Sumber: https://www.idntimes.com • Yak, dalam bahasa Latin (Bos grunniens)
Tentang YAK adalah sejenis sapi yang banyak ditemukan di
Tibet dan wilayah sekitar Himalaya di Asia Tengah. Kata yak merujuk kepada spesies jantan sedangkan seekor betina disebut dri atau nak. • Yak yang liar mempunyai tinggi sekitar dua meter di pundaknya, sedangkan yang diternak biasanya hanya setengah ketinggian tersebut. Kedua jenis tersebut sama-sama mempunyai bulu yang panjang untuk melindungi mereka dari kedinginan. Yak liar umumnya berwarna hitam atau coklat. Yak yang diternakkan juga ada yang berwarna putih. • Yak banyak dimanfaatkan untuk susu dan dagingnya. Susunya sendiri berwarna merah jambu. Selain itu, mereka juga digunakan untuk mengangkut barang melewati medan-medan yang berat seperti pegunungan. Sumber: https://id.wikipedia.org • Yak merupakan hewan mamalia pemamah biak yang berkerabat dekat dengan sapi dan banteng. Mereka banyak ditemukan di daerah pegunungan tinggi Tibet dan Himalaya. Karena tinggal di dataran tinggi beriklim ekstrem, yak punya beberapa adaptasi spesial yang membuat mereka jadi salah satu mamalia paling tangguh di dunia, salah satunya bisa dilihat dari tampilan bulunya yang super lebat! Sumber: https://www.idntimes.com • Yak terdiri dari dua spesies, yakni yak Tentang YAK liar (Bos mutus) dan yak domestik (Bos grunniens). Perbedaan mereka langsung terlihat pada ukuran. yak liar cenderung lebih besar daripada yak yang sudah dijinakkan. Mengutip Tree Hugger, rata-rata yak liar jantan bisa memiliki bobot lebih dari 900 kilogram. Sementara, yak domestik jantan berukuran berbobot 300 sampai 500 kilogram saja. • Menurut Active Wild, yak punya kapasitas paru-paru tiga kali lebih besar dari sapi biasa. Mereka juga punya lebih banyak sel darah merah dan berukuran lebih kecil. Hal ini meningkatkan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen lebih banyak dan lancar. Oleh karena itu, mereka bisa bertahan hidup di dataran tinggi dengan tingkat oksigen rendah. Sumber: https://www.idntimes.com