DIVERSIFIKASI
Konsep diversifikasi seringkali diilustrasikan
dengan perkataan “jangan menaruh telur pada
satu keranjang”(don’t put your eggs in one
basket).
Pembicaraan dimulai dengan membicarakan
karakteristik diversifikasi, bagaimana diversifikasi
bisa mengurangi risiko.
Pembicaraan dilanjutkan dengan membicarakan
aspek lain, yaitu sinergi, yang perlu diperhatikan
jika perusahaan melakukan diversifikasi produk.
EFEK DIVERSIFIKASI
PORTOFOLIO
Menggunakan analisis statistik
Melihat diversifikasi dalam konteks
portofolio dengan aset yang
independen
Melihat diversifikasi dalam konteks
portofolio dengan aset yang dependen
(berkorelasi satu sama lain)
ASET INDEPENDEN
SATU SAMA LAIN
Misalkan kita mempunyai portofolio dengan N aset
yang independent satu sama lain. Risiko aset
diukur dengan standar deviasi, sehingga tingkat
keuntungan aset yang diharapkan dan risiko
aset tersebut adalah:
Tingkat keuntungan yang diharapkan = E(Ri) =
E(R1), …, E(RN)
Risiko aset = i = 1, …, N
Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio
tersebut dan risikonya adalah:
E(RP) = (1/N) R1 + ….. + (1/N) RN
= (R1 + ….. + RN ) / N
P2 = (1/N)2 12 + .. + (1/N)2 N2 + 2 (1/N)
(1/N) 12 + .. + 2 (1/N) (1/N) ij dimana i≠j
Risiko
N (jumlah aset)
ASET BERKORELASI
(DEPENDEN) SATU SAMA LAIN
Kita mempunyai portofolio yang terdiri dari N
aset, tetapi aset tersebut berkaitan (berkorelasi,
atau tidak independent) satu sama lain.
Tingkat keuntungan portofolio yang diharapkan
E(RP) = (1/N) R1 + ….. + (1/N) RN
= (R1 + ….. + RN ) / N
Risiko portofolio:
P2 = (1/N)2 12 + .. + (1/N)2 N2 + 2
(1/N) (1/N) 12 + .. + 2 (1/N) (1/N) ij dimana
i≠j
Perhatikan bahwa karena aset-aset
tersebut tidak independent satu sama lain,
maka ada kovarians atau korelasi antar
aset.
Karena itu, term kedua (yang memuat
kovarians antar aset) tidak bisa
dihilangkan.
Risiko portofolio dalam situasi adalah
penjumlahan dari varians setiap aset
dengan kovarians antar aset.
Bagan 2. Komponen Risiko Portofolio
(Aset Tidak Independen)
1 2 12 13 13 14
3 2 34 35
42 45
5 2
Misalkan kita mempunyai portofolio yang terdiri dari lima
aset. Total risiko aset tersebut bisa dituliskan sebagai
berikut ini (dimana N=5).
P2 = [ (1/N)2 12 + (1/N)2 22 + (1/N)2 32 +
(1/N)2 42 + (1/N)2 52 ] +
[2 (1/N) (1/N) 12 + 2 (1/N) (1/N) 13 + 2 (1/N) (1/N)
14 +2 (1/N) (1/N) 15 +2 (1/N) (1/N) 23 + 2 (1/N)
(1/N) 24 +2 (1/N) (1/N) 25 +2 (1/N) (1/N) 34 +2
(1/N) (1/N) 35 + 2 (1/N) (1/N) 45 ]
Perhatikan jumlah komponen dalam risiko portofolio
tersebut adalah 5 varians dan 20 kovarians. Misalkan
varians dan kovarians tersebut adalah sama besarnya,
maka formula di atas bisa disederhanakan menjadi
berikut ini.
P2 = [ (1/5)2 (52) ] + [ 2 (1/5)2 (10 ij ) ]
Formula di atas bisa digeneralisir untuk
portofolio dengan N aset. Risiko portofolio
dengan N aset bisa dituliskan sebagai
berikut ini.
P2 = [ (1/N)2 (N i2) ] +
[ 2 (1/N)2 (N(N – 1)/2) ij ) ]
Formula di atas bisa disederhanakan lebih
lanjut menjadi berikut ini.
P2 = [ (1/N) i2 ] + [ (N – 1)/N) ij ) ]
Jika N → ∞ (semakin besar), maka
komponen pertama akan mendekati nol,
karena nilai 1/N akan mendekati nol.
Tetapi nilai [(N – 1)/N] akan mendekati 1
jika N semakin besar (N → ∞ ).
Dengan kata lain, jika N semakin besar,
untuk portofolio dengan aset yang
berkorelasi satu sama lain, risiko portofolio
tersebut tidak menjadi nol, tetapi akan
mendekati konstanta tertentu, yaitu rata-
rata kovarians antar saham.
Misalkan portofolio yang terdiri dari aset yang sama
risikonya, korelasi antar aset juga sama, seperti berikut ini:
i = 50, ij = 0,1. Berapa risiko portofolio?
Tabel 3. Efek Diversifikasi (Aset Tidak Independen)
Term Pertama Term Kedua
2
Jumlah Aset [ (1/N) i ] [ (N – 1)/N) ij ) ] Varians Total
1 2.500 0 2500
10 250 225 475
100 25 247,5 272,5
1.000 2,5 249,75 252,25
10.000 0,25 249,975 250,225
100.000 0,025 249,9975 250,0225
Tidak terhingga 0 250 250
Bagan 3. Efek Diversifikasi (Aset Tidak Independen)
Risiko
N (jumlah aset)
Risiko Total, Risiko Sistematis, dan
Risiko Tidak Sistematis
Teori portofolio yang dikembangkan oleh
Markowitz (1952, 1959), Sharpe (1963,
1964), Lintner (1965), dan lainnya,
memberikan pandangan baru mengenai
karakteristik risiko dan portofolio.
Markowitz mengembangkan model dua
parameter, yaitu rata-rata keuntungan
(mean) dan deviasi standar dari mean
keuntungan tersebut.
Sharpe (1963) mengembangkan model
indeks tunggal. Dengan menggunakan
model tersebut, Sharpe bisa
mendekomposisi risiko total (yaitu deviasi
standar) ke dalam risiko unik perusahaan
(risiko yang bisa dihilangkan melalui
diversifikasi, atau disebut juga sebagai
risiko tidak sistematis), dan risiko pasar
(risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui
diversifikasi, atau disebut juga risiko
sistematis)
Bagan 4. Risiko Total, Sistematis, dan Tidak Sistematis
Risiko portofolio
Biaya rata-rata
Output
Tabel 5. Return to Scale untuk Beberapa Sektor
Usaha