi di
angkasa menyatu dan memadat membentuk benda kecil yang
kemudian meledak. Debu dan gas membentuk bintang.
Bintang meledak dan serpihannya membentuk planet-planet
termasuk bumi.
Teori Abiogenesis
• Aristoteles ( Yunani , 384-322 SM)
Makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal dari
benda mati/tak hidup yang terjadinya secara spontan karena
adanya gaya hidup.
Faham  generatio spontaneae
Contoh :
• Ikan dan katak berasal dari Lumpur
• Cacing berasal dari tanah
• Belatung berasal dari daging yang membusuk
• Tikus berasal dari kain kotor
 Antonie Van Louwenhook (Belanda)
Menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan
untuk mengamati benda-benda aneh yang amat kecil yang
terdapat pada setetes air rendaman jerami.
Berdasarkan pnemuan adanya jentik-jentik pada air hujan
dan rendaman air jerami, sehingga berpendapat bahwa :
 Jentik-jentik berasal dari air hujan.
 John Needham (Inggris, 1713 – 1781)
Timbulnya mikroorganisme pada air rebusan daging

Botol ditutup

Terdapat
mikroorganisme
Daging direbus
beberapa menit
Teori Biogenesis
Francesco Redi (Italia, 1626-1799)

Ditutup rapat Dibiarkan terbuka Ditutup dengan


kasa
Teori Kreasi
Khas
Carolus Linnaeus
Kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (ghaib)
pada saat istimewa. Semua spesies makhluk hidup
saat ini sudah ada sejak dahulu dan tiap-tiap spesies
diciptakan sendiri-sendiri sebagaimana adanya saat
ini.
Teori
Kataklisma

Cuvier  Semua spesies diciptakan


sendiri- sendiri dan berlangsung dalam
periode-periode, dimana diantara periode
satu dengan yang lain terjadi bencana.
Bencana-bencana itu menhancurkan spesies-
spesies sebelumnya dan memunculkan
spesies baru.
Teori Evolusi Biokimia
(Teori
neobiogenesis/naturalistik)
Makhluk hidup terbentuk hukum fisika-
kimia yang dilanjutkan dengan evolusi biologi.
Menurut teori ini, di bumi mula-mula terjadi
evolusi kimia selanjutnya evolusi biologi.
Teori Evolusi
Kimia
• Alexander Ivanovich Oparin (Rusia)
Mula-mula bumi penuh dengan metana (CH4), uap air
(H2O), amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2). Gas-gas
tersebut bereaksi karena energi listrik membentuk zat
organik, seperti asam amino dan gula sederhana. Asam
amino merupakan yzat yang penting untuk menyusun
protein dan protein merupakan zat yang penting dalam
kehidupan.
 Kehidupan berasal dari benda abiotik yang mengalami
evolusi membentuk makhluk hidup.
 Harold Urey (Amerika Serikat)
Bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan
molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O),
Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang
semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi
radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar
terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan
zat-zat hidup.
Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk
mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup
tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami
perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup.
Tahap 1 : Tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia,
Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di
atmosfer bumi

Tahap 2 : Adanya bantuan energi yang timbul dari aliran


listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang
menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi
membentuk molekul zat yang lebih besar
Tahap 3 : Terbentuknya zat hidup yang paling secerhana
yang susunan kimiannya dapat disamakan
dengan susunan kimia virus, dan
Tahap 4 : Dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta
tahun),
zat hidup yang terbentuk tadi berkembang menjadi sejenis
organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks).
 Eksperimen Stanley Miller (Amerika Serikat)

Model perangkat
percobaan Miller dan
Urey untuk sintesis
molekul organik secara
abiotik.
CH4 = metana

NH3 =amoniak

H2 = gas hidrogen

H2O =uap air


Teori Evolusi
Biologi
 Sel yang pertama kali terbentuk adalah sel heterotrof,
yang memakan bahan makanan yang melimpah yang
terdapat di dalam sup prabiotik.
 Sel primitif pertama kali tersebut adalah kelompok sel
prokariotik, yaitu sel sederhana yang tidak memiliki
membran inti, tidak ada mitokondria, kloroplas, dan
RE
 Sel tersebut terus berkembang sehingga bahan
makanan (organik) semakin menipis dan memaksa sel
untuk membuat makanan sendiri  muncul sel autotrof
sebagai cikal bakal sel tumbuhan.
 Alexander Oparin (Rusia) The Origin of Life. Pada
suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air,
CO2, CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena adanya energi
radiasi benda-benda angkasa yang amat kaut, seperti
sinar Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa
sederhana tersebut membentuk senyawa organik atau
senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses
reaksi tersebut berlangsung di lautan.
 Senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan
maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang
berlimpah, misalnya sinar Ultraviolet, dalam jangka
waktu yang amat panjang memungkinkan lautan
menjadi timbunan senyawa organik yang merupakan sup
purba atau Sup Primordial.
Tahapan Teori Neobiogenesis
(Teori Naturalistik)
Teori ini menyatakan bahwa: Terbentuknya kehidupan
pertama di melalui tahap-tahap tertentu, secara evolusi.
Tahap –tahapnya :
1. Pertama, materi pembentuk makhluk hidup pertama diduga
CH4, NH3, H2 dan H2O, sedangkan energi yang
memungkinkan terjadinya reaksi tersebut adalah sinar
ultraviolet.
2. Kedua, pada tahap ini terjadi reaksi yang membentuk
senyawa organik dari materi pembentuk pertama. CH4
membentuk monosakarida, NH3 membentuk asam lemak
dan gliserol, H2 asam amino, H2O membentuk pirimidin.
3. Ketiga, Monosakarida + monosarida menjadi polisakarida,
asam lemak + gliserol menjadi lemak, purin + pirimidin +
asam fosfat menjadi nukleotida, dan nukleotida
+nukleotida menjadi asam nukleat.
4. Empat, merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya
menjadi materi organik yang lebih kompleks, asam
nukleat + protein menghasilkan nukleoprotein.
Nukleoprotein sudah mampu mengadakan reproduksi,
mutasi dan nutrisi.
5. Kelima, protein yang terjadi pada tahap sebelumnya
menjadi protovirus atau sel awal. Produk akhir ini
mengadakan sintesis, pertumbuhan, perkembangan,
dan fermentasi.
6. Keenam, protovirus atau sel awal tumbuh menjadi
makhluk saprofit, makhluk kemosintesis, makhluk
parasit, dan virus parasit.
7. Ketujuh, tahap ini penuh dengan reaksi-reaksi oksidasi.
Menurut Alexander Oparin, bahwa: Pada suatu ketika atmosfer
bumi kaya akan senyawa uap air, CO2, CH4, NH3 dan Hidrogen.
Karena adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat kuat,
seperti sinar ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana
tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang
lebih kompeks. Proses ini berlangsung di lautan. Senyawa kompleks
yang mula-mula terbentuk diperkirakan senyawa seperti alkohol
(H2H5OH), dan karena asam amino yang paling sederhana. Selama
berjuta-juta tahun, senyawa sederhana tersebut bereaksi membentuk
senyawa yang lebih kompleks, Gliserin, Asam organik, Purin dan
Pirimidin. Senyawa kompleks tersebut merupakan bahan pembentuk
sel.
Teori “Opportunisme “
Oportunisme adalah bagaimana suatu
makhluk hidup membentuk bagian tubuh
sepraktis mungkin untuk bertahan hidup
dalam proses evolusi dan konvergensi.
Oportunisme menyatakan bahwa kehidupan
tercipta melalui proses evolusi kimia dan
evolusi biologi berdasarkan pada konsep
biologi modern.
Asumsi Makhluk Hidup
Yang Ada Sekarang Berasal
Dari Makhluk Hidup Awal
Yang Sama
Sebenarnya, informasi mengenai manusia yang berevolusi
dari kera muncul karena teori evolusi manusia menurut
Charles Darwin. Dalam buku “The Origin of Species” yang
mengemukakan tentang teori evolusi ditulis oleh Charles
Darwin, menyimpulkan semua makhluk hidup berasal dari
nenek moyang yang sama (common ancestor) dan
berhubungan antara satu sama lainnya.

Menurut Darwin dalam buku tersebut, proses mutasi genetik dari nenek
moyang yang sama mengakibatkan terjadinya proses evolusi dan
munculnya berbagai spesies baru. Darwin membayangkan evolusi manusia
seperti pohon. Batang pohon yang tunggal dan akarnya merupakan nenek
moyang makhluk hidup. Sedangkan ranting dan daun pohon menjadi
spesies baru yang lahir karena proses mutasi genetik..
Dari seleksi alam itu, Darwin kemudian membagi
proses evolusi menjadi mikroevolusi dan makroevolusi.
Mikroevolusi adalah perubahan yang terjadi pada
spesies dengan cara kecil. Misalnya, perubahan warna
atau ukuran pada suatu populasi selama beberapa
generasi. Sementara makroevolusi adalah perubahan
karena seleksi alam yang mampu menciptakan spesies
yang baru. Misalnya, perubahan dinosaurus menjadi
burung, mamalia amfibi menjadi ikan paus, dan nenek
moyang kera menjadi manusia.
Fosil merupakan salah satu sumber
utama dalam mempelajari asal usul
kehidupan. Jelaskan!
Berdasarkan data yang dihimpun oleh para akli paleontologi
diketahui bahwa fosil tertua yang ditemukan berumur sekitar 500
juta tahun. Demikian diperkirakan kehidupan dimulai pada akhir
era Prekambrian, yaitu sekitar 700 juta tahun yang lalu. Data
inipun masih berupa dugaan, karena pada era itu, tentu saja jumlah
organisme masih sangat sedikit, sehingga fosil tidak mungkin dapat
dijumpai pada lapisan tanah.

Pada waktu itu habitat yang mungkin ada adalah air. Dengan demikian,
dapat diperkirakan bahwa muka bumi masih dihuni oleh prokariot dan
organisme bersel satu, terutama algae (ganggang biru), yang kemudian
diikuti oleh lumut kerak dan lumut yang menghuni areal pantai. Suhu
permukaan bumipun diperkirakan masih jauh lebih panas dan oksigen
mungkin meliputi hanya sekitar 10% dari apa yang ada sekarang.
Perbedaan Pendapat Tentang
Asal Usul Kehidupan Jika Dilihat
Dari DNA Vs RNA
Sejak tahun 1861, orang sudah memproduksi gula
dari formadelhid. Pengetahuan ini diulangi kembali
pada tahun 1961, ketika ditemukan bahwa
formadelhid (formalin) yang dipolimerisasikan,
ternyata membentuk gula ribosa dan bukan gula
deoksiribosa. Penemuan ini menjelaskan bahwa RNA
ternyata adalah produk yang mungkin lebih awal dari
DNA. Dengan demikian diperkirakan bahwa
kehidupan awal dimulai dari RNA dan bukan DNA.
Kenyataan ini masih menjadi masalah yang diperdebatkan dengan
sejumlah argumen berbeda antara lain:

1. Kelompok yang pro DNA sebagai materi kehidupan


esensial menyatakan bahwa RNA tidak stabil, dan mudah
sekali terurai, karena strukturnya hanya single strand.
Dengan demikian, mereka meyakini bahwa kehidupan
dimulai dari adanya DNA.
2. Kelompok yang pro RNA, mengajukan argumentasi
bahwa :
a) RNA merupakan satu-satunya produk yang mungkin dibentuk
dari alam dan bukan DNA. Alasan lain ialah bahwa DNA yang
berfungsi hanyalah satu rantai saja, sedangkan templetnya tidak
akan menghasilkan apa-apa. Kehidupan primitif tidak mungkin
dimulai dari sesuatu yang kompleks.
b) Penemuan yang terbaru pada Tetrahyemena menunjukkan
bahwa RNA yang sangat pendek sekalipun dapat berfungsi
katalitik, atau sebagai enzim. Hal ini tidak dijumpai pada DNA,
oleh karena DNA tidak mempunyai gugus 2’-hidroksil.
c) Salah satu keuntungan RNA adalah bahwa RNA dapat
membelah diri dan mengadakan multiplikasi tanpa DNA.
d) Bukti lain menunjukkan bahwa DNA hanya berfungsi sebagai
cetakan. Untuk dapat berfungsi, maka paling sedikit akan
dibentuk mRNA terlebih dahulu. Dengan demikian, kehidupan
awal yang masih sederhana dapat berlangsung dengan adanya
RNA. Apabila kehidupan berawal dari DNA, maka RNA tetap
harus dibentuk terlebih dahulu agar dapat berfungsi. Organisme
yang paling primitif tidak memiliki DNA.

e) Karena kehidupan awal adalah sederhana, maka para ahli lebih


cenderung meyakini bahwa RNA-lah yang muncul terlebih
dahulu. DNA adalah bentuk penyempurnaan, mengingat bahwa
RNA mudah sekali terurai
REFERENSI

Akbar Handako. 2019. Diktat teori evolusi. Lampung. Universitas Islam


Negeri Raden Intan
Campbell, N.A., Jane B.R., Lawrence G.M. (2003). Biologi. Edisi Kelima,
Jakarta: Erlangga.
Campbell, N.A., Jane B. R., Lisa A. U., Michael L. C., Steven A. W., Peter V.
M., Robert B. J. 2008. Biologi Jilid 1. Erlangga. Jakarta. p 16
Starr, C. 2005. Biology: Concepts and Applications. Brooks Cole. Belmont. p
266-267

Strickberger, M. W. Evolution. Third Edition, London: Jones and Barlel


Publishers.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai